WASTUKANCANA, (GM).-
Manajemen klub Persib Bandung secara resmi mengakhiri spekulasi rencana perekrutan striker Persik Kediri, Christian Gonzales yang sempat menimbulkan pro dan kontra dalam sepekan terakhir. Alasannya, kubu Persik Kediri ternyata sudah mengeluarkan pernyataan baru yang mengatakan tidak akan melepas tiga pemain asingnya pada putaran kedua nanti.
"Setelah berkonsultasi dengan pelatih dan mendapat persetujuan dari ketua umum, manajemen klub memang mengirimkan surat penawaran kepada Persik. Namun dalam perkembangan selanjutnya, Persik ternyata tetap mempertahankan pemain asingnya. Yang akan mereka lepas adalah beberapa pemain lokalnya," kata Ketua Harian Persib, H. Edi Siswadi, sebelum melepas tim Persib U-21 ke Semarang di Auditorium Rosada, Selasa (14/10).
Dengan adanya klaririfikasi tersebut, Edi berharap, polemik mengenai perekrutan Gonzales di media massa, terutama menyangkut perbedaan pandangan antara manajemen klub dan manajemen tim akan berakhir. "Karena itu, mulai sekarang, kita tutup cerita tentang Gonzales," tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ini.
Kronologi
Dalam kesempatan itu, Edi juga membeberkan kronologi rencana perekrutan striker asal Uruguay yang sudah mengoleksi 129 gol sepanjang kiprahnya di Liga Indonesia (LI) itu. Dikatakannya, surat penawaran terhadap Gonzales yang ditandatanganinya itu dikirim atas permintaan kubu Persik.
Edi menceritakan, sehari setelah Lebaran, Manajer Persik, H. Maschut, menghubungi pelatih Persib, Jaya Hartono dan berbicara soal Gonzales. Dikatakan Edi, selanjutnya H. Maschut dihubungkan dengannya.
"Jadi, penawaran Gonzales itu sudah dibicarakan dengan pelatih. Kemudian, mengenai surat penawaran yang kita kirimkan, karena pihak Persik memintanya. Atas permintaan itulah, kita kirimkan surat penawaran itu," katanya.
Dijelaskan Edi, penawaran itu dikirimkan untuk mendukung target Persib menjadi juara. Pasalnya, kata Edi, pelatih, juga dirinya ragu dengan salah satu striker asing yang ada sekarang. "Atas dasar itulah, kita respons permintaan Persik itu," katanya.
Miskomunikasi
Dalam kesempatan itu, Edi juga memberikan klarifikasi soal "ketidakkompakan" manajemen klub dan manajemen tim soal perubahan jadwal pertandingan Persib melawan PSM Makassar. Dikatakan Edi, ketika BLI menghubunginya, di dalam benaknya sama sekali tidak terpikir kalau Persib yang harus bertindak sebagai tuan rumah.
"Ketika itu, kita bisa memahami kesulitan PSM. Karena itu, kita respons permintaan BLI. Tapi, waktu itu, dalam pikiran saya tidak terpikir sama sekali kalau Persib harus bertindak sebagai tuan rumah, meski pertandingan digelar di Bandung," katanya.
Edi menambahkan, perbedaan pandangan antara manajemen klub dan manajemen tim dalam hal pertandingan melawan PSM ini hanya karena persoalan miskomunikasi. "Kebetulan, ketika itu, tim sedang berada di Kalimantan," katanya.
Sementara itu, didapatkan informasi, BLI akhirnya memutuskan laga Persib melawan PSM Makassar akan digelar pada tanggal 15 November 2008 di Makassar.
Selasa, 14 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar