Rabu, 10 Desember 2008

Punya Rp 26 M Bisa Jadi Direksi

Jabatan komisaris dan direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) akan ditentukan hari ini, Kamis (11/12) dalam rapat antara Mandataris Pembentukan Badan Hukum, H. Dada Rosada dengan 31 anggota klub Persib. Pada rapat tersebut direncanakan disusun syarat-syarat menjadi komisaris dan direktur PT PBB.

"Baru besok (hari ini, red) kita akan bertemu dengan 31 klub anggota Persib. Mereka akan memberikan masukan tentang PT PBB," ujar H. Dada Rosada di Hotel Aston Tropicana, Jln. Cihampelas Bandung, Rabu (10/12).

Menurutnya, untuk menentukan orang yang akan ditunjuk menjadi komisaris dan direksi tidak mudah. Oleh karenanya, diperlukan masukan dari para klub anggota Persib yang nantinya menjadi anggota pengurus cabang (pengcab) PSSI Kota Bandung. "Masukan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan komisaris dan direksi," katanya.

Kendati demikian, untuk jajaran komisaris diperkirakan dapat diisi oleh orang yang mau memberikan modal bagi PT PBB. "Jika mampu memberikan modal minimal sebesar Rp 26 miliar atau untuk kebutuhan Persib selama satu musim, ya bisa langsung jadi komisaris. Tetapi sulit untuk mencari orang yang mau seperti itu," ujarnya.

Sementara itu, nominasi calon pendiri PT PBB hampir dipastikan akan dipegang oleh ketiga nama yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu Iwan Hanafi Dharmawan (Ketua Kadin Jawa Barat), Uce S. Suganda (mantan Direktur Umum Bank Jabar), dan Yoyo S. Adiredja (Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat).

Sedangkan salah satu nominasi pendiri PT PBB, Uce S. Suganda mengaku belum memiliki nama-nama yang akan dijadikan komisaris atau direksi. "Sejauh ini belum ada pembahasan lagi. Saya pun belum kembali bertemu dengan Pak Dada," katanya.

Jaya, "Amankan Leg Pertama"

Tim Pelatih Persib Bandung berharap para pemain bisa mengamankan leg pertama Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008 saat menjamu PSDS Deli Serdang di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Sabtu (13/12) dengan kemenangan. Pasalnya kemenangan tersebut akan menjadi modal penting dalam melakoni leg kedua di kandang lawan, Kamis (18/12) mendatang.

"Yang penting pada saat menjamu PSDS nanti, anak-anak bisa mengamankan pertandingan dengan kemenangan. Supaya kita tidak terlalu berat saat bertandang ke PSDS," ungkap pelatih Persib, Jaya Hartono usai memandu latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Rabu (10/12).

Salah satu cara untuk meraih target, Jaya berharap anak asuhnya bisa memanfaatkan semua peluang menjadi gol. Apalagi setiap peluang dilalui dengan proses yang tidak mudah.

"Saya inginkan anak-anak banyak menciptakan peluang dan memaksimalkannya menjadi gol. Jangan sampai mereka membuang-buang peluang yang sudah ada," sambung mantan pelatih Deltras Sidoarjo tersebut.

Bahkan walaupun dari segi kasta Persib lebih tinggi dibanding PSDS yang hanya berlaga di Divisi Utama, namun Jaya tetap mengingatkan tetap waspada. Tim sekelas PSDS, menurut Jaya,memiliki motivasi tinggi jika berhadapan dengan tim yang berada di atasnya.

"Mereka bukan pemain junior, tapi pemain profesional. Apalagi mereka berlaga di Divisi Utama bukan dari Divisi I atau II," katanya.

Ditegaskan Jaya, para pemain jangan sampai lengah, apalagi menganggap enteng lawan. "Kita jangan sampai lengah karena mereka sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kita. Para pemain PSDS sudah sangat mengerti pola bertahan dan menyerang dengan sama baiknya," tegas Jaya.

Menjelang laga nanti, Jaya juga enggan membebani pemain dengan gol yang harus diciptakan. "Tidak ada target jumlah gol yang harus dicetak anak-anak ke gawang PSDS. Kita tidak ingin anak-anak terbebani jika mereka diberi target gol," katanya.

Bola mati

Sementara itu mulai Kamis (11/12) ini, tim Persib hanya akan melakoni latihan pada sore hari. "Latihan pagi tidak ada untuk memberikan kesempatan anak-anak beristirahat. Untuk latihan sore pun hanya mengasah tendangan bola-bola mati," jelasnya.

Program latihan tersebut, lanjut Jaya, memang sudah dirancang sebelumnya. Latihan ini dilakukan untuk memaksimalkan setiap bola mati yang diperoleh Persib. "Kita ingin memaksimalkannya karena 80% tendangan bola mati itu bisa menjadi gol," tegasnya.

SOR Gedebage Dipastikan Dikelola Pemkot Bandung

Kepemilikan dan pengelolaan Stadion Gedebage hampir dipastikan berada di tangan Pemkot Bandung. Keputusan itu berdasarkan kesepakatan terbaru antara Pemprov Jabar dengan Pemkot Bandung.

"Pada MoU terdahulu anggaran ditentukan 60% dari pemprov dan 40% dari pemkot, namun sekarang tidak seperti itu. Tetapi yang pasti pemprov sudah setuju untuk memberikan anggaran yang bersifat bantuan daerah. Sehingga kemungkinan stadion tetap menjadi milik Pemkot Bandung," ujar Dada di Hotel Aston Tropicana, Jln. Cihampelas, Rabu (10/12).

Walaupun tidak memiliki SOR Gedebage, lanjut Dada, tapi anggaran Pemprov Jabar tetap lebih besar dibandingkan dengan Pemkot Bandung. Memang hingga saat ini belum ditentukan besaran bantuannya, termasuk di tahun anggaran 2009.

Dada mencontohkan, pembangunan SOR Gedebage dengan pembangunan jalan di Kota Bandung. "Walaupun pembiayaannya dikelola Pemprov Jabar, tetapi pengelolaannya tetap diserahkan pada Pemkot Bandung," katanya.

Selanjutnya dikatakan Dada, hal-hal yang berkaitan dengan anggaran masih dalam pembicaraan. "Meski tidak ditentukan besarannya, namun pemprov siap membantu keuangannya secara proporsional. Kerja sama akan disesuaikan dan dikondisikan," tutur Dada.

MoU baru

Sementara itu, Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, MoU baru pembangunan SOR Gedebage antara Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar sudah disiapkan. Namun MoU baru itu tidak mengikat dan lebih fleksibel dibanding MoU terdahulu.

"Fleksibel dalam arti dalam MoU itu tertuang anggaran sebesar Rp 623 miliar. Tetapi tidak ditentukan besaran yang harus dikeluarkan oleh Pemprov Jabar. Bantuan dari pemprov itu juga akan dikaitkan dengan perda tahun jamak Kota Bandung. Sehingga nantinya kita juga akan tentukan berapa besaran setelah ada kepastian bantuan dari pemprov," kata Edi, beberapa waktu lalu.

Bantuan yang akan diberikan, lanjutnya, sepenuhnya diserahkan pada Pemprov Jabar yang realisasinya dilakukan setiap tahun. "Ini dimulai pada 2009. Besarannya terserah pemprov," jelasnya.

Edi juga mengatakan, meski bantuan pemprov lebih besar , namun teknis pengelolaannya diserahkan kepada Pemkot Bandung.

Kucuran Dana Persib dari APBD Tertutup

Peluang Persib Bandung memperoleh bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) 2009 Kota Bandung semakin tipis. Pasalnya, hingga pembahasan Rancangan APBD (RAPBD), Pemkot Bandung belum mengajukan anggaran bagi Persib.

"Panitia khusus (pansus) menunggu hingga akhir Desember ini atau hingga akhir pembahasan RAPBD. Jika melewati itu, anggaran untuk Persib tidak dapat dibahas," ujar Ketua Pansus RAPBD DPRD Kota Bandung, Lia Nur Hambali di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto Bandung, Selasa (9/12).

Meskipun Persib melalui Pemkot Bandung mengajukan anggaran pada RAPBD 2009, lanjutnya, Pangar DPRD Kota Bandung belum tentu dapat menyetujuinya. Karena saat ini Persib telah berbadan hukum. Pemberian anggaran melalui APBD baru dapat dilakukan terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) atau badan usaha yang memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah (PAD) dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Jika pun menggunakan pola kerja sama, skenarionya harus jelas," kata Lia.

Anggota dewan lainnya, Henry Pantas Panggabean menegaskan, pemberian anggaran kepada Persib harus berdampak pada penerimaan PAD atau pemberian pelayanan kepada masyarakat. Tanpa kedua syarat tersebut, Persib tidak akan bisa menerima dana dari APBD Kota Bandung.

Sedangkan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, direksi Persib harus segera terbentuk dan segera mengajukan proposal bisnisnya ke Pemkot Bandung. Proposal itu yang akan menentukan sikap Pemkot Bandung terhadap Persib.

"Jika menguntungkan, Pemkot Bandung pun akan bekerja sama dengan Persib dan akan diajukan ke DPRD Kota Bandung," katanya.

Edi mengatakan, potensi Persib untuk memperoleh keuntungan sangat besar. Persib dapat "dijual" dengan berbagai cara. Mulai dari tiket hingga merchandise-nya. Hal itu ditambah dengan market share Persib yang sangat luas.

Pelatih Beri Kesempatan Pemain Pelapis

Tim pelatih Persib Bandung akan memberikan kesempatan lebih banyak pada pemain yang sebelumnya lebih banyak sebagai cadangan pada perhelatan Copa Dji Sam Soe 2008-2009. Namun demikian, tim pelatih akan melihat perkembangan pemain sebelum diturunkan saat melawan PSDS Deli Serdang, Sabtu (13/12) mendatang.

"Ya, kita akan memberikan kesempatan kepada pemain yang selama ini jarang diturunkan untuk tampil di ajang Copa Dji Sam Soe, terutama saat menghadapi PSDS Deli Serdang," ujar pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono kepada wartawan usai menghadiri acara Rembug Persib di GOR Pajajaran, Jln. Pajajaran Bandung, Selasa (9/12).

Walaupun garansi menurunkan pemain "pelapis", namun Jaya tetap akan melihat situasi dan kondisi. "Kita akan lihat situasi para pemain sebelum pertandingan yang sesungguhnya melawan PSDS. Jika kita menilai momennya tepat, kita akan memberikan kesempatan mereka untuk tampil," tambah Jaya.

Jaya menilai dari segi teknis, kemampuan pemain merata sehingga tetap perlu adanya pemantauan masalah kesiapan. "Jadi pada dasarnya, kemampuan yang dimiliki pemain inti dan yang bukan inti tidak jauh berbeda," katanya.

Disinggung mengenai starting eleven yang akan diturunkan saat menghadapi tim "Traktor Kuning", Jaya belum bisa memastikannya. "Untuk itu, kita lihat nanti siapa saja pemain yang lebih siap untuk tampil menjadi starter," terangnya.

Hanya saja dalam pertandingan nanti, Jaya memastikan tidak akan menurunkan striker Hilton Moreira yang baru pulih dari sakit. "Kita tidak mungkin memainkannya karena Hilton lama tidak mengikuti persiapan menghadapi pertandingan nanti. Namun untuk leg kedua, saya kira Hilton bisa diturunkan," tutur mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

Terus diasah

Sementara itu untuk mengisi posisi sayap kiri menyusul kondisi meragukan dari Hari Salisburri dan Salim Alaydrus, hampir bisa dipastikan pelatih memilih Siswanto. Saat ini mantan pemain Persekabpas Pasuruan tersebut dalam proses "pematangan". Terutama dalam bertahan. "Siswanto bagus dalam menyerang namun masih kurang dalam bertahan," kata Jaya.

Dengan situasi lemahnya Siswanto saat bertahan, Jaya akan menginstruksikan Maman Abdurahman ikut melapis posisi bek sayap kiri. "Kita punya 3 pemain belakang yang akan membantu Siswanto. Dalam hal ini, yang paling bisa melakukannya adalah Maman Abdurahman," tegasnya.

Pelatih Matangkan Komposisi Tim

Tim pelatih Persib Bandung menyatakan, Suwita Pata dkk. sudah siap untuk menghadapi tim "Traktor Kuning" PSDS Deli Serdang di ajang Copa Dji Sam Soe yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (13/12). Penampilan para pemain Persib Bandung menunjukkan perkembangan yang signifikan selama melakukan persiapan, termasuk dua laga uji coba melawan Pesik Kuningan dan Palber.

"Kalau melihat penampilan para pemain selama ini dalam dua laga uji coba kemarin, saya lihat tim ini sudah siap untuk tampil di ajang Copa," ujar asisten pelatih Persib Bandung, Robby Darwis kepada wartawan, Sabtu (6/12).

Namun meskipun demikian, tim Persib Bandung masih mempunyai masa persiapan yang cukup banyak untuk mematangkan tim. Waktu lima hari sebelum duel melawan PSDS, akan digunakan sebaik-baiknya oleh tim pelatih untuk mengasah kekompakan para pemain.

"Dengan penampilan pemain selama latihan, saya kira tim sudah bagus untuk tampil di ajang Copa. Tapi, kita akan terus mematangkan pemain dengan memaksimalkan waktu yang tersisa sebelum pertandingan supaya bisa meraih hasil yang maksimal," ungkap Robby.

Meski tim Persib sudah siap untuk tampil, namun tim pelatih masih belum bisa menentukan komposisi pemain yang akan diturunkan dalam pertandingan nanti. Dalam hal ini, tim pelatih masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pemain.

"Mengenai komposisi yang akan diturunkan dalam pertandingan nanti, belum kita putuskan. Namun yang pasti, tim pelatih akan menurunkan pemain yang terbaik untuk menghadapi PSDS," jelasnya.

Kembali berlatih

Tim Persib Bandung kembali akan menjalani latihan mulai, Selasa (9/12) pagi ini di Stadion Persib Bandung setelah libur dua hari. Seperti biasanya, latihan tersbut akan digelar sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore.

"Libur selama dua hari memberikan kesempatan pada para pemain untuk merayakan Iduladha bersama keluarganya, sebelum kembali latihan, Selasa (9/12)," katanya.

Sebelum libur, para pemain diingatkan menjaga kondisinya supaya tetap fit. "Tidak ada instruksi khusus. Kita juga tidak melarang pemain untuk memakan daging kurban dengan catatan tidak berlebihan," tegasnya.

Belum pasti

Sementara itu mengenai kemungkinan dimainkannya Eka Ramdani dan Hilton Moriera yang sudah mulai berlatih, Robby belum mau menjaminnya. Pasalnya kondisi kedua pemain masih dalam masa pemulihan kondisi.

”Eka dan Hilton juga masih memerlukan adaptasi lagi dengan pemain lain. Walaupun tidak perlu memerlukan waktu lama. Dan tentunya adaptasi dengan kondisi fisik sendiri sangat diperlukan juga,” tegasnya.

Kekuatan Persib Mulai Pulih

Setelah sempat "ditinggalkan" para pemain akibat mengalami sakit dan cedera, kekuatan Persib Bandung mulai lengkap. Sembuhnya Eka Ramdani dan Hilton Moriera dari sakit dan pulihnya cedera kaki kiri Waluyo merupakan kabar baik bagi pasukan Jaya Hartono dalam persiapan menghadapi putaran II Liga Super Indonesia.

Kabar baik juga datang dari bek sayap kiri, Hari Salisburri yang dinyatakan sehat 100%. Sebelumnya mantan pemain PSIS Semarang itu dirawat di RS Cileungsi Bogor selama tiga hari.

"Alhamdulillah, Hari Saliburri sudah keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama 3 hari. Berdasarkan informasi, Hari terserang observasi panas dan condong terserang gejala tifus," ujar dokter tim Persib Bandung, dr. Ia Kurnia kepada wartawan, Sabtu (6/12).

Hari mendapatkan penanganan khusus dari saudaranya yang juga dokter di rumah sakit tersebut. Dengan perawatan cukup intensif, kondisi kesehatan Hari cepat pulih.

"Hari dirawat saudaranya yang menjadi dokter di rumah sakit itu. Jadi mungkin karena ekstra dalam perawatannya, Hari hanya diopname tiga hari dan sudah bisa pulang," katanya.

Menurut rencana, Hari akan kembali bergabung dengan pemain yang lainnya, Selasa (9/12) ini.

"Informasinya Hari akan datang Selasa (hari ini, red). Mudah-mudahan saja, Hari sudah sembuh total dan segera bergabung dengan tim," jelasnya.

Kabar baik lainnya datang dari Salim Alaydrus. Walaupun belum pulih total, cedera Salim terus membaik. Cedera putusnya otot tensor fascialota di bagian paha yang dialami pemain asal Purwakarta itu sudah mulai membaik.

Namun Salim masih harus istirahat di rumahnya di Purwakarta untuk pemulihan cederanya. "Tapi saya berharap, Salim bisa cepat pulih dalam waktu dekat ini," katanya.

Trauma Waluyo

Sementara itu, setelah dinyatakan pulih dari cedera, kini Waluyo masih harus menjalani penanganan khusus. Terutama dari segi psikologis. Waluyo masih mengalami trauma akibat cedera seriusnya dulu. Hanya saja, trauma dianggap Ia merupakan hal wajar. Waluyo takut cederanya kambuh.

"Ada trauma psikologis yang dialami Waluyo saat ini. Salah satu contohnya, jika bermain, Waluyo sering takut jika harus berebut bola atau agak kaku jika melakukan tendangan kaki kiri," ungkapnya.

Untuk menghilangkan trauma tersebut, lanjut Ia, salah satu penyembuhannya adalah sering bermain. Dengan demikian, Waluyo akan kembali terbiasa dengan suasana pertandingan.

"Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan trauma psikologis selain bermain. Dengan demikian, Waluyo akan terbiasa kembali dan traumanya dengan sendirinya hilang," ujar Ia. Meski sudah dinyatakan pulih 100%, menurut Ia, pemantauan terhadap kondisi Waluyo tetap harus dilakukan. "Ya, kita terus memantau kesehatan Waluyo. Kami sering melakukan komunikasi seputar kesehatannya," katanya.

Mengenai peluang apakah Waluyo bisa diturunkan saat menghadapi PSDS, Ia tidak bisa menjawabnya. Keputusan tersebut, sepenuhnya ada di tangan pelatih, Jaya Hartono. "Untuk soal itu saya tidak tahu karena itu wewenang Pak Jaya. Namun yang pasti, Waluyo sudah fit dan siap dimainkan untuk pertandingan yang akan dilakoni Persib," tegasnya.

Persib Sudah Berbadan Hukum, Gunakan Nama PT PBB

Persib Bandung akhirnya berubah menjadi perusahaan, dengan nama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB). Kendati demikian, PT PBB belum memiliki pendiri dan susunan organisasi.

"Namanya sudah didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM RI. Kini tinggal disusun pendiri dan pengurusnya," ujar Mandataris Pembentukan Badan Hukum, H. Dada Rosada di Balai Kota Bandung, Sabtu (6/12).

Sebelumnya sempat muncul tiga nama lainnya, yaitu PT Persib Maung Bandung, PT Persib Pangeran Biru, dan PT Persib Bandung Raya. Dipilihnya PT PBB, menurut Dada, berdasarkan banyaknya masukan dari sejumlah bobotoh dan warga melalui telepon dan SMS.

Dada pun akhirnya memutuskan memilih PT PBB. "Bermartabat itu Bersih, Makmur, Taat, Bersahabat. Semoga saja dengan nama itu dapat membuat Persib makin maju dan menjadi juara," katanya.

Kendati telah menjadi perusahaan, Dada masih mencari sejumlah orang yang mau dijadikan pendiri. Syarat untuk dapat menjadi pendiri, mau menyertakan modalnya minimal Rp 50 juta. Untuk itu pun Dada mengaku telah menghubungi sejumlah sesepuh dan pengusaha untuk dijadikan sebagai pendiri.

"Minimal tiga orang untuk menjadi pendiri. Beberapa orang sudah diinvetarisasi dan dihubungi, tapi belum ada yang memberikan jawaban tegas," tuturnya.

Sebelum 15 Desember mendatang, lanjutnya, pendiri dan pengurus sudah harus terbentuk, sebagaimana batas waktu yang telah diberikan Badan Liga Indonesia kepada seluruh peserta Liga Super Indonesia (LSI). "Yang pasti, pejabat PT PBB tidak akan diisi PNS, karena itu melanggar undang-undang," katanya.

Permodalan

Untuk mendapatkan modal, PT PBB direncanakan akan melepas sahamnya kepada masyarakat. Sebagai modal awal, PT PBB minimal harus menghimpun dana sebesar Rp 26 miliar. Jumlah tersebut merupakan kebutuhan bagi Persib untuk berlaga di LSI.

"Kita mencari pengusaha yang mau membiayai Persib. Mungkin kita pun akan menjadi perusahaan terbuka dan masyarakat dapat memiliki saham Persib," katanya.

Selain mencari pemodal, Dada pun masih mencari celah hukum agar PT PBB memperoleh bantuan dana dari APBD Kota Bandung. Namun diperkirakan, bantuan tersebut tidak lagi berupa hibah. Pasalnya hibah tidak memungkinkan diberikan kepada perusahaan swasta, kecuali perusahaan daerah yang bertujuan memberikan pelayanan kepada publik.

"Kita masih mengkajinya dan mencari celah sesuai aturan yang berlaku. Tetapi jika tidak memungkinkan, Persib akan bergantung pada modal dari masyarakat. Jika tetap tidak memperoleh, sulit bagi Persib untuk terus berlaga di Liga Indonesia," katanya.

Hanya Garang di Babak Pertama

Persib Bandung berhasil melumat PS Palber 9-0 pada laga uji coba di Stadion Persib, Sabtu (6/12) sore. Meski menciptakan hujan gol ke gawang Palber tapi permainan impresif Maung Bandung hanya terlihat di babak pertama.

Di babak kedua serangan Persib terlihat tumpul. Tak heran tujuh dari sembilan gol tercipta di babak pertama, sedangkan di babak kedua Eka Ramdani dkk hanya berhasil melesakkan dua gol.

Di babak pertama Persib turun dengan formasi, Cecep sebagai penjaga gawang, Waluyo, Edi Hafid, Nyeck Nyobe di belakang. Di tengah memasang, Gilang Angga, Atep, Hariono, Cabanas, dan Siswanto. Sementara di depan duet striker Rafael Alves Bastos dan Airlangga.

Formasi ini tampil dominan dan menguasai sepenuhnya permainan. Meski lapangan diguyur hujan lebat tapi Airlangga cs tetap memainkan sepak bola menyerang. Tak heran pertandingan baru berjalan 6 menit gawang Palber sudah bobol oleh tendangan Bastos.

Pada laga ini bomber asal Brasil itu mencetak dua gol, tandemnya Airlangga juga mencetak dua gol, Atep dua gol, dan Cabanas satu gol. Ketujuh gol ini tercipta dari hasil kerjasama dan menyiratkan ketajaman duet striker Bastos-Airlangga.

Di babak kedua tempo permainan sedikit menurun. Di babak ini Persib turun dengan formasi, Cecep kiper, Wildansyah, Maman Abdurahman, Edi Hafid di belakang, di tengah memasang Chandra Yusuf, Eka Ramdani, Suwita Patha, Hilton, dan Siswanto. Ada pun di depan duet bomber Fabio Lopes dan Zaenal Arief.

Di babak kedua serangan Persib tak segarang di babak pertama. Di babak ini hanya dua gol tercipta dari sundulan Zaenal Arief dan tendangan Eka Ramdani. Meski sepenuhnya berhasil mengusai permainan tapi serangan Persib tak terlalu membahayakan gawang lawan.

Tentang laga ini, Asisten Pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, di babak kedua Persib agak kendor karena pengatur serangannya baru sembuh dari cedera. Robby menunjuk pengatur serangan itu adalah Eka dan Hilton.

"Saya kira wajar karena pengatur serangannya baru sembuh dari sakit. Mereka harus beradaptasi lagi, ini yang menbuat permainan di babak kedua tidak segarang babak pertama. Tapi secara umum saya puas karena Persib tampil bagus," ujar Robby.

Eka: Alasannya Bukan Karena Cadangan

Eka Ramdani menandaskan dia tidak memenuhi panggilan timnas karena alasan kesehatan. Eka menyatakan timnas menjadi mimpi dia sebagai pesepakbola. Berbekal alasan ini pula Eka menampik kalau dia batal ke timnas karena kerap disimpan di bangku cadangan.

"Kewajiban saya adalah berlatih dan main bila dipasang pelatih. Pemain seperti saya tidak perlu memikirkan cadangan atau tidak. Kalau saya menolak ke timnas karena tidak mau dibangkucadangkan, itu seperti manajer tim ingin main. Artinya memikirkan soal dicadangkan atau tidak, bukan porsi saya," tutur Eka kepada Tribun, Jumat (5/12).

Eka menandaskan pula, dia sangat bangga ketika mengenakan seragam timnas sebangga ketika mengenakan kaus Persib. "Saya tidak memenuhi panggilan timnas karena kesehatan saya memang terganggu. Jadi alasannya bukan karena takut jadi cadangan," ujar gelandang lincar Persib yang biasa dipanggil Ebol ini.

Eka bahkan mengaku bangga bila ternyata timnas masih membuka pintu untuknya. Eka juga mengaku siap kembali ke timnas bila memang benar-benar dipanggil kembali untuk membela tim "merahputih".

"Tentu kalau kondisi saya sudah pulih seratus persen, saya akan memenuhi panggilan timnas. Namun dengan waktu yang sudah mepet, saya kira sangat tidak mungkin ada panggilan timnas kedua untuk saya," kata Eka.

Sebagai pemain profesional, Eka menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih soal pemilihan pemain. "Soal siapa yang main atau siapa yang duduk di bangku cadangan, itu adalah selera pelatih. Tentu pelatih tidak buta, artinya pelatih tahu siapa pemain yang pas untuk dimainkan pada pertandingan tertentu," urai Eka.

"Kalau saya misalnya disimpan di bangku cadangan, ada tugas yang harus saya lakukan, yaitu memberikan kepada teman-teman yang bermain di lapangan," tutur pemain asal Purwakarta ini dengan nada serius.

Jumat sore kemarin, Eka sudah kembali ke Persib. Pemain yang divonis sakit gejala tipus ini sudah kembali berlatih bersama rekan-rekannya di tim Maung Bandung. Bila kesehatannya sudah benar-benar pulih dan tidak ada panggilan kedua dari timnas, Eka kemungkinan bakal masuk daftar pemain Persib saat melawan PSDS Deliserdang di Copa Indonesia, 13 Desember mendatang.

Minggu, 16 November 2008

Irwan Wijasmara

AKHIRNYA, satu dari tiga mantan pemain Persib U-23, melakukan debutnya bersama Persib Senior di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009. Dia adalah Irwan Wijasmara (21). Tidak tanggung-tanggung, pemain termuda dalam skuad Persib di LSI 2008-2009 ini memulai debutnya sebagai starter, ketika tim kebanggaan bobotoh ini menghadapi PSM Makassar di Stadion H. Andi Mattalatta Makassar, Sabtu (15/11).

Sayang, debut yang sebenarnya tergolong cukup gemilang buat Irwan ini harus berakhir tragis dan mengenaskan. Bukan lantaran penampilannya buruk, melainkan cedera parah yang dialaminya pada pertengahan babak kedua, yang mengakibatkan pemain jebolan Diklat Ragunan ini harus ditandu keluar lapangan. Selanjutnya, posisi Irwan digantikan Salim Alaydrus.

Menurut informasi yang didapatkan "GM" dari salah seorang ofisial Persib bidang umum, Pipin Kusmantara, cedera yang dialami Irwan tergolong cukup serius. Ketika dikontak "GM", Pipin mengatakan, engsel siku tangan kiri Irwan bergeser.

Apa yang dikatakan Pipin dibenarkan Asisten Pelatih Robby Darwis. "Ya, ada tulang di bagian sikunya yang kemungkinan retak dan engselnya bergeser. Irwan kemungkinan harus beristirahat sekitar satu bulan," kata Robby.

Soal penampilan Irwan pada partai debutnya, Robby mengaku cukup puas. "Untuk ukuran pemain yang baru memulai debutnya, penampilan Irwan cukup bagus. Sama sekali dia tidak terlihat grogi," puji Robby. (endan suhendra/ "GM")**

Persib Harus Puas Bawa Satu Poin

Dengan tambahan satu angka itu, Persib mengakhiri putaran pertama LSI 2008-2009 di peringkat kelima dengan mengumpulkan nilai 31, hasil 9 kali menang, 4 seri, dan 4 kalah. Poin Persib itu masih tertinggal 8 poin dari Persipura Jayapura yang tampil sebagai juara paruh musim dengan nilai 39.

Menurut laporan wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Krishna Ahadiyat, karena keunggulannya tidak bisa dipertahankan hingga pertandingan berakhir, kubu Persib menerima hasil tersebut dengan biasa saja. Tidak terlihat suasana ceria usai pertandingan di ruang ganti pemain.

Kendati demikian, Pelatih Jaya Hartono mengatakan, penampilan pemain sudah maksimal. Menurutnya, hasil seri sudah bagus karena sesuai dengan target yang dibidiknya.

"Tidak seperti biasanya, saya ditanya target oleh manajer. Saya katakan minimal seri. Alhamdulillah target tercapai, walau sebenarnya peluang menang ada," ujarnya.

Jaya mengakui tanpa Aldo Baretto dan Julio Lopez, PSM kehilangan taji di lini depan. Mereka memiliki banyak peluang, namun kesulitan mencetak gol karena pemain lain naluri golnya tidak setajam Aldo dan Lopez.

Dari kubu PSM, Pelatih Raja Isa mengaku cukup senang dengan hasil ini, kendati berakhir dengan seri. PSM menurunkan 10 pemain asli Makassar dan mampu meladeni permainan Persib, yang dihuni pemain berkualitas.

"Saya usulkan ke manajer supaya mereka mendapat bonuslah sedikit. Mereka sudah bersusah payah. Yang membuat saya gembira, pemain muda kami bisa bermain normal," ujarnya.

Komposisi berbeda

Dalam pertandingan ini, Jaya menurunkan komposisi pemain yang berbeda. Lini depan dipercayakan kepada Fabio Lopes Alcantara dan Zaenal Arief. Pemain muda dari Persib U-23, Irwan Wijasmara dimainkan Jaya di sayap kiri. Lini tengah tetap digalang Eka Ramdani, Cabanas, Hariono, dan Gilang Angga Kusumah (sayap kanan). Lini belakang ada Maman Abdurahaman, Nova Arianto, Nyeck Nyobe, dan Cecep Supriatna di bawah mistar.

Dalam laga debutnya, Irwan ternyata mampu menjawab kepercayaan pelatih. Ia mendapat tugas khusus untuk mematikan gelandang kanan lincah PSM Irsyad Aras. Postur Irwan yang tinggi dan besar, ternyata membuat Irsyad sulit melewatinya. Namun pada pertengahan babak kedua, Irwan diganti Salim Alaydrus karena cedera.

Pada 5 menit babak pertama dimulai, PSM mencoba menggebrak dengan bermain cepat. Dengan dukungan suporternya, Syamsul Cheruddin, dkk. bermain semangat untuk langsung menyerang. Untungnya, pemain Persib tidak terpancing. Eka mampu menjalankan peran untuk mengatur tempo bermain lambat. Strategi Persib berhasil. Pemain PSM menjadi terbawa main lambat, sehingga permainan menjadi monoton. Hal itu membuat suporter kecewa dan menyoraki kedua tim.

Namun PSM memiliki dua peluang di babak pertama. Menit ke-15 Gilang bermaksud memberi umpan dengan dadanya, namun bola bergulir pelan. Sardinata sudah bisa menyerobot bola, namun terlalu cepat sehingga mengarah ke Cecep. Menit ke-30, Syamsul melepaskan tembakan dengan kaki kiri di dalam kotak penalti, tapi bisa ditangkap Cecep.

Karena permainannya kurang meyakinkan, Lopes diganti Rafael Bastos pada menit 35. Pada menit pertama babak kedua, Eka yang sedang sakit diganti Siswanto. Sebelum main, Eka sempat demam, namun memaksa main, sehingga hanya siap main selama 45 menit.

Pemain Persib langsung mengambil inisiatif menyerang saat pemain PSM masih terbawa irama lambat. Apalagi, Siswanto rajin bergerak membuka daerah sayap kiri dan kanan. Hal ini membuat serangan Persib menjadi hidup. Pada menit ke-60, Bastos berhasil melewati tiga pemain termasuk kiper. Tangan Samsidar menepis kaki Bastos sehingga terjatuh, untuk menghentikan langkahnya. Namun, wasit Jamaluddin (Balikpapan) tidak memberikan hukuman penalti. Semenit kemudian giliran Arief. Ia dalam posisi bebas menyundul di depan gawang saat menerima umpan silang Irwan. Namun, bola melambung di atas mistar.

Berikutnya PSM memiliki peluang melalui Pronetto. Bola tendangannya ke pojok kanan, masih bisa dihalau Gilang yang berada di bawah mistar gawang. Padahal Cecep sudah mati langkah.

Menit ke-72, Cabanas yang dalam posisi bebas, mendapat bola muntah di luar kotak penalti. Dengan sekali kontrol, dia langsung menendang dengan kaki kiri, yang membuat Samsidar hanya bisa terdiam dan terjadi gol. Berikutnya, selama tiga menit PSM memiliki tiga peluang. Untungnya pemain Persib banyak berkumpul di bawah mistar, sehingga bola yang ditendangnya dari dalam kotak penalti, terus mental di kaki pemain.

Petaka datang menit ke-83. Hariono terlalu lama menahan bola, sehingga bisa dicuri Syamsul. Syamsul memberi umpan kepada Amiruddin, dan kemudian dilanjutkan kepada Pronetto, yang berdiri bebas. Pronetto dikejar Nyeck, Nova, dan Maman. Pronetto kemudian memberi umpan balik kepada Amiruddin yang berdiri bebas dan menceploskan bola tanpa bisa dihalau Cecep.

Jaya Berharap Tuah Kaus Kuning

PERNAHKAH Anda memperhatikan warna kaus yang selalu dikenakan pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono, saat Eka Ramdani dan kawan-kawan memainkan laga kandangnya? Kecuali ketika Persib menjamu Persija Jakarta di Stadion Siliwangi, 20 Juli 2008, Jaya tidak pernah lepas dari kaus berwarna kuning.
"Saat lawan Persija, saya pakai kaus warna putih. Anda tahu hasilnya, kita kalah 2-3 dari Persija," kata mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini sambil tersenyum.

Lo, apa hubungannya warna kaus dengan hasil pertandingan kandang Persib?

Tidak ada memang. Tapi, Jaya percaya dengan tuah kaus kuning yang selalu dikenakannya saat Persib bertanding. "Sebagai muslim, saya percaya segala sesuatu yang terjadi di dunia ini diatur Yang di Atas. Tapi, saya percaya dengan adanya sugesti kaus kuning yang selalu saya pakai," ujarnya.

Menurut cerita Jaya, kuning bukan hanya warna kesukaannya, tapi juga warga Kediri pada umumnya. Jaya menuturkan, kebanyakan orang Kediri percaya, kuning adalah warna kesukaan Dewi Sekartaji, karuhun yang diyakini menjadi pelindung kota tersebut. "Konon, selendang yang suka dikenakan Dewi Sekartaji untuk menjaga kota Kediri itu berwarna kuning. Karena itu, kebanyakan orang Kediri percaya, warna kuning memiliki tuah tertentu," tuturnya.

Itulah sebabnya, lanjut Jaya, Persik Kediri memiliki kostum kedua berwarna kuning. "Kalau ada tim tamu yang memiliki kostum utama berwarna kuning, meski sebagai tuan rumah, Persik pasti memakai kostum keduanya yang berwarna kuning itu. Sebab, pengalaman menunjukkan, Persik selalu mengalami kesulitan jika menghadapi tim-tim berkostum kuning, seperti PSDS, Petrokimia Putra, dan Persikota," papar Jaya.

Kembali ke kaus kuning miliknya, setelah dirasakan dalam delapan laga kandang Persib, Jaya berharap tuah kaus kuning itu akan muncul di Makassar saat menghadapi tuan rumah PSM Makassar, Sabtu (15/11) ini.

"Sejak kekalahan dari Persija, saya memborong lima kaus berwarna kuning. Saat lawan PSM, saya pasti akan memakai kaus kuning lagi," ujarnya sambil tersenyum.

Jaya: Hasil Seri Sudah Cukup

Pelatih Persib Jaya Hartono menilai merebut satu poin dari PSM Makassar pada pertandingan lanjutan Liga Super, Sabtu (15/11), sebagai hal yang wajar pada pertandingan tandang. Alasannya kata Jaya, PSM tetap tim tangguh dan tidak bisa dianggap enteng walaupun tim tuan rumah kehilangan pemain andalannya, Julio Lopez.

Jaya juga mengingatkan, Persib datang ke Makassar tidak komplit menyusl absennya Hilton Moreira dan Tema Mursadat. "Kami tidak ingin sesumbar, mengingat PSM sangat sulit dikalahkan di kandang sendiri. Hasil seri sudah cukup bagus," kata Jaya, Jumat (14/11).

Namun Jaya menilai Persib punya peluang untuk mengalahkan tim tuan rumah yang sekarang ditukangi pelatih asal Malaysia Rja Isa. Jaya menyebutkan kedua tim mempunyai peluang 50-50 untuk memenangkan pertandingan.

"Untuk meraih angka sempurna di Makassar cukup berat, tetapi dengan tekad semangat juang pemain di partai penutup putaran pertama kompetisi Liga Super ini kemenangan tetap bisa kami wujudkan," katanya.

Prestasi pemain di Persib hampir merata, sehingga bila Hilton absen, maka posisinya akan digantikan oleh Zainal Arief sebagai striker. Sementara posisi Tema di bawah mistar bisa diisi Cecep Supriatna dan Edi Kurnia.

"Tidak ada pemain yang dipatok pada posisi permanen, saya sering melakukan rotasi posisi pemain guna mengetahui potensi dan teknik permainan individu setiap pemain," ujar Jaya tentang pemain yang dipersiapkan untuk menghadapi PSM.

PSM Kehilangan Lopez dan Baretto

PSM Makassar dipastikan bakal kehilangan duet striker andalannya, Julio Lopez dan Aldo Baretto saat menjamu Persib Bandung pada laga pamungkas putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Andi Mattalata, Makassar, Sabtu (15/11). Lopez dan Baretto bakal absen karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Keduanya mendapatkan kartu kuning kedua saat menghadapi Persitara Jakarta Utara di Stadion Andi Mattalata, Rabu (12/11).

Kendati demikian, pelatih Jaya Hartono menyambut dingin bakal absennya Lopez dan Baretto. Menurutnya, PSM masih memiliki pemain lokal lain yang bukan tidak mungkin bisa menyulitkan Persib. Di mata Jaya, pemain PSM dikenal memiliki mental bagus dan semangat juang tinggi.

"Pemain Makassar, ketika dituntut oleh suporternya, semangatnya langsung tinggi dan tidak mudah menyerah. Berbeda dengan di kita (Persib), ketika ada tuntutan, pemain merasa terbebani. Karena itu, ini pertandingan tidak mudah bagi Persib meski PSM tidak ada pemain asingnya," ujar Jaya kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Krishna Ahadiyat di Makassar, Kamis (13/11).

Jaya mengatakan saat ini PSM memiliki dua pemain sayap lincah yang berperan mengacaukan konsentrasi pemain tengah dan belakang. Mereka adalah Irsyad Aras dan Claudio Pronetto. Irsyad di gelandang kanan, sedangkan Pronetto di kiri. Namun dengan absennya Lopez dan Baretto diharapkan kerja pemain gelandang menjadi tidak maksimal. "Yang suka ngacak-ngacak Aras dan Pronetto karena memiliki kecepatan," ujarnya.

Jaya bungkam ketika disinggung kemungkinan kedua pemain itu akan "dimatikan" secara khusus agar permainan PSM tidak berkembang.

Berbeda dengan Jaya, Lorenzo Cabanas menyatakan absennya Lopez dan Baretto merupakan sebuah keuntungan buat Persib. Menurutnya, kedua pemain itu memiliki kualitas bagus dan bisa menyulitkan pemain belakang. "Baretto mainnya bagus," ujarnya.

Tiba di Makassar

Rombongan Persib tiba di Makassar sekitar pukul 15.30 Wita menggunakan pesawat Sriwijaya Air dan menginap di Hotel Dinasti. Rombongan berangkat dari Bandung menggunakan bus Persib pukul 5.00 WIB menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Persib mendapat kesempatan uji coba lapangan Stadion Andi Mattalata Jumat pagi ini pukul 7.30 Wita. Dalam uji coba nanti, tim pelatih akan memantau kesiapan pemain, terutama untuk posisi lini depan

Ke Makassar, Tanpa Hilton

Demam yang diderita Hilton Moriera tiga hari yang lalu, ternyata berbuntut panjang. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, Hilton yang sempat menjalani latihan dalam dua hari terakhir divonis terserang penyakit gejala tifus. Akibatnya, Hilton batal diberangkatkan ke Makassar.

"Setelah diperiksa, Hilton terserang gejala tifus. Akhirnya, Hilton diharuskan beristirahat dan batal diberangkatkan ke Makassar," kata dokter tim Persib, dr. Ia Kurnia, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (12/11).

Hingga sesi latihan pagi, Hilton masih turut berlatih keras bersama rekan-rekannya dan masih termasuk dalam daftar pemain yang siap diberangkatkan ke Makassar, Kamis (13/11) pagi ini. Setelah menjalani sesi latihan pagi, Hilton kembali mengeluh dan langsung dibawa Ia ke dokter yang menanganinya. "Sebenarnya, sejak pertama kali terserang demam, saya sudah minta Hilton untuk tidak berlatih dulu," kata Ia.

Selain Hilton, pemain lain yang akhirnya tidak dibawa ke Makassar adalah Atep dan Waluyo yang masih menjalani masa pemulihan cederanya dan penjaga gawang Tema Mursadat yang absen karena hukuman akumulasi kartu kuning. Dengan demikian, rombongan Persib yang akan berangkat ke Makassar berkekuatan 21 pemain dan 16 ofisial tim.

Optimis

Sementara itu, menjelang keberangkatan ke Makassar, pelatih Jaya Hartono mengungkapkan optimismenya menghadapi laga terakhir pada putaran pertama LSI 2008-2009 ini. Jaya mengatakan, sebagai pelatih, ia tidak boleh menunjukkan sikap pesimis, terlebih di hadapan pasukannya.

Putaran Kedua, Persib Disuntik Rp 12,5 Miliar

Meski sempat mengancam membatalkannya, DPRD Kota Bandung akhirnya menyetujui pencairan dana hibah sebesar Rp 12,5 miliar kepada Persib Bandung.

Dana sebesar itu, akan digunakan untuk putaran kedua Liga Super Indonesia 2008. Persetujuan tersebut diberikan setelah manajemen memberikan laporan penggunaan dana sebesar Rp 16,5 miliar yang telah digunakannya.

Kendati demikian, persetujuan yang diambil melalui Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Rabu (12/11), sempat diwarnai sejumlah interupsi. Salah satunya yang dilakukan oleh Hendri Pantas Panggabean dari Partai Damai Sejahtera.

"Sangat disayangkan laporan penggunaan dana Persib baru diberikan saat ini. Bagaimana waktu sekitar 30 menit dapat mempelajari laporan keuangan. Padahal, manajemen juga ternyata telah membuat laporan keuangan yang tertanggal Juni dan Oktober 2008. Kenapa baru diberikan sekarang?" tegas Hendri.

Sedangkan anggota dewan lainnya, Endrizal Nazar (PKS) menegaskan, laporan yang dibuat oleh manajemen kurang baik dan tampak dibuat tergesa-gesa. "Sebelum disetujui lebih baik Pansus membahasnya terlebih dahulu," katanya.

Menanggapi keluhan sejumlah anggota DPRD Kota Bandung atas laporan keuangan Persib, Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada meminta kepada manajemen untuk mempebaiki manajemen keuangannya. Menurutnya, keterlambatan pelaporan keuangan tidak boleh lagi dilakukan oleh manajemen.

"Manajemen memang perlu dibenahi. Tetapi bukan berarti ada perubahan personel. Hanya manajemennya yang perlu diperbaiki," katanya.

Dalam laporan yang diberikan manajemen Persib dengan kop surat "Klub Persib" disebutkan dana hibah sebesar Rp 16,5 miliar dipergunakan untuk Persib yang berlaga di Liga Super Indonesia sebesar Rp 14,108 miliar dan pembinaan amatir sebesar Rp 2,392 miliar.

Dana sebesar Rp 14,108 miliar di antaranya digunakan untuk kontrak pemain dan pelatih sebesar Rp 5,47 miliar, gaji pemain, pelatih, dan ofisial (Rp 4,722 miliar), bonus (Rp 1,3 miliar), uang pertandingan (Rp 196 juta), uang tinggal (Rp 74 juta), akomodasi (Rp 1,098 miliar), transportasi (Rp 79,68 juta), dan biaya operasional lainnya (Rp 1,091 miliar).

Dalam laporan juga disebutkan hingga 3 November lalu, Persib telah meminjam ke pihak III sebesar Rp 2,597 miliar untuk membiayai kebutuhan tim.

Sedangkan dana sebesar Rp 12,5 miliar yang baru disetujui DPRD Kota Bandung, rencananya digunakan untuk uang muka kontrak pemain (Rafael Alves Bastos dan Fabio Lopes Alcatra) dan gaji pemain sebesar Rp 1,27 miliar, gaji pemain, pelatih, dan ofisial (Rp 5,49 miliar), uang pertandingan (Rp 670 juta), uang sepatu (Rp 75 juta), katering dan obat-obatan (Rp 360 juta), perlengkapan, sewa lapang, dan BBM (Rp 58,6 juta), bonus kemenangan (Rp 2,4 miliar), akomodasi dan transportasi (Rp 1,97 miliar), dan sekretariat (Rp 200 juta).

Unbeaten Maung Muda!

TIM Maung Muda Persib U21 kembali menunjukkan diri sebagai tim yang tangguh. Ketangguhan Persib U21 kembali terbukti ketika menumbangkan Persijap U21 2-0 pada tarung lanjutan kompetisi PSSI U21 Stadion Siliwangi, Rabu (12/11). Berkat kemenangan tersebut Persib U21 yang ditukangi Indra Thohir kini bercokol di puncak klasemen Grup II dengan delapan poin hasil dari empat kali bertarung.

Prestasi Persib U21 memang pantas diacungi jempol. Hingga pertandingan keempat melawan Persijap kemarin, Persib dua kali menuai kemenangan dan dua kali main imbang. Dengan kata lain, Persib belum terkalahkan alias unbeaten.

Selain membekap Persijap, Rudi Geovani dkk juga menjungkalkan Persela Lamongan di kandang sendiri. Nyali Persib U21 terbukti tinggi ketika harus main di kandang lawan. Terbukti pada pertandingan di kandang PSIS Semarang dan Persik Kediri, Persib U21 sukses menahan PSIS dan Persik dengan bermain imbang 1-1 dan 0-0.

Dengan hasil tersebut, rasanya pujian pantas dialamatkan kepada tim Maung Muda. Walaupun harus diingat, perjalanan masih panjang. Artinya pasukan Thohir ini masih harus bekerja keras untuk jadi yang terbaik di tingkat nasional.

"Kita bangga bisa merebut puncak klasemen tapi masih banyak yang harus dibenahi. Misalnya anak-anak masih belum maksimal dalam penyelesaian akhir," komentar Mustika Hadi yang hadir di jumpa pers mewakili Thohir setelah Persib U21 menekuk Persijap.

Pada tarung di Stadion Siliwangi sore kemarin, walaupun unggul teknik dibanding lawannya, penampilan Persib U21 memang belum bisa dikatakan mulus. Seperti diakui Mustika, Persib U21 masih lemah dalam finishing touch.

Buktinya beberapa peluang emas yang tercipta, hanya dua yang berbuah gol di gawang Persijap. Bahkan satu gol yang dilesakkan Rudi Geovani pada menit ke-88 lahir dari titik penalti. Satu gol lainnya yang mempermalukan Persijap dilesakkan Abdul Fikri pada menit ke-43. "Kehilangan tiga pemain inti, memang sangat terasa," tambah Mustika.

Kita setuju pasukan Maung Bandung masih harus bekerja keras. Namun tidak terkalahkan di empat pertandingan dan sekarang bercokol di puncak klasemen, menjadi raihan prestasi yang tidak pantas dipandang sebelah mata.

Seperti diakui pelatih Persijap U21 Harmadi, timnya kalah kelas dibanding Persib U21. "Permainan Persib lebih hidup. Persib lebih bagus," puji Harmadi. Jadi mengaumlah terus Maung Muda!

Jaya Tetap Waspadai PSM

Meski PSM Makassar sedang dirundung masalah serius, menyusul krisis keuangan yang melanda tim Juku Eja tersebut, namun kubu Persib Bandung tetap mewaspadai permainan PSM yang akan dihadapinya pada laga tandang di Makassar, Sabtu (15/1) mendatang.

"Ada atau tidak ada masalah pun, PSM pasti mainnya fight. Itu memang sudah ciri khas atau karakter permainan tim-tim wilayah timur. Jadi kita tetap harus mewaspadainya," tandas Pelatih Persib, Jaya Hartono, Selasa (11/11).

Jaya meyakini, pemain PSM tidak akan terpengaruh dengan masalah yang tengah membelit klubnya. Bahkan sangat mungkin, mereka akan main lebih fight untuk menunjukkan pada klub lain bahwa pemain PSM memiliki mental baja. "Biasanya orang kalau dalam tekanan, bisa lebih mengeluarkan enerjinya. Hal-hal seperti ini yang harus menjadi perhatian kita," ujar Jaya.

Meski begitu, pelatih berkumis tebal ini tetap optimistis Persib bisa mengakhiri putaran pertama dengan hasil memuaskan. Untuk mencapai hal itu setelah menaklukkan Persita, Eka Ramdani dkk memang langsung tancap gas dengan berlatih keras.

Diperoleh kabar karena diterpa krisis keuangan, kubu PSM diperkirakan bakal melepas tiga pemain asing andalannya yakni Julio Lopez, Aldo Baretto, dan Claudio Pronetto pada jeda kompetisi menjelang bergulirnya putaran kedua.

Selama ini ketiga pemain asing asal Amerika Latin itu menjadi roh yang sangat menentukan bagi permainan PSM. Jika ketiganya hengkang, dipastikan tim Juku Eja bakalan pincang.

Jika klub lain tengah limbung dan berencana melego pemainnya, kubu Persib sendiri dalam keadan adem ayem. Maung Bandung belum memutuskan apakah akan menjual pemain lama atau membeli pemain baru.

Menurut Manajer Persib Jaja Soetardja, pihaknya belum berpikir untuk menjual pemain lama atau membelai pemain baru. Saat ini kata Jaja, Persib masih berkonsentrasi untuk menghadapi pertandingan melawan PSM.

"Kita sekarang fokus menghadapi PSM. Setelah putaran pertama rampung, kami akan membuat laporan untuk disampaikan ke Ketua Umum. Setelah dikaji oleh ketua umum bersama pengurus lainnya, baru diputuskan apa yang terbaik untuk Persib ke depan," terang Jaja.

Hilton Moriera Demam Salim Alaydrus Cedera

Menjelang keberangkatan ke Makassar, Kamis (13/11), daftar pemain Persib Bandung yang diragukan tampil semakin bertambah. Hilton Moriera mengalami demam dan harus dibawa ke dokter. Sedangkan Salim Alaydrus masuk ke dalam daftar pemain yang mengalami cedera.

Pada sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (10/11), Hilton dan Salim hanya muncul di lapangan, namun tidak bergabung dengan rekan-rekannya untuk menjalani program latihan yang diberikan pelatih Jaya Hartono. Sebelum latihan usai, Hilton pun langsung berangkat bersama dokter tim, dr. Ia Kurnia untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya.

Usai latihan, Jaya belum bisa memastikan apakah Hilton dan Salim bisa diturunkan saat Persib menghadapi PSM Makassar atau tidak. "Salim mengalami cedera di kakinya saat melawan Persita, sedangkan Hilton mengalami demam. Saya masih harus melihat perkembangannya," kata Jaya.

Salim bergabung dengan Waluyo, Atep, dan Hari Salisburi dalam daftar pemain yang mengalami cedera. Kendati demikian, Jaya berharap demam Hilton dan cedera Salim bisa pulih sebelum tim berangkat ke Makassar.

Menurut dokter tim Persib, dr. Ia Kurnia, Salim mengalami cedera berupa pembengkakan di bawah mata kaki bagian kanan. "Cedera itu dialami Salim pada saat menghadapi Persita. Kemungkinan besar, posisi kakinya tidak tepat ketika berusaha mengontrol bola," kata Ia di sela-sela latihan.

Salim membenarkan kalau cederanya itu dialami ketika menghadapi Persita. "Ada pembengkakan di (dekat mata kaki, red) kaki kanan saya," kata gelandang yang sudah mengoleksi satu gol untuk Persib pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 ini.

Atep mulai berlatih

Sementara itu, Atep yang hampir dua pekan beristirahat karena sempat mengalami kecelakaan lalu lintas menjelang pertandingan Persib kontra Persijap, pada sesi latihan kemarin mulai berlatih. Kendati demikian, Atep baru menjalani latihan ringan, karena kondisi cederanya, terutama di bagian lutut kanannya, belum pulih seratus persen.

"Atep baru latihan pertama. Kondisinya belum seratus persen pulih. Soal apakah dia bakal bisa main lawan PSM atau tidak, saya kira masih harus dilihat perkembangannya dulu. Selain karena sudah lama tidak berlatih, Atep juga mengaku masih ada rasa nyeri di bagian lututnya," kata Jaya.

Sebelum Atep, akhir pekan lalu, Hari Salisburi yang sempat mengalami cedera hamstring (otot paha bagian bawah, red) juga sudah menjalani latihan. Satu pemain Persib lainnya yang sudah lama masuk dalam daftar pemain cedera adalah Waluyo.

Pada saat menghadapi PSM di Stadion Andi Mattalata Makassar, Sabtu (15/11) mendatang, Persib sudah dipastikan kehilangan penjaga gawang Tema Mursadat yang harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Persib Jaga Tren Positif

Setelah sempat terseok-seok di awal musim Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, tim Persib "Maung Bandung" mampu menampilkan grafik yang menjanjikan saat putaran pertama memasuki pertengahan. Namun memasuki masa jeda putaran, tren positif itu harus dijaga skuad Persib.

Data paling valid menyebutkan, dari enam laga terakhir, Eka Ramdani dkk. mengemas empat kali kemenangan dan dua kali kalah. Yang lebih mengesankan, dua dari empat kemenangan tersebut diraih dalam laga kandang melawan PKT 2-1 dan Deltras Sidoarjo dengan skor 2-0.

Peningkatan permainan yang ditunjukkan anak asuh Jaya Hartono ini, tentunya melahirkan kembali asa para pendukung dan bobotoh yang berharap besar Persib Bandung akan menjadi kampiun LSI musim ini. Apalagi, sejak awal manajemen Persib Bandung sudah menargetkan untuk menjadi tim pertama yang menjadi juara LSI.

Harapan agar Persib meraih prestasi tertinggi di musim ini, lambat laun sudah mulai diperlihatkan para pemain Persib Bandung. Kini tim kebanggaan masyarakat Kota Kembang ini, sudah kembali ke trek juara setelah menembus "5 Besar", hasil kemenangan 2-0 atas "Pendekar Cisadane" Persita Tangerang.

Dari 16 laga yang sudah dilakoni, Eka Ramdani dkk. kini mengumpulkan 30 poin, hasil dari 9 kali menang, 3 kali seri, dan 4 kali kalah. Persib berada satu tingkat di bawah juara bertahan, Sriwijaya FC di peringkat keempat dengan mendulang 33 poin.

Posisi Persib Bandung di klasemen akhir putaran pertama akan lebih aman untuk tetap berada di jalur juara jika mampu merebut poin di laga terakhir melawan tuan rumah, PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta Makassar, Sabtu (15/11) mendatang. Jika merebut poin, jarak antara Persib dengan empat tim di atasnya tidak terlalu jauh.

Di klasemen, Persipura menasbihkan diri menjadi juara paruh musim dengan nilai 39, diikuti Persija Jakarta dan Persiwa Wamena yang sama-sama mengoleksi 37 poin. Sementara peringkat keempat diduduki Sriwijaya FC dengan 33 poin.

Lawan Makassar

Jika dalam lawatan ke Makassar, Persib minimal meraih satu poin maka nilai Persib akan menjadi 31. Dengan demikian, Persib hanya terpaut 8 poin dari juara paruh musim, Persipura Jayapura.

Namun untuk bisa meraih poin penuh di Makassar, bukan hal yang tidak mungkin. Apalagi performa tim besutan pelatih Raja Isa ini, sekarang sedang dalam kondisi yang tidak kondusif. PSM kini sudah menjalani 15 laga dengan meraih poin 20 dan berada di posisi 11.

Kondisi yang dialami PSM Makassar saat ini, tentunya merupakan berita bagus bagi Persib Bandung. Dengan kata lain, Persib bisa menggunakan kondisi tersebut untuk tampil maksimal dan mendulang angka penuh.

Maka tidak salah jika Asisten Manajer Persib Bandung, Umuh Mukhtar memberikan motivasi bagi para pemain untuk tampil maksimal. Hasil seri di kandang PSM, merupakan sebuah kemenangan bagi Persib. Namun jika ada peluang, tiga poin penuh tidak akan dilewatkan begitu saja.

"Mudah-mudahan kita bisa mencuri satu poin di kandang PSM nanti. Namun buka berarti kita tidak bisa menang. Jika kita bekerja keras dan Allah mengizinkan, kita bisa merebut tiga poin penuh nanti," tegas Umuh kepada pemain di ruang ganti Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (8/11) malam.

Persib Wajib Berbadan Hukum

Deadline tentang perubahan badan hukum tim Persib Bandung, ditanggapi serius oleh manajemen. Sebagai upaya untuk melaksanakan amanat Badan Liga Indonesia (BLI) tersebut, Persib Bandung akan secepatnya melakukan persiapan dengan terlebih dahulu menggelar musyawarah anggota.

"Mungkin minggu depan kita akan melakukan percepatan untuk menggelar musyawarah anggota perihal perubahan Persib Bandung menjadi sebuah badan hukum," ujar Ketua Harian Persib, Edi Siswadi kepada wartawan usai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Sabtu (8/11) malam.

Menurutnya, dalam musyawarah anggota tersebut akan diambil sebuah keputusan yang sesuai dengan keinginan anggota. Juga akan dibahas tentang skenario-sekenario ke depan untuk mempersiapkan Persib Bandung menjadi sebuah lembaga berbadan hukum. "Kepengurusan Persib Bandung 'kan sudah berakhir, makanya kita akan menggelar musyawarah anggota terlebih dahulu," ungkapnya.

Dijelaskan Edi, dengan digelarnya musyawarah anggota tersebut, diharapkan banyak muncul alternatif yang bisa diambil oleh Persib Bandung. Dalam hal ini, Persib tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tentang perubahan Persib Bandung menjadi sebuah badan hukum.

"Kita tidak mau terburu-buru untuk mengambil keputusan karena kita tidak mau rontok di tengah jalan setelah berubah menjadi sebuah badan hukum," katanya.

Langkah preventif yang dilakukan manajemen Persib, lanjutnya, disebabkan banyaknya klub yang limbung setelah berubah menjadi sebuah badan hukum. Banyak contoh klub di Indonesia yang mengalami kesulitan dana setelah menjadi badan hukum.

"Intinya kita tidak mau menciptakan sebuah masalah setelah berubah menjadi sebuah badan hukum. Terutama masalah pendanaan yang menjadi permasalahan utama dari kebanyakan klub di Indonesia yang telah menjadi badan hukum," tuturnya.

Diakuinya, jika telah menjadi badan hukum tidak ada jaminan yang akan menopang dana bagi Persib untuk berlaga di Liga Super Indonesia. Kondisi ini tentunya snagat tidak diharapkan oleh semua pihak.

"Belum ada jaminan sponsor yang akan menopang seluruh kebutuhan Persib Bandung. Oleh karena itu, kita akan mempelajari kekurangan dari klub lain yang telah menjadi badan hukum untuk kita perbaiki sehingga Perisb Bandung tidak mengalami masalah lain," tegasnya.

Persib U-21 Kehilangan Agung dan Andrie

Tim Persib Bandung U-21 dipastikan bakal kehilangan dua pilarnya, gelandang Muhammad Agung Pribadi dan striker Andrie Kurniawan saat menjamu Persijap Jepara pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2008-2009 Grup II yang rencananya digelar di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (12/11) mendatang. Kedua pemain tersebut harus absen karena hukuman kartu merah dan akumulasi kartu kuning.

Seperti diketahui, pada saat menahan imbang Persik Kediri di Stadion Brawijaya Kediri, Jumat (7/11), Agung diganjar kartu merah oleh wasit Armando Pribadi menit ke-32. Dalam pertandingan itu, Andrie juga mendapatkan kartu kuning keduanya pada menit 26. Kartu kuning pertama pemain asal Palber ini didapatkan ketika Persib mengalahkan Persela Lamongan 1-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, 30 Oktober lalu.

Asisten Pelatih Persib U-21, Mustika Hadi membenarkan kalau Agung dan Andrie bakal absen saat menjamu Persijap. Mustika mengatakan, sebagai pengganti kedua pemain tersebut, tim pelatih Persib sudah memproyeksikan Rendi Saputra dan Candra sebagai penggantinya. Nama lain yang kemungkinan menjadi pengganti Andrie di lini depan adalah Abul Fikri. "Sebagai pengganti kedua pemain tersebut, kita sudah siapkan Rendi dan Candra," kata Mustika, ketika dihubungi "GM", Sabtu (8/11).

Setelah menghadapi Persik, rombongan Persib kembali ke Bandung pada Sabtu (8/11) pagi. Setelah diistirahatkan sehari, tim asuhan Indra M. Thohir ini akan kembali berlatih untuk persiapan menghadapi Persijap mulai Senin (10/11). "Besok (hari ini, red) diliburkan, dan Senin (10/11), kita mulai latihan lagi," kata Mustika.

Seperti target yang sudah dicanangkan sejak awal, pada saat menjamu Persijap ini, Persib membidik kemenangan. Saat ini, Persijap berada di peringkat kelima klasemen sementara dengan mengumpulkan nilai 3.

Persib Merangsek ke Papan Atas

Tuan rumah Persib Bandung memenuhi janjinya untuk menutup laga kandang terakhir putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, dengan meraih poin penuh, usai menekuk Persita Tangerang 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Sabtu (8/11) malam. Dua gol kemenangan Persib disumbangkan tandukan Nova Arianto menit ke-19 dan Hilton Moriera menit ke-27.
Dengan tambahan tiga angka itu, Persib merangsek dari peringkat delapan ke posisi lima klasemen sementara dengan mengumpulkan nilai 30. Nilai yang dikumpulkan Persib sebenarnya sama dengan Persela Lamongan, namun unggul selisih gol dan masih menyisakan laga terakhir melawan PSM Makassar, 15 November mendatang, Posisi Persib di bawah Persipura dengan nilai 39, Persija Jakarta (35), Persiwa wamena (35), dan Sriwijaya FC (33). Sementara bagi Persita, kekalahan dari Persib ini membuat pasukan Zaenal Abidin itu tetap berada di posisi 15 dengan 12 poin.

Kendati sebenarnya bisa menang dengan skor yang lebih besar, namun kemenangan 2-0 atas Persita itu disambut sukacita kubu Persib. "Berapa pun gol yang kita ciptakan, harus kita syukuri. Apalagi kemenangan itu semakin mengangkat posisi kita ke peringkat kelima," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, usai pertandingan.

Dikatakan Jaya, dengan berada di peringkat kelima, berarti Persib sudah kembali ke jalur persaingan menuju tahta juara. "Sekarang, kita sudah berada di papan atas. Tapi jangan berpuas diri dulu karena perjalanan kita belum selesai. Ingat, tujuan akhir kita adalah juara," kata Jaya di hadapan para pemainnya.

Kendati demikian, Jaya tidak membantah kalau Eka Ramdani dan kawan-kawan sebenarnya bisa meraih kemenangan dengan skor yang lebih besar. Menurunnya performa timnya terjadi di babak kedua, terutama hilangnya tekanan di lini tengah.

Dari kubu Persita, meski harus mengakui keunggulan Persib, pelatih Zaenal Abidin mengaku tetap puas dengan permainan anak asuhnya. "Anak-anak tampil lebih baik ketimbang pertandingan sebelumnya. Bahkan di babak kedua, dua peluang emas yang kita dapatkan mestinya berbuah gol," kata pelatih pengganti Agus Suparman ini.

Kejutan Jaya

Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 20.000 penonton itu, Jaya Hartono memberikan kejutan dengan menurunkan striker Zaenal Arief sebagai starter untuk mendampingi Hilton Moriera di lini depan. Sementara striker subur Persib asal Brasil, Rafael Bastos harus duduk di bangku cadangan.

Sejak wasit Setyono membunyikan pluit kick-off babak pertama, Persib bermain cukup agresif. Tiga gelandang, masing-masing Eka Ramdani, Lorenzo Cabanas, dan Hariono tak henti-hentinya memberikan suplai bola kepada Zaenal Arief dan Hilton. Kinerja trio gelandang itu mendapat bantuan dari dua bek sayap, masing-masaing Salim Alaydrus dan Gilang Angga Kusumah.

Stadion Si Jalak Harupat bergemuruh dengan sorak sorai puluhan ribu bobotoh menyambut gol pertama Persib pada menit 19 melalui sundulan Nova Arianto. Melihat peluang terbuka untuk membongkar pertahanan lawan, Nova maju hingga ke dalam kotak penalti.

Melihat itu, Hilton yang berada di sektor kanan pertahanan Persita memberikan umpan ke kotak penalti yang langsung disambut sundulan Nova. Sundulan tipis Nova mampu mengoyak jala Persita yang kali ini dikawal mantan penjaga gawang Persikab, Wawan Hendrawan.

Unggul 1-0 semakin membuat Eka Ramdani bernafsu mencetak gol tambahan. Sementara Persita yang semakin tertekan, hanya mengandalkan serangan balik melalui striker I Made Adi Wirahadi yang kali ini bekerja sendirian. Pasalnya tandem Wirahadi di lini depan selama ini, yaitu Michael Adolfo Souza disimpan Zaenal Abidin.

Kondisi itu tidak terlalu membuat lini pertahanan Persib bekerja keras di babak pertama. Persib menambah keunggulan di menit 27 melalui sundulan Hilton Moriera, menyamput bola hasil tendangan penjuru Salim Alaydrus. Meski mendapat pengawalan ketat, para pemain Persita tak menyangka gol Hilton bakal disahkan wasit.

Mereka menyangka bola yang diarahkan Salim Alaydrus itu sudah keluar lapangan. Setelah Wawan Hendrawan lepas menepis bola, sebagian pemain Persita yang berada di dalam kotak penalti tak mengantisipasi. Dengan mudah Hilton menyundul bola, mengoyak gawang Wawan untuk kedua kalinya.

Serangan bertubi-tubi Persib kembali nyaris membuahkan gol tambahan. Kali ini datang dari striker Zaenal Arief. Bola yang meluncur deras dari tendangan voli Zaenal Arief masih bisa ditepis Wawan.

Paruh kedua berlangsung, Persib sedikit menurunkan tempo permainan. Sebaliknya, Persita yang bernafsu memperkecil ketinggalan sedikit mulai menekan Persib lewat serangan balik. Menit ke-66, Persita nyaris menjebol gawang Persib yang dikawal Tema Mursadat. Sundulan ke tiang jauh oleh striker Bruno Casmir masih membentur mistar.

Tidak tinggal diam, Rafael Bastos yang menggantikan Hilton Moriera mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol tambahan. Gilang Angga yang bergerak hingga ke dalam kotak penalti, melepaskan umpan kepada Bastos. Sayang sundulan Bastos yang lepas dari kawalan pemain belakang Persita tidak berbuah gol, karena hanya menyamping tipis.

Menit ke-70, gawang Persib kembali terancam. Kali ini Tema Mursadat melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola sundulan Bruno untuk kedua kalinya. Hingga pertandingan usai, keunggulan 2-0 tetap untuk Persib.

Harus Bisa Mengalahkan PSM

Untuk menembus jajaran elit Liga Super Indonesia tahun ini, Persib Bandung harus memenangkan partai terakhir putaran pertama melawan PSM Makassar, Sabtu (15/11). Bagi tim Maung Bandung kemenangan atas PSM sangat penting.

Asisten Pelatih Persib Robby Darwis menyatakan, Persib tidak perlu menargetkan berapa gol harus dikemas ke gawang PSM.

"Kita tidak pernah menargetkan harus mencetak berapa gol di satu pertandingan. Pokona mah yang penting menang, agar kita bisa memperbaiki posisi di klasemen," tandas Robby, Sabtu (8/11).

Menurut Robby, jika pemain dibebani target harus mencetak banyak gol dalam satu pertandingan, hal itu justru membuat pemain merasa jadi terbebani dan dipastikan tidak akan bisa bermain lepas.

Kunci bermain bola agar meraih sukses, kata Robby, adalah mental dan fisik pemain dalam keadaan oke. Artinya, secara psikis dia tidak berada dalam tekanan dan secara fisik dalam keadaan sehat dan bugar.

"Fisik dan mental itu tak bisa dipisahkan dan sangat berpengaruh pada permainan di lapangan. Untuk itu sebelum bertanding kita selalu berupaya menciptakan suasana yang nyaman bagi pemain," tandasnya.

Robby sendiri optmistis Persib bisa mengakhiri putaran pertama dengan hasil memuaskan. Jika di putaran pertama berhasil menembus papan atas, Robby menilai pada putaran kedua nanti, perjuangan diharapkan jadi tidak terlalu berat.

Bila kondisi dan persiapan tim, Persib bukan tidak mungkin bisa mencuri kemenangan di kandang PSM. Pasalnya tim Makassar berjuluk Juke Eja ini disebut-sebut tengah mengalami krisis keuangan. Bila dibandingkan, persiapan dan kondisi tim Persib jauh lebih baik dibanding PSM.

"Kita memang harus bisa mencuri kemenangan. Persib selalu memasang target menang di setiap pertandingan," tutur Robby pada beberapa kesempatan dialog dengan Tribun.

KERINDUAN bobotoh untuk melihat selebrasi ala Suster Ngesot akhirnya terpenuhi. Sabtu (8/11) malam, si punya gaya selebrasi itu, Nova Arianto, membobo

DUKUNGAN penuh yang diberikan bobotoh, dibayar impas oleh Persib yang kemarin menekuk Persita Tangerang 2-0. Menghadapi Persita yang datang dari dasar klasemen, Persib tampil penuh tenaga. Dua gol hasil sundulan Nova Arianto menit ke-19 dan Hilton Moreira pada menit ke-27, kembali memberikan kemenangan kepada Persib. Dan bobotoh pesta kemenangan lagi!

Di Stadion Jalak Harupat, Sabtu (8/11) malam kemarin, Persib dan bobotoh lebur dalam suasana sukacita. Persib dan bobotoh memang pantas bersukacita menyambut kemenangan kandang pamungkas pada putaran pertama Liga Super 2008.

Di tribun stadion, bobotoh merayakan kemenangan dengan berjingkrak, berteriak, dan sebagian masih ada yang nekat menyulut kembang api. Di lapangan Eka Ramdani saling berangkulan menyambut hasil maksimal dari kerja keras mereka sepanjang pertandingan. Di pinggir lapangan, tim pelatih dan ofisial Persib tidak kalah gembira.

Berbekal tiga poin yang direbut dari tim Pendekar Cisadane, Persib kini mengumpulkan 30 poin dan merangsek ke posisi lima. Namun tentu perjuangan Persib belum tuntas dengan mengalahkan Cucu Hidayat dkk. Perjalanan Persib masih panjang, bukankah putaran kedua belum lagi digelar. Bahkan Persib masih menyisakan satu pertandingan pada putaran pertama. Dan lawan yang akan dihadapi Persib pada pertandingan akhir putaran pertama bukan tim ayam sayur, tapi tim besar PSM Makassar.

Seperti ditegaskan Ketua Harian Persib Edi Siswadi di akhir pertandingan, Persib masih harus berjuang di Makassar pada tanggal 15 November mendatang. Edi menegaskan Persib tidak boleh sampai kalah di kandang PSM untuk bisa terus merangsek ke papan atas. "Hasil imbang di Makassar sudah maksimal. Asal jangan kalah saja," pinta Edi.

Ya Persib masih harus bekerja keras. Ada serangkaian pertandingan yang harus dilakoni. Dan tangga juara masih jauh dari jangkuan.

Tapi kemenangan atas Persita kemarin rasanya tidak pantas dilewatkan begitu saja. Apalagi Persib mampu tampil lebih baik dibanding pertandingan sebelumnya. Wilujeng pesta kemenangan Sib!

Hadiah Ulang Tahun

KERINDUAN bobotoh untuk melihat selebrasi ala Suster Ngesot akhirnya terpenuhi. Sabtu (8/11) malam, si punya gaya selebrasi itu, Nova Arianto, membobol gawang Persita Tangerang yang dijaga Wawan Hendrawan. Suster Ngesot pun kembali terlihat di Stadion Si Jalak Harupat.

Gol tersebut terjadi pada menit ke-19, berawal dari sepak pojok untuk Persib di sebelah kanan gawang Persita. Seperti biasa, bek berkepala plontos ini merangsek ke depan. Salim mengambil tendangan itu. Bola dibuang ke luar kotak penalti.

Namun, Hilton Moriera berhasil menguasai bola di sisi kiri pertahanan lawan. Striker asal Brasil itu mengirim umpan silang ke kotak penalti. Nova rupanya belum kembali ke belakang. Sambil terbang ia menyundul bola mendahului Syamsudin. Bola meluncur deras ke pojok kanan. Sia-sia saja usaha Wawan untuk mencegah gawangnya tak kebobolan.

"Saya senang bisa cetak gol. Sudah lama saya tak mencetak gol. Tapi yang penting, Persib bisa menang," katanya seusai pertandingan.

Pemilik nomor punggung 30 ini mendedikasikan gol yang dicetaknya untuk bobotoh yang terus setia mendukung Persib. Selain itu, gol tersebut juga bisa disebut sebagai kado ulang tahun dirinya yang jatuh pada Selasa (4/11).

Selain bisa mencetak gol, kepiawaian Nova dalam menjaga pertahanan dalam pertandingan semalam juga patut diacungi jempol. Nova, bersama Nyeck Nyobe dan Maman Abdurahman, menjadi trio bek yang tangguh. Sepanjang babak pertama, penjaga gawang Tema Mursadat bisa dibilang santai dalam mengawal gawangnya.

Kesibukan mulai tampak ketika babak kedua berlangsung. Namun berkat penampian ciamik Nova dan kawan-kawan, gawang Persib tetap perawan sampai pertandingan berakhir.

Memori Zaenal Arief

PERSITA Tangerang memang bukan merupakan klub pertama yang dibela Zaenal Arief. Abo, sapaan striker kelahiran Cikajang, Kab. Garut, 3 Januari 1981 ini, memulai debutnya di pentas Liga Indonesia bersama Persib Bandung ketika menghadapi Persikota Tangerang pada LI VI/1999-2000 di Stadion Siliwangi, 7 November 1999. Tapi percayalah, di dalam memorinya, nama Persita takkan pernah terhapus. Kenapa bisa begitu?

Alasannya banyak. Namun, satu hal yang pasti, Abo bisa mendapatkan banyak hal ketika ia berkostum "La Viola" milik Persita. Popularitas Abo sebagai salah seorang pemain papan atas di Indonesia didapatkannya ketika ia membela Persita. Penampilan menawannya, bersama tandem sejatinya di Persita, Ilham Jayakusumah, membawa Abo ke tim nasional. Selama lima musim bersama Persita, Abo mencetak 43 gol di pentas LI.

Apalagi? Masih banyak hal lain yang didapatkan Abo di Persita dan pasti tetap terekam dengan jelas di memorinya. Di luar sepak bola misalnya, jangan dilupakan pula, Abo mendapatkan status pegawai negeri sipil (PNS) yang diidamkan banyak orang, juga ketika ia masih berkostum Persita.

Tak heran, setelah memutuskan untuk pulang kampung pada LI XII/2006, setiap pertemuan Persib dengan Persita, nama striker yang memiliki caps 23 bersama timnas (2002-2007) ini selalu mendapat sorotan media. Tapi, itu terjadi dalam dua musim terakhir bersama Persib. Kali ini, menjelang pertemuan pertama Persib dengan Persita di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, tidak banyak, bahkan sama sekali tidak ada wartawan yang memburunya untuk mendapatkan komentar menjelang pertandingan dengan mantan klub yang dibelanya selama lima musim itu.

Ini tidak terlepas dari "raib"-nya posisi inti dari tangan Abo pada putaran pertama LSI 2008 ini. Bahkan, setelah memainkan 7 pertandingannya, 3 di antaranya sebagai pemain pengganti, Abo benar-benar kehilangan "tempat"-nya dalam dua laga terakhir Persib, usai ia absen dalam tiga pertandingan karena cuti menikah, awal Oktober lalu.

Menjelang laga melawan Persita, kepada "GM", Abo sempat mengungkapkan isi hati soal statusnya sebagai pemain cadangan. Namun karena menyangkut privasinya, curhat Abo itu hanya disimpan "GM" saja. Nadanya memang bercanda, tapi di balik semua itu, "GM" membaca, Abo berharap besar bisa kembali mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Akankah kesempatan itu datang, pada saat Persib menghadapi mantan klub yang pernah membesarkannya? "Kesempatan itu, mungkin akan diberikan pelatih buat Arief besok (hari ini, red)," cetus Asisten Pelatih, Robby Darwis, ketika ditanya soal kemungkinan Abo diturunkan dalam laga ini.

Memori Zaenal Arief

PERSITA Tangerang memang bukan merupakan klub pertama yang dibela Zaenal Arief. Abo, sapaan striker kelahiran Cikajang, Kab. Garut, 3 Januari 1981 ini, memulai debutnya di pentas Liga Indonesia bersama Persib Bandung ketika menghadapi Persikota Tangerang pada LI VI/1999-2000 di Stadion Siliwangi, 7 November 1999. Tapi percayalah, di dalam memorinya, nama Persita takkan pernah terhapus. Kenapa bisa begitu?

Alasannya banyak. Namun, satu hal yang pasti, Abo bisa mendapatkan banyak hal ketika ia berkostum "La Viola" milik Persita. Popularitas Abo sebagai salah seorang pemain papan atas di Indonesia didapatkannya ketika ia membela Persita. Penampilan menawannya, bersama tandem sejatinya di Persita, Ilham Jayakusumah, membawa Abo ke tim nasional. Selama lima musim bersama Persita, Abo mencetak 43 gol di pentas LI.

Apalagi? Masih banyak hal lain yang didapatkan Abo di Persita dan pasti tetap terekam dengan jelas di memorinya. Di luar sepak bola misalnya, jangan dilupakan pula, Abo mendapatkan status pegawai negeri sipil (PNS) yang diidamkan banyak orang, juga ketika ia masih berkostum Persita.

Tak heran, setelah memutuskan untuk pulang kampung pada LI XII/2006, setiap pertemuan Persib dengan Persita, nama striker yang memiliki caps 23 bersama timnas (2002-2007) ini selalu mendapat sorotan media. Tapi, itu terjadi dalam dua musim terakhir bersama Persib. Kali ini, menjelang pertemuan pertama Persib dengan Persita di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, tidak banyak, bahkan sama sekali tidak ada wartawan yang memburunya untuk mendapatkan komentar menjelang pertandingan dengan mantan klub yang dibelanya selama lima musim itu.

Ini tidak terlepas dari "raib"-nya posisi inti dari tangan Abo pada putaran pertama LSI 2008 ini. Bahkan, setelah memainkan 7 pertandingannya, 3 di antaranya sebagai pemain pengganti, Abo benar-benar kehilangan "tempat"-nya dalam dua laga terakhir Persib, usai ia absen dalam tiga pertandingan karena cuti menikah, awal Oktober lalu.

Menjelang laga melawan Persita, kepada "GM", Abo sempat mengungkapkan isi hati soal statusnya sebagai pemain cadangan. Namun karena menyangkut privasinya, curhat Abo itu hanya disimpan "GM" saja. Nadanya memang bercanda, tapi di balik semua itu, "GM" membaca, Abo berharap besar bisa kembali mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Akankah kesempatan itu datang, pada saat Persib menghadapi mantan klub yang pernah membesarkannya? "Kesempatan itu, mungkin akan diberikan pelatih buat Arief besok (hari ini, red)," cetus Asisten Pelatih, Robby Darwis, ketika ditanya soal kemungkinan Abo diturunkan dalam laga ini.

Persib Tak Mau Kecolongan

Persib Bandung tidak mau kecolongan sehingga gagal meraih angka penuh saat menjamu Persita Tangerang pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (8/11) pukul 19.00 WIB. Karena itu, meski posisi lawan yang akan dihadapinya jauh di bawah Persib, pelatih Jaya Hartono berjanji untuk tetap menurunkan skuad terbaiknya.
"Target kita dalam pertandingan ini jelas, yaitu memaksimalkan angka penuh. Karena saya tidak mau meremehkan kekuatan Persita, saya akan tetap menurunkan skuad terbaik. Kalau pun ada perubahan, itu tidak akan banyak," kata Jaya, usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (7/11).

Dikatakan Jaya, menjelang pertandingan ini, kecuali Waluyo, Atep dan Hari Salisburi yang masih menjalani masa pemulihan cederanya, seluruh pemain lainnya dalam kondisi siap tempur. "Perkembangan terakhir, semua pemain dalam keadaan siap tempur. Mereka semua siap dimainkan," ujar mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini.

Agar tidak terulang hasil imbang ketika menjamu Persijap Jepara, Jaya sudah mengingatkan kepada para pemainnya untuk tidak memandang sebelah mata kekuatan Persita. Menurut Jaya, meski dalam dua laga terakhir mengalami kekalahan, Persita tetap merupakan tim yang patut diwaspadai.

"Paling tidak, meski berada di papan bawah dan kalah dalam dua pertandingan terakhir, fighting spirit para pemain Persita tetap bagus. Semangat tempur dan motivasi tinggi Persita itulah yang patut diwaspadai," katanya.

Dikatakan Jaya, kemenangan atas Persita wajib diamankan Persib agar bisa menggeser posisi Persela Lamongan yang kini berada di peringkat kelima klasemen sementara.

Tanpa beban

Sementara itu, meski harus menghadapi tim sekelas Persib dengan dukungan puluhan ribu bobotoh, namun kubu Persita terlihat lebih santai dalam melakukan persiapan kemarin. Bahkan Cucu Hidayat cs hanya melakukan sesi latihan ringan pada sore hari di Stadion Si Jalak Harupat. Terlebih lagi rombongan pemain baru tiba di Soreang kemarin pada pukul 11.00 WIB.

Pelatih Persita, Zaenal Abidin sadar betul kalau Persib sulit untuk dikalahkan saat ini. Meski demikian, pelatih yang menggantikan posisi Agus Suparman itu akan menginstruksikan anak asuhannya untuk bermain lepas. Bahkan sebelum sesi latihan dimulai, Zaenal Abidin mempertegas keyakinan kepada anak asuhannya kalau timnya bisa mencuri poin dari Persib.

"Meski saat ini Persita berada di papan bawah, tetapi kami belum habis. Justru melawan Persib, saatnya bagi pemain untuk bangkit. Memang tidak mudah untuk mencuri poin dari Persib. Apalagi Persib memiliki tembok pertahanan yang cukup kokoh. Tetapi semuanya bisa terjadi dalam sepak bola. Pemain harus bisa tampil lepas untuk meredam keagresifan permainan Persib," katanya.

Dikatakannya, dua kekalahan telak secara beruntun dari Persija Jakarta (0-4) dan Persitara Jakarta Utara (0-3), tidak akan meruntuhkan mental Cucu Hidayat cs. "Satu modal berharga adalah, pemain sudah terbiasa bermain disini. Apalagi rekor kami juga tidak jelek kalau tampil di Soreang. Mudah-mudahan rekor itu bisa terjaga," sambungnya.

Dikawal 750 polisi

Sementara itu, untuk mengamankan laga Persib Bandung melawan Persita Tangerang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (8/11), Polres Bandung dan Polda Jabar akan menerjunkan sebanyak 750 personelnya. Dalam mengamanan tersebut, sejumlah kendaraan taktis seperti kendaraan water cannon disiagakan di sekitar stadion.

"Personel yang diturunkan 750 orang. Selain anggota Polres Bandung dan polsek-polsek di jajaran Polres Bandung, kita juga dibantu petugas Brimob Polda Jabar. Kita menyiagakan kendaraan taktis di sekitar stadion untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kabag Ops Polres Bandung, Kompol Hendra Kurniawan mewakili Kapolres Bandung, AKBP Ahmad Dofiri kepada "GM" di ruang kerjanya, Jumat (7/11).

Dalam kesempatan itu, Kabag Ops mengingatkan kepada para bobotoh untuk tidak mengenakan berbagai atribut Persib, karena mereka masih dalam status terhukum. Dikatakannya, jika ada bobotoh yang masih membandel, anggotanya tidak segan-segan untuk melakukan penyitaan sebelum masuk stadion. "Saya minta penonton tidak pakai atribut dan bersikap tertib saat nonton nanti," ujarnya.

Layar lebar

Sementara itu, untuk mengantisipasi banyaknya bobotoh yang tidak kebagian tiket masuk, Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib menyiapkan sebuah layar lebar di luar stadion. "Pertandingan ini disiarkan langsung Anteve. Karena itu, kami siapkan sebuah layar lebar buat bobotoh yang tak kebagian tiket," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel, Jln. K.H. Ahmad Dahlan, Jumat (7/11).

Seperti laga melawan Persijap, kali ini pun Panpel tetap memberlakukan tiket elektronik atau e-card untuk tribun barat dan timur. Khusus untuk wartawan peliput, berbeda dengan pertandingan sebelumnya, kali ini tidak diberikan E-Card sebagai tanda masuk. Sebagai gantinya ID card wartawan akan dipasangi barcode oleh petugas tiket di pintu masuk utama.

"Bagi para tamu diharapkan memperlihatkan undangannya di meja undangan yang tersedia di depan pintu masuk untuk mendapatkan e-card. Selanjutnya undangan dan e-card dibawa kembali oleh tamu sebagai tanda masuk.

Atep Absen Lawan Persita dan PSM

Menghadapi Persita Tangerang pada tarung lanjutan Liga Super, Sabtu (8/11), Persib dipastikan masih tanpa Atep. Atep bahkan tidak akan masuk daftar line up Persib yang akan menjamu Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu malam ini.


Hingga Jumat (7/11) pagi kemarin, Atep bahkan masih belum bergabung dengan rekan- rekannya saat berlatih di Stadion Persib. "Atep masih belum bisa main. Luka-lukanya masih belum sembuh seratus persen terutama luka kulit luarnya," ungkap dokter tim Persib, dr Ia Kurnia, Kamis (6/11).

Ia bahkan mengisyaratkan Atep akan tetap absen sampai Persib memainkan pertandingan pamungkas pada putaran pertama Liga Super. Pada pertandingan terakhir putaran pertama yang akan digelar tanggal 15 November, Persib akan tandang ke kandang PSM Makassar.

Luka yang membuat Atep harus absen di beberapa pertandingan, termasuk ketika Persib menekuk Arema Malang di Stadion Siliwangi, bukan didapat di lapangan hijau. Tapi gelandang serang Persib ini terluka dan harus istirahat cukup lama karena terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya dalam perjalanan ke Stadion Persib.

Selain Atep, dokter Ia juga memastikan Waluyo yang masih dibelit cedera lutut masih harus absen dari tim Persib. "Selain Atep dan Waluyo, semua pemain siap tampil," kata Ia.

Gilang vs Cucu di Jalak Harupat

Pada partai Persib vs Persita, Sabtu (8/11) malam di Stadion Si Jalak Harupat ada yang menarik disimak, yakni duel antara Gilang Angga dan Cucu Hidayat, mantan pemain Persib yang kini membela Persita.

Gilang berposisi di sayap kanan, sedangkan Cucu berposisi di sayap kiri. Pertemuan kedua pemain ini, sama seperti saat Gilang bertarung dengan Erik Setiawan, mantan pemain Persib yang pekan lalu membela Arema Malang.

"Saya kira kami sudah tahu sama tahu permainan masing-masing. Saya tahu permainan Cucu, begitu pun Cucu sudah tahu karakter permainan saya. Jadi, nggak ada yang aneh, mudah-mudahan saja besok kita bisa memenangi pertandingan," tandas Gilang, Jumat.

Cucu sendiri terkesan enggan mengomentari pertarungannya dengan Gilang. Cucu lebih suka menegaskan dirinya bakal bermain fight untuk membuktikan diri pada manajemen Persib bahwa mereka keliru telah mendepaknya.

"Kehadiran ribuan bobotoh tak membuat saya merasa terbebani. Saya akan memberikan yang terbaik untuk tim," tandas Cucu, yang menjadi kapten Persita

Giliran Eksekutor Digenjot Pelatih

Setelah dalam tiga sesi latihan terakhir, kinerja pemain belakang mendapatkan perhatian khusus, kini giliran para eksekutor Persib Bandung yang digenjot pelatih Jaya Hartono. Setelah melakukan game internal pada sesi latihan pagi, sore harinya, di sela-sela latihan ringan di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (6/11), Jaya memberikan drill khusus untuk para eksekutor.

Pada sesi latihan sore itu, Jaya memberikan porsi latihan khusus buat Eka Ramdani, Lorenzo Cabanas, Nyeck Nyobe Georges Clement, dan Zaenal Arief yang biasa mengambil bola-bola mati dari hukuman tendangan bebas di depan kotak penalti. Eka dan Nyeck diplot mengambil eksekusi tendangan bebas dari sektor kanan pertahanan lawan, sedangkan Cabanas dan Arief dari sektor kiri.

Selain keempat pemain tersebut, Jaya juga terlihat memberikan porsi tambahan buat Rafael Alves Bastos dan Hilton Moriera untuk mengeksekusi tendangan penalti.

Mulai adanya drill khusus buat para eksekutor Persib menjelang laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 melawan Persita Tangerang di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (8/11) itu dibenarkan Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis.

"Ya, setelah lini belakang menjadi perhatian utama dalam tiga hari terakhir, hari ini (kemarin, red), kita mulai menggenjot para eksekutor. Kita mulai genjot soal finishing touch," kata Robby.

Jangan puas diri

Sementara itu, pada saat memberikan pengarahan kepada para pemain usai sesi latihan sore itu, Asisten Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muhtar kembali mengingatkan Eka Ramdani dan kawan-kawan untuk tidak menganggap enteng Persita. Selain itu, Umuh juga berharap agar para pemainnya tidak cepat berpuas diri setelah unggul dari lawannya.

"Apa yang saya sampaikan dalam pengarahan kepada pemain, intinya sama, yaitu agar mereka tidak menganggap enteng Persita yang posisinya jauh di bawah Persib. Selain itu, saya juga meminta pemain untuk tidak cepat berpuas diri setelah bisa unggul dari lawannya," kata Umuh.

Dikatakan Umuh, kesan berpuas diri setelah unggul itu terjadi pada saat Persib unggul 2-0 dari Arema Malang. Umuh mengatakan, karena sudah puas dan ingin mengamankan keunggulan, Persib justru tampil di bawah form dan ditekan habis oleh Arema, sehingga harus kebobolan satu gol.

Pelatih Bebas Pilih Pemain Tambahan

Manajemen tim Persib Bandung memberikan kebebasan kepada tim pelatih untuk memilih dan mengajukan nama pemain tambahan yang sekiranya dibutuhkan pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 mendatang. Hanya saja, sejauh ini, baik manajemen tim maupun tim pelatih belum mau membicarakan nama-nama pemain yang sudah dibidiknya untuk direkrut.

"Soal tambahan pemain, kita belum mau membicarakannya sekarang. Tunggu saja kejutannya nanti. Tapi, kalaupun penambahan pemain dibutuhkan, kita akan serahkan kepada tim pelatih untuk menentukan nama-nama pemain yang dibutuhkannya. Kita (manajemen tim, red) pasti akan mendukungnya, asal sesuai dengan kebutuhan tim," papar Asisten Manajer Persib, H. Umuh Muhtar usai menyaksikan sesi latihan sore Persib di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (6/11).

Kendati sudah membuka peluang dan tidak membantah bakal adanya penambahan pemain menjelang putaran kedua mendatang, Umuh menolak untuk membicarakan hal tersebut saat ini. Hal itu untuk menghindari terpecahnya konsentrasi pemain yang masih akan menjalani dua laga tersisa di putaran pertama ini.

"Nanti saja kita pasti akan bicarakan. Sekarang, dalam suasana kondusif ini, pemain sebaiknya berkonsentrasi menghadapi dua pertandingan tersisa di putaran pertama. Soal penambahan pemain, tunggu saja kejutannya nanti," tegasnya.

Sudah ada

Seperti halnya Umuh, pelatih Jaya Hartono pun menolak untuk menyebutkan nama-nama pemain bidikannya di putaran kedua nanti. Kendati demikian, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu mengaku sudah memiliki sejumlah kandidat.

"Kalau hanya sekadar nama-nama sebenarnya sudah ada. Tapi, saya tidak mau membicarakannya sekarang. Nanti saja, kalau putaran pertama selesai," kata Jaya.

Ketika ditanyakan, di sektor mana, kemungkinan ia membutuhkan pemain tambahan, Jaya tetap tak mau berbicara. Begitu juga ketika didesak, apakah pemain bidikannya itu untuk posisi striker, Jaya tetap bergeming.

"Saya kira, produktivitas gol pemain depan kita cukup bagus. Dari 15 pertandingan yang sudah dimainkan, kita sudah mencetak 26 gol. Itu sangat bagus menurut saya," katanya.

Para wartawan menayakan kemungkinan penambahan pemain di lini depan karena selama ini penampilan salah seorang pemain asing Persib, Fabio Lopes Alcantara dinilai mengecewakan. Sejak bergabung, Jaya baru menurunkan Lopes dalam 4 pertandingan. Bahkan, dalam tiga laga terakhir Persib, nama Lopes sudah menghilang dari daftar susunan pemain yang diturunkan.

"Pokoknya, soal penambahan pemain, nanti saja dibicarakannya. Sekarang, semua pemain harus tetap fokus menghadapi Persita dan PSM," kata Jaya

Anggaran SOR Gedebage Jadi Rp 623 Miliar

Meski masih informal, Pemerintah Kota Bandung telah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait dengan rencana naiknya anggaran pembangunan Stadion Gedebage menjadi Rp 623 miliar. Kendati demikian, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi Pemkot Bandung.
Tanggapan positif tersebut diperoleh setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Edi Siswadi bertemu dengan Sekda Jabar, Lex Laksamana, Selasa (4/11).

"Kemarin memang saya telah bertemu Pak Lex (Sekda Jabar, red) berbicara tentang pembangunan stadion. Tetapi belum mendalam karena sambil makan. Pak Lex pun ada rapat yang lain. Rencananya, Kamis (hari ini, red), saya akan bertemu kembali dengan Pak Lex di Gedung Sate," ungkap Edi kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (5/11).

Pertemuan tersebut pun telah sampai ke telinga Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada. Menurut Dada, pertemuan itu untuk memperoleh kepastian dukungan dari Pemprov Jabar. Namun diakuinya, pertemuan itu harus dilanjutkan dengan pertemuan yang lebih sering. Bahkan ia pun akan menghadap Gubernur Jabar, H. Ahmad Heryawan.

"Setelah sekda bertemu sekda, nanti saya akan menghadap gubernur," katanya.

Diungkapkannya, Pemprov Jabar mensyaratkan sejumlah hal yang harus dipenuhi Pemkot Bandung. Di antaranya tentang pengelolaan dan status aset.

"Mungkin bisa saja dikelola pemprov atau pemkot. Tetapi tidak menutup kemungkinan dikelola bersama. Itu masih perlu dibicarakan bersama," kata Dada.

Menurut Dada, pembangunan tersebut merupakan keinginan Kota Bandung. Sehingga, Dada berharap stadion tersebut dapat menjadi milik dan dikelola Pemkot Bandung.

"Keinginan membangunnya 'kan dari kita, jadi kita ingin itu menjadi milik Kota Bandung," kata Dada.

Dada menyatakan, untuk merealisasikan pembangunan stadion, pada 2009, Pemkot Bandung akan menganggarkan dana sebesar Rp 60 miliar-Rp 70 miliar dalam APBD. Dada menambahkan, tidak menutup kemungkinan Pemkot Bandung akan meminta ke bank untuk pendanaan pembangunan stadion.

"Mungkin nanti setelah ada kesepakatan baru dengan pemprov dan diketahui jumlah dana yang harus ditanggung Pemkot Bandung, kita akan meminjam ke bank. Kita akan meminta persetujuan dari DPRD Kota Bandung," jelasnya.

Dengan biaya sebesar Rp 623 milar, menurut rencana, stadion akan dibangun dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 38.000. Pemkot Bandung akan menanggung sekitar 40% atau sebesar Rp 249,2 miliar, sedangkan sisanya ditanggung Pemprov Jabar.

Bobotoh Diminta Jangan Mengumpat

Permainan Persib dinilai lebih lepas jika tidak disaksikan penonton. Hal ini bisa dilihat saat Maung Bandung menaklukkan “Singo Edan” Arema Malang di Stadion Siliwangi, Minggu (2/11). Sementara saat melawan Persijap yang disaksikan penonton di Jalak Harupat, Eka Ramdani dkk justru bermain buruk. Catatan ini dilontarakan Psikolog Tim Persib Hedi Wahyudi.

Menurut Hedi, konsentrasi pemain dan pelatih seringkali terganggu oleh umpatan atau caci maki tak pantas yang kerap dilontarkan bobotoh. Hedi meminta bobotoh berhenti mencaci-maki pelatih dan pemain.

“Saya meminta bobotoh harus lebih dewasa, jangan ada lagi umpatan-umpatan yang tidak pantas. Terus terang saja, umpatan atau caci maki itu membuat konsentrasi pelatih dan pemain jadi terganggu,” tandas Hedi, Rabu (5/11).

Karena konsentrasi terganggu, kata Hedi, permainan Persib jadi tak bisa lepas dan tidak berkembang dengan baik. Sejumlah pemain ungkap Hedi, kerap mengeluhkan masalah ini kepada dirinya. “Banyak pemain mengeluh, asa karurusuh cenah, teu bisa konsentrasi,” tandasnya.

Hedi menegaskan, Persib sangat membutuhkan dukungan dari bobotoh. Namun dukungan itu sebaiknya disampaikan dengan cara yang baik. Hedi mencontohkan, bobotoh bisa mendukung permainan Persib dengan yel-yel atau nyanyian yang memberikan semangat.

“Nonton bola itu kan intinya mencari hiburan, jadi saya kira kalau ada orang yang melontarkan kata-kata kasar, justru itu tidak menghibur. Malah membuat suasana jadi nggak nyaman. Jadi kalau nonton bola sebaiknya kita lebih santun,” harap Hedi.

Persib U-21 Turunkan "The Winning Team"

Pada saat menghadapi Persik Kediri pada laga lanjutan Grup II Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2008-2009 di Stadion Brawijaya, Jumat (7/11), Persib Bandung U-21 dipastikan bakal tetap menurunkan formasi the winning team yang mencatat kemenangan 1-0 atas Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, 30 Oktober lalu.

Paling tidak, penegasan tersebut disampaikan Asisten Pelatih Persib U-21, Mustika Hadi, ketika dihubungi "GM", Rabu (5/11). "Formasi yang akan diturunkan pada saat menghadapi Persik kemungkinan tidak akan mengalami perubahan," kata Mustika.

Seperti diketahui, pada saat mengalahkan Persela 1-0, pelatih Indra M. Thohir menurunkan formasi 3-5-2 dengan starter Dedi Heryanto (kiper), Jajang Sukmara, Tedi Syamsyah, Yan Harjito (belakang), Jajang, Muh. Agung Pribadi, Asep Mulyana, Dudi Sunardi, Munadi (tengah), Rudi Giofani, dan Andrie Kurniawan. "Ya, kemungkinan besar, starter itu akan tetap dipertahankan," tegas Mustika.

Ketika ditanya mengenai kondisi Dudi Sunardi yang sempat mengalami cedera dan ditandu ke luar lapangan pada saat menghadapi Persela, Mustika memastikan cederanya sudah pulih seratus persen. "Cedera Dudi sudah sembuh dan dia bisa dimainkan lagi," katanya.

Selain Dudi, seluruh pemain Persib U-21 dalam kondisi siap tempur. "Sesi latihan hari ini (kemarin, red) berlangsung lancar. Pemain yang sempat cedera juga sudah pulih semuanya," ujarnya.

Hanya saja, sejauh ini tim pelatih belum mengetahui secara pasti peta kekuatan calon lawannya. Namun, melihat dua kemenangan yang diraih dalam dua laga sebelumnya, Mustika memastikan, Persik merupakan tim tangguh yang harus diwaspadai.

Tiket Persib Laris Manis

Animo bobotoh untuk menyaksikan laga Persib Bandung kontra Persita Tangerang masih sangat tinggi. Buktinya, tiga hari menjelang laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (8/11) ini, tiket masuk untuk tribun utara/selatan dan timur yang dijual melalui jalur pemesanan sudah habis terjual.

"Tiket untuk tribun utara/selatan dan timur melalui jalur pemesanan, hari ini (kemarin, red) memang sudah habis. Sedangkan untuk sektor-sektor lain seperti VIP dan samping utara/selatan masih bisa dipesan di sekretariat panpel," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. K.H. Ahmad Dahlan Bandung, Rabu (5/11).

Kendati demikian, Iwan mengatakan, bobotoh yang biasa menyaksikan pertandingan Persib di tribun timur, utara, dan selatan tidak perlu merasa khawatir karena pada hari pertandingan, tiket di sektor tersebut masih bisa dibeli langsung di lokasi pertandingan.

"Yang habis itu melalui jalur pemesanan di sekretariat panpel. Pada hari pertandingan, bobotoh masih bisa mendapatkan tiket masuk di tribun timur, utara, dan selatan melalui cara pembelian langsung di stadion. Kita sudah mengalokasikan dan menyiapkan 6 tenda khusus penjualan tiket langsung di stadion," kata Iwan.

Rencananya, untuk jalur pembelian langsung, panpel akan mulai membuka loket penjualan tiket mulai pukul 12.00 WIB.

Dipimpin Setiyono

Sementara itu, pertandingan Persib melawan Persita dipastikan bakal dipimpin oleh wasit Setiyono, S.Pd. dari Surabaya. Kepastian itu didapatkan setelah Badan Liga Indonesia (BLI) mengumumkan perangkat pertandingan yang akan memimpin pertandingan lanjutan LSI 2008-2009 pada hari Sabtu (8/11).

Hari Pulih, Atep Tanda Tanya

Setelah menjalani terapi selama masa pemulihan sekitar empat hari, cedera hamstring (otot paha bagian bawah, red) Hari Salisburi dinyatakan pulih. Meski belum seratus persen, namun mantan pemain Persijatim dan PSIS Semarang ini sudah bisa diturunkan pada saat Persib menjamu Persita Tangerang pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (8/11).

"Memang belum seratus persen fit, tapi Hari sudah pulih. Pada saat melawan Persita nanti, sepertinya dia sudah bisa dimainkan," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, usai memimpin sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (5/11).

Berbeda dengan sehari sebelumnya, pada sesi latihan sore kemarin, Hari sudah bergabung dengan rekan-rekannya untuk mengikuti seluruh program latihan yang diberikan Jaya. Pengamatan "GM", Hari sudah mencoba melakukan sprint yang sebelumnya masih dikeluhkan.

Berbeda dengan Hari, Jaya memastikan, Atep yang sempat mengalami kecelakaan lalu lintas menjelang pertandingan melawan Persijap Jepara, tetap belum bisa tampil pada saat Persib menjamu Persita. Pasalnya, mantan gelandang Persija Jakarta ini masih harus mengalami luka memar di bagian lututnya yang diduga membentur aspal jalan pada saat ia terjatuh dari motornya.

"Tadi siang (kemarin, red), saya sudah nengok Atep. Sebenarnya luka-luka akibat kecelakaan yang dialaminya sudah sembuh. Tapi, Atep masih merasakan sakit di bagian lututnya yang kemungkinan besar terbentur aspal jalan. Itu yang membuat Atep belum bisa main lawan Persita," kata Jaya.

Mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini memperkirakan, Atep masih membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan cedera lututnya dalam empat hari ke depan. "Saya berharap, pada saat kita bertanding melawan PSM di Makassar, Atep sudah bisa main. Karena itu, saya bilang ke Atep untuk beristirahat penuh dulu, sampai cedera di lututnya benar-benar sembuh," katanya.

Sebelum Atep, Waluyo juga sudah divonis wajib beristirahat hingga akhir putaran pertama karena mengalami cedera di bagian lututnya.

Manajemen Tim Siap Gelar Evaluasi

Manajemen Persib Bandung memastikan bakal melakukan evaluasi terhadap kinerja tim Persib pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 ini. Namun, evaluasi yang merupakan hal wajib dilakukan itu, tidak akan berlangsung pada saat kompetisi masih berjalan, tapi setelah putaran pertama berakhir.

Hal itu ditegaskan Manajer Persib, H. Jaja Soetardja menjawab pertanyaan wartawan usai menyaksikan sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (5/11). "Evaluasi itu merupakan hal wajib dan harus dilakukan. Tapi, tidak sekarang, melainkan ketika seluruh pertandingan putaran pertama selesai," ujar Jaja.

Karena itu, Jaja menolak berkomentar, ketika wartawan menanyakan soal kemungkinan pencoretan pemain. "Saat ini, saya tidak mau bicara apa-apa. Kita konsentrasi saja dulu ke dua pertandingan tersisa. Nanti, setelah (putaran pertama, red) selesai, baru akan ada evaluasi lengkap," tegas Jaja.

Dikatakan Direktur Utama PDAM Kota Bandung ini, di dalam evaluasi yang akan disampaikan manajemen tim kepada manajemen klub itu, bukan hanya dari sisi pemain, tapi kinerja tim secara keseluruhan. "Bukan hanya pemain, tapi juga laporan secara keseluruhan, termasuk laporan keuangan dan kondisi terakhir tim," kata Jaja.

Mengenai keputusan lanjutan dari laporan evaluasi diserahkan ke manajemen klub sepenuhnya. "Soal keputusan mengenai langkah selanjutnya, manajemen klublah yang akan memutuskan, setelah laporan kita dievaluasi," ujarnya.

Konsentrasi

Karena itu, Jaja meminta kepada seluruh pemainnya untuk berkonsentrasi menghadapi dua laga tersisa di putaran pertama. Khusus Persita Tangerang yang akan dijamu Persib di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (8/11), Jaja mengaku sudah mengingatkan Eka Ramdani dan kawan-kawan untuk tidak menganggap enteng lawannya itu.

"Melihat posisi di klasemen sementara ini, posisi Persita memang berada jauh di bawah Persib. Tapi dalam briefing tadi (usai sesi latihan sore, red) sudah disampaikan kepada pemain untuk tidak menganggap enteng Persita," katanya.

Ditambahkan Jaja, pada saat menghadapi Persita, para pemain Persib harus tetap menjaga kewaspadaan dan tampil all out untuk mengamankan kemenangan. Menurut Jaja, kemenangan atas Persita ini sangat penting agar Persib bisa terus merangsek ke papan atas.

"Lawan siapa pun, termasuk ketika menghadapi Persita, target yang harus kita bidik adalah menang. Nah, untuk mengamankan kemenangan itu, para pemain harus tampil normal dan all out. Jangan sampai lengah dan menganggap enteng lawan," katanya.

Dengan kemenangan atas Persita, Jaja berharap, di akhir putaran pertama, Persib minimal bisa menduduki peringkat ke-5.

Persib U-21 Tiba di Kediri Malam

Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam, rombongan Persib U-21 tiba di Kediri Jatim, Selasa (4/11) malam. Pasukan Indra Thohir ini dari Bandung menggunakan kereta api Argo Wilis pukul 7.00 WIB, turun di Stasiun Kertosono pukul 18.10 WIB dan melanjutkan perjalanan darat ke Kota Kediri sekitar 25 menit.

"Alhamdulillah kita sekarang sudah di Kediri. Semua sampai dengan selamat tanpa ada kendala yang berarti selama di perjalanan," ujar Asisten Pelatih Persib U-21 Mustika Hadi ketika dihubungi Selasa (4/11) malam. Rombongan berjumlah 35 orang ini menginap di Hotel Penataran Kediri.

Lawatan Persib ke Kediri ini dalam persiapan menghadapi tuan rumah Persik pada Kompetisi U-21 Liga Super Indonesia (LSI) 2008 Grup II, Jumat (7/11). Pertandingan akan berlangsung di Stadion Brawijaya, namun sampai saat ini belum mendapat informasi kepastian waktu. "Kami belum tahu, apakah main sore atau malam," ujar Mustika.

Ia menjelaskan, setelah tiba di Kediri tidak merasakan adanya perbedaan cuaca dengan di Bandung. Kota Kediri memiliki cuaca agak panas, tetapi karena sedang memasuki musim hujan, cuaca di kota ini terasa lebih dingin.

"Di sini cuaca masih adem-adem saja. Agak mendung memang, tapi tidak turun hujan. Jadi kurang lebih tidak jauh berbeda dengan Bandung lah. Mudah-mudahan ini tidak akan mengganggu kondisi fisik anak-anak," katanya.

Ia mengatakan, Rabu pagi ini pemain akan memulai latihan ringan untuk menjaga kebugaran sekaligus adaptasi cuaca. Baru sore harinya akan berlatih di lapangan, namun masih mencari tempatnya.

Sehari sebelum digelarnya pertandingan, Kamis (6/11) Munadi, dkk. akan mendapat kesempatan uji coba lapangan Stadion Brawijaya. Kesempatan ini sekaligus merupakan momen adaptasi pemain dengan lapangan tersebut.

Persib dan Persik masuk dalam Grup II Kompetisi U-21 Liga Super Indonesia (LSI) 2008. Saat ini Persik menempati puncak klasemen dengan mengumpulkan enam poin hasil dua kali kemenangan. Sementara itu, Persib menguntit di posisi kedua dengan mengumpulkan empat poin hasil sekali seri dan sekali menang.

Optimistis Tembus Lima Besar

Kubu Persib Bandung optimistis bisa menembus lima besar pada putaran pertama Liga Super Indonesia. Setelah mengumbangkan Arema Malang 2-1, tim Maung Bandung masih menyisakan dua pertandingan lagi yaitu menghadapi Persita Tangerang dan PSM Makassar. Jika Persib meraih poin maksimal di dua laga itu maka nilainya bisa mencapai 33 poin.

Nilai ini sama dengan nilai akhir yang diperoleh Sriwijaya FC yang sekarang bertengger di posisi empat. Namun karena selisih gol tim Laskar Wong Kito 16 angka, maka sulit bagi Persib menggesernya meski raihan nilai akan sama yaitu 33 poin. Posisi satu sampai tiga besar sudah pasti digenggam Persipura, Persiwa, dan Persija.

Dari 15 kali pertandingan, Persib telah meraih 27 poin dengan selisih gol 8 angka. Untuk bisa menggeser Sriwijaya FC di posisi empat besar, sedikitnya Persib harus mampu mencetak lebih dari delapan gol di dua pertandingan terakhir.

"Kita harus tetap optimistis, mudah mudahan kita bisa memaksimalkan poin di dua pertandingan terakhir. Dengan begitu kita bisa menembus lima besar," tandas Manajer Persib, Jaja Soetardja, Senin (3/11).

Menurut Jaja, menghadapi Persita di Stadion Jalak Harupat, Sabtu (8/11) mendatang, Persib optimistis bisa meraih 3 angka. Begitu pun melawan PSM di Makassar. "Kalau mau berada di papan atas, mau tidak mau kita harus memaksimalkan poin. Memang main di Makassar agak berat tapi kita tetap akan berusaha semaksimal mungkin," tutur Jaja.

Persaingan merebut posisi lima besar tinggal diperebutkan tiga tim yaitu Persib, Persela, dan Persijap. Dengan nilai akhir 30, Persela kini bertengger di lima besar. Sedangkan Persijap di urutan 6 dengan raihan nilai 29 tapi masih menyisakan satu pertandingan melawan Persitara Jakarta Utara.