Rabu, 19 Agustus 2009

PT PBB Segera Launching Program Persib Card

Untuk membiayai keikutsertaan Persib Bandung di Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, terutama untuk mengontrak pemain, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) akan me-launching program Persib Card di Pendopo Kota Bandung, Kamis (20/8) malam.

Bagi 1.000 orang pendaftar pertama program ini, masing-masing bakal mendapatkan satu keping DVD eksklusif laga Persib vs Persija pada putaran kedua LSI 2008-2009 yang berlangsung di Malang dan dimenangkan Maung Bandung 2-1.

Direktur Marketing PT PBB, Veby Permadi, mengungkapkan ada empat kategori Persib Card yang akan dijual oleh PT PBB yaitu, Platinum Card seharga Rp 10 juta, Gold Card seharga Rp 5 juta, Silver Card seharga Rp 1 juta, dan Blue Card seharga Rp 100 ribu.
Bagi bobotoh yang memiliki Persib Card akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Diantaranya, mendapatkan diskon belanja di sejumlah gerai yang ditunjuk PT PBB, perlindungan asuransi, dan kemudahan mendapatkan tiket. Khusus bagi pemegang Platinum Card akan mendapatkan 2 buah tiket VVIP setiap kali laga kandang Persib. Sedangkan bagi pemegang Gold Card akan mendapatkan 1 buah tiket VIP setiap laga kandang Persib, atau sebanyak 17 pertandingan. "Tiketnya akan langsung diantar ke rumah masing-masing," ujar Veby, Senin (17/8).

Khusus bagi pemegang Platinum Card juga bakal mendapatkan 2 buah kaus Persib original. Sedangkan bagi pemegang Gold Card akan diberikan 1 buah kaus tim Persib original.

Veby mengatakan, bagi semua pemegang Persib Card bakal mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan dan kematian. Untuk kecelakaan tunggal mendapatkan santunan biaya pengobatan sebesar Rp 1 juta. Ada pun jika meninggal dunia memperoleh santunan sebesar Rp 5 juta.

Sementara jika mengalami tabrakan lalu lintas, bisa memperoleh santunan biaya pengobatan Rp 10 juta. Ada pun jika meninggal dunia memperoleh santunan Rp 30 juta. "Ini bisa diklaim di seluruh Indonesia melalui PT Jasa Rahardja Putra Insurance," kata Veby.

Menurut Veby, program ini efektif mulai 20 Agustus 2009 seiring acara launching program tersebut. Namun untuk informasi dan pendaftaran, bobotoh sudah bisa mengaksesnya melalui saluran telepon di nomor (022) 92443933 dan (022) 60979733.

Source: http://tribunjabar.co.id

PT Persib Masih Berharap Kucuran Dana APBD

Untuk meringankan beban dalam membiayai tim Persib Bandung pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap mengucurkan bantuan dana hibah dari APBD Kota Bandung. Untuk menjajaki kemungkinan tersebut, PT PBB akan membicarakannya dengan Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada.

"Bantuan APBD ini sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Saya berharap Pemkot Bandung bisa tetap mengucurkan bantuan APBD pada tahun ini. Tapi, hal itu masih akan kita bicarakan dulu dengan wali kota," kata Direktur Utama (Dirut) PT PBB, H. Umuh Muhtar di Kantor Klub Persib, Jln. Sulanjana No. 17 Bandung, Selasa (18/8).

Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, klub-klub peserta LSI 2009/2010 masih dimungkinkan untuk mendapat bantuan dana dari APBD dengan jumlah maksimal Rp 17 miliar. Sinyal itu didapatkan klub-klub peserta LSI dari Peraturan Organisasi PSSI 2009 tentang Standar Pembiayaan Klub yang dijelaskan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid pada pertemuan dengan pemilik klub di Jakarta, akhir pekan lalu.

Direktur Keuangan PT PBB, Merdi Hazizi membenarkan adanya sinyal diperbolehkannya klub mendapat bantuan dari APBD itu. "PSSI mungkin sudah berbicara dengan Depdagri. Dalam penjelasannya, Ketua Umum PSSI menyebutkan bantuan APBD itu bukan PT atau badan usaha pengelola klub, karena itu memang dilarang. Bantuan APBD itu diperbolehkan untuk manajemen tim melalui Dinas Olahraga," kata Merdi.

Dikatakan Merdi, adanya sinyal tersebut mendapat dukungan dan respons positif dari hampir semua peserta pertemuan.

Pembatasan kontrak

Karena keterbatasan bantuan dari APBD, dalam peraturan organisasi itu pun, PSSI berusaha membatasi anggaran belanja pemain klub-klub yang menggunakan bantuan APBD dengan penetapan batas atas nilai kontrak pemain. Dalam draf tersebut disebutkan, PSSI memberikan batasan harga Rp 400 juta untuk pemain nasional senior yang masih aktif, Rp 300 juta untuk pemain yang pernah memperkuat timnas dalam dua tahun terakhir, Rp 250 juta untuk pemain timnas U-23 aktif, dan Rp 200 juta untuk pemain non-timnas.

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", jika nilai kontrak yang disepakati klub dengan pemain melebihi batas atas yang ditetapkan PSSI untuk klub-klub pengguna APBD itu, maka kekurangannya harus ditutupi badan usaha klub tersebut.

Source: http://www.klik-galamedia.com

Jejen Bergabung ke Persikabo

Merasa peluang bergabung dengan Persib kecil, Jejen Zaenal Abidin akhirnya memilih pinangan Persikabo Kab. Bogor untuk berlaga di Kompetisi Divisi Utama 2009/2010. Jejen sudah bergabung latihan dengan Persikabo di Stadion Cibinong Kab. Bogor.

"Jejen sudah resmi milik Persikabo. Dia juga sudah sepakat dengan nilai kontrak yang kami sodorkan. Kini, tinggal menunggu tanda tangan saja. Jejen tak asing buat saya. Dia sudah pernah bermain di Persikabo U-23, ketika itu saya juga yang menjadi manajer," ujar Manajer Persikabo Mas`an Djajuli, Selasa (18/8).

Dihubungi terpisah, Jejen mengakui sudah ikut bergabung latihan di Persikabo. Menurut dia, setelah membaca di surat kabar Pelatih Jaya Hartono tidak memasukkan dia dalam daftar rekomendasi memperkuat Persib, ada tawaran dari dua tim, salah satunya Persikabo. "Saya memilih Persikabo. Walau di divisi utama, ada kesempatan buat saya untuk main, sehingga bisa mendapatkan pengalaman dan jam terbang," ujarnya.

Berdasarkan informasi, Jejen juga termasuk dibidik Sriwijaya FC. Namun, Sriwijaya FC masih meminta waktu beberapa hari untuk melakukan pembicaraan. Di lain pihak, manajemen Persikabo sudah langsung menyodorkan nilai kontrak dan akan menempatkan sebagai pemain inti di posisi gelandang. "Setelah saya bicara dengan orang tua, lebih baik pilih Persikabo karena jaraknya dekat dari Bandung," ujar pemain asal klub Saint Prima ini.

Jejen sebenarnya termasuk yang dimatangkan Persib sejak usia junior. Tahun lalu, dia tercatat sebagai pemain magang, sehingga dari sisi pengalaman sudah bisa mengikuti permainan para seniornya. Bahkan, pada Piala Selangor 2009 oleh Pelatih Robby Darwis, Jejen tampil sebagai pemain inti bersama Atep dan Munadi di sektor tengah.

Mas`an Djajuli mengakui Jejen mempunyai kemampuan mengatur serangan di sektor tengah. Saat memperkuat Persikabo U-23, Jejen juga sering mencetak gol. "Dia piawai dalam mengatur serangan, bahkan naluri mencetak golnya pun bagus. Jejen juga bermain saat Persib dijamu Selangor. Jadi kemampuannya tidak usah diragukan lagi," ujar Mas`an.

Hal senada dikatakan Manajer Bidang Teknik Edison Hutahean. Menurut dia, semua pemain mempunyai potensi untuk berkembang. Jejen saat merumput di Persikabo U-23 sudah menunjukkan kapasitas sebagai pemain tengah yang berkarakter. "Namun sayang, di Persib dia jarang diturunkan. Jejen pemain muda dan harus mempunyai jam terbang bermain. Jejen pemain muda potensial yang bakal bersinar," ujar Edison.

Samentara itu, Pelatih Iwan Setiawan mengatakan, Jejen calon pemain berkarakter. Iwan menilai, kemampuan menyerang dan bertahan Jejen sama bagusnya. "Saat menjalani latihan, kemampuan dia sudah terlihat. Ia harus mendapatkan kesempatan bermain yang banyak untuk memaksimalkan kemampuannya," ujarnya.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Jumat, 08 Mei 2009

Memanasnya Si Jalak Harupat .

Click

Kamis, 30 April 2009

Harus Siap dengan Jadwal Padat

Masih belum jelasnya jadwal pertandingan tandang Persib Bandung melawan Persitara Jakarta Utara dan PSMS Medan dalam lanjutan Kompetisi Liga Super Indonesia 2008/2009, membuat Persib harus siap menghadapi risiko jadwal padat pada pertengahan Mei sampai dengan awal Juni.

Meskipun belum ada keputusan resmi dari Badan Liga Indonesia (BLI) tentang penjadwalan ulang, laga Persib melawan kedua tim itu kemungkinan besar akan disisipkan pada periode tersebut.

"Kami sudah mengirim surat untuk meminta penjadwalan ulang laga PSMS, tetapi BLI yang akan memutuskan waktunya. Kalau tempatnya ya di Jalak Harupat karena Siliwangi tidak memungkinkan untuk Persib. Soal pertandingan melawan Persitara juga belum ada keputusan kapan dan di mana," kata Sekretaris Badan Pengelola Persib Edi Djukardi di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Kamis (30/4).

Pada pertengahan Mei, Persib akan bertandang ke Arema Malang (9/5) dan Persik Kediri (16/5). Waktu jeda antara kedua laga itu, kata Edi, bisa dimungkinkan sebagai waktu alternatif laga melawan Persitara atau PSMS.

Selain di antara laga melawan Arema dan Persik, pertandingan tunda itu juga bisa digelar setelah laga kandang Persib melawan Persiwa Wamena (20/5), sebelum Persib bertandang ke Persijap Jepara (27/5).

Alternatif ketiga yang paling memungkinkan adalah menggelar pertandingan di antara jadwal laga kandang Persib melawan Deltras Sidoarjo (30/5) dengan laga tandang melawan Persela Lamongan (7/6). Semua alternatif itu akan mengharuskan Eka Ramdani dkk. melakoni tiga laga dalam satu minggu.

"Di antara jadwal-jadwal pertandingan itu ada selang waktu tujuh hari. Waktu tersebut masih memungkinkan untuk menyisipkan satu pertandingan meskipun memang akan membuat jadwal pertandingan Persib semakin padat. Tapi kalau di luar waktu itu, rentetan laga Persib sudah mepet," kata Edi.

Laga Persib melawan Persitara sejatinya dihelat 25 April, namun akhirnya ditunda karena Persitara tidak mendapatkan izin tempat pertandingan. Sementara itu, laga Persib versus PSMS yang harusnya digelar 1 Mei juga batal karena Polwiltabes Bandung tidak mengizinkan laga Persib di Stadion Siliwangi.

Edi mengatakan, jadwal alternatif untuk pertandingan tunda hanya sekadar usulan jika melihat sepuluh pertandingan Persib terakhir sampai Juni. "Namun yang akan memutuskan semuanya BLI. Kalau ternyata dalam usulan waktu tersebut PSMS atau Persitara sedang melakoni jadwal padat, tentu mereka menolak," tuturnya.

"Derby Jabar"

Sementara itu, persiapan derby Jawa Barat antara Pelita Jaya Jabar (PJJ) melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kab. Bandung, Selasa (5/5) mendatang, telah rampung. Panitia pelaksana (panpel) PJJ menyediakan 25.000 lembar tiket untuk penonton yang ingin menyaksikan secara langsung laga tersebut.

Ketua Panpel PJJ Bambang Suhendro di sekretariat stadion, Kamis (30/4) mengatakan, secara teknis tidak ada persoalan berarti yang mengganggu persiapan pertandingan. Sampai kemarin, Bambang mengklaim persiapan telah mencapai 100%, termasuk izin dari kepolisian.

Menurut Bambang, panpel telah menyediakan 25.000 tiket untuk penonton yang ingin menyaksikan pertandingan langsung di stadion. Seluruh tiket sudah bisa dipesan di kantor Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya No. 20 Bandung, mulai Jumat (1/5) ini, pukul 10.00-17.00 WIB.

Sementara itu, calon penonton yang berdomisili di seputar Kabupaten Bandung dapat memesan tiket di Sekretariat Badan Pengelola Stadion Si Jalak Harupat, Jln. Raya Soreang-Cipatik. Panitia pelaksana juga akan menjual tiket pada hari H di Stadion Si Jalak Harupat, mulai pukul 10.00 WIB.

"Namun untuk menghindari terjadinya penumpukan pembeli pada hari H dan meminimalisasi praktik percaloan, kami imbau penonton untuk membeli tiket sebelum hari pertandingan," ujarnya.

Daftar harga tiket VIP Rp 50.000,00, tribun samping barat Rp 30.000,00, tribun timur Rp 20.000,00, tribun utara dan selatan Rp 10.000,00.

Mengingat partai antara dua kesebelasan ini akan menyedot banyak suporter, Bambang mengimbau agar penonton dapat bersikap dewasa sepanjang menyaksikan pertandingan. Namun, belajar dari pengalaman pertandingan sebelumnya, Bambang percaya baik bobotoh maupun pendukung PJJ akan menjaga suasana pertandingan tetap kondusif.

"Supaya pertandingan tetap kondusif dan berkualitas, mari dukung tim kesayangan kita dengan sportivitas," tuturnya

Latihan Diliburkan Dua Hari

Setelah menghadapi PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (28/4), para pemain Persib Bandung diberikan kesempatan berlibur selama dua hari. Eka Ramdani dan kawan-kawan akan kembali berlatih pada Jumat (1/5).

"Kita sudah memutuskan untuk meliburkan pemain dari program latihan selama dua hari. Kita latihan lagi mulai Jumat (1/5), pagi dan sore," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis, kepada wartawan "GM", Endan Suhendra dan Anwari Januar M. di Hotel Ibis Semarang, Selasa (28/4) malam.

Dikatakan Robby, keputusan diliburkannya pemain selama dua hari itu karena Persib memiliki sedikit waktu luang sebelum menghadapi Pelita Jaya Jawa Barat pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009. Rencananya, pertandingan tandang Persib melawan Pelita Jaya ini baru akan dimainkan pada Selasa (5/5), di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung. "Karena lawan PSMS pada tanggal 1 Mei diundur, kita baru akan main lagi pada 5 Mei 2009 melawan Pelita Jaya. Makanya, kita putuskan pemain diberikan kesempatan berlibur agar bisa fresh lagi," tambah mantan kapten Persib ini.

Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, laga kandang Persib melawan PSMS Medan ditunda. Pihak kepolisian tidak merekomendasikan izin keamanan untuk pertandingan 1 Mei 2009, karena bertepatan dengan Hari Buruh. Saat itu, konsentrasi pihak kepolisian tertuju kepada kemungkinan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang biasa dilakukan buruh sedunia pada hari itu.

Robby mengatakan, untuk sesi latihan Jumat (1/5), program sudah langsung dikonsentrasikan untuk pertandingan melawan Pelita Jaya. "Fokus latihan langsung untuk menghadapi Pelita Jaya," katanya.

Source: http://klik-galamedia.com
Meski tampil kurang agresif, Persib Bandung berhasil memenuhi ambisinya untuk memperpanjang rekor tak terkalahkan setelah mempermalukan PSIS Semarang 2-0 (0-0) pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (28/4) malam. Dua gol kemenangan Persib disumbangkan Christian Gonzales pada menit 64 dan Hilton Moriera menit ke-78.

Berkat kemenangan itu, posisi Persib memang tetap di peringkat keempat, namun bisa menambah nilai menjadi 58. Masih terpaut satu angka dari Sriwijaya FC yang berada di peringkat ketiga klasemen sementara.

Selain menambah angka, Persib melanjutkan rekor tak terkalahkannya hingga laga ke-17. Sedangkan untuk Hilton, dengan satu gol tambahan yang dibuatnya, ia bisa menyamai rekor gol terbaiknya dalam satu musim, yaitu 11 gol ketika memperkuat Deltras Sidoarjo pada LI XI/2005 dan LI XII/2006. Sementara Gonzales kembali memimpin daftar pencetak gol tersubur dengan raihan 20 gol, sama dengan Ngon A Djam dari Sriwijaya FC.

Kemenangan atas PSIS itu langsung disambut sukacita kubu Persib. Usai pertandingan, Pelatih Persib, Jaya Hartono mengatakan, kunci kemenangan timnya adalah terbukanya lini pertahanan PSIS pada babak kedua.

"Di babak pertama, lini tengah dan lini belakang PSIS sangat kuat. Tapi entah kenapa, mungkin karena ingin bermain terbuka, pada babak kedua, mereka sedikit longgar. Celah itulah yang kita manfaatkan, sehingga bisa mencuri dua gol," kata Jaya pada konferensi pers.

Sementara dari kubu PSIS, pelatih Bambang Nurdiansyah tidak hadir dalam acara konferensi pers. Namun Asisten Pelatih PSIS, Ahmad Muharyah mengatakan, timnya sudah berusaha meraih kemenangan, namun gagal karena memang kualitas pemain Persib di atas timnya.

Hari Salisburri

Wartawan "GM", Endan Suhendra dan Anwari Januar M. melaporkan dari Semarang, dalam pertandingan ini, selain Lorenzo Cabanas dan Maman Abdurahman yang kembali tampil setelah absen akibat akumulasi kartu kuning pada laga sebelumnya, juga menampilkan Hari Salisburri di posisi sayap kiri. Pada dua laga sebelumnya, posisi ini biasa ditempati Siswanto dan Atep secara bergantian.

Baik tuan rumah maupun PSIS memulai pertandingan dengan lamban. Sepanjang permainan praktis tidak ada aksi-aksi membahayakan yang dilakukan kedua tim. Tendangan ke gawang pertama baru terjadi memasuki menit ke-20 oleh striker PSIS, Jules Basile Onambele. Namun tendangan itu pun bisa ditangkap penjaga gawang Persib, Tema Mursadat.

Karena pergerakannya terlalu lamban, terutama saat turun membantu pertahanan, pada menit 37, Pelatih Persib Jaya Hartono menarik Hari dan menggantikannya dengan Atep. Tapi masuknya Atep pun belum mampu mendongkrak kecepatan para pemain Persib.

Pada menit 40, para pemain belakang Persib kembali melakukan kesalahan ketika mengantisipasi umpan silang. Beruntung, umpan silang yang lepas dari hadangan Nyeck Nyobe Georges Clement gagal dieksekusi dengan baik oleh Abdelaziz Dnibi yang berdiri bebas di dalam kotak penalti. Tendangan kaki kanannya melenceng di sebelah kiri gawang Tema. Hingga turun minum, pertandingan tetap monoton dan skor pun tak berubah 0-0.

Memasuki babak kedua, tempo permainan tidak banyak mengalami perubahan. Namun, Persib mulai mencoba mengambil kendali permainan. Pada menit 50, Persib mendapatkan peluang pertama, ketika tendangan kaki kiri Christian Gonzales yang memanfaatkan umpan Eka Ramdani masih bisa ditangkap kiper PSIS, Agus Murod Alfarizi.

Pada menit 64, Persib akhirnya bisa memecah kebuntuan melalui gol yang dicetak Gonzales. Gol ini berawal dari aksi solo run Cabanas dari lini tengah, yang kemudian menyodorkannya kepada Hilton. Sadar Gonzales berdiri bebas, Hilton menyodorkannya kepada striker asal Uruguay ini. Tanpa kesulitan, Gonzales menyonteknya untuk membobol gawang Agus Murod.

Menit ke-78, Persib menggandakan keunggulan lewat gol Hilton Moriera. Hilton membobol gawang Agus Murod setelah membelokkan arah bola hasil tendangan bebas Eka dari sektor kanan pertahanan PSIS.

Meski PSIS berusaha mengejar ketertinggalannya, hingga pertandingan usai, skor 2-0 untuk Persib tidak berubah.

Source: http://klik-galamedia.com

Persib Bertekad Perpanjang Rekor

Menghadapi tim papan bawah PSIS Semarang, Persib bertekad memperpanjang rekor tidak pernah kalah pada ajang Liga Super Indonesia (LSI) untuk ketujuh belas kalinya. Sejak ditaklukkan Sriwijaya FC 2-4 awal September lalu, Persib belum pernah terkalahkan pada enam belas laga selanjutnya.

Kendati membidik target tersebut, Pelatih Jaya Hartono menampik jika Persib dinilai menganggap enteng tim berjuluk "Mahesa Jenar" itu. Menurut dia, walaupun saat ini PSIS masih berkutat pada peringkat ke-17 klasemen, berbekal materi pemain muda, kekuatan tim yang berbasis di Semarang itu sulit untuk diprediksi.

"Pemain muda itu labil. Mereka bisa tampil luar biasa pada suatu pertandingan. Itulah mengapa kami tidak pernah menganggap remeh PSIS. Akan tetapi, kalau ditanya target, kami memang ingin mencuri poin di sini," ujar Jaya kepada wartawan Pikiran Rakyat Rika Rachmawati dan Andri Gurnita di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (27/4).

Kemungkinan absennya sejumlah pemain pilar PSIS, seperti Andenson Leke dan Denny Rumba karena cedera, dinilai Jaya bukan jaminan berkurangnya kekuatan PSIS. Demikian halnya dengan kepastian tidak tampilnya Johan Yoga Utama, Vava Ardila, dan penjaga gawang Basuki Setiabudi.

"Bambang Nurdiansyah itu pelatih bagus dan berpengalaman. Dia tahu bagaimana kondisi tim dan seperti apa meraciknya. Apalagi saat ini PSIS sangat butuh kemenangan untuk keluar dari zona degradasi. Ini bisa menjadi motivasi bagi PSIS dan membuat mereka sulit untuk dikalahkan," kata Jaya.

Untuk memuluskan langkahnya dalam menaklukkan tim asuhan Bambang, yang notabene merupakan instrukturnya saat mengambil kursus lisensi C, Jaya mengaku akan memberikan kebebasan kepada pemain untuk melakukan improvisasi di lapangan. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan rotasi pemain.

Pertandingan Persib melawan PSIS akan digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (28/4) ini, pukul 19.00 WIB, tanpa penonton. Pada putaran pertama di Bandung, Persib menang 3-1.

Waspadai Gonzales

Sementara itu, PSIS yang kemungkinan kehilangan lima pemain pada laga tersebut, akan memanfaatkan masalah yang melingkupi Persib dengan deretan pemain bintangnya. Bambang juga mengaku akan memberikan perhatian khusus pada Gonzales.

"Secara materi, Persib prima. Dengan materi pemain yang dimilikinya, seharusnya tim ini menjadi kandidat kuat juara. Akan tetapi, dengan hasil yang mereka raih hingga saat ini, bisa dibilang ada masalah di dalam. Ini yang akan kita manfaatkan," kata Bambang.

Kendati demikian, menyadari kekuatan yang terpaut cukup jauh, Bambang mengaku telah menyiapkan kiat dan strategi khusus untuk menaklukkan tim asuhan Jaya Hartono itu. Namun, menurut dia, semua itu membutuhkan kerja keras, yang memang menjadi andalan timnya untuk menjamu Eka dkk.

"Kami tentu akan tampil menyerang. Kami akan berusaha keras mengimbangi Persib. Saya tidak akan menginstruksikan pemain melakukan penjagaan khusus. Siapa pun yang sedang berada di kotak enam belas dan merasa ada pemain lawan yang membahayakan gawang, dia bertanggung jawab menghentikannya," ujar Bambang.

Kendati demikian, ia tidak menampik jika timnya akan memberikan perhatian khusus pada Gonzales. Oleh karena itu, ia mengaku membutuhkan keberadaan Leke dan Rumba pada formasi timnya Selasa malam ini. Menurut Bambang, kemungkinan keduanya tampil masih 50:50.

"Persib punya dua striker berbahaya, Gonzales dan Hilton. Oleh karena itu, saya butuh Leke di tengah. Leke dan Rumba saat ini sedang cedera. Rumba beberapa hari lalu terjatuh dari motornya. Mudah-mudahan saja besok mereka bisa tampil. Peluangnya lima puluh persen," kata Bambang.

Jika keduanya terpaksa absen, PSIS telah menyiapkan Heri Susilo untuk mengisi posisi Leke di sentral bek. Ia akan berduet dengan Idrus Gunawan. Posisi Heri di di bek kanan akan dipercayakan kepada Aulia Tri. Sementara posisi bek kiri akan ditempati Restu Kartiko

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Rabu, 08 April 2009

Nyeck Nyobe Tetap Bersama Persib

Setelah sempat menimbulkan polemik, akhirnya stopper Nyeck Nyobe George Clement dipastikan akan memperkuat Persib hingga akhir musim kompetisi. Selasa (7/4), manajemen Persib dan sang agen, Denis Jules Onana sepakat, Nyeck akan melanjutkan kontrak dengan Persib tanpa harus melalui adendum baru.

"Tadi pagi saya sudah memanggil Nyeck. Kami bicara empat mata dan sudah mencapai kesepakatan bahwa Nyeck akan tetap di Persib. Walaupun kompetisi harus berakhir Desember, Nyeck mengaku siap membela Persib," tutur Asisten Manajer Umuh Muchtar di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Selasa sore.

Mengenai masalah sang agen, lanjut Umuh, Nyeck menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Namun yang pasti, secara pribadi, pemain asal Kamerun yang jarang bersuara itu mengaku akan bergabung dengan empat pemain asing lainnya yang sebelumnya telah menyatakan kesediaannya untuk membela Persib hingga kompetisi berakhir.

"Tidak lama setelah saya bicara dengan Nyeck, Onana menelefon. Awalnya, dia tetap bersikeras agar Persib membuat adendum baru jika ingin memperpanjang kontrak Nyeck. Akan tetapi, saya tegaskan pada Onana bahwa Persib akan tetap berpegang pada kontrak lama dan tidak akan membuat adendum baru," ujar Umuh.

Setelah melalui pembicaraan yang cukup lama, katanya, akhirnya Onana mau mengikuti semua ketentuan Persib. Onana sepakat, kontrak Nyeck akan diperpanjang hingga akhir kompetisi dan Persib hanya tinggal membayar sisa gaji, tanpa harus kembali menuangkannya dalam adendum baru.

Dihubungi Selasa malam, Onana membenarkan bahwa antara dirinya dengan manajemen Persib telah tercapai kesepakatan terkait kontrak Nyeck yang berakhir 15 April ini. Dia mengaku melunak atas dasar kepercayaan terhadap perkataan asisten manajer.

"Tadi pagi saya sudah bicara dengan Pak Umuh. Saya tahu dia adalah orang yang peduli dengan Persib dan pemain. Kami sudah sama-sama mengerti dan sepakat tidak perlu ada adendum baru. Ini semua karena jaminan Pak Umuh. Saya percaya, dia tidak akan mengecewakan. Mudah-mudahan semua akan berjalan sesuai dengan komitmen yang telah disepakati," kata Onana.

Dengan tercapainya kesepakatan ini, kelima pemain Persib telah menyatakan kesiapannya untuk memperkuat tim hingga kompetisi berakhir, walaupun kontraknya telah berakhir. Berdasarkan rencana Badan Liga Indonesia (BLI), kompetisi musim ini akan berakhir pada 13 Juni. Sayang, seperti biasa, Nyeck tidak bisa dimintai komentar.

Skuad lokal

Memasuki masa kompetisi yang akan segera bergulir, mantan pemain Persib Adjat Sudrajat yang ditemui di Stadion Persib menekankan, "Maung Bandung" harus berani memberikan kesempatan pada pemain muda untuk tampil. Menurut dia, sayang, jika pemain yang dikontrak ratusan juta harus selalu duduk di bangku cadangan.

"Kalau yang main itu-itu saja, buat apa mengontrak 25 pemain, sudah saja 11. Sayangkan, uang kontrak misalnya Rp 500 juta per tahun, tetapi enggak pernah main? Kasihlah mereka kesempatan, jangan selalu percaya dengan pemain asing. Ini kesempatan mereka untuk unjuk gigi, saat jadwal kompetisi sangat padat," tuturnya.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

PSSI Janji Cabut "Surat Perintah"-nya

Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, berjanji akan mencabut "surat perintah"-nya kepada Badan Liga Indonesia (BLI) jika diketahui Sriwijaya FC sudah kembali ke Indonesia sebelum 11 April 2009. Pasalnya, alasan itulah yang menjadi dalih Sriwijaya FC ketika mengajukan surat permohonan pengunduran jadwal pertandingannya melawan Persib Bandung pada leg kedua babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, dari tanggal 12 April ke 14 April 2009.

Paling tidak, janji Nurdin itu disampaikannya kepada Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib untuk CDSSI, Edi Djukardi, Selasa (7/4). Menurut pengakuan Edi, yang juga menjabat Sekretaris Badan Pengelola Persib, setelah mengirim pesan singkat berisi kekecewaan Persib atas keputusan sepihak PSSI, Nurdin langsung meneleponnya.

"Saat menelepon saya, Nurdin bilang akan mencabut surat permintaan pengunduran jadwal pertandingan Persib melawan Sriwijaya FC, jika belakangan diketahui mereka sudah datang dari Jepang pada 10 April. Nurdin bilang, ia mengabulkan permohonan Sriwijaya karena mereka beralasan baru masuk ke Indonesia pada tanggal 11 April," papar Edi di Kantor Klub Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (7/4).

Alasan Sriwijaya FC dalam surat permohonannya itu dibenarkan oleh Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono. Namun soal perubahan jadwal oleh PSSI itu, Joko mengatakan, hal itu sudah di luar tanggung jawab BLI. "Pertimbangan PSSI karena Sriwijaya baru masuk Indonesia tanggal 11 April. Jadi tidak mungkin langsung main tanggal 12 April," kata Joko.

Dijelaskan Edi, sebelum menghadapi Persib, Sriwijaya FC memang harus memainkan pertandingan away melawan Gamba Osaka di ajang Liga Champions Asia (LCA) pada 8 April 2009. "Kalau mainnya tanggal 8 April, logikanya mereka sudah pulang ke Indonesia keesokan harinya. Jadi paling lambat tanggal 10 April, Sriwijaya sudah masuk ke Indonesia lagi," kata Edi.

Surat keberatan

Kendati tetap berpatokan pada penetapan jadwal sebelumnya dari BLI, yaitu 12 April 2009, namun Badan Pengelola Persib tetap melayangkan surat resmi keberatan atas munculnya "surat perintah" dari PSSI itu. Surat tersebut dikirimkan Persib pada Selasa (7/4) pagi.

"Kepada Nurdin, saya bilang keputusannya memundurkan jadwal sangat sepihak karena tidak berkonsultasi dulu dengan Persib. Selain itu, kita juga mengajukan keberatan atas ketetapan itu, karena sejauh ini kita sudah berjuang keras mengupayakan izin keamanan untuk pertandingan tanggal 12 April," kata Edi.

Selain Persib, munculnya "surat perintah" Nurdin ini, seperti diakui Edi, juga membingungkan pihak kepolisian. "Tadi pagi (kemarin, red) pihak kepolisian pun sudah telepon saya. Mereka bertanya, mana jadwal yang benar, tanggal 12 April atau 14 April," tutur Edi.

Source: http://klik-galamedia.com

Persib Siap Lepas "Stopper" Nyeck Nyobe

Persib siap melepas stopper Nyeck Nyobe George Clement jika tidak tercapai kesepakatan dengan sang agen, Denis Jules Onana. Jika pemain asal Kamerun itu memilih untuk tidak melanjutkan kontrak, Asisten Manajer Umuh Muchtar menegaskan, Persib tidak akan menghalangi.

"Manajer tidak akan membuat adendum baru. Kami akan tetap berpegang teguh dengan kontrak awal. Kalau Nyeck tidak mau memperpanjang kontrak, silakan saja. Kami tidak akan ambil pusing," tutur Umuh di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Senin (6/4).

Kendati demikian, Umuh meminta, bobotoh tidak memberikan stigma negatif kepada Nyeck. "Ini adalah ulah agennya, bukan pemain. Nyeck mungkin enggak tahu apa-apa, dia hanya menyampaikan surat dari agennya. Jadi, bobotoh jangan berpikir negatif soal dia," tutur Umuh.

Seperti diberitakan "PR" sebelumnya, beberapa hari lalu Onana mengirimkan surat kepada Persib untuk mempertanyakan kelanjutan kontrak Nyeck. Onana meminta, Persib membuat adendum baru yang menyatakan bahwa Nyeck tetap bergabung bersama Persib hingga akhir musim. Kontrak Nyeck dengan Persib berakhir 15 April.

Namun, Persib menilai, pembuatan adendum baru tidak diperlukan karena masalah ini telah diatur pada pasal dua ayat tujuh perjanjian kontrak pemain. Menurut pasal tersebut, jika kompetisi masih berlangsung ketika kontrak pemain sudah berakhir, atas kesepakatan kedua belah pihak, kontrak diperpanjang dan klub tinggal membayar sisa gaji pemain hingga akhir kompetisi.

"Empat pemain yang lain tidak masalah dengan hal ini. Mereka sudah menyatakan siap untuk memperkuat Persib hingga akhir kompetisi. Kalau keinginan agen Nyeck untuk membuat adendum baru dituruti, nanti yang lain bisa ikut-ikutan. Manajemen harus tegas dengan masalah ini," ujar Umuh.

Di sisi lain, Onana juga tetap bersikeras agar Persib membuat adendum baru. "Kalau tidak ada adendum baru, berarti Persib tidak mau melanjutkan kontrak. Kontrak Nyeck selesai 15 April. Kalau Persib masih ingin memakai Nyeck, berarti harus dilakukan perpanjangan kontrak dan harus dibuat dalam bentuk adendum," tutur Onana.

Dengan demikian, menurut dia, ada hitam di atas putih yang menyatakan, Nyeck memperkuat Persib hingga akhir kompetisi. "Kenapa Persib begitu keras kepala? Saya tidak mengerti Persib. Kenapa tidak mau belajar dari kejadian masa lalu, waktu Bekamenga pergi?" katanya.

Padahal, menurut Onana, pembuatan adendum baru tidak memerlukan biaya, hanya membuat selembar kertas dan ditandatangani kedua belah pihak. "Tidak perlu modal, tidak pakai rupiah, hanya membuat surat dan tinggal tanda tangan saja, selesai," ujar Onana.

Sayang, hingga saat ini Nyeck belum memberikan komentar. Bahkan, ia pun belum bersuara kepada pihak manajemen karena ketika seluruh pemain asing dikumpulkan, ia tidak hadir. Sampai sekarang pun Nyeck belum melakukan pertemuan khusus dengan manajemen.

Gaji pemain

Sementara itu, untuk menjaga kondusivitas pemain menghadapi leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia, Umuh menyediakan dana talangan sebesar Rp 2 miliar untuk membayar gaji pemain dan ofisial. Menurut Umuh, gaji akan segera dibayarkan Selasa ini atau paling lambat Rabu pagi.

"Ini dana talangan dari kas pribadi. Pada tahap pertama ini saya siapkan dana talangan Rp 2 miliar untuk membayar gaji pemain satu bulan, ofisial dua bulan, dan persiapan kebutuhan Copa. Kalau gaji selanjutnya kembali tertunda, saya sudah siapkan Rp 1 muliar lagi sebagai talangan. Total, saya siapkan Rp 3 miliar," katanya.

Kebijakan itu, menurut Umuh, diambil agar konsentrasi pemain untuk meghadapi copa tidak terganggu. Bagaimanapun, masalah gaji sangat krusial karena bisa memecah konsentrasi pemain. "Mudah-mudahan semua lancar dan Persib bisa berdarah lagi.

Masalah gaji yang bisa mengganggu konsentrasi juga dibenarkan pelatih Jaya Hartono. Menurut dia, secara psikis persiapan kompetisi akan terganggu karena tidak sedikit pemain yang hanya menggantungkan hidupnya dari sepak bola.

"Alhamdulillah, dengan adanya kabar ini pemain mulai terlihat lebih konsentrasi dalam berlatih, walaupun belum sepenuhnya karena gaji belum di tangan," ujar Jaya seusai latihan. Pada latihan tersebut libero Maman Abdurrahman absen karena ayahnya menjalani operasi.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Persib Diperlakukan tak Adil

Persib merasa diperlakukan tidak adil oleh PSSI yang mengabulkan permohonan Sriwijaya FC untuk mengundurkan leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia melawan Persib secara sepihak, dari 12 April menjadi 14 April.

Persib sendiri tidak pernah ditanya tentang masalah pengunduran tersebut, padahal Persib baru saja mendapatkan lampu hijau dari Kapolres Bandung, Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, untuk menggelar pertandingan sesuai jadwal, 12 April, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

Persib mendapat pemberitahuan resmi melalui surat tembusan PSSI yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan ditujukan kepada Ketua Badan Liga Indonesia (BLI). Surat bernomor 827/ UDN/333/ IV-09 tertanggal 6 April itu diterima Persib Senin (6/4), pukul 16.19 WIB.

Dalam surat itu disebutkan, atas dasar surat dari Sriwijaya FC per tanggal 4 April, PSSI menyetujui permohonan Sriwijaya untuk mengundurkan pertandingan Persib-Sriwijaya FC leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia dari 12 April menjadi 14 April. Tembusan juga dikirimkan ke kubu Sriwijaya FC.

"Tadi BLI mendapat surat dari Ketua Umum PSSI. Ketua Umum menginstruksikan agar pertandingan Copa antara Persib dan Sriwijaya FC diundur menjadi 14 April. Pertimbangannya, pada 10 atau 11 April Sriwijaya baru sampai di tanah air setelah menjalani pertandingan di Osaka," tutur Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.

Menyikapi surat tersebut, menurut Joko, mau tidak mau BLI harus menyetujui karena bersifat instruksi. Padahal, sebelumnya mereka sempat menolak permohonan Sriwijaya FC. Alasannya, karena dalam menetapkan jadwal Copa 12 April, BLI telah memperhitungkan pertandingan Sriwijaya di Osaka.

"Bagi BLI, sebenarnya penetapan 12 April itu sudah jadwal lama. Bagi kami, 12 April atau tanggal lain tinggal persoalan izin. Oleh karena itu, ketika Persib menyatakan 12 April sudah mendapat izin kepolisian, kami langsung merilis jadwal resmi," tuturnya.

Lantas, menurut Joko, ketika ada surat permohonan dari Sriwijaya untuk mengundurkan jadwal, BLI pun menolak. "Kami tidak bisa memenuhi permohonan dari Sriwijaya karena aturannya harus diajukan satu pekan sebelumnya. Kami mempersilakan mereka mengajukan permohonan ke Ketua Umum dan ternyata disetujui," kata Joko.

Alhasil, pertandingan Persib-Sriwijaya FC pun resmi diundur dua hari, menjadi 14 April. Hal ini membuat Persib yang bertindak sebagai tuan rumah diliputi kekecewaan.

"Masalah ini sudah dilaporkan kepada Ketua dan Wakil Ketua BPP (Badan Pengelola Persib), juga manajer tim. Atas laporan ini, Ketua BPP memerintahkan saya agar mengirimkan surat protes ke PSSI atas perlakuan yang tidak adil terhadap Persib," tutur Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persib untuk Copa Indonesia, Edi Jukardi, dihubungi "PR", Senin (6/4) malam.

Salah satu indikatornya, menurut Edi, laga kandang Persib melawan Persik Kediri yang terpaksa dialihkan ke Solo akibat masalah perizinan. Saat itu, Persib yang baru saja pulang menjalani partai kandang di Wamena tetap diharuskan berangkat ke Solo untuk menjalani pertandingan.

"Waktu itu Persib tidak diberi kesempatan untuk mengundurkan waktu pertandingan. Tidak ada toleransi dari BLI. Pilihannya, bertanding atau Persib dikenai sanksi. Persib pun terpaksa berangkat subuh, padahal sore harinya sudah harus bertanding. Ini jelas tidak adil," tutur Edi.

Kekecewaan senada, menurut Edi, dilontarkan Ketua BPP, Dada Rosada di kediamannya di Ciparay. "Ketua mengatakan, ini menunjukkan betapa karut-marutnya penyelenggaraan kompetisi di tanah air. Inilah model pengelolaan kompetisi profesional yang dicontohkan PSSI pada kita. Begitu komentar ketua," kata Edi Jukardi.

Selain masalah ketidakadilan, menurut Edi, Persib juga kecewa karena usaha untuk meyakinkan pihak kepolisian agar pertandingan bisa digelar 12 April seakan tidak dihargai. "Sekarang, biar bobotoh yang memberi penilaian akhir. Kami sudah setengah mati meyakinkan kepolisian untuk 12 April," tuturnya.

Ungkapan kekecewaan juga dilontarkan Asisten Manajer, Umuh Muchtar. "PSSI tidak konsisten. Manajemen tetap bersikeras agar pertandingan digelar 12 April, kalau 14 April tidak mau. Kenapa PSSI seperti mempermainkan Persib. Kami akan berusaha memperjuangkan agar pertandingan tetap digelar 12 April, sesuai jadwal," kata Umuh.

Perihal permohonan pengunduran jadwal ini sudah pernah dilontarkan pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan beberapa waktu lalu. Saat itu, Rahmad menuturkan, Sriwijaya mengajukan permohonan agar PSSI mengundurkan pertandingan satu hari, menjadi 13 April.

Alasannya, pada 8 April Sriwijaya baru saja menjalani laga tandang melawan Gamba Osaka di Jepang dan baru akan tiba di tanah air pada 10 April. Kami harap, PSSI bisa mengabulkan permohonan ini untuk memberikan kesempatan recovery pada pemain," tutur Rahmad kala itu.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Jumat, 03 April 2009

Si Jalak Harupat, Alternatif Sentralisasi

Badan Liga Indonesia (BLI) mengincar Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat alternatif menggelar sentralisasi pertandingan tunda Liga Super Indonesia (LSI). Hal itu diketahui setelah BLI melayangkan surat permohonan izin resmi kepada Bupati Bandung tentang penggunaan stadion kebanggaan warga masyarakat Kab. Bandung ini.

"Tadi sore kita menerima faks dari BLI tentang keinginan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat alternatif sentralisai pertandingan tunda LSI. Kami akan melaporkan dulu kepada bupati. Jadi belum ada kami jawab," ujar Plh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kab. Bandung, Drs. Dadan Rochendi.

Menanggapi surat permohonan tersebut, Dispopar sangat mendukung maksud dari BLI untuk menggelar sentralisasi pertandingan tunda LSI. Dalam hal ini, pihaknya juga tidak keberatan jika Stadion Si Jalak Harupat digunakan. "Untuk penggunaan stadion, tidak ada masalah dan bisa digunakan untuk kepentingan tersebut," ungkapnya.

Namun, Dadan tidak bisa menjamin masalah perizinan dari pihak keamanan. Dikatakannya, mengenai perizinan, Dadan menyerahkan sepenuhnya kepada BLI untuk mengurusnya ke Polres Bandung.

"Diizinkan atau tidak tentang pertandingan yang akan dipusatkan di Stadion Si Jalak Harupat, kami tidak bisa menjamin, karena keputusannya ada di kepolisian. Untuk masalah perizian tersebut, kami serahkan kepada BLI untuk mengurusnya," kata Dadan.

Gagal bertemu kapolres

Sementara itu, utusan Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung di ajang Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 gagal bertemu dengan Kapolres Bandung, AKBP Imran Yunus. Kedatangan utusan Panpel Copa ke Mapolres Bandung di Soreang, Kab. Bandung itu tidak lain untuk mengonsultasikan kemungkinan pertandingan leg kedua babak "16 Besar" CDSSI 2008-2009 antara Persib dan Sriwijaya FC, bisa tetap dimainkan pada 12 April mendatang.

"Karena Kapolresnya tengah ada acara, kita tidak sempat bertemu. Rencananya, baru besok (hari ini, red) kita akan bertemu Kapolres Bandung lagi," kata Sekretaris Panpel Copa Persib, H. Syarief Hidayat di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (2/4).

Selain untuk mengurusi masalah perizinan, Panpel Copa Persib juga mengaku sudah melayangkan surat permohonan booking Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

Seperti diberitakan "GM", Kamis (2/4), Panpel Copa sudah diberi tenggat waktu tanggal 4 April 2009 untuk mengantongi izin keamanan dari kepolisian, jika ingin tetap menggelar laga Persib kontra Sriwijaya FC pada 12 April 2009. Jika hingga tanggal tersebut, izin keamanan belum dikantongi, BLI dipastikan akan menjadwal ulang laga tersebut. BLI sudah menetapkan tanggal 27 April 2009 sebagai alternatifnya.
Source: http://www.klik-galamedia.com

"Leg" Kedua Tetap 12 April?

Nasib leg kedua babak "Enam Belas Besar" Copa Indonesia antara Persib dan Sriwijaya FC berada di tangan Kapolda Jabar. Namun, walaupun izin Kapolda belum dikantongi, Persib berharap pertandingan bisa digelar sesuai jadwal, pada 12 April, di Bandung.

"Ada peluang pertandingan digelar 12 April, asalkan pemilu berjalan aman. Akan tetapi, bisa juga 27 April. Kami masih menunggu keputusan Kapolda. Kalau izin Kapolda turun, baik BLI, panpel, maupun tim, siap menggelar pertandingan sesuai jadwal," ujar Sekretaris Badan Pengelola Persib (BPP) Edi Djukardi di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya, Bandung, Rabu (1/4).

Hingga saat ini Badan Liga Indonesia (BLI) belum mengubah jadwal pertandingan, tetap 12 April. BLI memberikan waktu bagi Persib untuk melakukan pendekatan dengan pihak keamanan hingga 4 April. Jika sampai tanggal tersebut izin tidak juga dikantongi, pertandingan dipastikan dijadwal ulang, menjadi 27 April.

"Kemarin malam kami mendapat surat dari BLI. Isinya, kalau sampai 4 April tidak keluar izin dari kepolisian, pertandingan akan dijadwal ulang. Kepastian harus sudah diperoleh satu pekan sebelumnya karena BLI harus mengabari perangkat pertandingan, pihak sponsor, termasuk tim tamu," katanya.

Surat tersebut, menurut Edi, sudah dikirimkan ke Polda Rabu pagi. Selain surat permohonan izin menggelar leg kedua Copa, BLI juga mengajukan surat permohonan izin kepada Kapolda Jabar untuk menggelar pertandingan pada 16 April sampai 5 Mei di Stadion Si Jalak Harupat, terkait rencana sentralisasi pertandingan yang tertunda.

Untuk merealisasikan keinginan tersebut, menurut Edi, saat ini Persib sudah melakukan pendekatan, khususnya Polda Jabar. Bahkan, Wakil Ketua BPP, Edi Siswadi juga sudah melakukan kontak dengan Kapolda. Sayang, disinyalir karena jadwal yang padat dalam mengamankan pemilu, Kapolda belum bisa ditemui perwakilan dari Persib.

"Mudah-mudahan Kapolda mengizinkan pertandingan 12 April di Bandung. Harapannya, tentu saja dengan penonton, supaya ramai," tuturnya.

Terbukanya peluang untuk menggelar pertandingan pada 12 April di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung juga dilontarkan Asisten Manajer Persib Umuh Muchtar. Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan informalnya dengan Kapolda saat makan malam beberapa hari lalu, ada sinyal positif bahwa pertandingan bisa digelar sesuai jadwal di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

"Kemungkinan ada, saya optimistis. Mudah-mudahan saja Kapolda memberikan izin. Kapolda itu bijaksana. Kalau memang keadaan Kota Bandung aman selama pemilu, bukan tidak mungkin izin pertandingan akan diberikan. Kita berdoa saja bersama-sama," tutur Umuh ditemui di Mes Persib.

Kamis, 19 Maret 2009

Persib Tetap Fokus

Untuk mengantisipasi pertandingan melawan Sriwijaya FC Palembang pada leg kedua babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 tetap bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal semula, yaitu 12 April 2009, tim pelatih Persib sudah menyusun program latihan untuk persiapan laga tersebut.

Program latihan yang diarahkan untuk laga tersebut dimulai 25 Maret mendatang, setelah para pemain Persib menjalani liburan selama sepekan.

"Ya, fokus latihan mulai 25 Maret nanti memang diarahkan untuk pertandingan melawan Sriwijaya FC. Ini sebagai antisipasi saja, pertandingan itu tetap bisa digelar," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM", Rabu (18/3).

Langkah antisipatif itu dilakukan tim pelatih Persib karena memang Badan Liga Indonesia (BLI) baru memutuskan penundaan jadwal pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, terutama laga-laga yang tersandung masalah perizinan keamanan selama masa kampanye, hingga 17 April mendatang. Sedangkan untuk lanjutan CDSSI, BLI belum mengeluarkan keputusan resmi.

Seperti diketahui, pada leg kedua ini, Persib akan bertindak sebagai tuan rumah, setelah pada leg pertama di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, kalah 1-3. Kendati larangan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat dari kepolisian baru berakhir 27 April 2009, namun Persib tetap berharap, laga itu bisa dilakukan sesuai dengan jadwal.

"Kita akan mencoba melakukan pendekatan ke polda. Sebab, kita berharap, pertandingan melawan Sriwijaya FC di Copa bisa tetap dilaksanakan pada 12 April. Kalau pertandingan itu diundur lagi, Sriwijaya FC diuntungkan, karena punya waktu istirahat setelah bermain di Seoul (Liga Champions Asia)," kata Asisten Manajer Persib, H. Umuh Muhtar.

15 Ribu Bobotoh Sambut Persib

Kedatangan Persib Bandung ke Cianjur guna melakoni partai ekshibisi melawan Perkesit Cianjur Plus, Sabtu (14/3), disambut hangat warga "Kota Tauco". Sekitar 15.000 penonton memadati Lapangan Sepak Bola Badak Putih Cianjur, walaupun hujan deras sempat mengguyur.

Meskipun pertandingan ini digelar dalam rangka refreshing dan memeriahkan partai final sepak bola Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Cianjur, tapi para pemain Persib tetap serius, namun santai. Buktinya pelatih Jaya Hartono memainkan beberapa pemain pilar di lapangan yang tergenang air.

Persib pun memuaskan keinginan bobotoh di Cianjur dengan memenangkan pertandingan 2-0. Kedua gol Persib diciptakan Zaenal Arif pada menit 11 melalui tendangan bebas dan legiun asing asal Brasil, Rafael Alves Bastos di menit 18.

Perkesit yang merasa bangga bisa melawan Persib, tampil serius sejak wasit Jajat Sudrajat meniup peluit panjang tanda pertandingan dimulai. Sayangnya, keinginan mereka menciptakan gol gagal terwujud.

Usai pertandingan, Pelatih Persib Jaya Hartono mengatakan, dalam menghadapi tim Perkesit Cianjur tersebut, pihaknya menurunkan pemain full team. Hanya saja dalam pertandingan melawan Perkesit Cianjur itu, anak asuhnya tidak bisa bermain maksimal akibat kondisi lapangan yang becek.

"Siapa pun pemainnya melihat kondisi lapangan seperti itu tidak akan bisa bermain dengan baik, hanya mengandalkan kemampuan individu. Kita juga menginstruksikan untuk lebih hati-hati khawatir cedera," kata Jaya.

Menurutnya kehadiran para pemain dalam memenuhi undang tersebut sebagai salah satu cara melepas kejenuhan yang hanya melakukan rutinitas latihan.

"Kita tidak tahu kapan jadwal pertandingan Persib akan dimainkan, keputusannya baru malam ini (kemarin, red). Kita tidak mau mengambil risiko. Kalau sampai para pemain cedera, kita juga yang akan rugi kalau tiba-tiba jadwal bermain yang rencananya di Jawa Timur itu diputuskan," katanya.

Final

Sementara itu dalam final cabor sepak bola Porkab Cianjur V/2009, Kec. Mande keluar sebagai juara dengan mengalahkan Kec. Cianjur 1-0. Satu-satunya gol diciptakan Endang Sumarna pada menit 5.

Sedangkan juara umum direbut kontingen Kecamatan Cianjur dengan 26 emas, 16 perak, dan 21 perunggu. Posisi kedua diraih Kec. Cipanas (24 emas, 20 perak, 15 perunggu) dan peringkat ketiga Kec. Sukaresmi (13 emas, 6 perak, 13 perunggu).

Semua Kompetisi Sepak Bola Dihentikan

Setelah melalui perdebatan yang cukup alot hingga menjelang tengah malam, Badan Liga Indonesia (BLI) akhirnya memutuskan untuk menghentikan seluruh kompetisi sepak bola yang digelarnya selama masa pemilu legislatif. Alasannya, pihak kepolisian tidak mau mengambil risiko mengeluarkan izin keamanan, karena konsentrasi mereka diarahkan untuk pengamanan pemilu.

Keputusan itu diambil BLI, usai mengadakan pertemuan dengan klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama Liga Indonesia di Surabaya, Sabtu (14/3).

"Keputusan menunda jadwal kompetisi Divisi Utama ini sudah final," kata Direktur Kompetisi BLI, Djoko Driyono, usai rapat dengan peserta Divisi Utama di Surabaya, Sabtu (14/3).

Kendati pertemuan dengan klub peserta LSI masih berlangsung hingga pukul 22.30 WIB, namun kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia itu pun hampir bisa dipastikan bernasib sama dengan kompetisi Divisi Utama. Pasalnya, hampir tidak mungkin LSI bisa tetap digelar, sementara Divisi Utama dihentikan untuk sementara pada masa pemilu.

Penundaan jadwal pertandingan selama masa pemilu itu dipastikan membuat akhir kompetisi bakal molor. Inilah yang membuat sejumlah klub berteriak, terutama menyangkut pembengkakan dana. "Kita jelas sangat keberatan, karena sudah pasti, molornya akhir kompetisi berdampak pada pembengkakan dana. Kita menuntut PSSI dan BLI memberikan bantuan dana," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM" di Surabaya.

Robby melaporkan, pertemuan yang baru dimulai pada pukul 21.00 WIB itu berlangsung cukup alot. Meski kecenderungan untuk dihentikan sangat besar, namun Robby mengatakan, sejauh ini belum ada keputusan pasti.

Dari Bandung, Asisten Manajer Persib, H. Umuh Muhtar mengaku pasrah dengan keputusan BLI. "Kompetisi hampir pasti dihentikan. Semuanya sudah lalieur. Kita tunggu sajalah," katanya, pasrah.

Selain Persib, klub-klub lain pun berteriak soal pembengkakan dana. "Jelas kami sangat menyesalkan jika memang pertandingan sepak bola harus berhenti selama masa kampanye. Satu alasannya adalah membengkaknya anggaran," kata Sekretaris Persik Kediri, Barnadi kepada detiksurabaya.com

Membengkaknya kebutuhan anggaran, menurut Barnadi, dipastikan akan semakin memberatkan klub sepak bola yang saat ini sebagian besar di antaranya tengah mengalami krisis keuangan. "Tidak bisa dimungkiri, sebagian klub di Indonesia pelat merah. Lha, kalau anggarannya membengkak, mau dicarikan ke mana lagi?" ujarnya.

Alasan kepolisian menghentikan kompetisi untuk menjaga stabilitas keamanan sebelum, selama pelaksanaan, dan sesudah pemilihan umum, dianggap Barnadi terlalu berlebihan. Menurutnya, tidak semua daerah di Indonesia rawan kerusuhan, meski terjadi pengerahan massa dalm jumlah besar.

Hal senada diungkapkan pelatih Persija Jakarta Danurwindo, yang juga mengemukakan alasan yang hampir sama. Menurutnya, anggaran menjadi alasan utama penyesalan dihentikannya pertandingan sepak bola selam masa kampanye.

Divisi Utama berhenti

Sementara itu, Joko mengatakan, jadwal kompetisi Divisi Utama dipastikan molor karena tidak adanya jaminan keamanan dari pihak kepolisian pada saat pelaksanan kampanye pemilu. Jadwal kompetisi reguler yang semestinya berakhir pada 25 April 2009 mundur hingga 10 Mei 2009.

"Khusus untuk babak '8 Besar', baru bisa diselenggarakan pada pertengahan hingga akhir Mei 2009. Sedangkan finalnya sebelum atau sesudah pilpres (pemilu presiden, red)," tambah Djoko.

Dengan demikian, lanjutnya, sudah dua kali jadwal kompetisi Divisi Utama yang diikuti 29 tim itu mengalami perubahan. Sebelumnya BLI membuat jadwal kompetisi tersebut berakhir pada 25 Februari 2009. Namun karena ada ajang Pra-Piala Dunia, BLI merevisi jadwal pertandingan tersebut yang berakhir pada 25 April 2009.

Dengan adanya keputusan tersebut, peserta rapat menyepakati, kompetisi Divisi Utama dinyatakan libur antara 18 Maret - 12 April 2009.

"Memang ada beberapa peserta rapat yang keberatan dengan mundurnya jadwal kompetisi ini. Namun, mereka saya ingatkan untuk tetap berpikiran positif terhadap pihak kepolisian. Polisi melarang pertandingan sepak bola pada saat kampanye itu bertujuan baik demi melindungi persepakbolaan nasional," katanya.

Selamat ulang tahun PERSIB yang ke-76 14 Maret 1933-14 maret 2009

Selamat Ulang tahun Untuk Persib. .
Moga di ulang tahun yang je 76 ..

persib tambah berjaya.....


Amien

amien.....

by: viking sman 24 bandung

Senin, 09 Februari 2009

Hati Dada Terpuaskan

Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada mengaku puas atas hasil seri yang diperoleh Persib kontra Persipura di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Senin (9/2). Dada pun puas atas satu gol yang diciptakan Christian Gonzales saat menyamakan kedudukan.

"Hasil yang cukup memuaskan. Apalagi lawan yang dihadapi Persib adalah Persipura," ujar Dada usai pertandingan.

Menurutnya, di awal putaran II ini Persib sudah lebih baik dibandingan putaran sebelumnya. Para pemain pun telah bermain dengan baik. Mulai dari lini pertahanan dapat menahan serangan balik Persipura. Sedangkan para pemain tengah telah memberikan suplai bola ke penyerang dengan cukup akurat.

"Gonzales mungkin tidak akan menciptakan gol kalau tidak ada suplai dari pemain tengah," kata Dada.

Dada pun sangat puas dengan penampilan Gonzales. Pemain tersebut telah menunjukan instingnya sebagai pencetak gol terbanyak selama 3 musim.

"Saya puas dengan penampilannya. Tetapi pada pertandingan berikutnya harus bisa lebih baik lagi," katanya.

Senada dengan Dada, Manajer Persib, Jaja Soetardja pun mengaku puas dengan penampilan anak-anak "Maung Bandung".
"Mungkin kalau lawannya bukan Persib, Persipura sudah bisa menang," katanya.

Source: http://klik-galamedia.com

"Senang, Sayang Tak Menang"

GOL Christian Gonzales pada menit 81, bukan hanya menyelamatkan Persib Bandung dari kekalahan atas Persipura Jayapura pada laga pertamanya di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Senin (9/2), tapi juga melanjutkan tradisi golnya di partai debutnya. Kendati demikian, striker asal Uruguay itu tetap kecewa, karena golnya gagal memenangkan Persib.

"Saya senang bisa mencetak gol ini pada pertandingan pertama saya bersama Persib. Tapi sayang, itu tidak cukup untuk memenangkan Persib," kata pemain berjuluk "El Loco" itu, usai pertandingan.

Seperti catatan "GM", Senin (9/2), Gonzales selalu mencetak gol setiap kali memulai pertandingan debutnya bersama dua tim sebelumnya, PSM Makassar dan Persik Kediri. Ketika pertama kali membela PSM pada pertandingan pembuka Liga Indonesia (LI) IX/2003 di Stadion Mandala Jayapura, Gonzales mencetak gol tunggal kemenangan PSM. Selanjutnya pada penampilan pertamanya bersama Persik pada LI XI/2005, Gonzales juga yang mencetak gol tunggal kemenangan Persik atas Persiba Balikpapan di Stadion Brawijaya Kediri.

"Sayang, kali ini gol saya tidak cukup untuk memenangkan Persib. Tapi tidak apa-apa, pada pertandingan berikutnya, kita bisa meraih kemenangan," kata striker yang sudah mengoleksi 15 gol dan tetap memimpin daftar pencetak gol sementara LSI 2008-2009.

Dalam kesempatan itu, Gonzales juga memuji permainan Persipura. "Persipura tim bagus. Kita memang sulit mengalahkannya," kata suami Eva Siregar yang mengaku masih kurang mendapat suplai bola dari lini tengah Persib ini.

Source: http://klik-galamedia.com

"Ampir Borojol di Stadion"

MESKI tengah hamil 8 bulan, artis Rieke Diah Pitaloka masih menyempatkan diri untuk menonton aksi Persib Bandung saat melawan Persipura di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (9/2).

Bukan cuma nonton, Oneng pun menyaksikan Persib "make manah". Buktinya ia sempat tegang ketika Persib harus tertinggal satu gol dari Persipura.

"Ampir aja borojol di stadion. Tegang juga tadi setelah Beto (Alberto Gonzalves, red) mencetak gol," katanya.

Tetapi ketegangan Oneng hanya berlangsung hingga menit ke-81 setelah "El Loco" membalas gol Beto. "Untung ada Gonzales. Kalau tidak, Persib bisa kalah," ujar Oneng yang diprediksi dokter akan melahirkan pada 11 Maret mendatang.

Saking ngebet sama Persib, Oneng mengaku akan kembali menyaksikan Persib kontra PSM Makassar, Sabtu (14/2) mendatang. Bahkan Oneng mengaku tak waswas dengan kehamilannya.

Ia pun menitipkan pesan kepada Pelatih Persib, Jaya Hartono agar terus menjaga penampilan anak asuhnya sehingga dapat bermain seperti saat menghadapi Persipura. "Kalau bisa menang dan tidak seri lagi. Sehingga Persib bisa menjadi juara," katanya.

Source: http://klik-galamedia.com

Panpel Didemo Bobotoh

Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung sempat "didemo" bobotoh pada awal laga Persib kontra Persipura di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Senin (9/2) malam.

Begitu wasit Dzumadi Effendi meniupkan peluit panjang, tanda kick-off dimulai, dua spanduk putih berukuran cukup besar dibentangkan bobotoh yang menyaksikan pertandingan di tribun trimur.

"Kinerja Panpel Nol", begitulah salah satu isi spanduk yang dibentangkan bobotoh di tribun timur itu. Spanduk lainnya bertuliskan "Harga Tiket Mahal". Namun, spanduk itu hanya dibentangkan beberapa menit saja. Setelah pertandingan berjalan, spanduk itu tidak tampak dibentangkan lagi.

Bukan hanya melalui spanduk, protes bobotoh, terutama mengenai kesulitan mereka mendapatkan tiket masuk juga disampaikan langsung kepada "GM", sesaat menjelang pertandingan dimulai. Dedi Pinki, salah seorang pelatih bola voli Jawa Barat dan merupakan bobotoh Persib mengatakan, Panpel Persib harus memperbaiki distribusi tiket ke pasar.

"Sejak tiga hari yang lalu, saya mencari tiket ke agen-agen dan Sekretariat Panpel tidak dapat. Sekarang, pada saat tiket dijual langsung di loket, antrean pun sangat panjang dan ini menyulitkan calon penonton," kata Dedi Pinki, yang secara khusus menghubungi "GM".

Berdasarkan pengamatan "GM", dua jam menjelang kick-off, antrean calon penonton yang belum kebagian tiket memang masih terlihat panjang. Itu terjadi sampai menjelang pertandingan. Sementara di setiap sudut luar Stadion Si Jalak Harupat, pada saat antrian panjang calon penonton terjadi, banyak calo tiket yang masih memegang banyak tiket dijajakan pada calon penonton.

"Katanya tiket sudah habis. Tapi ternyata, malah banyak dipegang calo," kata Yana, salah seorang bobotoh asal Cikutra.

Sweeping atribut

Sementara itu, seperti yang sudah dijanjikan, sejumlah aparat kepolisian melakukan sweeping atribut untuk bobotoh. Pasalnya, dalam pertandingan ini, bobotoh Persib masih dalam status terhukum, tidak boleh mengenakan atribut pada saat mendukung tim kesayangannya.

Menurut Risnandar Soendoro, yang diberi kuasa oleh Viking Persib Fans Club untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) kepada Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, keputusan pengampunan memang belum keluar. "Jadi untuk pertandingan kali ini (lawan Persipura, red), bobotoh diharapkan bersabar dulu. Keputusannya belum ditandatangani Ketua Umum PSSI. Semoga sebelum pertandingan berikutnya sudah keluar," kata Risnandar.

Namun meski sudah dilakukan sweeping, masih banyak bobotoh yang tetap memakainya ke dalam stadion.

Source: http://klik-galamedia.com

Laju Persib Terhambat

Ambisi Persib Bandung untuk memenangi laga awal putaran kedua dan menembus papan atas klasemen Liga Super Indonesia 2008-2009 terhambat oleh Persipura.

Bermain di Stadion Si Jalak Harupat, Kab. Bandung, Senin (9/2), "Maung Bandung" bahkan harus tertinggal lebih dulu karena gol Alberto "Beto" Goncalves sebelum akhirnya gol krusial Christian Gonzales bisa membuat Persib menahan imbang Persipura 1-1 (0-0).

Tambahan satu poin tidak mengubah posisi Eka Ramdani dkk. pada klasemen. Persib tetap terdampar di posisi 7 dengan koleksi 32 poin, terpaut delapan poin dari Persipura yang justru kembali memuncaki klaseme.

"Ini adalah laga awal, anak-anak belum begitu menyatu dalam permainan. Kami sebenarnya menguasai pertandingan, namun masih tergesa-gesa dalam melakukan penyelesaian akhir," kata Jaya Hartono.

Jaya juga memuji efektifnya permainan Persipura yang bisa memanfaatkan peluang kecil menjadi gol. Apa yang ditunjukkan "Mutiara Hitam" menurut Jaya adalah karena mereka telah lebih dulu melakoni laga putaran kedua sehingga telah menemukan bentuk permainan yang baik.

"Ini akibat dari permulaan jadwal kompetisi yang tak seragam. Tetapi saya yakin kami bisa segera menemukan bentuk permainan terbaik karena para pemain sudah memasuki atmosfer kompetisi," tuturnya.

Persib yang mematok kemenangan sebagai target utama memang langsung menggebrak dengan menurunkan kuartet Amerika Selatan Lorenzo Cabanas, Hilton Moreira, Rafael Bastos, dan Gonzales untuk memforsir kemenangan. Namun, pertahanan rapat yang digalang Jack Komboy dan Bio Paulin benar-benar membuat duet Bastos-Gonzales jarang mendapatkan suplai bola.

Laga antara dua tim pemegang gelar Liga Indonesia ini berlangsung keras pada babak pertama. Pertandingan baru berjalan 20 menit, sebanyak lima kartu kuning sudah disebar wasit Jumadi Effendy, tiga untuk Persipura dan dua untuk Persib. Babak ini berakhir tanpa gol meskipun kedua kubu saling balas menyerang.

Pada babak kedua, Jaya menambah daya gedor dengan memasukkan Eka Ramdani. Namun, karena terlalu fokus menyerang, Persib justru kecolongan gol pada menit ke-57. Dalam suatu serangan balik, kombinasi Ernest Jeremiah, Beto, dan Boas Solossa berhasil menaklukkan Tema Mursadad.

Meski dikawal Maman Abdurrahman, Boas yang menyisir sisi kanan pertahanan Persib bisa melepaskan umpan terukur yang tidak terjangkau Tema. Beto yang mengintai di muka gawang lolos dari kawalan Waluyo dan dengan mudah menceploskan bola, membuat puluhan ribu bobotoh terhenyak.

Persib langsung tersentak dan memiliki beberapa peluang emas. Hilton Moreira melepaskan satu tendangan voli tepat di muka gawang pada menit ke-59. Namun, bola kencang tepat bersarang di pelukan Jendry Pitoy. Usaha Individu siswanto juga tidak menemui hasil.

Bobotoh baru bisa bersorak gembira pada menit ke-81. Gonzales yang jarang mendapatkan peluang pada laga itu bisa menunjukkan kelasnya sebagai striker tajam. Menerima bola dari Hariono, "El Loco" yang berdiri tepat di muka gawang dengan tenang mengontrol bola dan memperdayai Jendry Pitoy.

Dengan kaki kirinya dia mencungkil bola melewati Jendry. Gol pertamanya bagi Persib ini menyelamatkan "Pangeran Biru" dari kekalahan kandang kedua musim ini karena kedudukan 1-1- tidak berubah sampai akhir laga.

"Saya tidak bisa menyalahkan pemain belakang. Pergerakan Boas memang membahayakan dan sudah saya instruksikan dari pinggir untuk mewaspadainya," kata Jaya Hartono tentang gol yang diderita Persib.

Sementara bagi kubu Persipura, hasil ini sangat disyukuri karena diraih di kandang Persib. Apalagi, Persib mendapat dukungan dari suporter yang terus memberikan semangat selama 90 menit.

Ketua Badan Pengelola Persib Dada Rosada yang turut menonton pertandingan mengaku, berharap Persib dapat meraih tiga poin penuh dalam pertandingan pertamanya di putaran II. "Tetapi Persib bermain bagus. Kalau bisa mempertahankan atau malah meningkatkan kemampuan permainan dari sekarang, peluang untuk menang lawan PSM nanti sangat besar," tuturnya di ruang ganti pemain.

Hal yang sama diungkapkan Manajer Persib Jaja Sutardja. Selain bersyukur tim asuhannya dapat mengimbangi permainan Persipura, dia juga menyebut pertandingan tadi malam sebagai partai terbaik selama putaran II LSI.

"Gonzales bermain cantik dan apik. Saya yakin semua penonton terhibur," katanya.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Pembuktian Insting

INILAH salah satu megaduel pada awal putaran kedua Liga Super Indonesia 2008-2009. Dua kutub kekuatan sepak bola Indonesia akan beradu mempertaruhkan gengsi dan peluang merebut gelar. Performa garang "Maung Bandung" yang konsisten meraup poin tanpa noda kekalahan sejak September 2008, akan diuji Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung, Senin (9/2) malam WIB.

Laga ini sekaligus akan menjadi ajang pembuktian seberapa pantas Persib dengan gelimang materi pemain bermutunya, menyandang status sebagai calon kuat juara LSI 2008-2009. Ujian berat bagi Persib, karena yang datang bertamu bukanlah tim sembarangan. Persipura menggenggam gelar juara Liga Indonesia XI, memimpin klasemen LSI 2008-2009, serta salah satu kandidat kuat peraih trofi LSI tahun ini, sama seperti Persib.

Namun, Tema Mursadad dkk. tentu tidak perlu silau dengan karisma calon lawan mereka yang kerap tampil beringas walaupun berlaga di kandang lawan. Persib sedang berada dalam kondisi prima untuk bisa membalas kekalahan 1-0 di putaran pertama dan tidak kekurangan apa pun untuk merebut tiga poin hari ini.

Pada tabel peringkat, "Maung Bandung" memang tersangkut di posisi tujuh, namun memiliki tabungan pertandingan lebih banyak dari tim lain yang sudah memulai putaran kedua lebih dulu. Kepercayaan diri dan motivasi Eka Ramdani dkk. sedang menanjak seiring rapor manis mereka pada putaran pertama. Sejak takluk 2-4 dari Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring (9/9) tahun lalu, serdadu Siliwangi itu belum tersentuh kekalahan dan bisa mengakhiri putaran pertama dengan tambahan lima kemenangan dan empat hasil imbang.

Prestasi juga mencuat pada ajang Copa Indonesia dengan empat kemenangan beruntun yang membawa Persib mengukir sejarah lolos ke babak "16 Besar". Materi pemain merata dan berkualitas adalah faktor kekuatan Persib yang diakui para peserta LSI lainnya, termasuk oleh Persipura. Apalagi, amunisi Persib di lini depan kini semakin menakutkan setelah Christian "El Loco" Gonzales hijrah dari Persik Kediri. Top scorer Liga Indonesia 2005, 2006, 2007 ini dipastikan akan berada di barisan penyerangan bersama Rafael Bastos atau Hilton Moriera.

Tidak hanya bagi bobotoh, kehadiran "El Loco" juga menambah keyakinan para pemain Persib untuk bisa memulai putaran kedua dengan kemenangan. Maman Abdurahman, defender yang sering berjibaku dengan "El Loco" merasa bahagia dengan bergabungnya penyerang Uruguay itu. "Dia adalah striker komplet yang selalu menyulitkan bek. Kalau soal mencetak gol tidak usah diragukan.

Bola atas, dengan kaki kanan atau kiri, semua peluang bisa dia ubah menjadi gol. Tiga gelar top scorer sudah membuktikan kapasitasnya sebagai striker tajam," kata Maman memuji rekan barunya itu.

Meskipun merasa sedikit terbebani, "El Loco" dengan tegas menyatakan siap membuktikan kualitas dan mewujudkan harapan besar yang disandarkan kepadanya. Kurangnya komunikasi diakui menjadi hambatan, namun bagi Gonzales, bermain bola profesional harus bisa dengan hati, juga naluri. "Komunikasi tidak selalu penting. Kami sudah lama menjadi pemain bola, jadi sudah saling mengerti. Dan untuk mencetak gol yang paling penting adalah insting," katanya.

Ucapan "Loco" kerap dibuktikan dengan aksi. Dalam debutnya bersama tim baru dia selalu mengukir gol. Saat baru berkostum PSM, dia langsung mempermalukan Persipura di Jayapura (12/1/2003) dengan gol tunggalnya. Ketika melakoni debut bersama Persik (2005), gol penalti Gonzales membawa kemenangan 1-0 atas Persiba.

Kini, semua bobotoh tentu berharap tuah sang striker bisa berlanjut nanti malam di Si Jalak Harupat dan mempersembahkan kemenangan pertama bagi Persib, sebagai modal berharga untuk tiga laga kandang berikutnya

Menunggu Aksi Debut Gonzales

MINGGU, 12 Januari 2003, Liga Indonesia (LI) IX/2003, yang menggunakan format kompetisi penuh mulai digulirkan. Pada partai pembuka LI IX/2003 itulah, Christian Gonzales memulai debutnya di pentas Divisi Utama LI. Berkostum PSM Makassar, striker asal Uruguay ini bertandang ke Stadion Mandala Jayapura untuk menghadapi tuan rumah Persipura.

Debut Gonzales dimulai dengan gemilang. Dalam pertandingan tersebut, striker kelahiran Montevideo, 30 Agustus 1975 itu, bisa langsung mencetak gol pertamanya di pentas LI. Hebatnya, gol yang dicetaknya pada menit 56 itu menjadi gol satu-satunya dalam laga tersebut, sehingga PSM sukses mempermalukan Persipura 0-1.

Sabtu, 5 Maret 2005, Gonzales kembali menjalani laga debutnya bersama Persik Kediri. Dalam laga pembuka LI XI/2005 itu, Persik menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Brawijaya Kediri. Sempat didepak PSM pada putaran pertama LI X/2004, setelah mengoleksi 32 gol, pemain yang berjuluk "El Loco" (Si Gila) ini, berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai pencetak gol ulung.

Ia pun bisa langsung mencetak gol pertamanya untuk Persik pada laga debutnya bersama tim menjadi juara LI IX/2003 ini. Seperti ketika mempermalukan Persipura pada laga pembuka LI IX/2003, kali ini pun Gonzales mencetak gol tunggal kemenangan Persik atas Persiba pada menit 78.

Jaga tradisi

Kini, Senin, 9 Februari 2009, publik sepak bola Bandung menunggu. Apakah striker yang sudah mengoleksi 132 gol di pentas LI --termasuk 14 gol di putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 bersama Persik-- itu bisa menjaga tradisi langsung mencetak gol di partai debutnya, ketika Persib, tim terbaru yang dibelanya, menjamu Persipura di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung.

"Ya, saya berharap begitu," kata Gonzales sambil tersenyum. "Banyaknya penonton yang saya dengar bakal memadati stadion akan menjadi motivasi buat saya. Seperti ketika itu (debut bersama PSM dan Persik, red), saya juga berharap bisa mencetak gol, ketika pertama kali membela tim ini (Persib, red)," lanjut suami Eva Siregar ini.

Selain menjaga tradisi di partai debut dan dukungan besar bobotoh, motivasi Gonzales dipastikan semakin besar, karena ia punya tekad untuk menuntaskan dendam kekalahan memalukan Persik 0-5 ketika dijamu Persipura pada putaran pertama lalu. Ketika itu, Rabu, 15 Oktober 2008, Gonzales yang diturunkan sejak awal oleh pelatih Arcan Iurie Anatolievici (kini melatih Persebaya), tak bisa berbuat banyak di hadapan para pemain belakang Persipura, seperi Jack Komboy, Bhio ,Paulin dan Victor Igbonefo.

Kendati punya ambisi pribadi, Gonzales tetap mengutamakan kepentingan tim. "Tapi yang terpenting buat saya besok (hari ini, red), Persib bisa menang," kata pemain yang sudah tiga kali membobol gawang Persipura ini, tak lepas dari senyum

Hari ini, Persib Wajib Menang!

Perjuangan berat dipastikan harus dilakukan Persib Bandung mengawali putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 ini. Tim kebanggaan "bobotoh" yang berambisi besar mengakhiri paceklik prestasinya dengan menjadi kampiun LSI edisi pertama ini, harus menjamu kandidat kuat juara lainnya, Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Senin (9/2) mulai pukul 19.00 WIB.

Namun, karena punya target juara, Eka Ramdani harus mampu mengalahkan Persipura dalam pertandingan kali ini. Selain untuk menghambat raihan poin Persipura yang kini memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan delapan poin dari Persib, kemenangan dari tim berjuluk "Mutiara Hitam" ini akan memperpendek selisih poin menjadi lima angka.

Sayap kanan Persib, Gilang Angga Kusumah sependapat dengan asumsi dan logika itu. "Ya, memang harus begitu. Kalau bicara mau juara, kita harus bisa mengalahkan Persipura besok (hari ini, red)," kata pemain yang mengawali kariernya bersama Persikab Kab. Bandung ini, usai menjalani sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Minggu (8/2).

Tekad untuk mengambil angka penuh dalam big match ini bukan hanya milik Gilang, tapi juga seluruh awak Persib. Meski disadari tidak akan semudah membalikkan telapak tangan, kemenangan harus diperjuangkan Eka Ramdani dan kawan-kawan, bila perlu, hingga tetes darah terakhir.

"Persipura adalah tim yang solid dan kompak. Sudah sejak musim lalu, mereka tidak melakukan perubahan. Sejak saat itu pula, mereka sudah bergabung bersama. Tapi, sebagai tuan rumah, kita jelas harus menang," timpal pelatih Persib, Jaya Hartono.

Asisten Manajer Persib, H. Umuh Muhtar berpandangan sama. "Kita ini punya target juara, karena itu, lawan Persipura, Persib harus menang. Kehadiran Gonzales mudah-mudahan membawa hasil positif," harapnya.

Jangan jadi beban

Kendati kemenangan menjadi harapan besar publik sepak bola Bandung, terlebih setelah kehadiran striker asal Persik Kediri, Christian Gonzales, Jaya berharap, hal itu tidak menjadi beban buat pasukannya pada saat bertanding di lapangan nanti. Sebaliknya, Jaya juga mengingatkan pasukannya, untuk tidak terlalu percaya diri dalam pertandingan ini.

"Saya berharap, para pemain tetap bermain lepas. Target harus menang, saya harapkan tidak menjadi beban berat buat mereka, terlebih buat Gonzales yang aksinya sangat ditunggu-tunggu publik sepak bola Bandung," ujar Jaya.

Kendati tidak mau membeberkan starter yang bakal diturunkannya, Jaya memastikan bakal menurunkan skuad terbaiknya, termasuk Gonzales. Karena di matanya, hanya dengan skuad terbaiklah, Persib bisa mengalahkan Persipura.

Berdasarkan pengamatan "GM" dalam beberapa sesi latihan terakhir, kecuali di lini depan dan belakang, tidak akan banyak perubahan formasi inti yang bakal diturunkan Jaya. Di lini depan, Gonzales hampir pasti mendapatkan satu tempat, namun Jaya belum mau menyebutkan tandemnya, Hilton Moriera atau Rafael Alves Bastos.

Untuk lini belakang, Maman Abdurahman dan Nova Arianto kembali ke posnya setelah membela tim nasional. Satu tempat lain di posisi stoper akan diisi Waluyo, menggantikan Nyeck Nyobe Georges Clement yang harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Di sektor gelandang, kalau Bastos yang diduetkan dengan Gonzales, Siswanto yang biasa menempati sayap kiri kemungkinan bakal "diparkir" dulu karena Hilton kemungkinan digeser ke sektor itu. Di sayap kanan, Gilang Angga Kusumah menjadi pemain yang tak tergantikan. Sedangkan trio gelandang, tetap menjadi milik Hariono, Eka Ramdani, dan Lorenzo Cabanas.

Ambil angka

Sementara itu pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago menyatakan, anak asuhnya sudah siap tempur untuk menghadapi tuan rumah Persib. Meski berstatus sebagai tim tamu, namun tim "Mutiara Hitam" tetap berusaha membawa pulang angka dari Stadion si Jalak Harupat. "Kita berusaha semaksimal mungkin untuk tampil bagus dan memetik angka dari Persib Bandung," ujarnya.

Upaya untuk memetik angka dalam pertandingan ini bukannya tanpa alasan. Menghadapi Persib, Jacksen bisa memainkan semua pemain andalannya di semua lini. "Persipura akan menurunkan full team karena semua pemain inti kita tidak ada yang terkena akumulasi akrtu ataupun cedera," terangnya

Atribut Persib Masih Dilarang Digunakan

Hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI berupa larangan memakai atribut yang menunjukkan identitas pendukung Persib untuk masuk stadion di seluruh Indonesia baru akan berakhir 22 Juli 2009. Oleh karena itu, Panpel Persib mengimbau bobotoh yang menyaksikan laga Persib melawan Persipura untuk tidak mengenakan atribut berbau Persib.

"Pada hari pertandingan petugas kepolisian akan mengadakan razia atribut Persib di jalan-jalan menuju Stadion Si Jalak Harupat. Selain atribut, penonton juga dilarang membawa mercon dan petasan ke dalam stadion. Kalau ketahuan akan ditindak tegas," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan, dalam rilisnya, Sabtu (7/2).

Guna mengamankan pertandingan yang kemungkinan bakal diserbu penonton itu, keamanan di dalam dan sekitar stadion diperketat. Sekitar 800 personel petugas gabungan dari kepolisian dan angkatan darat dikerahkan ditambah 200 petugas keamanan sipil dari Panpel dan Satpol PP.

Panpel tak akan menoleransi penonton yang memakai atribut berbau Persib, membawa petasan dan mercon. Apalagi pertandingan yang akan berlangsung, Senin (9/2), mulai pukul 19.00 WIB tersebut bakal dipantau langsung oleh Komdis PSSI.

Agar penonton yang berada di luar stadion bisa tetap menyaksikan laga tim kesayangannya, disediakan layar lebar di halaman parkir Stadion Si Jalak Harupat. Duel tim papan atas LSI ini juga akan disiarkan langsung Antv.

Bagi penonton yang belum kebagian tiket, masih bisa mendapatkannya pada hari pertandingan di tenda-tenda penjualan tiket di seputar Stadion Si Jalak Harupat mulai pukul 12.00 WIB. Bagi anak berusia di atas 7 tahun diwajibkan membeli tiket. Potongan tiket akan diundi dan pemenangnya berhak mendapatkan hadiah telefon seluler, masing-masing satu buah di setiap tribun.

Sementara itu, khusus anggota Komunitas Pencinta Persib 1933 dapat mengambil tiket pesanan pada Senin (9/2) pukul 9.00-12.00 WIB di Sekretariat Panpel Persib Lantai III Gedung Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya No. 20 Bandung.

Persib Siap Raih Poin Penuh

Menghadapi laga pertama putaran II melawan Persipura Jayapura, Persib telah siap 100 persen. Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono pun menyatakan, timnya siap meraih poin penuh.

"Kita sudah siap. Semua lini sudah ada kemajuan dibandingkan hari-hari sebelumnya," ujarnya, usai latihan sore di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Sabtu (7/2).

Pada sesi latihan kemarin, Persib tampak mencoba memperkuat lini pertahanan. Sesi latihan diisi dengan game internal. Sejumlah pemain inti di posisi bertahan, seperti Maman Abdurahman, Waluyo, Nova Arianto, dan Hariono, dipisahkan dengan sejumlah pemain menyerang, seperti Christian Gonzales, Cabanas, Rafael Alves Bastos, dan Hilton Moreira.

Beberapa kali Nova terlihat dengan keras merebut bola dari Hilton dan Cabanas. Bahkan Hilton pun sempat mengerang kesakitan ketika Nova melakukan tackling. Hariono pun sesekali tampak membantu lini pertahanan saat Cabanas dan Hilton mengatur penyerangan. "Saya cukup puas dengan lini pertahanan. Hariono sudah bisa bekerja secara efektif," ujar Jaya.

Ia mengakui, sesi latihan sore kemarin lebih dititikberatkan pada lini pertahanan. Instruksinya kepada Nova untuk memotong bola dari pemain gelandang dan penyerang pun dilakukan dengan baik.

Sehingga diharapkan dapat menahan laju penyerangan yang dipimpin Edward Ivakdalam. "Kalau di lini tengah dan depan sudah tidak ada masalah. Karena sejak beberapa hari lalu memang telah dipersiapkan," katanya.

Untuk menghadapi Persipura, Senin (9/2) nanti, Jaya pun mengaku telah mengetahui ciri dan karakter khas permainan Persipura. Sehingga ia tidak terlalu mengkhawatirkan permainan yang akan ditunjukkan pasukan "Mutiara Hitam" itu.

"Terserah mereka (Persipura) mau apa dan seperti apa. Itu urusan mereka. Yang jelas kita sudah tahu ciri khasnya," ujar Jaya.

Sementara itu, asisten pelatih Persib, Robby Darwis berharap, para pemain tidak epes meer atau kehilangan nyali sebelum bertanding. Prediksinya, Persipura akan memperagakan permainan keras saat menghadapi "Maung Bandung".

"Pemain tidak boleh takut menghadapi permainan keras Persipura. Para pemain harus berani mengimbanginya," ujar Robby.

Untuk itu Robby mengaku telah menginstruksikan para pemain agar memiliki semangat juang yang tinggi. "Bermain di mana pun, kita tidak boleh epes meer. Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?" katanya.

Guna menahan laju penyerang Persipura, Alberto Gonzalves dan Ernest Jeremiah, Robby telah mengingatkan kepada Nova Arianto dan Waluyo untuk menjaganya. "Mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan. Jadi secara keseluruhan Persib sudah siap," kata Robby.