Dengan tambahan satu angka itu, Persib mengakhiri putaran pertama LSI 2008-2009 di peringkat kelima dengan mengumpulkan nilai 31, hasil 9 kali menang, 4 seri, dan 4 kalah. Poin Persib itu masih tertinggal 8 poin dari Persipura Jayapura yang tampil sebagai juara paruh musim dengan nilai 39.
Menurut laporan wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Krishna Ahadiyat, karena keunggulannya tidak bisa dipertahankan hingga pertandingan berakhir, kubu Persib menerima hasil tersebut dengan biasa saja. Tidak terlihat suasana ceria usai pertandingan di ruang ganti pemain.
Kendati demikian, Pelatih Jaya Hartono mengatakan, penampilan pemain sudah maksimal. Menurutnya, hasil seri sudah bagus karena sesuai dengan target yang dibidiknya.
"Tidak seperti biasanya, saya ditanya target oleh manajer. Saya katakan minimal seri. Alhamdulillah target tercapai, walau sebenarnya peluang menang ada," ujarnya.
Jaya mengakui tanpa Aldo Baretto dan Julio Lopez, PSM kehilangan taji di lini depan. Mereka memiliki banyak peluang, namun kesulitan mencetak gol karena pemain lain naluri golnya tidak setajam Aldo dan Lopez.
Dari kubu PSM, Pelatih Raja Isa mengaku cukup senang dengan hasil ini, kendati berakhir dengan seri. PSM menurunkan 10 pemain asli Makassar dan mampu meladeni permainan Persib, yang dihuni pemain berkualitas.
"Saya usulkan ke manajer supaya mereka mendapat bonuslah sedikit. Mereka sudah bersusah payah. Yang membuat saya gembira, pemain muda kami bisa bermain normal," ujarnya.
Komposisi berbeda
Dalam pertandingan ini, Jaya menurunkan komposisi pemain yang berbeda. Lini depan dipercayakan kepada Fabio Lopes Alcantara dan Zaenal Arief. Pemain muda dari Persib U-23, Irwan Wijasmara dimainkan Jaya di sayap kiri. Lini tengah tetap digalang Eka Ramdani, Cabanas, Hariono, dan Gilang Angga Kusumah (sayap kanan). Lini belakang ada Maman Abdurahaman, Nova Arianto, Nyeck Nyobe, dan Cecep Supriatna di bawah mistar.
Dalam laga debutnya, Irwan ternyata mampu menjawab kepercayaan pelatih. Ia mendapat tugas khusus untuk mematikan gelandang kanan lincah PSM Irsyad Aras. Postur Irwan yang tinggi dan besar, ternyata membuat Irsyad sulit melewatinya. Namun pada pertengahan babak kedua, Irwan diganti Salim Alaydrus karena cedera.
Pada 5 menit babak pertama dimulai, PSM mencoba menggebrak dengan bermain cepat. Dengan dukungan suporternya, Syamsul Cheruddin, dkk. bermain semangat untuk langsung menyerang. Untungnya, pemain Persib tidak terpancing. Eka mampu menjalankan peran untuk mengatur tempo bermain lambat. Strategi Persib berhasil. Pemain PSM menjadi terbawa main lambat, sehingga permainan menjadi monoton. Hal itu membuat suporter kecewa dan menyoraki kedua tim.
Namun PSM memiliki dua peluang di babak pertama. Menit ke-15 Gilang bermaksud memberi umpan dengan dadanya, namun bola bergulir pelan. Sardinata sudah bisa menyerobot bola, namun terlalu cepat sehingga mengarah ke Cecep. Menit ke-30, Syamsul melepaskan tembakan dengan kaki kiri di dalam kotak penalti, tapi bisa ditangkap Cecep.
Karena permainannya kurang meyakinkan, Lopes diganti Rafael Bastos pada menit 35. Pada menit pertama babak kedua, Eka yang sedang sakit diganti Siswanto. Sebelum main, Eka sempat demam, namun memaksa main, sehingga hanya siap main selama 45 menit.
Pemain Persib langsung mengambil inisiatif menyerang saat pemain PSM masih terbawa irama lambat. Apalagi, Siswanto rajin bergerak membuka daerah sayap kiri dan kanan. Hal ini membuat serangan Persib menjadi hidup. Pada menit ke-60, Bastos berhasil melewati tiga pemain termasuk kiper. Tangan Samsidar menepis kaki Bastos sehingga terjatuh, untuk menghentikan langkahnya. Namun, wasit Jamaluddin (Balikpapan) tidak memberikan hukuman penalti. Semenit kemudian giliran Arief. Ia dalam posisi bebas menyundul di depan gawang saat menerima umpan silang Irwan. Namun, bola melambung di atas mistar.
Berikutnya PSM memiliki peluang melalui Pronetto. Bola tendangannya ke pojok kanan, masih bisa dihalau Gilang yang berada di bawah mistar gawang. Padahal Cecep sudah mati langkah.
Menit ke-72, Cabanas yang dalam posisi bebas, mendapat bola muntah di luar kotak penalti. Dengan sekali kontrol, dia langsung menendang dengan kaki kiri, yang membuat Samsidar hanya bisa terdiam dan terjadi gol. Berikutnya, selama tiga menit PSM memiliki tiga peluang. Untungnya pemain Persib banyak berkumpul di bawah mistar, sehingga bola yang ditendangnya dari dalam kotak penalti, terus mental di kaki pemain.
Petaka datang menit ke-83. Hariono terlalu lama menahan bola, sehingga bisa dicuri Syamsul. Syamsul memberi umpan kepada Amiruddin, dan kemudian dilanjutkan kepada Pronetto, yang berdiri bebas. Pronetto dikejar Nyeck, Nova, dan Maman. Pronetto kemudian memberi umpan balik kepada Amiruddin yang berdiri bebas dan menceploskan bola tanpa bisa dihalau Cecep.
Minggu, 16 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar