Persib merasa diperlakukan tidak adil oleh PSSI yang mengabulkan permohonan Sriwijaya FC untuk mengundurkan leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia melawan Persib secara sepihak, dari 12 April menjadi 14 April.
Persib sendiri tidak pernah ditanya tentang masalah pengunduran tersebut, padahal Persib baru saja mendapatkan lampu hijau dari Kapolres Bandung, Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, untuk menggelar pertandingan sesuai jadwal, 12 April, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.
Persib mendapat pemberitahuan resmi melalui surat tembusan PSSI yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan ditujukan kepada Ketua Badan Liga Indonesia (BLI). Surat bernomor 827/ UDN/333/ IV-09 tertanggal 6 April itu diterima Persib Senin (6/4), pukul 16.19 WIB.
Dalam surat itu disebutkan, atas dasar surat dari Sriwijaya FC per tanggal 4 April, PSSI menyetujui permohonan Sriwijaya untuk mengundurkan pertandingan Persib-Sriwijaya FC leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia dari 12 April menjadi 14 April. Tembusan juga dikirimkan ke kubu Sriwijaya FC.
"Tadi BLI mendapat surat dari Ketua Umum PSSI. Ketua Umum menginstruksikan agar pertandingan Copa antara Persib dan Sriwijaya FC diundur menjadi 14 April. Pertimbangannya, pada 10 atau 11 April Sriwijaya baru sampai di tanah air setelah menjalani pertandingan di Osaka," tutur Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.
Menyikapi surat tersebut, menurut Joko, mau tidak mau BLI harus menyetujui karena bersifat instruksi. Padahal, sebelumnya mereka sempat menolak permohonan Sriwijaya FC. Alasannya, karena dalam menetapkan jadwal Copa 12 April, BLI telah memperhitungkan pertandingan Sriwijaya di Osaka.
"Bagi BLI, sebenarnya penetapan 12 April itu sudah jadwal lama. Bagi kami, 12 April atau tanggal lain tinggal persoalan izin. Oleh karena itu, ketika Persib menyatakan 12 April sudah mendapat izin kepolisian, kami langsung merilis jadwal resmi," tuturnya.
Lantas, menurut Joko, ketika ada surat permohonan dari Sriwijaya untuk mengundurkan jadwal, BLI pun menolak. "Kami tidak bisa memenuhi permohonan dari Sriwijaya karena aturannya harus diajukan satu pekan sebelumnya. Kami mempersilakan mereka mengajukan permohonan ke Ketua Umum dan ternyata disetujui," kata Joko.
Alhasil, pertandingan Persib-Sriwijaya FC pun resmi diundur dua hari, menjadi 14 April. Hal ini membuat Persib yang bertindak sebagai tuan rumah diliputi kekecewaan.
"Masalah ini sudah dilaporkan kepada Ketua dan Wakil Ketua BPP (Badan Pengelola Persib), juga manajer tim. Atas laporan ini, Ketua BPP memerintahkan saya agar mengirimkan surat protes ke PSSI atas perlakuan yang tidak adil terhadap Persib," tutur Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persib untuk Copa Indonesia, Edi Jukardi, dihubungi "PR", Senin (6/4) malam.
Salah satu indikatornya, menurut Edi, laga kandang Persib melawan Persik Kediri yang terpaksa dialihkan ke Solo akibat masalah perizinan. Saat itu, Persib yang baru saja pulang menjalani partai kandang di Wamena tetap diharuskan berangkat ke Solo untuk menjalani pertandingan.
"Waktu itu Persib tidak diberi kesempatan untuk mengundurkan waktu pertandingan. Tidak ada toleransi dari BLI. Pilihannya, bertanding atau Persib dikenai sanksi. Persib pun terpaksa berangkat subuh, padahal sore harinya sudah harus bertanding. Ini jelas tidak adil," tutur Edi.
Kekecewaan senada, menurut Edi, dilontarkan Ketua BPP, Dada Rosada di kediamannya di Ciparay. "Ketua mengatakan, ini menunjukkan betapa karut-marutnya penyelenggaraan kompetisi di tanah air. Inilah model pengelolaan kompetisi profesional yang dicontohkan PSSI pada kita. Begitu komentar ketua," kata Edi Jukardi.
Selain masalah ketidakadilan, menurut Edi, Persib juga kecewa karena usaha untuk meyakinkan pihak kepolisian agar pertandingan bisa digelar 12 April seakan tidak dihargai. "Sekarang, biar bobotoh yang memberi penilaian akhir. Kami sudah setengah mati meyakinkan kepolisian untuk 12 April," tuturnya.
Ungkapan kekecewaan juga dilontarkan Asisten Manajer, Umuh Muchtar. "PSSI tidak konsisten. Manajemen tetap bersikeras agar pertandingan digelar 12 April, kalau 14 April tidak mau. Kenapa PSSI seperti mempermainkan Persib. Kami akan berusaha memperjuangkan agar pertandingan tetap digelar 12 April, sesuai jadwal," kata Umuh.
Perihal permohonan pengunduran jadwal ini sudah pernah dilontarkan pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan beberapa waktu lalu. Saat itu, Rahmad menuturkan, Sriwijaya mengajukan permohonan agar PSSI mengundurkan pertandingan satu hari, menjadi 13 April.
Alasannya, pada 8 April Sriwijaya baru saja menjalani laga tandang melawan Gamba Osaka di Jepang dan baru akan tiba di tanah air pada 10 April. Kami harap, PSSI bisa mengabulkan permohonan ini untuk memberikan kesempatan recovery pada pemain," tutur Rahmad kala itu.
Source: http://www.pikiran-rakyat.com
Rabu, 08 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar