CIAMIS, TRIBUN- Belasan bobotoh Persib dari Ciamis mewakili Viking Galuh berangkat ke Sidoarjo, Selasa (21/10).
Mereka berangkat ke Sidoarjo untuk memberi semangat tim Persib saat bertanding melawan Deltras Sidoarjo, Rabu (22/10)
Perwakilan bobotoh dilepas langsung oleh panglima Viking Galuh, Asep Kurniawan.
"Sewaktu berhenti di Stasiun Ciamis tadi siang sudah ada dua gerbong KA Pasundan yang penuh berisi anggota Viking dari Bandung. Makanya Tebe dan kawan-kawan (anggota Viking Galuh) langsung bergabung. Saya sebenarnya ingin ikut tapi karena ada tugas lain, ya terpaksa nonton dari teve saja besok," kata Asep.
Menurut Asep, anggota Viking Galuh tidak akan langsung menuju Sidoarjo tapi mampir dulu di Surabaya dan menginap di markas Boneks.
"Baru besoknya berangkat ke Sidoarjo bersama rombongan Boneks untuk menyaksikan pertandingan Persib lawan Deltras. Katanya jarak Surabaya dengan Sidoarjo itu mirip Tasikmalaya dengan Ciamis, cukup dekat," imbuh Asep. (pin)
Rabu, 22 Oktober 2008
Jaya Tak Merasa Lebih Baik
SIDOARJO, TRIBUN - Pelatih Persib Jaya Hartono tak merasa timnya lebih baik ketimbang Deltras pada pertandingan lanjutan di Stadion Gelora Delta pada lanjutan Liga Super Indonesia, Rabu (22/10) malam.
"Kami tak mau meremehkan lawan. Bagaimanapun, Deltras pernah menang di kandang melawan tim sekelas Persipura dan Persela. Itu yang harus kami waspadai," ujar Jaya seusai memimpin skuad Persib menjajal lapangan Gelora Delta kemarin pagi.
Tim Maung Bandung, julukan Persib datang dengan materi nyaris lengkap. Kecuali striker Zaenal Arif yang tengah menjalani masa bulan madu di Bali. Jaya Hartono juga membawa mantan pilar Deltras musim lalu yang kini berkostum Persib. Yakni, Hilton Moreira, Airlangga Sutjipto dan Hariono. Kecuali Waluyo yang cedera, tidak ikut dibawa ke Sidoarjo.
Deltras sendiri yang bermain apik melawan PSIS Semarang, akhirnya kalah, karena gol penalti, ingin menuntaskan rasa penasaran. The Lobster ingin menang.
"Kami tahu Persib tim bertabur pemain bintang. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa dikalahkan. Insya Allah jika kami bermain tenang dan penuh semangat, kami bisa menang," ujar Moh Zein Alhadaad, pelatih Deltras di mess Deltras Sidoarjo, Selasa.
Alhadaad mengatakan, merujuk komposisi pemain, Deltras memang lebih inferior (lemah) dibanding Persib. Ia mencontohkan pemain sekelas Zaenal Arif atau Atep jarang jadi starter di Persib. Namun, lanjut dia, Persib justru akan terbebani dengan status tim bertabur bintang dibanding Deltras yang nyaris tanpa bintang. Apalagi, lanjut Alhadaad, grafik permainan Deltras terus menanjak.
"Salah jika menyebut hasil away Deltras kemarin kurang menggembirakan. Saya justru melihat tren anak-anak naik. Kami nyaris menang lawan Persita. Kami hanya kalah karena penalti di Semarang," sambung Mamak, panggilan akrab Alhadaad.
Meski begitu, Mamak tidak memungkiri timnya butuh banyak perbaikan. Utamanya di lini depan. Pelatih berusia 47 tahun ini berharap Dede Hugo dan Boy Jati Asmara, tidak minder menghadapi bek-bek tangguh Persib. "Saya harap penyerang lebih tenang dan tidak terburu-buru menyelesaikan peluang," pinta Mamak.
Deltras akan tampil tanpa Bayu Sutha. Bek yang musim lalu membela Persib itu terkena akumulasi kartu kuning. Mamak menyebut bek muda Firdaus Ramadhan akan dimainkan sebagai pengganti. (*)
Prakiraan Pemain
Deltras (3-5-2) : 1-A.Nurosadi; 17-Rene Martinez, 18-Firmansyah, 24-Firdaus Ramadan; 6-Firdaus Nyong, 71-Dwi joko, 13-Juan Revi, 8-Junior, 10-Bergotini, 16-Dede Hugo, 25-Acosta/Boy Jati. Pelatih: Moh Zein Alhadaad.
Persib (3-5-2) : 28-Tema Mursadat; 2-Edi, 5-Maman, 4-Nyeck; 17-Hary Salisburi, 11-Lorenzo Cabanas, 24-Hariono, 12-Gilang Angga, 88-Eka Ramdani; 10-Hilton Morriera, 16-Fabricio Bastos. Pelatih: Jaya Hartono
"Kami tak mau meremehkan lawan. Bagaimanapun, Deltras pernah menang di kandang melawan tim sekelas Persipura dan Persela. Itu yang harus kami waspadai," ujar Jaya seusai memimpin skuad Persib menjajal lapangan Gelora Delta kemarin pagi.
Tim Maung Bandung, julukan Persib datang dengan materi nyaris lengkap. Kecuali striker Zaenal Arif yang tengah menjalani masa bulan madu di Bali. Jaya Hartono juga membawa mantan pilar Deltras musim lalu yang kini berkostum Persib. Yakni, Hilton Moreira, Airlangga Sutjipto dan Hariono. Kecuali Waluyo yang cedera, tidak ikut dibawa ke Sidoarjo.
Deltras sendiri yang bermain apik melawan PSIS Semarang, akhirnya kalah, karena gol penalti, ingin menuntaskan rasa penasaran. The Lobster ingin menang.
"Kami tahu Persib tim bertabur pemain bintang. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa dikalahkan. Insya Allah jika kami bermain tenang dan penuh semangat, kami bisa menang," ujar Moh Zein Alhadaad, pelatih Deltras di mess Deltras Sidoarjo, Selasa.
Alhadaad mengatakan, merujuk komposisi pemain, Deltras memang lebih inferior (lemah) dibanding Persib. Ia mencontohkan pemain sekelas Zaenal Arif atau Atep jarang jadi starter di Persib. Namun, lanjut dia, Persib justru akan terbebani dengan status tim bertabur bintang dibanding Deltras yang nyaris tanpa bintang. Apalagi, lanjut Alhadaad, grafik permainan Deltras terus menanjak.
"Salah jika menyebut hasil away Deltras kemarin kurang menggembirakan. Saya justru melihat tren anak-anak naik. Kami nyaris menang lawan Persita. Kami hanya kalah karena penalti di Semarang," sambung Mamak, panggilan akrab Alhadaad.
Meski begitu, Mamak tidak memungkiri timnya butuh banyak perbaikan. Utamanya di lini depan. Pelatih berusia 47 tahun ini berharap Dede Hugo dan Boy Jati Asmara, tidak minder menghadapi bek-bek tangguh Persib. "Saya harap penyerang lebih tenang dan tidak terburu-buru menyelesaikan peluang," pinta Mamak.
Deltras akan tampil tanpa Bayu Sutha. Bek yang musim lalu membela Persib itu terkena akumulasi kartu kuning. Mamak menyebut bek muda Firdaus Ramadhan akan dimainkan sebagai pengganti. (*)
Prakiraan Pemain
Deltras (3-5-2) : 1-A.Nurosadi; 17-Rene Martinez, 18-Firmansyah, 24-Firdaus Ramadan; 6-Firdaus Nyong, 71-Dwi joko, 13-Juan Revi, 8-Junior, 10-Bergotini, 16-Dede Hugo, 25-Acosta/Boy Jati. Pelatih: Moh Zein Alhadaad.
Persib (3-5-2) : 28-Tema Mursadat; 2-Edi, 5-Maman, 4-Nyeck; 17-Hary Salisburi, 11-Lorenzo Cabanas, 24-Hariono, 12-Gilang Angga, 88-Eka Ramdani; 10-Hilton Morriera, 16-Fabricio Bastos. Pelatih: Jaya Hartono
Hariono Pulang Kampung
DI dalam skuad Persib Bandung pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 ini, ada empat nama pemain yang merupakan mantan pemain Deltras Sidoarjo. Mereka adalah Hilton Moriera, Waluyo, Hariono, dan Airlangga. Dari keempat pemain tersebut, Hariono merupakan putra daerah asli kelahiran Sidoarjo.
Tidak heran, meski sudah berkostum Persib, kehadiran Hariono di Stadion Gelora Delta pada saat melakukan sesi uji lapang, tetap disambut hangat para pengelola stadion, suporter, bahkan para pemain Deltras U-21 yang kebetulan tengah melakukan latihan di stadion kandang "The Lobster" itu. Kedatangan Hariono langsung disambut jabat tangan dan pelukan hangat.
Sesaat sebelum latihan, Hariono yang terkenal pendiam, justru terlihat berbincang-bincang dengan mereka. Senda gurau dan gelak tawa, terlihat mewarnai perbincangan mereka. "Ke sini (Sidoarjo, red), Hariono seperti pulang kampung," kata salah seorang pegawai di Stadion Gelora Delta.
Ketika sesi uji lapang Persib berakhir, Hariono membuktikan kalau dirinya sekalian pulang kampung. Ia tidak ikut rombongan Persib yang pulang ke penginapannya di Surabaya. Usai latihan, ia masih terlihat dikerubungi para pegawai stadion sambil melepas kerinduan. Ia pun berencana pulang ke rumahnya sebelum kembali ke hotel Persib.
Tidak berlebihan. Selain karena dilahirkan di kota tersebut, Hariono juga sudah kadung menjadi idola di Deltras. Hariono bergabung dengan Deltras sejak empat tahun silam dan sukses mengantarkan klub berjuluk "The Lobster" itu ke babak "8 Besar" Liga Indonesia (LI) XIII/2007, ketika tim ditangani Jaya Hartono, pelatih yang saat ini juga berbendera Persib.
Meski punya ikatan emosional yang sangat kuat dengan publik sepak bola Sidoarjo, namun Hariono tetap bersikap profesional. Kendati mengaku tidak memiliki motivasi apa pun menghadapi mantan klub yang membesarkannya itu, ia tetap akan tampil fight untuk Persib.
"Kalau soal main, saya kira biasa saja. Saya tahu, Deltras klub yang membesarkan saya. Inilah yang justru membuat saya memiliki motivasi untuk tampil baik di hadapan pendukung mereka," katanya. (endan suhendra/ "GM")**
Tidak heran, meski sudah berkostum Persib, kehadiran Hariono di Stadion Gelora Delta pada saat melakukan sesi uji lapang, tetap disambut hangat para pengelola stadion, suporter, bahkan para pemain Deltras U-21 yang kebetulan tengah melakukan latihan di stadion kandang "The Lobster" itu. Kedatangan Hariono langsung disambut jabat tangan dan pelukan hangat.
Sesaat sebelum latihan, Hariono yang terkenal pendiam, justru terlihat berbincang-bincang dengan mereka. Senda gurau dan gelak tawa, terlihat mewarnai perbincangan mereka. "Ke sini (Sidoarjo, red), Hariono seperti pulang kampung," kata salah seorang pegawai di Stadion Gelora Delta.
Ketika sesi uji lapang Persib berakhir, Hariono membuktikan kalau dirinya sekalian pulang kampung. Ia tidak ikut rombongan Persib yang pulang ke penginapannya di Surabaya. Usai latihan, ia masih terlihat dikerubungi para pegawai stadion sambil melepas kerinduan. Ia pun berencana pulang ke rumahnya sebelum kembali ke hotel Persib.
Tidak berlebihan. Selain karena dilahirkan di kota tersebut, Hariono juga sudah kadung menjadi idola di Deltras. Hariono bergabung dengan Deltras sejak empat tahun silam dan sukses mengantarkan klub berjuluk "The Lobster" itu ke babak "8 Besar" Liga Indonesia (LI) XIII/2007, ketika tim ditangani Jaya Hartono, pelatih yang saat ini juga berbendera Persib.
Meski punya ikatan emosional yang sangat kuat dengan publik sepak bola Sidoarjo, namun Hariono tetap bersikap profesional. Kendati mengaku tidak memiliki motivasi apa pun menghadapi mantan klub yang membesarkannya itu, ia tetap akan tampil fight untuk Persib.
"Kalau soal main, saya kira biasa saja. Saya tahu, Deltras klub yang membesarkan saya. Inilah yang justru membuat saya memiliki motivasi untuk tampil baik di hadapan pendukung mereka," katanya. (endan suhendra/ "GM")**
Duel Mantan Deltras Kontra Mantan Persib
SIDOARJO, (GM).-
Pertemuan antara Persib Bandung dan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (22/10), menjanjikan pertarungan sengit. Salah satu yang paling menarik ditunggu adalah duel antara mantan pemain Deltras yang kini memperkuat Persib dengan mantan pemain Persib yang memperkuat Deltras.
Di kubu Persib, ada empat pemain yang musim lalu masih berkostum Deltras. Mereka adalah Hilton Moriera, Hariono, Airlangga, dan Waluyo. Sedangkan mantan pemain Persib yang kali ini berbendera Deltras adalah Boy Jati Asmara, Marwal Iskandar, Sonny Kurniawan, dan Bayu Sutha. Dari kedelapan pemain tersebut, Waluyo di kubu Persib dan Bayu Sutha di kubu Deltras tidak akan tampil karena cedera dan hukuman akumulasi kartu kuning.
Bakal serunya pertarungan yang melibatkan mantan pemain kedua klub ini dipastikan pelatih Deltras, Muhammad Zein Alhadad. "Para pemain yang dibuang Deltras dan sekarang memperkuat Persib pasti punya motivasi lebih untuk membuktikan diri. Tapi, kita juga punya mantan pemain Persib yang punya motivasi serupa. Jadi, pertandingan ini pasti akan seru," kata Alhadad kepada wartawan "GM", Endan Suhendra dan Deni Sahbudin di Mes Deltras, Jln. Mojopahit Sidoarjo, Selasa (21/10).
Pelatih Persib, Jaya Hartono mengamini pernyataan Alhadad. Pelatih yang sebelum ke Persib sempat dua musim menangani Deltras ini tidak membantah kalau para pemain "The Lobster" yang ada dalam skuad Persib saat ini, pasti punya motivasi lebih untuk unjuk gigi di depan publik sepak bola Sidoarjo. "Sebagai pemain yang pernah membela Deltras, mereka pasti punya motivasi untuk membuktikan kemampuan terbaiknya," kata Jaya.
Kendati menilai motivasi semacam itu cukup bagus, namun Jaya tetap mengingatkan Hilton, Hariono, dan Airlangga untuk tidak menujukkan motivasi itu secara berlebihan di lapangan. "Motivasi semacam itu pasti ada dan bagus. Tapi saya harap mereka tidak over acting, sehingga bisa membahayakan tim sendiri," katanya.
Profesional
Sementara iu, para pemain yang akan terlibat dalam "perang motivasi" tersebut mengaku memang memiliki motivasi semacam itu. "Kalau menghadapi bekas klub memang ada perasaan berbeda. Kalau saya dipercaya main, saya akan tampil maksimal, sekaligus untuk membuktikan kepada Persib, kalau saya bisa main bagus di tim lain," kata Sonny Kurniawan, bek sayap kanan Deltras yang berkostum Persib pada Liga Indonesia (LI) XIII/2007.
Dari kubu Persib, Hariono juga mengaku punya motivasi untuk tampil maksimal di depan publik sepak bola Sidoarjo. "Saya punya motivasi untuk tampil baik di sini (Sidoarjo, red)," kata pemain yang berkostum Deltras sejak LI XI/2005 ini.
Hilton dan Airlangga pun mengatakan hal yang sama. Soal peta kekuatan Deltras saat ini, Airlangga mengatakan, Deltras sudah banyak mengalami perubahan dibandingkan dua musim lalu, ketika ia tampil di klub ini. "Yang tersisa tinggal Bakri Umarela, kiper (Ahmad Nurosadi, red), Christian Rene, dan Bambang Suprapto. Yang lainnya pemain baru," katanya. **
Pertemuan antara Persib Bandung dan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (22/10), menjanjikan pertarungan sengit. Salah satu yang paling menarik ditunggu adalah duel antara mantan pemain Deltras yang kini memperkuat Persib dengan mantan pemain Persib yang memperkuat Deltras.
Di kubu Persib, ada empat pemain yang musim lalu masih berkostum Deltras. Mereka adalah Hilton Moriera, Hariono, Airlangga, dan Waluyo. Sedangkan mantan pemain Persib yang kali ini berbendera Deltras adalah Boy Jati Asmara, Marwal Iskandar, Sonny Kurniawan, dan Bayu Sutha. Dari kedelapan pemain tersebut, Waluyo di kubu Persib dan Bayu Sutha di kubu Deltras tidak akan tampil karena cedera dan hukuman akumulasi kartu kuning.
Bakal serunya pertarungan yang melibatkan mantan pemain kedua klub ini dipastikan pelatih Deltras, Muhammad Zein Alhadad. "Para pemain yang dibuang Deltras dan sekarang memperkuat Persib pasti punya motivasi lebih untuk membuktikan diri. Tapi, kita juga punya mantan pemain Persib yang punya motivasi serupa. Jadi, pertandingan ini pasti akan seru," kata Alhadad kepada wartawan "GM", Endan Suhendra dan Deni Sahbudin di Mes Deltras, Jln. Mojopahit Sidoarjo, Selasa (21/10).
Pelatih Persib, Jaya Hartono mengamini pernyataan Alhadad. Pelatih yang sebelum ke Persib sempat dua musim menangani Deltras ini tidak membantah kalau para pemain "The Lobster" yang ada dalam skuad Persib saat ini, pasti punya motivasi lebih untuk unjuk gigi di depan publik sepak bola Sidoarjo. "Sebagai pemain yang pernah membela Deltras, mereka pasti punya motivasi untuk membuktikan kemampuan terbaiknya," kata Jaya.
Kendati menilai motivasi semacam itu cukup bagus, namun Jaya tetap mengingatkan Hilton, Hariono, dan Airlangga untuk tidak menujukkan motivasi itu secara berlebihan di lapangan. "Motivasi semacam itu pasti ada dan bagus. Tapi saya harap mereka tidak over acting, sehingga bisa membahayakan tim sendiri," katanya.
Profesional
Sementara iu, para pemain yang akan terlibat dalam "perang motivasi" tersebut mengaku memang memiliki motivasi semacam itu. "Kalau menghadapi bekas klub memang ada perasaan berbeda. Kalau saya dipercaya main, saya akan tampil maksimal, sekaligus untuk membuktikan kepada Persib, kalau saya bisa main bagus di tim lain," kata Sonny Kurniawan, bek sayap kanan Deltras yang berkostum Persib pada Liga Indonesia (LI) XIII/2007.
Dari kubu Persib, Hariono juga mengaku punya motivasi untuk tampil maksimal di depan publik sepak bola Sidoarjo. "Saya punya motivasi untuk tampil baik di sini (Sidoarjo, red)," kata pemain yang berkostum Deltras sejak LI XI/2005 ini.
Hilton dan Airlangga pun mengatakan hal yang sama. Soal peta kekuatan Deltras saat ini, Airlangga mengatakan, Deltras sudah banyak mengalami perubahan dibandingkan dua musim lalu, ketika ia tampil di klub ini. "Yang tersisa tinggal Bakri Umarela, kiper (Ahmad Nurosadi, red), Christian Rene, dan Bambang Suprapto. Yang lainnya pemain baru," katanya. **
Di Stadion Gelora Delta Persib Tak Pernah Menang
SEPANJANG sejarah perhelatan Liga Indonesia (LI), Persib Bandung sudah tiga kali bertemu Deltras Sidoarjo di kandangnya, Stadion Gelora Delta. Dari tiga pertemuan tersebut, tim kebanggaan bobotoh itu tak pernah mencatat kemenangan. Dengan kata lain, Persib selalu pulang dari Sidoarjo dengan tangan hampa.
Pertemuan pertama Persib dengan Deltras di Stadion Gelora Delta terjadi pada putaran pertama LI IX/2003. Ketika itu, tim yang tengah ditangani caretaker pelatih Bambang Sukowiyono-Iwan Sunarya kalah 1-2 dari tuan rumah. Gol Imral "Korea" Usman pada menit 35, tak berarti apa pun karena Deltras bisa mencetak dua gol melalui Budi Sudarsono pada menit 14 dan 38.
Musim berikutnya, pada putaran kedua LI X/2004, di bawah asuhan pelatih asal Cile, Juan Antonio Paez, Persib datang lagi ke Stadion Gelora Delta. Kali ini, hasil lebih mengenaskan harus dibawa pulang Dadang Hidayat dkk., setelah dihajar Deltras 4-0 lewat gol-gol yang dicetak Leandro Braga menit ke-10, Fabio Marcos (67), Ebanda Timothee (78), dan Jefri Dwi Hadi (89).
Bagi Persib, kekalahan empat gol tanpa balas itu merupakan catatan buruk tersendiri. Skor 0-4 ini menjadi rekor kekalahan terbesar sepanjang keikutsertaan Persib di pentas LI, menyamai kekalahan 0-4 dari Persik Kediri pada LI IX/2003.
Terakhir, Persib bertemu dengan Deltras di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada LI XI/2005. Diwarnai penalti kontroversial dan insiden bentrokan antara para pemain Persib dan aparat kepolisian, Persib kalah 0-1 lewat eksekusi penalti Hilton Moriera pada menit 77. Kini, Hilton menjadi bagian dari kekuatan Persib.
Pertemuan pertama Persib dengan Deltras di Stadion Gelora Delta terjadi pada putaran pertama LI IX/2003. Ketika itu, tim yang tengah ditangani caretaker pelatih Bambang Sukowiyono-Iwan Sunarya kalah 1-2 dari tuan rumah. Gol Imral "Korea" Usman pada menit 35, tak berarti apa pun karena Deltras bisa mencetak dua gol melalui Budi Sudarsono pada menit 14 dan 38.
Musim berikutnya, pada putaran kedua LI X/2004, di bawah asuhan pelatih asal Cile, Juan Antonio Paez, Persib datang lagi ke Stadion Gelora Delta. Kali ini, hasil lebih mengenaskan harus dibawa pulang Dadang Hidayat dkk., setelah dihajar Deltras 4-0 lewat gol-gol yang dicetak Leandro Braga menit ke-10, Fabio Marcos (67), Ebanda Timothee (78), dan Jefri Dwi Hadi (89).
Bagi Persib, kekalahan empat gol tanpa balas itu merupakan catatan buruk tersendiri. Skor 0-4 ini menjadi rekor kekalahan terbesar sepanjang keikutsertaan Persib di pentas LI, menyamai kekalahan 0-4 dari Persik Kediri pada LI IX/2003.
Terakhir, Persib bertemu dengan Deltras di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada LI XI/2005. Diwarnai penalti kontroversial dan insiden bentrokan antara para pemain Persib dan aparat kepolisian, Persib kalah 0-1 lewat eksekusi penalti Hilton Moriera pada menit 77. Kini, Hilton menjadi bagian dari kekuatan Persib.
Persib Waspadai Kebangkitan Deltras
Kendati akan bertindak sebagai tamu, Persib Bandung siap mengamankan kemenangan atas Deltras Sidoarjo pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (22/10) pukul 19.00 WIB. Kondisi internal Deltras yang belum stabil setelah pergantian pelatih yang mengakibatkan tim berjuluk "The Lobster" ini mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan beruntun, akan dimanfaatkan oleh Persib sebagai celah untuk mencuri kemenangan.
"Saya sebenarnya tidak tahu persoalan internal Deltras. Saya hanya melihat Deltras dari luar. Karena kesempatan untuk meraih hasil maksimal terbuka, saya sudah meminta kepada anak-anak untuk tampil fight," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, kepada wartawan "GM", Endan Suhendra dan Deni Sahbudin usai memimpin sesi uji lapangan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (21/10).
Kendati optimis, Jaya meminta anak asuhnya untuk tetap menjaga kewaspadaan. Pasalnya Jaya melihat, di tangan pelatih anyarnya, Muhammad Zein Alhadad, Deltras memiliki potensi untuk bangkit.
"Posisi Deltras saat ini memang tengah terpuruk, tapi mereka punya potensi untuk bangkit. Saya ingatkan kepada seluruh pemain untuk tetap waspada dan jangan sedikit pun meremehkan kekuatan lawan," tambah pelatih yang sebelum ke Persib sempat menangani Deltras dalam dua musim terakhir ini.
Untuk memburu kemenangan tandang keduanya, Jaya menyatakan, seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur. Dikatakannya, dalam pertandingan ini, Persib memang akan kehilangan Nova Arianto dan Salim Alaydrus yang terkena akumulasi kartu kuning serta Waluyo yang mengalami cedera, tapi ia mengaku sudah menyiapkan penggantinya. Salah satunya, Edi Hafid Murtado yang disiapkan mengisi posisi Nova.
Untuk posisi lainnya, kemungkinan besar Jaya tidak akan banyak melakukan perombakan. Di sektor belakang, Edi Hafid akan bekerja sama dengan Maman Abdurahman sebagai libero dan Nyeck Nyobe Georges Clement. Dalam sesi lapang kemarin, ketiganya akan diapit dua bek sayap, Gilang Angga Kusumah di kanan dan Hari Salisburi di kiri.
Kalaupun ada sedikit rotasi pemain, itu akan terjadi di posisi gelandang, menyusul kembalinya Eka Ramdani dan Suwita Pata yang absen dalam dua laga terakhir. Tapi, kemungkinan besar hanya Eka yang akan dipasang sebagai starter di gelandang untuk mendampingi Lorenzo Cabanas. Sedangkan di posisi gelandang, Jaya tampaknya akan tetap menurunkan Hariono.
Sedangkan untuk lini depan, dalam beberapa sesi latihan terakhir terlihat selalu menuetkan Rafael Alves Bastos dan Hilton Moriera. Sebelumnya, ketika Eka absen, Hilton sempat ditarik ke lini tengah sebagai pendamping Cabanas. "Saya lihat, kondisi pemain cukup bagus dan siap menghadapi pertandingan ini," kata Jaya.
Strategi khusus
Dari kubu Deltras, pelatih Muhammad Zein Alhadad, yang pernah bermain satu tim dengan Jaya ketika memperkuat Niac Mitra Surabaya, mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk mengakhiri paceklik kemenangan timnya.
"Saya kenal Jaya. Soal strategi khusus lawan tim yang ditangani Jaya, saya pasti punya. Tapi, tidak akan saya ungkapkan," kata Alhadad yang ditemui "GM" di Mes Delras, Jln. Mojopahit Sidoarjo.
Kendati demikian, Alhadad sadar, mengalahkan tim sekelas Persib, tidak akan semudah membalikkan tangan. "Saya tahu, meraih kemenangan dari Persib yang bertabur bintang, tidak akan mudah. Tapi, kami punya motivasi besar untuk menang," katanya.
Alhadad membantah, kekalahan demi kekalahan yang dialami timnya dalam tiga laga terakhir menggambarkan tren penurunan performa anak asuhnya.
"Justru saya melihat sebaliknya. Tren penampilan anak-anak terus meningkat, meski hasilnya tidak bagus. Semoga, tren bagus itu bisa terus terjaga ketika menghadapi Persib," ujar Alhadad.
Alhadad memasikan, kecuali Bayu Sutha yang absen akibat akumulasi kartu kuning, seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur. "Pertandingan bakal berlangsung seru," tambahnya
"Saya sebenarnya tidak tahu persoalan internal Deltras. Saya hanya melihat Deltras dari luar. Karena kesempatan untuk meraih hasil maksimal terbuka, saya sudah meminta kepada anak-anak untuk tampil fight," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, kepada wartawan "GM", Endan Suhendra dan Deni Sahbudin usai memimpin sesi uji lapangan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (21/10).
Kendati optimis, Jaya meminta anak asuhnya untuk tetap menjaga kewaspadaan. Pasalnya Jaya melihat, di tangan pelatih anyarnya, Muhammad Zein Alhadad, Deltras memiliki potensi untuk bangkit.
"Posisi Deltras saat ini memang tengah terpuruk, tapi mereka punya potensi untuk bangkit. Saya ingatkan kepada seluruh pemain untuk tetap waspada dan jangan sedikit pun meremehkan kekuatan lawan," tambah pelatih yang sebelum ke Persib sempat menangani Deltras dalam dua musim terakhir ini.
Untuk memburu kemenangan tandang keduanya, Jaya menyatakan, seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur. Dikatakannya, dalam pertandingan ini, Persib memang akan kehilangan Nova Arianto dan Salim Alaydrus yang terkena akumulasi kartu kuning serta Waluyo yang mengalami cedera, tapi ia mengaku sudah menyiapkan penggantinya. Salah satunya, Edi Hafid Murtado yang disiapkan mengisi posisi Nova.
Untuk posisi lainnya, kemungkinan besar Jaya tidak akan banyak melakukan perombakan. Di sektor belakang, Edi Hafid akan bekerja sama dengan Maman Abdurahman sebagai libero dan Nyeck Nyobe Georges Clement. Dalam sesi lapang kemarin, ketiganya akan diapit dua bek sayap, Gilang Angga Kusumah di kanan dan Hari Salisburi di kiri.
Kalaupun ada sedikit rotasi pemain, itu akan terjadi di posisi gelandang, menyusul kembalinya Eka Ramdani dan Suwita Pata yang absen dalam dua laga terakhir. Tapi, kemungkinan besar hanya Eka yang akan dipasang sebagai starter di gelandang untuk mendampingi Lorenzo Cabanas. Sedangkan di posisi gelandang, Jaya tampaknya akan tetap menurunkan Hariono.
Sedangkan untuk lini depan, dalam beberapa sesi latihan terakhir terlihat selalu menuetkan Rafael Alves Bastos dan Hilton Moriera. Sebelumnya, ketika Eka absen, Hilton sempat ditarik ke lini tengah sebagai pendamping Cabanas. "Saya lihat, kondisi pemain cukup bagus dan siap menghadapi pertandingan ini," kata Jaya.
Strategi khusus
Dari kubu Deltras, pelatih Muhammad Zein Alhadad, yang pernah bermain satu tim dengan Jaya ketika memperkuat Niac Mitra Surabaya, mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk mengakhiri paceklik kemenangan timnya.
"Saya kenal Jaya. Soal strategi khusus lawan tim yang ditangani Jaya, saya pasti punya. Tapi, tidak akan saya ungkapkan," kata Alhadad yang ditemui "GM" di Mes Delras, Jln. Mojopahit Sidoarjo.
Kendati demikian, Alhadad sadar, mengalahkan tim sekelas Persib, tidak akan semudah membalikkan tangan. "Saya tahu, meraih kemenangan dari Persib yang bertabur bintang, tidak akan mudah. Tapi, kami punya motivasi besar untuk menang," katanya.
Alhadad membantah, kekalahan demi kekalahan yang dialami timnya dalam tiga laga terakhir menggambarkan tren penurunan performa anak asuhnya.
"Justru saya melihat sebaliknya. Tren penampilan anak-anak terus meningkat, meski hasilnya tidak bagus. Semoga, tren bagus itu bisa terus terjaga ketika menghadapi Persib," ujar Alhadad.
Alhadad memasikan, kecuali Bayu Sutha yang absen akibat akumulasi kartu kuning, seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur. "Pertandingan bakal berlangsung seru," tambahnya
Waspada, Deltras Siapkan Strategi Menyerang
Menghadapi Persib, Rabu (22/10), Deltras Sidoarjo telah menyiapkan skema menyerang. Tujuannya tentu saja untuk mengamankan poin penuh di kandang sendiri.
"Karakter permainan Deltras seperti yang saya inginkan mulai terlihat. Tetapi saya yakin di putaran kedua nanti karakter asli seperti yang saya inginkan yakni sepak bola menyerang bakal mampu dimainkan anak-anak," kata Mamak, sapaan akrab pelatih Deltras Moh Zein Alhadaad menjawab Surya, Senin (20/10).
Kendati bakal memainkan pola menyerang, mantan pelatih Persijatim Solo ini tetap menyukai pola 3-5-2. "Bukan berarti saya tidak suka dengan pola lain, tetapi pola itu (3-5-2) masih cocok dengan sepak bola kita," imbuh Mamak.
Dikatakan Mamak, pola 3-5-2 juga membutuhkan kerja sama yang solid antar-lini. Itu sebabnya, kinerja mulai dari lini belakang hingga depan tetap menjadi prioritas pembenahan.
Disinggung kekuatan Persib, tim berjuluk Maung Bandung itu di mata Mamak merupakan tim komplet. "Bayangkan saja, striker sekelas Zaenal Arif yang menjadi langganan timnas tidak selalu menjadi starter," tandasnya
"Karakter permainan Deltras seperti yang saya inginkan mulai terlihat. Tetapi saya yakin di putaran kedua nanti karakter asli seperti yang saya inginkan yakni sepak bola menyerang bakal mampu dimainkan anak-anak," kata Mamak, sapaan akrab pelatih Deltras Moh Zein Alhadaad menjawab Surya, Senin (20/10).
Kendati bakal memainkan pola menyerang, mantan pelatih Persijatim Solo ini tetap menyukai pola 3-5-2. "Bukan berarti saya tidak suka dengan pola lain, tetapi pola itu (3-5-2) masih cocok dengan sepak bola kita," imbuh Mamak.
Dikatakan Mamak, pola 3-5-2 juga membutuhkan kerja sama yang solid antar-lini. Itu sebabnya, kinerja mulai dari lini belakang hingga depan tetap menjadi prioritas pembenahan.
Disinggung kekuatan Persib, tim berjuluk Maung Bandung itu di mata Mamak merupakan tim komplet. "Bayangkan saja, striker sekelas Zaenal Arif yang menjadi langganan timnas tidak selalu menjadi starter," tandasnya
Bobotoh Naik “Argoloyo” ke Sidoarjo
Sedikitnya dua gerbong kereta api kelas ekonomi (bobotoh biasa menyebutnya “Argoloyo”) akan dicarter bobotoh untuk berangkat ke Sidoarjo guna mendukung tim Persib Bandung yang akan berlaga melawan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Putra Sidoardjo, Rabu (22/10).
Dua gerbong kereta “Argoloyo” ini akan berangkat dari Stasiun Kiaracondong, Selasa (21/10) ini pukul 07.00. Kereta ini akan membawa ratusan bobotoh hingga ke Surabaya. Dari kota buaya, bobotoh kemudian pindah ke kereta kelas ekonomi tujuan Sidoarjo.
“Kalau perjalanannya lancar, mungkin Selasa malam kita sudah tiba di Surabaya. Doakan saja mudah-mudahan semuanya lancar dan kami bisa sepenuhnya mendukung Persib di Sidoarjo,” ujar Yana Ewok, koordinator bobotoh, Senin (20/10).
Menurut Ewok, setiap bobotoh yang mengikuti perjalanan dengan kereta “Argoloyo” ke Sidoarjo dikenai biaya Rp 150 ribu. Uang sebesar itu untuk membayar tiket kereta api dan tiket masuk ke stadion.
Selain menggunakan kereta ekonomi ini, sejumlah bobotoh akan berangkat ke Sidoarjo menggunakan satu unit bus. Rencananya, bus yang dicarter bobotoh itu akan berangkat dari Stadion Persib pada Selasa (21/10) pukul 18.00.
Dua gerbong kereta “Argoloyo” ini akan berangkat dari Stasiun Kiaracondong, Selasa (21/10) ini pukul 07.00. Kereta ini akan membawa ratusan bobotoh hingga ke Surabaya. Dari kota buaya, bobotoh kemudian pindah ke kereta kelas ekonomi tujuan Sidoarjo.
“Kalau perjalanannya lancar, mungkin Selasa malam kita sudah tiba di Surabaya. Doakan saja mudah-mudahan semuanya lancar dan kami bisa sepenuhnya mendukung Persib di Sidoarjo,” ujar Yana Ewok, koordinator bobotoh, Senin (20/10).
Menurut Ewok, setiap bobotoh yang mengikuti perjalanan dengan kereta “Argoloyo” ke Sidoarjo dikenai biaya Rp 150 ribu. Uang sebesar itu untuk membayar tiket kereta api dan tiket masuk ke stadion.
Selain menggunakan kereta ekonomi ini, sejumlah bobotoh akan berangkat ke Sidoarjo menggunakan satu unit bus. Rencananya, bus yang dicarter bobotoh itu akan berangkat dari Stadion Persib pada Selasa (21/10) pukul 18.00.
Duet Bastos-Hilton Jadi Pilihan
Untuk menghadapi Deltras Sidoarjo dalam pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) musim 2008/2009 yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pelatih Persib, Jaya Hartono mengisyaratkan akan menurunkan duet striker Rafael Alves Bastos dan mantan pemain Deltras, Hilton Moriera sejak menit pertama.
Masih belum bergabungnya Zaenal Arief yang tengah berbulan madu, membuat duet striker tersebut menjadi pilihan utama Jaya Hartono untuk mendobrak pertahanan Deltras yang kini ditangani pelatih anyar M. Zein Alhadad.
"Pada pertandingan tandang melawan Deltras nanti, kita kemungkinan akan menduetkan Bastos dan Hilton untuk mengisi lini depan Persib. Saya lihat keduanya dalam kondisi prima untuk menjadi starter," ujar Jaya, belum lama ini.
Dalam penilaian pelatih yang dua musim lalu sempat membesut Deltras ini, penampilan Rafaeal Alves Bastos dan Hilton Moriera sedang menanjak. Kerja sama dan koordinasi antara kedua striker yang baru bergabung dengan Persib di musim ini dinilai sangat solid.
"Penampilan keduanya semakin padu. Saya ingin mempertahankan permainan keduanya supaya lebih kompak lagi untuk menjadi algojo dan banyak membuat gol untuk kemenangan tim," ujarnya.
Kedua pemain tersebut, lanjut Jaya, mempunyai naluri mencetak gol yang cukup tinggi. Sampai saat ini, Bastos sudah mencetak 8 gol, sedangkan Hilton telah menyumbangkan 4 gol. "Saya harapkan keduanya memberikan kontribusi besar kepada tim dengan mencetak gol ke gawang Deltras," katanya.
Variasi serangan
Dalam pertandingan melawan Deltras, lanjut Jaya, duet striker Bastos-Hilton akan ditopang oleh tiga gelandang yang bisa menyuplai bola ke lini depan Persib. Kemungkinan besar tiga gelandang yang akan dipasang Jaya adalah Eka Ramdani, Lorenzo Cabanas, Suwita Pata atau Hariono.
"Untuk memobilisasi duet Bastos dan Hilton, keduanya akan ditunjang oleh tiga gelandang yang akan menyuplai bola untuk bisa mencetak gol ke gawang Deltras," katanya.
Selain ditopang tiga gelandang, Jaya juga akan mengoptimalkan aliran bola dari sektor wing kanan dan kiri. Di kedua sektor itu, Persib mempunyai dua pemain yang mempunyai kualitas bagus, yaitu Gilang Angga Kusumah dan Hary Salisburi yang sekarang mendapatkan kepercayaan dari pelatih untuk turun sebagai starter.
"Kita juga akan memaksimalkan dua wing back yang kita miliki sekarang untuk memberikan umpan kepada duet Bastos-Hilton. Jadi, suplai bola untuk striker bisa bervariasi, yaitu dari tengah dan sari sektor sayap," tambahnya.
Pada sesi latihan terakhir yang digelar Minggu (19/10) sore di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Jaya mengindikasikan akan menginstruksikan kepada Bastos menjadi algojo tendangan penalti. Setidaknya, hal itu dilihat dari porsi tambahan yang diberikan khusus kepada Bastos usai latihan. Bastos terlihat mengasah tandangan 12 pas ke arah gawang yang dikawal Cecep Supriatna.
Masih belum bergabungnya Zaenal Arief yang tengah berbulan madu, membuat duet striker tersebut menjadi pilihan utama Jaya Hartono untuk mendobrak pertahanan Deltras yang kini ditangani pelatih anyar M. Zein Alhadad.
"Pada pertandingan tandang melawan Deltras nanti, kita kemungkinan akan menduetkan Bastos dan Hilton untuk mengisi lini depan Persib. Saya lihat keduanya dalam kondisi prima untuk menjadi starter," ujar Jaya, belum lama ini.
Dalam penilaian pelatih yang dua musim lalu sempat membesut Deltras ini, penampilan Rafaeal Alves Bastos dan Hilton Moriera sedang menanjak. Kerja sama dan koordinasi antara kedua striker yang baru bergabung dengan Persib di musim ini dinilai sangat solid.
"Penampilan keduanya semakin padu. Saya ingin mempertahankan permainan keduanya supaya lebih kompak lagi untuk menjadi algojo dan banyak membuat gol untuk kemenangan tim," ujarnya.
Kedua pemain tersebut, lanjut Jaya, mempunyai naluri mencetak gol yang cukup tinggi. Sampai saat ini, Bastos sudah mencetak 8 gol, sedangkan Hilton telah menyumbangkan 4 gol. "Saya harapkan keduanya memberikan kontribusi besar kepada tim dengan mencetak gol ke gawang Deltras," katanya.
Variasi serangan
Dalam pertandingan melawan Deltras, lanjut Jaya, duet striker Bastos-Hilton akan ditopang oleh tiga gelandang yang bisa menyuplai bola ke lini depan Persib. Kemungkinan besar tiga gelandang yang akan dipasang Jaya adalah Eka Ramdani, Lorenzo Cabanas, Suwita Pata atau Hariono.
"Untuk memobilisasi duet Bastos dan Hilton, keduanya akan ditunjang oleh tiga gelandang yang akan menyuplai bola untuk bisa mencetak gol ke gawang Deltras," katanya.
Selain ditopang tiga gelandang, Jaya juga akan mengoptimalkan aliran bola dari sektor wing kanan dan kiri. Di kedua sektor itu, Persib mempunyai dua pemain yang mempunyai kualitas bagus, yaitu Gilang Angga Kusumah dan Hary Salisburi yang sekarang mendapatkan kepercayaan dari pelatih untuk turun sebagai starter.
"Kita juga akan memaksimalkan dua wing back yang kita miliki sekarang untuk memberikan umpan kepada duet Bastos-Hilton. Jadi, suplai bola untuk striker bisa bervariasi, yaitu dari tengah dan sari sektor sayap," tambahnya.
Pada sesi latihan terakhir yang digelar Minggu (19/10) sore di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Jaya mengindikasikan akan menginstruksikan kepada Bastos menjadi algojo tendangan penalti. Setidaknya, hal itu dilihat dari porsi tambahan yang diberikan khusus kepada Bastos usai latihan. Bastos terlihat mengasah tandangan 12 pas ke arah gawang yang dikawal Cecep Supriatna.
Persib Minta BLI Serius Susun Jadwal Copa Indonesia
Manajemen Persib Bandung meminta PSSI lebih serius dan tidak asal-asalan dalam menggelar Copa Indonesia musim ini. Pasalnya, jadwal kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim ini sering berubah dan tentunya membingungkan tim yang akan bertanding.
"Saya minta Copa tahun ini lebih serius ditangani, jangan sampai berimbas kepada pertandingan LSI. Selama ini, jadwal LSI sering berubah," kata Manajer Persib Bandung, Jaja Soetardja di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Senin (20/10).
Jaja berharap PSSI mampu membuat jadwal Copa Indonesia yang tidak merugikan tim yang berlaga di LSI. Seperti diketahui, masalah jadwal kini menjadi sorotan tajam setiap klub yang mempunyai jadwal ketat di LSI musim ini.
"Sekarang saja, jadwal LSI sangat berdekatan waktunya. Kadang dalam dua minggu kita harus bermain 3-4 kali pertandingan. Jika ditambah dengan jadwal Copa yang waktunya juga berdekatan, bisa-bisa pemain kita kelelahan secara fisik dan tidak bisa bermain maksimal," katanya.
Namun, saat disinggung pernyataannya tersebut mengindikasikan Persib tidak siap untuk berlaga di kompetisi yang melibatkan tim semua kasta itu, Dirut PDAM Kota Bandung itu membantahnya. Ditegaskannya, Persib Bandung sepenuhnya siap mengikuti Copa Indonesia tahun ini.
"Kata siapa kita tidak siap? Persib Bandung sangat siap untuk berlaga di Copa. Namun, tentunya kita akan melihat jadwalnya seperti apa," ujarnya.
Di tempat yang sama, Robby Darwis menargetkan Persib Bandung bisa menembus babak final Copa Indonesia yang akan mulai digelar akhir bulan ini. Menurutnya, Persib sudah waktunya berprestasi baik di ajang LSI maupun Copa.
"Kita serius menghadapi Copa dan berusaha untuk menembus babak final," tegasnya.
"Saya minta Copa tahun ini lebih serius ditangani, jangan sampai berimbas kepada pertandingan LSI. Selama ini, jadwal LSI sering berubah," kata Manajer Persib Bandung, Jaja Soetardja di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Senin (20/10).
Jaja berharap PSSI mampu membuat jadwal Copa Indonesia yang tidak merugikan tim yang berlaga di LSI. Seperti diketahui, masalah jadwal kini menjadi sorotan tajam setiap klub yang mempunyai jadwal ketat di LSI musim ini.
"Sekarang saja, jadwal LSI sangat berdekatan waktunya. Kadang dalam dua minggu kita harus bermain 3-4 kali pertandingan. Jika ditambah dengan jadwal Copa yang waktunya juga berdekatan, bisa-bisa pemain kita kelelahan secara fisik dan tidak bisa bermain maksimal," katanya.
Namun, saat disinggung pernyataannya tersebut mengindikasikan Persib tidak siap untuk berlaga di kompetisi yang melibatkan tim semua kasta itu, Dirut PDAM Kota Bandung itu membantahnya. Ditegaskannya, Persib Bandung sepenuhnya siap mengikuti Copa Indonesia tahun ini.
"Kata siapa kita tidak siap? Persib Bandung sangat siap untuk berlaga di Copa. Namun, tentunya kita akan melihat jadwalnya seperti apa," ujarnya.
Di tempat yang sama, Robby Darwis menargetkan Persib Bandung bisa menembus babak final Copa Indonesia yang akan mulai digelar akhir bulan ini. Menurutnya, Persib sudah waktunya berprestasi baik di ajang LSI maupun Copa.
"Kita serius menghadapi Copa dan berusaha untuk menembus babak final," tegasnya.
Persib Incar Posisi Lima Besar
Manajer Persib Bandung Jaja Soetardja menyatakan, Maung Bandung menargetkan bisa bertengger di posisi lima besar pada akhir putaran pertama.
Untuk itu, Jaja menuturkan, empat laga sisa untuk menghadapi Deltras Sidoarjo, Arema Malang, Persita Tangerang, dan PSM Makassar diupayakan tidak mengalami kekalahan. Seandainya empat laga sisa diakhiri ditutup dengan kemenangan, target yang dicanangkan bukan tak mungkin dicapai Maung Bandung.
’’Sebenarnya tak ada beban target finis di urutan berapa. Namun, melihat perkembangan tim, saya optimistis posisi lima besar bukan tak mungkin bisa kami capai,” ujar Jaja, di sela-sela acara halalbihalal pengurus, pelatih, dan pemain Persib di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (16/10) malam.
Grafik menanjak yang diperlihatkan Rafael Bastos dkk membuat Jaja merasa optimistis Persib minimal bisa mempertahankan prestasi tak pernah kalah di lima laga terakhir. ’’Perlahan-lahan perkembangannya cenderung naik. Minimal posisi ketujuh yang kami tempati sekarang bisa dipertahankan hingga akhir putaran pertama,” paparnya.
Kendati dinilai berkembang, kritikan terhadap Persib tetap saja ada. Meski tak secara terbuka menilai mental Maung Bandung masih lemah, terutama ketika menjalani laga tandang, Ketua Umum Persib Dada Rosada tak melihat anak asuh Jaya Hartono punya nyali sama besarnya seperti saat tampil di kandang sendiri.
’’Para pemain sepertinya masih lebih sering berpikir dan menyimpan kekhawatiran di laga tandang sehingga peluang kalah lebih besar dibanding menang. Jika lebih banyak menyimpan pemikiran seperti itu, hasil yang diraih pun kemungkinan besar tak akan maksimal,” tutur Dada.
Karena itu, Dada sangat berharap Persib, termasuk saat menghadapi Deltras di Stadion Delta Sidoarjo, Rabu (22/10) nanti, bisa membuktikan semangat juang dan mental yang kuat untuk menang. ’’Di Kalimantan pemain sudah menunjukkan mental kuat. Menghadapi Deltras pun sudah sewajarnya memperlihatkan kekuatan mental yang sama,” tandasnya.
Tak hanya kritikan yang sifatnya teknis, Dada pun mengingatkan pasukan Maung Bandung untuk tidak terlalu larut dan jemawa setiap memperoleh hasil maksimal.
’’Bukan hanya karena peran pemain atau pelatih semata. Semuanya ikut berperan, termasuk pengurus, Bobotoh, dan media. Hanya yang membedakan adalah persentasenya,” ujarnya.
Menghadapi The Lobster nanti, Persib dipastikan harus kehilangan dua pemain yang selama ini kerap memperoleh kepercayaan bermain, Nova Arianto dan Salim Alaydrus, yang terjerat akumulasi dua kartu kuning.
Untuk itu, Jaja menuturkan, empat laga sisa untuk menghadapi Deltras Sidoarjo, Arema Malang, Persita Tangerang, dan PSM Makassar diupayakan tidak mengalami kekalahan. Seandainya empat laga sisa diakhiri ditutup dengan kemenangan, target yang dicanangkan bukan tak mungkin dicapai Maung Bandung.
’’Sebenarnya tak ada beban target finis di urutan berapa. Namun, melihat perkembangan tim, saya optimistis posisi lima besar bukan tak mungkin bisa kami capai,” ujar Jaja, di sela-sela acara halalbihalal pengurus, pelatih, dan pemain Persib di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (16/10) malam.
Grafik menanjak yang diperlihatkan Rafael Bastos dkk membuat Jaja merasa optimistis Persib minimal bisa mempertahankan prestasi tak pernah kalah di lima laga terakhir. ’’Perlahan-lahan perkembangannya cenderung naik. Minimal posisi ketujuh yang kami tempati sekarang bisa dipertahankan hingga akhir putaran pertama,” paparnya.
Kendati dinilai berkembang, kritikan terhadap Persib tetap saja ada. Meski tak secara terbuka menilai mental Maung Bandung masih lemah, terutama ketika menjalani laga tandang, Ketua Umum Persib Dada Rosada tak melihat anak asuh Jaya Hartono punya nyali sama besarnya seperti saat tampil di kandang sendiri.
’’Para pemain sepertinya masih lebih sering berpikir dan menyimpan kekhawatiran di laga tandang sehingga peluang kalah lebih besar dibanding menang. Jika lebih banyak menyimpan pemikiran seperti itu, hasil yang diraih pun kemungkinan besar tak akan maksimal,” tutur Dada.
Karena itu, Dada sangat berharap Persib, termasuk saat menghadapi Deltras di Stadion Delta Sidoarjo, Rabu (22/10) nanti, bisa membuktikan semangat juang dan mental yang kuat untuk menang. ’’Di Kalimantan pemain sudah menunjukkan mental kuat. Menghadapi Deltras pun sudah sewajarnya memperlihatkan kekuatan mental yang sama,” tandasnya.
Tak hanya kritikan yang sifatnya teknis, Dada pun mengingatkan pasukan Maung Bandung untuk tidak terlalu larut dan jemawa setiap memperoleh hasil maksimal.
’’Bukan hanya karena peran pemain atau pelatih semata. Semuanya ikut berperan, termasuk pengurus, Bobotoh, dan media. Hanya yang membedakan adalah persentasenya,” ujarnya.
Menghadapi The Lobster nanti, Persib dipastikan harus kehilangan dua pemain yang selama ini kerap memperoleh kepercayaan bermain, Nova Arianto dan Salim Alaydrus, yang terjerat akumulasi dua kartu kuning.
Waspadai Permainan Ngotot Deltras
Meski Deltras Sidoardjo terpuruk di papan bawah tapi kubu Persib tak akan menganggap remeh klub asal Jawa Timur itu. Maung Bandung justru bakal mewaspadai permainan anak-anak Sidoardjo karena biasanya klub mana pun yang berhadapan dengan Persib selalu bermain lebih ngotot.
"Berdasarkan pengalaman, biasanya klub mana pun yang berhadapan dengan Persib pasti mainnya lebih ngotot. Untuk itu kita akan tetap mewaspadai Deltras Sidoardjo," tandas Asisten Pelatih Persib Robby Darwis, Sabtu (18/10).
Robby mengaku tidak tahu pasti mengapa klub yang bertarung dengan Persib selalu bermain lebih ngotot. Namun ia memperkirakan, nama besar Persib dan catatan prestasi tim Maung Bandung yang cukup bagus sejak zaman Perserikatan, membuat semua klub di tanah air selalu ingin mengalahkan Persib.
"Saya juga waktu masih main merasakan hal seperti itu. Tenaga pemain lawan seperti nggak ada habis-habisnya kalau mereka melawan Persib," ujar Robby.
Menurut Robby, di satu sisi hal ini membanggakan bagi kubu Maung Bandung, namun di sisi lain Persib harus lebih siap dan bekerja keras untuk menghadapi lawan mainnya. Terlebih jika main di kandang lawan, biasanya tim tuan rumah akan main seperti disengat lebah.
"Selain harus mewaspadai pemain asingnya yang dinilai cukup bagus, kita pun harus mewaspadai mental bertanding anak-anak Deltras yang biasanya," ucap asisten pelatih yang mantan stoper dan kapten Persib ini.
"Berdasarkan pengalaman, biasanya klub mana pun yang berhadapan dengan Persib pasti mainnya lebih ngotot. Untuk itu kita akan tetap mewaspadai Deltras Sidoardjo," tandas Asisten Pelatih Persib Robby Darwis, Sabtu (18/10).
Robby mengaku tidak tahu pasti mengapa klub yang bertarung dengan Persib selalu bermain lebih ngotot. Namun ia memperkirakan, nama besar Persib dan catatan prestasi tim Maung Bandung yang cukup bagus sejak zaman Perserikatan, membuat semua klub di tanah air selalu ingin mengalahkan Persib.
"Saya juga waktu masih main merasakan hal seperti itu. Tenaga pemain lawan seperti nggak ada habis-habisnya kalau mereka melawan Persib," ujar Robby.
Menurut Robby, di satu sisi hal ini membanggakan bagi kubu Maung Bandung, namun di sisi lain Persib harus lebih siap dan bekerja keras untuk menghadapi lawan mainnya. Terlebih jika main di kandang lawan, biasanya tim tuan rumah akan main seperti disengat lebah.
"Selain harus mewaspadai pemain asingnya yang dinilai cukup bagus, kita pun harus mewaspadai mental bertanding anak-anak Deltras yang biasanya," ucap asisten pelatih yang mantan stoper dan kapten Persib ini.
Edi Hafid Siap Jawab Keraguan
Menghadapi Deltras di kandangnya di Stadion Gelora Delta Sidoardjo, Rabu (22/10) mendatang, lini belakang Persib dipastikan tak diperkuat Nova Arianto. Pemain berkepala plontos ini terkena hukuman larangan bertanding akibat akumulasi kartu kuning. Jika Nova berhalangan, biasanya Waluyo disiapkan sebagai gantinya.
Namun kali ini Waluyo pun tak bisa turun karena masih dibekap cedera lutut. Untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Nova, pelatih Persib Jaya Hartono akhirnya menaruh kepercayaan untuk mengganti peran Nova pada Edi Hafid Murtadho yang nanti akan dilapis pemain muda Wildansyah.
Terkait kepercayaan besar yang diberikan tim pelatih Persib, Edi Hafid mengaku siap menunjukkan permainan terbaiknya gunamenjawab keraguan yang kerap muncul dari sejumlah pihak terhadap dirinya.
"Terus terang saya sangat senang sekali. Sudah lama saya ingin main sebagai starter. Kepercayaan dan kesempatan yang diberikan pelatih tak akan saya sia-siakan begitu saja. Saya akan menunjukkan permainan terbaik sekaligus menjawab keraguan orang," tandas Edi, Sabtu (18/10).
Menurut Edi, wajar saja ada orang yang meragukan kemampuan dirinya. Terlebih ia jarang diturunkan, sehingga kemampuan dirinya yang sebenarnya tak pernah kelihatan. Untuk itu saat melawan Deltras, defender asal klub Saint Prima ini berjanji akan unjuk gigi.
Edi menambahkan, lama duduk di bangku cadangan bagi pemain bola mana pun sungguh sangat mengecewakan. Namun ia menyadari untuk mencuri satu posisi di lini belakang Persib, bukan pekerjaan mudah.
Terlebih trio bek Persib saat ini yang terdiri dari Nova, Maman Abdurahman, dan Nyeck Nyobe George, bukan lah pemain sembarangan. Nova dan Maman adalah pemain langganan timnas, sedangkan Nyeck Nyobe tercatat sebagai salah satu pemain asing yang permainannya cukup cemerlang di Liga Indonesia.
Namun kali ini Waluyo pun tak bisa turun karena masih dibekap cedera lutut. Untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Nova, pelatih Persib Jaya Hartono akhirnya menaruh kepercayaan untuk mengganti peran Nova pada Edi Hafid Murtadho yang nanti akan dilapis pemain muda Wildansyah.
Terkait kepercayaan besar yang diberikan tim pelatih Persib, Edi Hafid mengaku siap menunjukkan permainan terbaiknya gunamenjawab keraguan yang kerap muncul dari sejumlah pihak terhadap dirinya.
"Terus terang saya sangat senang sekali. Sudah lama saya ingin main sebagai starter. Kepercayaan dan kesempatan yang diberikan pelatih tak akan saya sia-siakan begitu saja. Saya akan menunjukkan permainan terbaik sekaligus menjawab keraguan orang," tandas Edi, Sabtu (18/10).
Menurut Edi, wajar saja ada orang yang meragukan kemampuan dirinya. Terlebih ia jarang diturunkan, sehingga kemampuan dirinya yang sebenarnya tak pernah kelihatan. Untuk itu saat melawan Deltras, defender asal klub Saint Prima ini berjanji akan unjuk gigi.
Edi menambahkan, lama duduk di bangku cadangan bagi pemain bola mana pun sungguh sangat mengecewakan. Namun ia menyadari untuk mencuri satu posisi di lini belakang Persib, bukan pekerjaan mudah.
Terlebih trio bek Persib saat ini yang terdiri dari Nova, Maman Abdurahman, dan Nyeck Nyobe George, bukan lah pemain sembarangan. Nova dan Maman adalah pemain langganan timnas, sedangkan Nyeck Nyobe tercatat sebagai salah satu pemain asing yang permainannya cukup cemerlang di Liga Indonesia.
Dada Berharap Persib Lebih Baik
Wali Kota Bandung yang sejauh ini masih dianggap sebagai Ketua Umum Persib Bandung, H. Dada Rosada berharap, prestasi tim kebanggaan warga kota Bandung ini terus mengalami peningkatan. Dengan begitu, target untuk meraih gelar juara pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 ini bisa terealisasi.
"Ada ungkapan, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Itu berarti, prestasi Persib pun harus lebih baik dibandingkan hari ini," kata Dada pada saat memberikan sambutan pada acara silaturahmi yang diadakan manajemen tim Persib di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika Bandung, Kamis (16/10).
Selain Dada, dalam acara silaturahmi tersebut hadir juga Ketua Harian H. Edi Siswadi, Sekretaris Umum H. Yoyo S. Adiredja serta jajaran pengurus Persib lainnya, beberapa penasihat Persib seperti H. Wahyu Hamijaya, H. Zainuri Hasyim, seluruh pemain dan anggota ofisial Persib, termasuk Asisten Manajer, H. Umuh Muhtar yang baru pulang dari Amerika Serikat, perwakilan bobotoh, dan tamu undangan lainnya.
Dada mengatakan, selain seluruh anggota tim harus terus berlatih keras, untuk mencapai prestasi yang lebih baik itu, Persib juga memerlukan dukungan dari semua kalangan. "Dukungan itu harus penuh. Hanya saja, persentasenya untuk setiap orang beda-beda," ujarnya.
Harapan serupa juga datang dari mantan Wali Kota Bandung, H. Wahyu Hamijaya sebagai salah seorang penasihat Persib. Wahyu mengaku sudah cukup puas dengan prestasi yang diraih Persib sejauh ini. Namun, katanya, untuk mewujudkan target sebagai juara, ia meminta kepada tim pelatih untuk meningkatkan performa Suwita Pata dan kawan-kawan.
"Saya punya pengalaman ketika Persib juara Kompetisi Perserikatan terakhir tahun 1994 dan Liga Indonesia pertama 1995. Kalau ingin jadi juara, grafik permainan tim harus terus meningkat dari hari ke hari," katanya.
Sentil Lopes
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga meminta kepada para pemain asing yang dimiliki Persib untuk memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan target juara itu. "Buat (Fabio) Lopes, jangan kalah sama Lopes Pelita Jaya," sentil Wahyu.
Sementara itu, Manajer Persib, H. Jaja Soetardja, dalam laporannya mengatakan, dalam lima pertandingan tersisa pada putaran pertama LSI 2008-2009 ini, manajemen tim sudah mencanangkan target meraih 12 poin. Dengan 12 poin itu, katanya, Persib diharapkan bisa menerobos ke papan atas di akhir putaran pertama ini.
"Tim pelatih sudah menargetkan meraih 12 angka dari 5 pertandingan tersisa di putaran pertama ini. Insya Allah, dengan tambahan 12 angka itu, Persib bisa menerobos ke papan atas," katanya.
Dalam laporannya, Jaja juga menginformasikan, hingga saat ini, Persib sudah membayar kewajiban denda atas berbagai hukuman, terutama kartu kuning, yang besarnya mencapai Rp 165 juta.
"Ada ungkapan, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Itu berarti, prestasi Persib pun harus lebih baik dibandingkan hari ini," kata Dada pada saat memberikan sambutan pada acara silaturahmi yang diadakan manajemen tim Persib di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika Bandung, Kamis (16/10).
Selain Dada, dalam acara silaturahmi tersebut hadir juga Ketua Harian H. Edi Siswadi, Sekretaris Umum H. Yoyo S. Adiredja serta jajaran pengurus Persib lainnya, beberapa penasihat Persib seperti H. Wahyu Hamijaya, H. Zainuri Hasyim, seluruh pemain dan anggota ofisial Persib, termasuk Asisten Manajer, H. Umuh Muhtar yang baru pulang dari Amerika Serikat, perwakilan bobotoh, dan tamu undangan lainnya.
Dada mengatakan, selain seluruh anggota tim harus terus berlatih keras, untuk mencapai prestasi yang lebih baik itu, Persib juga memerlukan dukungan dari semua kalangan. "Dukungan itu harus penuh. Hanya saja, persentasenya untuk setiap orang beda-beda," ujarnya.
Harapan serupa juga datang dari mantan Wali Kota Bandung, H. Wahyu Hamijaya sebagai salah seorang penasihat Persib. Wahyu mengaku sudah cukup puas dengan prestasi yang diraih Persib sejauh ini. Namun, katanya, untuk mewujudkan target sebagai juara, ia meminta kepada tim pelatih untuk meningkatkan performa Suwita Pata dan kawan-kawan.
"Saya punya pengalaman ketika Persib juara Kompetisi Perserikatan terakhir tahun 1994 dan Liga Indonesia pertama 1995. Kalau ingin jadi juara, grafik permainan tim harus terus meningkat dari hari ke hari," katanya.
Sentil Lopes
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga meminta kepada para pemain asing yang dimiliki Persib untuk memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan target juara itu. "Buat (Fabio) Lopes, jangan kalah sama Lopes Pelita Jaya," sentil Wahyu.
Sementara itu, Manajer Persib, H. Jaja Soetardja, dalam laporannya mengatakan, dalam lima pertandingan tersisa pada putaran pertama LSI 2008-2009 ini, manajemen tim sudah mencanangkan target meraih 12 poin. Dengan 12 poin itu, katanya, Persib diharapkan bisa menerobos ke papan atas di akhir putaran pertama ini.
"Tim pelatih sudah menargetkan meraih 12 angka dari 5 pertandingan tersisa di putaran pertama ini. Insya Allah, dengan tambahan 12 angka itu, Persib bisa menerobos ke papan atas," katanya.
Dalam laporannya, Jaja juga menginformasikan, hingga saat ini, Persib sudah membayar kewajiban denda atas berbagai hukuman, terutama kartu kuning, yang besarnya mencapai Rp 165 juta.
Kamis, 16 Oktober 2008
Eka Siap Tampil Menghadapi Deltras
BANDUNG, TRIBUN - Persib berpeluang bisa memainkan Eka Ramdani saat dijamu Deltras di Stadion Delta Sidoarjo pada 22 Oktober mendatang. Eka sebelumnya diragukan tampil di kandang Deltras karena mengalami gangguan kesehatan di bagian perut. “Memang Eka belum sehat seratus persen. Namun peluangnya untuk main di kandang Deltras bisa dikatakan 75 hingga 90 persen,” tutur dokter tim Persib dr Ia Kurnia, Selasa (14/10).
“Penyakitnya panas di perut. Bila dipaksakan, kita khawatir Eka akan kembali terserang typus. Jadi Eka harus pintar menjaga kondisi fisiknya. Jangan terlalu capek,” kata Ia di mes Persib, Selasa (14/10) siang.
Namun setelah melihat perkembangan selama sepekan ini, Ia optimistis Eka akan bisa membela Persib saat tandang ke Deltras. Optimisme dokter tim ini terbit setelah melihat kesiapan Eka menjalani latihan pada dua hari terakhir. “Eka sudah bisa berlatih maksimal. Ini sangat menggembirakan. Mudah-mudahan dia akan makin pulih sebelum Persib bertemu Deltras,” ucap Ia.
“Penyakitnya panas di perut. Bila dipaksakan, kita khawatir Eka akan kembali terserang typus. Jadi Eka harus pintar menjaga kondisi fisiknya. Jangan terlalu capek,” kata Ia di mes Persib, Selasa (14/10) siang.
Namun setelah melihat perkembangan selama sepekan ini, Ia optimistis Eka akan bisa membela Persib saat tandang ke Deltras. Optimisme dokter tim ini terbit setelah melihat kesiapan Eka menjalani latihan pada dua hari terakhir. “Eka sudah bisa berlatih maksimal. Ini sangat menggembirakan. Mudah-mudahan dia akan makin pulih sebelum Persib bertemu Deltras,” ucap Ia.
Jaya Hartono Matangkan Edi Hafid
Pelatih Jaya Hartono mengaku sudah mantap untuk memberikan kepercayaan kepada Edi Hafid Murtado sebagai pemain pengganti Nova Arianto dan Waluyo yang dipastikan absen pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 Oktober mendatang. Selain Edi Hafid, Jaya juga memilih Wildansyah sebagai pemain pelapisnya.
"Nova dan Waluyo sudah pasti absen. Sebagai penggantinya, saya sudah siapkan Edi Hafid dan Wildansyah sebagai pelapisnya," kata Jaya, usai memimpin sesi latihan sore Persib di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (15/10).
Dikatakan Jaya, dalam waktu tersisa menjelang pertandingan melawan Deltras, ia terus mematangkan kesiapan kedua pemain pilihannya untuk mengisi posisi stoper itu.
"Termasuk pada latihan sekarang (kemarin, red), saya sudah memberikan kepercayaan kepada Edi Hafid untuk dipasangkan dengan Maman (Abdurahman) di libero dan Nyeck Nyobe. Begitu juga dengan Wildansyah," kata Jaya.
Dari sisi kualitas, Jaya sama sekali tidak meragukan Edi Hafid. Hanya saja, kata mantan pelatih Deltras ini, Edi Hafid masih butuh penyesuaian karena selama ini lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Selain itu, katanya, salah satu kendala yang juga masih harus dibangun adalah persoalan komunikasi Edi Hafid dengan Maman dan Nyeck.
"Tapi, saya percaya dengan Edi Hafid. Saya juga terus memberikan motivasi. Saya bilang, sekaranglah saatnya Edi Hafid menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia juga harus menunjukkan kalau dirinya pantas disejajarkan dengan Nova, Nyeck, dan Waluyo di posisi stoper," tegas Jaya.
Soal komunikasi pada saat bermain nanti, Jaya sudah menginstruksikan Maman yang bertindak sebagai libero untuk memegang komando di lini belakang.
"Nanti, Mamanlah yang akan mengoordinasikan lini belakang, termasuk memberikan komando kepada Edi Hafid dan Nyeck," tambahnya.
Terima tantangan
Sementara itu, Edi Hafid menyatakan, ia siap menerima tantangan Jaya itu. Soal komunikasi dengan Maman dan Nyeck, Edi Hafid mengaku bukan sebuah persoalan besar.
"Saya siap kalau dipercaya pelatih untuk menggantikan Nova dan Waluyo. Soal komunikasi, saya pikir juga bukan masalah," kata pemain yang baru sekali tampil pada LSI 2008-2009 ini.
"Nova dan Waluyo sudah pasti absen. Sebagai penggantinya, saya sudah siapkan Edi Hafid dan Wildansyah sebagai pelapisnya," kata Jaya, usai memimpin sesi latihan sore Persib di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (15/10).
Dikatakan Jaya, dalam waktu tersisa menjelang pertandingan melawan Deltras, ia terus mematangkan kesiapan kedua pemain pilihannya untuk mengisi posisi stoper itu.
"Termasuk pada latihan sekarang (kemarin, red), saya sudah memberikan kepercayaan kepada Edi Hafid untuk dipasangkan dengan Maman (Abdurahman) di libero dan Nyeck Nyobe. Begitu juga dengan Wildansyah," kata Jaya.
Dari sisi kualitas, Jaya sama sekali tidak meragukan Edi Hafid. Hanya saja, kata mantan pelatih Deltras ini, Edi Hafid masih butuh penyesuaian karena selama ini lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Selain itu, katanya, salah satu kendala yang juga masih harus dibangun adalah persoalan komunikasi Edi Hafid dengan Maman dan Nyeck.
"Tapi, saya percaya dengan Edi Hafid. Saya juga terus memberikan motivasi. Saya bilang, sekaranglah saatnya Edi Hafid menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia juga harus menunjukkan kalau dirinya pantas disejajarkan dengan Nova, Nyeck, dan Waluyo di posisi stoper," tegas Jaya.
Soal komunikasi pada saat bermain nanti, Jaya sudah menginstruksikan Maman yang bertindak sebagai libero untuk memegang komando di lini belakang.
"Nanti, Mamanlah yang akan mengoordinasikan lini belakang, termasuk memberikan komando kepada Edi Hafid dan Nyeck," tambahnya.
Terima tantangan
Sementara itu, Edi Hafid menyatakan, ia siap menerima tantangan Jaya itu. Soal komunikasi dengan Maman dan Nyeck, Edi Hafid mengaku bukan sebuah persoalan besar.
"Saya siap kalau dipercaya pelatih untuk menggantikan Nova dan Waluyo. Soal komunikasi, saya pikir juga bukan masalah," kata pemain yang baru sekali tampil pada LSI 2008-2009 ini.
Waluyo Absen Hingga Akhir Putaran Pertama
Pemain belakang Persib Bandung, Waluyo, divonis bakal absen hingga akhir putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, karena harus memulihkan cedera ligamen (otot dekat tempurung lutut, red) kaki kiri yang dialaminya ketika melawan Pupuk Kaltim di Bontang, 9 Oktober lalu. Vonis itu datang dari dokter tim Persib, dr. Ia Kurnia.
"Waluyo sudah dipastikan harus beristirahat total hingga akhir putaran pertama ini. Pemulihan cedera ligamen memang cukup lamban dan membutuhkan waktu," kata Ia di sela-sela sesi latihan sore Persib di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (15/10).
Pada sesi latihan kemarin, meski tetap hadir di lapangan dengan kostum lengkap latihan, namun ia hanya menyaksikan rekan-rekannya berlatih di pinggir lapangan. Lutut kaki kirinya terlihat dibalut. Pada saat berjalan, mantan pemain Deltras Sidoarjo ini terlihat selalu meringis kesakitan.
Dikatakan Ia, sebenarnya kondisi cedera Waluyo sempat membaik setelah absen pada saat Persib bermain imbang 0-0 dengan Persiba Balikpanan. Namun, katanya, perkembangan kurang menggembirakan terjadi setelah Waluyo memaksakan ikut latihan pada sesi latihan pertama Persib sekembalinya dari Kalimantan, Senin (13/10).
"Waktu itu, Waluyo memang memaksakan diri untuk berlatih dan bahkan ikut joging segala. Waktu itu Waluyo sudah saya sarankan untuk tidak ikut. Tapi karena terdorong oleh rasa tanggung jawab dan perasaan tidak enaknya kalau tidak latihan, Waluyo akhirnya memaksakan diri," kata Ia.
Dengan adanya vonis tersebut, Waluyo dipastikan bakal absen dalam lima pertandingan sisa Persib di akhir putaran pertama, yaitu melawan Deltras Sidoarjo (Rabu, 22/10), Persijap Jepara (Kamis, 30/10), Arema Malang (Minggu, 2/11), Persita Tangerang (Sabtu, 8/11), dan PSM Makassar (Sabtu, 15/11).
Dikatakan Ia, untuk memulihkan cederanya, kini Waluyo harus secara rutin menjalani terapi penyinaran. "Untuk sementara, cedera Waluyo belum di-scan, hanya terapi penyinaran," katanya.
Sementara itu Pelatih Persib, Jaya Hartono membenarkan kalau Waluyo kemungkinan besar bakal absen hingga akhir putaran pertama ini. "Betul, Waluyo juga kemungkinan besar tidak akan bisa main dalam beberapa pertandingan. Ini merupakan berita kurang menggembirakan buat tim, kalau dia sampai absen hingga akhir putaran pertama," kata Jaya.
"Waluyo sudah dipastikan harus beristirahat total hingga akhir putaran pertama ini. Pemulihan cedera ligamen memang cukup lamban dan membutuhkan waktu," kata Ia di sela-sela sesi latihan sore Persib di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (15/10).
Pada sesi latihan kemarin, meski tetap hadir di lapangan dengan kostum lengkap latihan, namun ia hanya menyaksikan rekan-rekannya berlatih di pinggir lapangan. Lutut kaki kirinya terlihat dibalut. Pada saat berjalan, mantan pemain Deltras Sidoarjo ini terlihat selalu meringis kesakitan.
Dikatakan Ia, sebenarnya kondisi cedera Waluyo sempat membaik setelah absen pada saat Persib bermain imbang 0-0 dengan Persiba Balikpanan. Namun, katanya, perkembangan kurang menggembirakan terjadi setelah Waluyo memaksakan ikut latihan pada sesi latihan pertama Persib sekembalinya dari Kalimantan, Senin (13/10).
"Waktu itu, Waluyo memang memaksakan diri untuk berlatih dan bahkan ikut joging segala. Waktu itu Waluyo sudah saya sarankan untuk tidak ikut. Tapi karena terdorong oleh rasa tanggung jawab dan perasaan tidak enaknya kalau tidak latihan, Waluyo akhirnya memaksakan diri," kata Ia.
Dengan adanya vonis tersebut, Waluyo dipastikan bakal absen dalam lima pertandingan sisa Persib di akhir putaran pertama, yaitu melawan Deltras Sidoarjo (Rabu, 22/10), Persijap Jepara (Kamis, 30/10), Arema Malang (Minggu, 2/11), Persita Tangerang (Sabtu, 8/11), dan PSM Makassar (Sabtu, 15/11).
Dikatakan Ia, untuk memulihkan cederanya, kini Waluyo harus secara rutin menjalani terapi penyinaran. "Untuk sementara, cedera Waluyo belum di-scan, hanya terapi penyinaran," katanya.
Sementara itu Pelatih Persib, Jaya Hartono membenarkan kalau Waluyo kemungkinan besar bakal absen hingga akhir putaran pertama ini. "Betul, Waluyo juga kemungkinan besar tidak akan bisa main dalam beberapa pertandingan. Ini merupakan berita kurang menggembirakan buat tim, kalau dia sampai absen hingga akhir putaran pertama," kata Jaya.
Gonzalez Tak Ada Pengaruhnya
Dukungan faktor nonteknis banyak mendukung pada kesuksesan sebuah tim untuk meraih prestasi terbaik. Kondisi kondusif tim Persib serta keberhasilan Suwita Patha menuai poin di beberapa pertandingan terakhir, menjadi bekal berharga untuk menghadapi Deltras Sidoarjo.
“Kita tidak bisa memprosentasekan pengaruh nonteknis seperti suasana kondusif tim guna memenangkan pertandingan. Namun suasana kondusif dan prestasi Persib yang tengah menanjak membuat Persib berpeluang besar mecatat sukses di kandang Deltras,” papar psikolog tim Persib Hedi Wahyudi kepada Tribun, Rabu (15/10).
Hedi menerangkan, dengan berbekal kemenangan pada pertandingan sebelumnya, semangat dan dorongan pemain Persib untuk merebut hasil maksimal pada pertandingan sebelumnya akan berlibat. “Dalam ilmu psikologi memang seperti itu. Bila sebelumnya kita menang, otomatis keinginan menang akan berlipat pada pertandingan selanjutnya. Beda misalnya bila kita menjalani pertandingan dengan berbekal pengalaman buruk, misalnya dikalahkan lawan pada pertandingan sebelumnya,” urai Hedi.
Dengan catatan seperti itu Hedi berharap semua pihak bisa menjaga dan mendukung suasana kondusif di tim Maung Bandung. Salah satunya kata Hedi, adalah dengan tidak mem-blow up berita tentang Christian Gonzalez yang dikait-kaitkan dengan Persib. “Kalaupun memang Gonzalez dibutuhkan Persib atau pemain itu berminat ke Persib, semuanya disampaikan (media) kepada publik tidak terlalu dibesar-besarkan,” pinta Hedi.
Ditemui di mes Persib, Rabu pagi kemarin, Hedi memastikan gencarnya berita Gonzalez sedikit-banyak akan mengganggu konsentrasi pemain. “Pada gilirannya akan merusak suasana kondusif Persib,” kata Hedi sambil memberi garansi Gonzalez tidak berpengaruh atau merusak keutuhan tim Persib. “Selama ini tidak ada pengaruhnya. Paling tidak saya tidak mendengar ada pemain yang mengeluh dengan kabar kemungkinan Gonzalez ke Persib,” tambah Hedi.
Kapten Persib Suwita Patha juga mengatakan Persib dalam kondisi kondusif walaupun soal Gonzalez tengah hangat di Bandung. “Keinginan Gonzalez ke Persib saya kira hanya rumor,” ucap Suwita sambil tersenyum.
“Kita tidak bisa memprosentasekan pengaruh nonteknis seperti suasana kondusif tim guna memenangkan pertandingan. Namun suasana kondusif dan prestasi Persib yang tengah menanjak membuat Persib berpeluang besar mecatat sukses di kandang Deltras,” papar psikolog tim Persib Hedi Wahyudi kepada Tribun, Rabu (15/10).
Hedi menerangkan, dengan berbekal kemenangan pada pertandingan sebelumnya, semangat dan dorongan pemain Persib untuk merebut hasil maksimal pada pertandingan sebelumnya akan berlibat. “Dalam ilmu psikologi memang seperti itu. Bila sebelumnya kita menang, otomatis keinginan menang akan berlipat pada pertandingan selanjutnya. Beda misalnya bila kita menjalani pertandingan dengan berbekal pengalaman buruk, misalnya dikalahkan lawan pada pertandingan sebelumnya,” urai Hedi.
Dengan catatan seperti itu Hedi berharap semua pihak bisa menjaga dan mendukung suasana kondusif di tim Maung Bandung. Salah satunya kata Hedi, adalah dengan tidak mem-blow up berita tentang Christian Gonzalez yang dikait-kaitkan dengan Persib. “Kalaupun memang Gonzalez dibutuhkan Persib atau pemain itu berminat ke Persib, semuanya disampaikan (media) kepada publik tidak terlalu dibesar-besarkan,” pinta Hedi.
Ditemui di mes Persib, Rabu pagi kemarin, Hedi memastikan gencarnya berita Gonzalez sedikit-banyak akan mengganggu konsentrasi pemain. “Pada gilirannya akan merusak suasana kondusif Persib,” kata Hedi sambil memberi garansi Gonzalez tidak berpengaruh atau merusak keutuhan tim Persib. “Selama ini tidak ada pengaruhnya. Paling tidak saya tidak mendengar ada pemain yang mengeluh dengan kabar kemungkinan Gonzalez ke Persib,” tambah Hedi.
Kapten Persib Suwita Patha juga mengatakan Persib dalam kondisi kondusif walaupun soal Gonzalez tengah hangat di Bandung. “Keinginan Gonzalez ke Persib saya kira hanya rumor,” ucap Suwita sambil tersenyum.
Rabu, 15 Oktober 2008
Dana Bantuan SOR Akhirnya Bisa Dicairkan
Dana bantuan Pemprov Jabar untuk pembangunan Gedung Sarana Olahraga (SOR) Gedebage dipastikan akan segera cair.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan tidak jadi menahan dana tersebut karena dimungkinkan untuk diserap pada tahun ini.
Keputusan itu didapat setelah pertemuan Ketua DPRD Jabar Drs. H.A.M. Ruslan, Ketua Partai Golkar Jabar Uu Rukmana, dengan Gubernur Jabar.
Uu Rukmana mengaku sengaja menemui gubernur sebagai warga masyarakat bersama Ketua DPRD Jabar. Alasannya, karena banyak warga masyarakat yang menanyakan hal itu (dana SOR) kepada dirinya.
"Termasuk ketika saya melakukan talk show dalam sebuah acara televisi," kata Uu kepada "GM" dihubungi melalui teleponnya, Senin (13/10).
Uu mengatakan, maksud kedatangannya menemui Gubernur Ahmad Heryawan untuk menyampaikan pertanyaan masyarakat.
"Dan ternyata tanggapan gubernur bagus. Beliau tidak bermaksud menghambat dan menahan dana tersebut. Dengan demikian masalahnya sudah clear," katanya.
Uu menyatakan, dirinya memberikan penghargaan yang besar kepada gubernur atas sikapnya tersebut.
"Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan bangga kepada Gubernur Jabar atas sikapnya itu," katanya.
Menurut Uu, pembangunan SOR Gedebage sangat dinantikan warga Kota Bandung, bahkan Jabar. Karena itu, pembangunan SOR Gedebage sangat penting artinya bagi dunia olahraga dan Kota Bandung, umumnya untuk Jabar.
Bantuan pusat
Dikatakannya, rencana pembangunan SOR Gedebage akan semakin ringan bebannya karena pemerintah pusat juga bermaksud memberikan bantuan. Dalam APBN 2008, pemerintah telah menganggarkan dana Rp 100 miliar untuk pembangunan gedung olahraga tersebut.
Hal itu, katanya, didasarkan atas keterangan anggota DPRD RI Drg. Tonni Apriliani kepada dirinya. "Menurut informasi dari DPR, pemerintah pusat telah menganggarkan Rp 100 miliar untuk pembangunan SOR Gedebage ini," katanya.
Sementara itu, menanggapi perubahan kebijakan gubernur tersebut, Wali Kota Bandung H. Dada Rosada menyatakan gembira. Karena dengan dapat dicairkannya anggaran sebesar Rp 50 miliar, pembangunan stadion dapat dilanjutkan sesuai dengan rencana sebelumnya. "Alhamdulillah, anggaran akhirnya bisa dicairkan. Kalau cair, pembangunan akan berjalan sesuai dengan rencana," katanya.
Dada menegaskan, perubahan itu juga menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemprov Jabar untuk membangun olahraga di Kota Bandung dan Jabar. Pemkot Bandung pun akan menjawabnya dengan upaya dan kerja keras mewujudkan SOR Gedebage.
"Membangun stadion merupakan komitmen Kota Bandung dan Pemprov Jabar. Kita akan berusaha agar dapat diselesaikan sesuai dengan keinginan rakyat," katanya.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan tidak jadi menahan dana tersebut karena dimungkinkan untuk diserap pada tahun ini.
Keputusan itu didapat setelah pertemuan Ketua DPRD Jabar Drs. H.A.M. Ruslan, Ketua Partai Golkar Jabar Uu Rukmana, dengan Gubernur Jabar.
Uu Rukmana mengaku sengaja menemui gubernur sebagai warga masyarakat bersama Ketua DPRD Jabar. Alasannya, karena banyak warga masyarakat yang menanyakan hal itu (dana SOR) kepada dirinya.
"Termasuk ketika saya melakukan talk show dalam sebuah acara televisi," kata Uu kepada "GM" dihubungi melalui teleponnya, Senin (13/10).
Uu mengatakan, maksud kedatangannya menemui Gubernur Ahmad Heryawan untuk menyampaikan pertanyaan masyarakat.
"Dan ternyata tanggapan gubernur bagus. Beliau tidak bermaksud menghambat dan menahan dana tersebut. Dengan demikian masalahnya sudah clear," katanya.
Uu menyatakan, dirinya memberikan penghargaan yang besar kepada gubernur atas sikapnya tersebut.
"Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan bangga kepada Gubernur Jabar atas sikapnya itu," katanya.
Menurut Uu, pembangunan SOR Gedebage sangat dinantikan warga Kota Bandung, bahkan Jabar. Karena itu, pembangunan SOR Gedebage sangat penting artinya bagi dunia olahraga dan Kota Bandung, umumnya untuk Jabar.
Bantuan pusat
Dikatakannya, rencana pembangunan SOR Gedebage akan semakin ringan bebannya karena pemerintah pusat juga bermaksud memberikan bantuan. Dalam APBN 2008, pemerintah telah menganggarkan dana Rp 100 miliar untuk pembangunan gedung olahraga tersebut.
Hal itu, katanya, didasarkan atas keterangan anggota DPRD RI Drg. Tonni Apriliani kepada dirinya. "Menurut informasi dari DPR, pemerintah pusat telah menganggarkan Rp 100 miliar untuk pembangunan SOR Gedebage ini," katanya.
Sementara itu, menanggapi perubahan kebijakan gubernur tersebut, Wali Kota Bandung H. Dada Rosada menyatakan gembira. Karena dengan dapat dicairkannya anggaran sebesar Rp 50 miliar, pembangunan stadion dapat dilanjutkan sesuai dengan rencana sebelumnya. "Alhamdulillah, anggaran akhirnya bisa dicairkan. Kalau cair, pembangunan akan berjalan sesuai dengan rencana," katanya.
Dada menegaskan, perubahan itu juga menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemprov Jabar untuk membangun olahraga di Kota Bandung dan Jabar. Pemkot Bandung pun akan menjawabnya dengan upaya dan kerja keras mewujudkan SOR Gedebage.
"Membangun stadion merupakan komitmen Kota Bandung dan Pemprov Jabar. Kita akan berusaha agar dapat diselesaikan sesuai dengan keinginan rakyat," katanya.
Jaya Siap Tingkatkan Program Latihan
Pelatih Persib mengaku bangga atas sikap profesional pemain-pemain asuhannya. Dalam catatan Jaya, fisik Eka Ramdani dkk dalam kondisi bagus setelah libur Idul Fitri. Namun Jaya mengaku belum bisa memberi materi latihan yang berat pada awal latihan tim Maung Bandung yang dimulai Senin kemarin.
“Saya melihat pemain-pemain telah berlaku profesional. Artinya selama berlibur mereka tetap berlatih dan menjaga fisiknya,” puji Jaya kepada Tribun, Senin (13/10).
Namun Jaya mengatakan, pihaknya tidak mungkin memberi materi latihan yang berat kepada pasukannya pada latihan perdana. “Pada latihan yang dilakukan adalah melakukan conditioning. Tidak mungkin memaksa pemain untuk berlatih berat pada pertemuan pertama,” ucap Jaya di Stadion Persib.
Namun Jaya berjanji akan meningkatkan program dan materi latihan pada pemain-pemainnya. Meningkatkan materi dan menambah program latihan, kata Jaya, dibutuhkan menjelang Persib bertemu Deltras di Sidoarjo pada 22 Oktober mendatang. “Kita misalnya kembali akan mengagendakan latihan dua kali sehari,” ucap pelatih kelahiran Medan ini.
Buktinya mulai Selasa (14/10), pasukan Maung Bandung diwajibkan brelatih dua kali dalam sehari. Dalam dua kesempatan berlatih itu, Jaya memoles pasukannya berlatih teknik. Selain itu Nova Arianto cs juga tetap digenjot fisiknya. “Saya percaya semua pemain akan menemukan kondisi terbaiknya,” ucap Jaya.
Disebutkan Jaya waktu lebih sepekan yang dimiliki Persib, akan dimanfaatkan untuk membenahi segala kekurangan dalam timnya. Jaya menegaskan pihaknya tidak mau berleha-leha walaupun Deltras yang akan menjamu Pesib, posisinya di klasemen sementara jauh di bawah Persib. “Saya tahu sekarang Deltras diperkuat banyak pemain baru. Mereka akan tampil maksimal di kandangnya. Ini perlu diwaspadai,” tutur Jaya seakan mengingatkan pemain-pemain asuhannya.
Sementara itu Robby Darwis dan Yusuf Bachtiar yang kemarin sempat ditugaskan untuk mengintip kekuatan Deltras, kembali sudah ikut memimpin latihan. Duet Robby dan Yusuf ditugaskan Jaya untuk mengintip permainan Deltras yang menyerah 1-2 kepada Pelita Jaya di Stadion Jalak Harupat, Minggu (12/10).
“Saya melihat pemain-pemain telah berlaku profesional. Artinya selama berlibur mereka tetap berlatih dan menjaga fisiknya,” puji Jaya kepada Tribun, Senin (13/10).
Namun Jaya mengatakan, pihaknya tidak mungkin memberi materi latihan yang berat kepada pasukannya pada latihan perdana. “Pada latihan yang dilakukan adalah melakukan conditioning. Tidak mungkin memaksa pemain untuk berlatih berat pada pertemuan pertama,” ucap Jaya di Stadion Persib.
Namun Jaya berjanji akan meningkatkan program dan materi latihan pada pemain-pemainnya. Meningkatkan materi dan menambah program latihan, kata Jaya, dibutuhkan menjelang Persib bertemu Deltras di Sidoarjo pada 22 Oktober mendatang. “Kita misalnya kembali akan mengagendakan latihan dua kali sehari,” ucap pelatih kelahiran Medan ini.
Buktinya mulai Selasa (14/10), pasukan Maung Bandung diwajibkan brelatih dua kali dalam sehari. Dalam dua kesempatan berlatih itu, Jaya memoles pasukannya berlatih teknik. Selain itu Nova Arianto cs juga tetap digenjot fisiknya. “Saya percaya semua pemain akan menemukan kondisi terbaiknya,” ucap Jaya.
Disebutkan Jaya waktu lebih sepekan yang dimiliki Persib, akan dimanfaatkan untuk membenahi segala kekurangan dalam timnya. Jaya menegaskan pihaknya tidak mau berleha-leha walaupun Deltras yang akan menjamu Pesib, posisinya di klasemen sementara jauh di bawah Persib. “Saya tahu sekarang Deltras diperkuat banyak pemain baru. Mereka akan tampil maksimal di kandangnya. Ini perlu diwaspadai,” tutur Jaya seakan mengingatkan pemain-pemain asuhannya.
Sementara itu Robby Darwis dan Yusuf Bachtiar yang kemarin sempat ditugaskan untuk mengintip kekuatan Deltras, kembali sudah ikut memimpin latihan. Duet Robby dan Yusuf ditugaskan Jaya untuk mengintip permainan Deltras yang menyerah 1-2 kepada Pelita Jaya di Stadion Jalak Harupat, Minggu (12/10).
Menanti Cakar Maung Muda
SETELAH ditempa hampir selama dua tahun di “Kawah Candradimuka” Diklat Persib, kini tiba waktunya tim Persib U21 menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dan tantangan Persib U21 tidak enteng. Menjadi juara kompetisi nasional PSSI U21 adalah target yang harus direalisasikan 30 pemain Persib U21 asuhan Indra Thohir.
Pasukan Abah Thohir ini akan mengawali perjuangannya di kompetisi PSSI U21 pada 18 Oktober mendatang. Lawan pertama yang akan menguji tim “Maung Muda” Persib U21 adalah PSIS U21. Sabtu 18 Oktober nanti, Persib U21 akan dijajal PSIS U21 di Stadion Jatidiri Semarang.
Selain PSIS, tim Persib U21 juga akan bertemu Persela Lamongan, Persik Kediri, Persijap Jepara, dan Arema Malang. Ketua Harian Persib H Edi Siswadi mengingatkan, selain mengejar gelar juara, pemain-pemain muda Persib ini harus bisa menunjukkan sikap dan mental sebagai pemain profesional. Soal mental dan sikap profesional ini, seperti ditegaskan Edi, jauh lenih penting dibanding mengejar gelar juara. Alasannya tugas Persib U21 tidak akan berhenti di panggung kompetisi PSSI U21.
“Dua atau tiga tahun mendatang, kalian (pemain Persib U21, Red) harus menjadi pemain inti di tim Persib Bandung,” ucap Edi sebelum melepas pasukan Thohir ke Semarang. Tim Persib U21 bertolak ke Semarang dari Balai Kota, Selasa siang kemarin.
Karena sasaran utama adalah menciptakan pemain tangguh untuk tim Persib Bandung, Edi kembali mengingatkan pentingnya sikap profesionalisme dimiliki pasukan Thohir. “Jangan sampai terjadi ada pemain yang ngambek ketika ditarik keluar. Yang ini justru masih terlihat di tim Persib senior,” ucap Edi dengan nada serius.
Diingatkan pula, Persib U21 dibangun dengan biaya tidak sedikit. Tim Maung Muda ini juga disokong sarana dan infrastrukrur yang tidak didapat tim-tim pesaing. “Semua itu harus bisa dipertanggungjawabkan,” pinta Edi sambil menyebutkan salah satu bentuk pertanggungjawaban adalah dengan meraih gelar juara.
So mengaumlah Maung Muda! Cakarlah semua lawanmu!
Not For Sale!
TIGA puluh pemain Persib U21 bukan tidak mungkin diincar klub-klub profesional. Sangat beralasan karena pemain-pemain muda Bandung terbukti selalu laris manis dan diminati banyak klub. Untuk itu jauh-jauh hari Edi Siswadi meyatakan pemain Persib U21 tidak boleh membela klub lain selain Persib Bandung.
Saking pentingnya menjaga pasukan Maung Muda ini agar tidak disambar klub lain, Edi memberi garansi Persib U21 tidak akan dibubarkan. “Jadi juara atau tidak, Persib U21 harus dipertahankan,” tandas Edi. Walau ada garansi seperti itu, tentu tidak ada alasan untuk tidak berprestasi
Pasukan Abah Thohir ini akan mengawali perjuangannya di kompetisi PSSI U21 pada 18 Oktober mendatang. Lawan pertama yang akan menguji tim “Maung Muda” Persib U21 adalah PSIS U21. Sabtu 18 Oktober nanti, Persib U21 akan dijajal PSIS U21 di Stadion Jatidiri Semarang.
Selain PSIS, tim Persib U21 juga akan bertemu Persela Lamongan, Persik Kediri, Persijap Jepara, dan Arema Malang. Ketua Harian Persib H Edi Siswadi mengingatkan, selain mengejar gelar juara, pemain-pemain muda Persib ini harus bisa menunjukkan sikap dan mental sebagai pemain profesional. Soal mental dan sikap profesional ini, seperti ditegaskan Edi, jauh lenih penting dibanding mengejar gelar juara. Alasannya tugas Persib U21 tidak akan berhenti di panggung kompetisi PSSI U21.
“Dua atau tiga tahun mendatang, kalian (pemain Persib U21, Red) harus menjadi pemain inti di tim Persib Bandung,” ucap Edi sebelum melepas pasukan Thohir ke Semarang. Tim Persib U21 bertolak ke Semarang dari Balai Kota, Selasa siang kemarin.
Karena sasaran utama adalah menciptakan pemain tangguh untuk tim Persib Bandung, Edi kembali mengingatkan pentingnya sikap profesionalisme dimiliki pasukan Thohir. “Jangan sampai terjadi ada pemain yang ngambek ketika ditarik keluar. Yang ini justru masih terlihat di tim Persib senior,” ucap Edi dengan nada serius.
Diingatkan pula, Persib U21 dibangun dengan biaya tidak sedikit. Tim Maung Muda ini juga disokong sarana dan infrastrukrur yang tidak didapat tim-tim pesaing. “Semua itu harus bisa dipertanggungjawabkan,” pinta Edi sambil menyebutkan salah satu bentuk pertanggungjawaban adalah dengan meraih gelar juara.
So mengaumlah Maung Muda! Cakarlah semua lawanmu!
Not For Sale!
TIGA puluh pemain Persib U21 bukan tidak mungkin diincar klub-klub profesional. Sangat beralasan karena pemain-pemain muda Bandung terbukti selalu laris manis dan diminati banyak klub. Untuk itu jauh-jauh hari Edi Siswadi meyatakan pemain Persib U21 tidak boleh membela klub lain selain Persib Bandung.
Saking pentingnya menjaga pasukan Maung Muda ini agar tidak disambar klub lain, Edi memberi garansi Persib U21 tidak akan dibubarkan. “Jadi juara atau tidak, Persib U21 harus dipertahankan,” tandas Edi. Walau ada garansi seperti itu, tentu tidak ada alasan untuk tidak berprestasi
Eka Siap Tampil Menghadapi Deltras
Persib berpeluang bisa memainkan Eka Ramdani saat dijamu Deltras di Stadion Delta Sidoarjo pada 22 Oktober mendatang. Eka sebelumnya diragukan tampil di kandang Deltras karena mengalami gangguan kesehatan di bagian perut. “Memang Eka belum sehat seratus persen. Namun peluangnya untuk main di kandang Deltras bisa dikatakan 75 hingga 90 persen,” tutur dokter tim Persib dr Ia Kurnia, Selasa (14/10).
“Penyakitnya panas di perut. Bila dipaksakan, kita khawatir Eka akan kembali terserang typus. Jadi Eka harus pintar menjaga kondisi fisiknya. Jangan terlalu capek,” kata Ia di mes Persib, Selasa (14/10) siang.
Namun setelah melihat perkembangan selama sepekan ini, Ia optimistis Eka akan bisa membela Persib saat tandang ke Deltras. Optimisme dokter tim ini terbit setelah melihat kesiapan Eka menjalani latihan pada dua hari terakhir. “Eka sudah bisa berlatih maksimal. Ini sangat menggembirakan. Mudah-mudahan dia akan makin pulih sebelum Persib bertemu Deltras,” ucap Ia.
Selain Eka, Hariono juga dipastikan sudah bisa kembali merumput. Gelandang penuh tenaga milik Persib ini mengalami cedera di pelipis kirinya saat Persib bertarung dengan Persiba Balikpapan di Samarinda. “Dari segi medis, Hariono juga tidak ada masalah. Dia bisa kembali bermain. Perban pada lukanya bahkan sudah bisa dilepas,” ujar Ia.
Kenyataannya Eka dan Hariono memang sudah bisa ambil dalam latihan yang digelar Senin dan Selasa sore kemarin. Keduanya bahkan nampak bugar ketika melakoni beberapa program latihan, termasuk menjalani game yang cukup menguras tenaga.
Namun Persib masih diragukan untuk bisa memasang Waluyu. Pemain yang saat ini tidak lagi diperam di bangku cadangan ini, seperti dituturkan Ia mengalami cedera jaringan otot kaki kiri. “Istilah medisnya, Waluyo mengalami gangguan Colateral Lagamentum Sinisra. Ini adalah gangguan otot kaki kiri,” urai Ia sambil mengatakan Waluyu harus menjalani perawatan intensif untuk bisa kembali pulih.
Namun seperti Eka dan Hariono, Waluyo juga sudah kembali berlatih bersama pemain-pemain Persib lainnya. “Yang penting Waluyo jangan sampai kembali mengalami benturan pada kakinya. Bila terjadi penyembuhannya akan lama,” jelas Ia.
“Penyakitnya panas di perut. Bila dipaksakan, kita khawatir Eka akan kembali terserang typus. Jadi Eka harus pintar menjaga kondisi fisiknya. Jangan terlalu capek,” kata Ia di mes Persib, Selasa (14/10) siang.
Namun setelah melihat perkembangan selama sepekan ini, Ia optimistis Eka akan bisa membela Persib saat tandang ke Deltras. Optimisme dokter tim ini terbit setelah melihat kesiapan Eka menjalani latihan pada dua hari terakhir. “Eka sudah bisa berlatih maksimal. Ini sangat menggembirakan. Mudah-mudahan dia akan makin pulih sebelum Persib bertemu Deltras,” ucap Ia.
Selain Eka, Hariono juga dipastikan sudah bisa kembali merumput. Gelandang penuh tenaga milik Persib ini mengalami cedera di pelipis kirinya saat Persib bertarung dengan Persiba Balikpapan di Samarinda. “Dari segi medis, Hariono juga tidak ada masalah. Dia bisa kembali bermain. Perban pada lukanya bahkan sudah bisa dilepas,” ujar Ia.
Kenyataannya Eka dan Hariono memang sudah bisa ambil dalam latihan yang digelar Senin dan Selasa sore kemarin. Keduanya bahkan nampak bugar ketika melakoni beberapa program latihan, termasuk menjalani game yang cukup menguras tenaga.
Namun Persib masih diragukan untuk bisa memasang Waluyu. Pemain yang saat ini tidak lagi diperam di bangku cadangan ini, seperti dituturkan Ia mengalami cedera jaringan otot kaki kiri. “Istilah medisnya, Waluyo mengalami gangguan Colateral Lagamentum Sinisra. Ini adalah gangguan otot kaki kiri,” urai Ia sambil mengatakan Waluyu harus menjalani perawatan intensif untuk bisa kembali pulih.
Namun seperti Eka dan Hariono, Waluyo juga sudah kembali berlatih bersama pemain-pemain Persib lainnya. “Yang penting Waluyo jangan sampai kembali mengalami benturan pada kakinya. Bila terjadi penyembuhannya akan lama,” jelas Ia.
Selasa, 14 Oktober 2008
Jangan Sampai Dicekal
SEBAGAI bobotoh, Yudi Nugraha dan Danny Lesmana termasuk yang gerah oleh perseteruan Viking dan The Jak. Di mata Yudi dan Danny, perseteruan itu pada gilirannya akan merugikan Persib. Karena itu, Yudi dan Danny tidak setuju dengan “permusuhan abadi” bobotoh dengan pendukung Persija. “Bagaimanapun damai itu indah,” kata keduanya kepada Tribun.
Yudi dan Danny mencatat, perpermusuhan bobotoh dengan pendukung Persija paling tidak sudah terbukti mempersempit ruang gerak Viking dan The Jak. “Akibat permusuhan keduanya, Viking tidak bisa leluasa masuk Jakarta, juga sebaliknya, The Jak tidak bisa masuk Bandung. Bukankah lebih indah bila Viking bisa diterima The Jak di Jakarta dan The Jak disambut Viking di Bandung?” tutur keduanya.
Menurut Yudi dan Danny, sudah sepantasnya jalan damai Viking dan The Jak dimulai dari sekarang. “Jangan sampai kita dicekal masuk Jakarta. Bayangkan, betapa ruginya bila Persib main di Senayan (Gelora Bung Karno) bila kita tidak bisa menonton langsung di sana,” ujar keduanya.
Ayo, siapa yang setuju dengan Yudi dan Danny? (daf)
Rindu Konvoi ke Jakarta
MENONTON Persib di Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) menjadi kenangan tersendiri bagi Yudi dan Danny. Bagi mereka, mendukung Persib di pertandingan finaldi Senayan pada zaman perserikatan dulu, asyiknya tidak hanya di rasakan di dalam stadion.
“Perjalanan berangkat dan pulang dari Jakarta juga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Konvoi pendukung Persib ketika berangkat dan pulang dari Senayan bahkan menjadi tontonan tersendiri. Sayang, rasanya kita sulit mengulang kenangan indah tersebut,” kata Yudi dan Danny.
Untuk memberikan dukungan maksimal kepada Persib, Yudi punya kenangan tersendiri. Ketika Persib masih diperkuat Ajat Sudrajat, Robby Darwis, Adeng Hudaya dll, Yudi sampai harus keluar duit ekstra karena mobil yang dikendarainya mopo alias harus turun mesin setelah konvoi pulang-pergi Bandung-Jakarta.
“Tapi anehnya saya tidak merasa rugi. Justru saya puas bisa memberikan dukungan langsung kepada Persib. Sekarang saya rindu bisa kembali konvoi ke Senayan untuk mendukung Persib. Tapi kapan ya,” kata Yudi. Akankah Persib memberikan jawaban pasti kepada Yudi? Mari kita tunggu.
Yudi dan Danny mencatat, perpermusuhan bobotoh dengan pendukung Persija paling tidak sudah terbukti mempersempit ruang gerak Viking dan The Jak. “Akibat permusuhan keduanya, Viking tidak bisa leluasa masuk Jakarta, juga sebaliknya, The Jak tidak bisa masuk Bandung. Bukankah lebih indah bila Viking bisa diterima The Jak di Jakarta dan The Jak disambut Viking di Bandung?” tutur keduanya.
Menurut Yudi dan Danny, sudah sepantasnya jalan damai Viking dan The Jak dimulai dari sekarang. “Jangan sampai kita dicekal masuk Jakarta. Bayangkan, betapa ruginya bila Persib main di Senayan (Gelora Bung Karno) bila kita tidak bisa menonton langsung di sana,” ujar keduanya.
Ayo, siapa yang setuju dengan Yudi dan Danny? (daf)
Rindu Konvoi ke Jakarta
MENONTON Persib di Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) menjadi kenangan tersendiri bagi Yudi dan Danny. Bagi mereka, mendukung Persib di pertandingan finaldi Senayan pada zaman perserikatan dulu, asyiknya tidak hanya di rasakan di dalam stadion.
“Perjalanan berangkat dan pulang dari Jakarta juga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Konvoi pendukung Persib ketika berangkat dan pulang dari Senayan bahkan menjadi tontonan tersendiri. Sayang, rasanya kita sulit mengulang kenangan indah tersebut,” kata Yudi dan Danny.
Untuk memberikan dukungan maksimal kepada Persib, Yudi punya kenangan tersendiri. Ketika Persib masih diperkuat Ajat Sudrajat, Robby Darwis, Adeng Hudaya dll, Yudi sampai harus keluar duit ekstra karena mobil yang dikendarainya mopo alias harus turun mesin setelah konvoi pulang-pergi Bandung-Jakarta.
“Tapi anehnya saya tidak merasa rugi. Justru saya puas bisa memberikan dukungan langsung kepada Persib. Sekarang saya rindu bisa kembali konvoi ke Senayan untuk mendukung Persib. Tapi kapan ya,” kata Yudi. Akankah Persib memberikan jawaban pasti kepada Yudi? Mari kita tunggu.
Gonzales Batal Berlabuh di Persib
WASTUKANCANA, (GM).-
Manajemen klub Persib Bandung secara resmi mengakhiri spekulasi rencana perekrutan striker Persik Kediri, Christian Gonzales yang sempat menimbulkan pro dan kontra dalam sepekan terakhir. Alasannya, kubu Persik Kediri ternyata sudah mengeluarkan pernyataan baru yang mengatakan tidak akan melepas tiga pemain asingnya pada putaran kedua nanti.
"Setelah berkonsultasi dengan pelatih dan mendapat persetujuan dari ketua umum, manajemen klub memang mengirimkan surat penawaran kepada Persik. Namun dalam perkembangan selanjutnya, Persik ternyata tetap mempertahankan pemain asingnya. Yang akan mereka lepas adalah beberapa pemain lokalnya," kata Ketua Harian Persib, H. Edi Siswadi, sebelum melepas tim Persib U-21 ke Semarang di Auditorium Rosada, Selasa (14/10).
Dengan adanya klaririfikasi tersebut, Edi berharap, polemik mengenai perekrutan Gonzales di media massa, terutama menyangkut perbedaan pandangan antara manajemen klub dan manajemen tim akan berakhir. "Karena itu, mulai sekarang, kita tutup cerita tentang Gonzales," tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ini.
Kronologi
Dalam kesempatan itu, Edi juga membeberkan kronologi rencana perekrutan striker asal Uruguay yang sudah mengoleksi 129 gol sepanjang kiprahnya di Liga Indonesia (LI) itu. Dikatakannya, surat penawaran terhadap Gonzales yang ditandatanganinya itu dikirim atas permintaan kubu Persik.
Edi menceritakan, sehari setelah Lebaran, Manajer Persik, H. Maschut, menghubungi pelatih Persib, Jaya Hartono dan berbicara soal Gonzales. Dikatakan Edi, selanjutnya H. Maschut dihubungkan dengannya.
"Jadi, penawaran Gonzales itu sudah dibicarakan dengan pelatih. Kemudian, mengenai surat penawaran yang kita kirimkan, karena pihak Persik memintanya. Atas permintaan itulah, kita kirimkan surat penawaran itu," katanya.
Dijelaskan Edi, penawaran itu dikirimkan untuk mendukung target Persib menjadi juara. Pasalnya, kata Edi, pelatih, juga dirinya ragu dengan salah satu striker asing yang ada sekarang. "Atas dasar itulah, kita respons permintaan Persik itu," katanya.
Miskomunikasi
Dalam kesempatan itu, Edi juga memberikan klarifikasi soal "ketidakkompakan" manajemen klub dan manajemen tim soal perubahan jadwal pertandingan Persib melawan PSM Makassar. Dikatakan Edi, ketika BLI menghubunginya, di dalam benaknya sama sekali tidak terpikir kalau Persib yang harus bertindak sebagai tuan rumah.
"Ketika itu, kita bisa memahami kesulitan PSM. Karena itu, kita respons permintaan BLI. Tapi, waktu itu, dalam pikiran saya tidak terpikir sama sekali kalau Persib harus bertindak sebagai tuan rumah, meski pertandingan digelar di Bandung," katanya.
Edi menambahkan, perbedaan pandangan antara manajemen klub dan manajemen tim dalam hal pertandingan melawan PSM ini hanya karena persoalan miskomunikasi. "Kebetulan, ketika itu, tim sedang berada di Kalimantan," katanya.
Sementara itu, didapatkan informasi, BLI akhirnya memutuskan laga Persib melawan PSM Makassar akan digelar pada tanggal 15 November 2008 di Makassar.
Manajemen klub Persib Bandung secara resmi mengakhiri spekulasi rencana perekrutan striker Persik Kediri, Christian Gonzales yang sempat menimbulkan pro dan kontra dalam sepekan terakhir. Alasannya, kubu Persik Kediri ternyata sudah mengeluarkan pernyataan baru yang mengatakan tidak akan melepas tiga pemain asingnya pada putaran kedua nanti.
"Setelah berkonsultasi dengan pelatih dan mendapat persetujuan dari ketua umum, manajemen klub memang mengirimkan surat penawaran kepada Persik. Namun dalam perkembangan selanjutnya, Persik ternyata tetap mempertahankan pemain asingnya. Yang akan mereka lepas adalah beberapa pemain lokalnya," kata Ketua Harian Persib, H. Edi Siswadi, sebelum melepas tim Persib U-21 ke Semarang di Auditorium Rosada, Selasa (14/10).
Dengan adanya klaririfikasi tersebut, Edi berharap, polemik mengenai perekrutan Gonzales di media massa, terutama menyangkut perbedaan pandangan antara manajemen klub dan manajemen tim akan berakhir. "Karena itu, mulai sekarang, kita tutup cerita tentang Gonzales," tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ini.
Kronologi
Dalam kesempatan itu, Edi juga membeberkan kronologi rencana perekrutan striker asal Uruguay yang sudah mengoleksi 129 gol sepanjang kiprahnya di Liga Indonesia (LI) itu. Dikatakannya, surat penawaran terhadap Gonzales yang ditandatanganinya itu dikirim atas permintaan kubu Persik.
Edi menceritakan, sehari setelah Lebaran, Manajer Persik, H. Maschut, menghubungi pelatih Persib, Jaya Hartono dan berbicara soal Gonzales. Dikatakan Edi, selanjutnya H. Maschut dihubungkan dengannya.
"Jadi, penawaran Gonzales itu sudah dibicarakan dengan pelatih. Kemudian, mengenai surat penawaran yang kita kirimkan, karena pihak Persik memintanya. Atas permintaan itulah, kita kirimkan surat penawaran itu," katanya.
Dijelaskan Edi, penawaran itu dikirimkan untuk mendukung target Persib menjadi juara. Pasalnya, kata Edi, pelatih, juga dirinya ragu dengan salah satu striker asing yang ada sekarang. "Atas dasar itulah, kita respons permintaan Persik itu," katanya.
Miskomunikasi
Dalam kesempatan itu, Edi juga memberikan klarifikasi soal "ketidakkompakan" manajemen klub dan manajemen tim soal perubahan jadwal pertandingan Persib melawan PSM Makassar. Dikatakan Edi, ketika BLI menghubunginya, di dalam benaknya sama sekali tidak terpikir kalau Persib yang harus bertindak sebagai tuan rumah.
"Ketika itu, kita bisa memahami kesulitan PSM. Karena itu, kita respons permintaan BLI. Tapi, waktu itu, dalam pikiran saya tidak terpikir sama sekali kalau Persib harus bertindak sebagai tuan rumah, meski pertandingan digelar di Bandung," katanya.
Edi menambahkan, perbedaan pandangan antara manajemen klub dan manajemen tim dalam hal pertandingan melawan PSM ini hanya karena persoalan miskomunikasi. "Kebetulan, ketika itu, tim sedang berada di Kalimantan," katanya.
Sementara itu, didapatkan informasi, BLI akhirnya memutuskan laga Persib melawan PSM Makassar akan digelar pada tanggal 15 November 2008 di Makassar.
Persib U-21 Ditargetkan Juara
WASTUKANCANA, (GM).-
Manajemen klub Persib Bandung memberikan target juara kepada tim U-21 yang akan segera berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2008-2009. Kendati demikian, target juara itu diharapkan tidak menjadi beban buat para pemain, pelatih, dan seluruh awak tim.
Hal tersebut disampaikan Ketua Harian Persib, H. Edi Siswadi pada acara pelepasan tim Persib U-21 di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Selasa (14/10). Persib U-21 akan mengawali pertandingannya melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (18/10).
"Pada tahun pertamanya, Persib U-21 tetap kita targetkan menjadi juara. Namun, saya berharap target juara itu tidak menjadi beban berat bagi para pemain. Sebagai anggota tim Persib U-21, berjuanglah lebih dulu, konsentrasi dan jangan memikirkan hal-hal di luar sepak bola," kata Edi.
Edi memberikan garansi, apa pun hasil yang akhirnya dicapai tim asuhan Indra M. Thohir ini tidak akan dibubarkan. Pasalnya, kata Edi, pemain yang ada di dalam skuad U-21 ini merupakan cikal bakal pemain andalan Persib senior dalam satu atau dua tahun mendatang.
Sembilan poin
Sebagai langkah awal memperjuangkan target juara yang dibebankan pengurus, Manajer Persib U-21, Dandan Reza Wardhana mengatakan, pada putaran pertama, Persib menargetkan 9 poin yang dibidik dari lima laga awal.
"Pada putaran pertama ini, kita memiliki dua pertandingan kandang dan tiga tandang. Enam poin dari dua laga kandang dan tiga poin dari hasil seri di tiga pertandingan tandang," beber Dandan.
Sementara itu, pelatih Indra M. Thohir mengatakan, meski masih memiliki sejumlah kendala, termasuk main malam pada saat dijamu PSIS, pasukannya dalam keadaan siap tempur. Setelah acara pelepasan, seluruh awak Persib U-21 yang berkekuatan 30 pemain langsung bertolak ke Semarang dengan menggunakan bus. "Kita berangkat lebih awal untuk proses aklimatisasi cuaca di Semarang," kata Dandan.
Manajemen klub Persib Bandung memberikan target juara kepada tim U-21 yang akan segera berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2008-2009. Kendati demikian, target juara itu diharapkan tidak menjadi beban buat para pemain, pelatih, dan seluruh awak tim.
Hal tersebut disampaikan Ketua Harian Persib, H. Edi Siswadi pada acara pelepasan tim Persib U-21 di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Selasa (14/10). Persib U-21 akan mengawali pertandingannya melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (18/10).
"Pada tahun pertamanya, Persib U-21 tetap kita targetkan menjadi juara. Namun, saya berharap target juara itu tidak menjadi beban berat bagi para pemain. Sebagai anggota tim Persib U-21, berjuanglah lebih dulu, konsentrasi dan jangan memikirkan hal-hal di luar sepak bola," kata Edi.
Edi memberikan garansi, apa pun hasil yang akhirnya dicapai tim asuhan Indra M. Thohir ini tidak akan dibubarkan. Pasalnya, kata Edi, pemain yang ada di dalam skuad U-21 ini merupakan cikal bakal pemain andalan Persib senior dalam satu atau dua tahun mendatang.
Sembilan poin
Sebagai langkah awal memperjuangkan target juara yang dibebankan pengurus, Manajer Persib U-21, Dandan Reza Wardhana mengatakan, pada putaran pertama, Persib menargetkan 9 poin yang dibidik dari lima laga awal.
"Pada putaran pertama ini, kita memiliki dua pertandingan kandang dan tiga tandang. Enam poin dari dua laga kandang dan tiga poin dari hasil seri di tiga pertandingan tandang," beber Dandan.
Sementara itu, pelatih Indra M. Thohir mengatakan, meski masih memiliki sejumlah kendala, termasuk main malam pada saat dijamu PSIS, pasukannya dalam keadaan siap tempur. Setelah acara pelepasan, seluruh awak Persib U-21 yang berkekuatan 30 pemain langsung bertolak ke Semarang dengan menggunakan bus. "Kita berangkat lebih awal untuk proses aklimatisasi cuaca di Semarang," kata Dandan.
Jaya, ”Pokoknya No Comment”
AHMAD YANI, (GM).-
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono tetap menolak berkomentar menyangkut rencana perekrutan striker Persik Kediri, Christian Gonzales pada putaran kedua mendatang. Wacana perekrutan pencetak gol tersubur Liga Indonesia (LI) dalam tiga musim terakhir ini muncul setelah manajemen klub melayangkan surat penawaran resmi kepada manajemen klub Persik.
"No comment, no comment. Saya tidak mau bicarakan itu," kata Jaya, ketika ditanya wartawan soal keinginan manajemen klub Persib merekrut Gonzales, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (13/10).
Kendati wartawan berusaha mengejarnya dengan pertanyaan tentang Gonzales, Jaya hanya menjawabnya dengan senyum dan kibasan telapak tangan kanannya. "Pokoknya, no comment," kata Jaya, seraya meninggalkan lapangan.
Wartawan mencoba menanyakan kebutuhan tim terhadap Gonzales, karena ternyata rencana perekrutan striker yang sudah mengoleksi 129 gol sepanjang kariernya di LI itu menimbulkan pro dan kontra, terutama antara manajemen tim dan klub.
Sementara itu, Ali Muhtar, yang merupakan salah seorang personalia manajemen klub menjelaskan, munculnya rencana manajemen klub merekrut Gonzales itu dikarenakan kecewa dengan performa Fabio Lopes Alcantara, salah seorang striker asing yang dimiliki Persib saat ini.
"Katanya, Persib ingin juara, dengan stok pemain yang ada sekarang, apakah ada jaminan Persib bisa juara? Karena itulah manajemen klub berencana merekrut Gonzales untuk mewujudkan keinginan Persib menjadi juara pada musim ini," kata Ali, yang menghubungi "GM", Senin (13/10) siang.
Menurut pengakuan Ali, dirinya harus menjelaskan persoalan ini, menyusul munculnya pernyataan Manajer Persib, H. Jaja Soetardja yang secara pribadi mengaku tak setuju dengan perekrutan Gonzales, karena merasa stok pemain depan sudah cukup dan khawatir akan mengganggu suasana tim yang sudah kondusif.
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono tetap menolak berkomentar menyangkut rencana perekrutan striker Persik Kediri, Christian Gonzales pada putaran kedua mendatang. Wacana perekrutan pencetak gol tersubur Liga Indonesia (LI) dalam tiga musim terakhir ini muncul setelah manajemen klub melayangkan surat penawaran resmi kepada manajemen klub Persik.
"No comment, no comment. Saya tidak mau bicarakan itu," kata Jaya, ketika ditanya wartawan soal keinginan manajemen klub Persib merekrut Gonzales, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (13/10).
Kendati wartawan berusaha mengejarnya dengan pertanyaan tentang Gonzales, Jaya hanya menjawabnya dengan senyum dan kibasan telapak tangan kanannya. "Pokoknya, no comment," kata Jaya, seraya meninggalkan lapangan.
Wartawan mencoba menanyakan kebutuhan tim terhadap Gonzales, karena ternyata rencana perekrutan striker yang sudah mengoleksi 129 gol sepanjang kariernya di LI itu menimbulkan pro dan kontra, terutama antara manajemen tim dan klub.
Sementara itu, Ali Muhtar, yang merupakan salah seorang personalia manajemen klub menjelaskan, munculnya rencana manajemen klub merekrut Gonzales itu dikarenakan kecewa dengan performa Fabio Lopes Alcantara, salah seorang striker asing yang dimiliki Persib saat ini.
"Katanya, Persib ingin juara, dengan stok pemain yang ada sekarang, apakah ada jaminan Persib bisa juara? Karena itulah manajemen klub berencana merekrut Gonzales untuk mewujudkan keinginan Persib menjadi juara pada musim ini," kata Ali, yang menghubungi "GM", Senin (13/10) siang.
Menurut pengakuan Ali, dirinya harus menjelaskan persoalan ini, menyusul munculnya pernyataan Manajer Persib, H. Jaja Soetardja yang secara pribadi mengaku tak setuju dengan perekrutan Gonzales, karena merasa stok pemain depan sudah cukup dan khawatir akan mengganggu suasana tim yang sudah kondusif.
Robby dan Yusuf Diutus Intip Kekuatan Deltras
AHMAD YANI, (GM).-
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono secara khusus mengutus dua asistennya, Robby Darwis dan Yusuf Bachtiar untuk mengintip kekuatan Deltras Sidoarjo yang tengah bertanding melawan Pelita Jaya Jawa Barat di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Senin (13/10). Hasil intipan Robby dan Yusuf itu diperlukan, karena Deltras merupakan lawan yang akan dihadapi Persib di Stadion Delta Putra Sidoarjo, 22 Oktober mendatang.
"Hari ini (kemarin, red), Robby dan Yusuf tidak mendampingi saya di latihan. Sebab mereka saya utus untuk menonton pertandingan Deltras melawan Pelita Jaya. Bagaimana pun, kita harus tahu perkembangan permainan mereka," kata Jaya, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (13/10).
Dikatakan Jaya, meski posisinya berada di papan bawah, namun Persib harus tetap mewaspadai kebangkitan Deltras. Menurutnya, pergantian pelatih di tim yang dalam dua musim sebelumnya ditanganinya itu, bisa menjadi titik balik penampilan Deltras.
"Pergantian pelatih di Deltras bisa jadi membuat moral para pemainnya meningkat. Para pemain pun pasti memiliki motivasi besar untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya kepada pelatih baru mereka. Karena itu, sebagai tim tamu, kita harus tetap waspada," kata Jaya.
Punya peluang
Sementara itu, Robby membenarkan kalau dirinya dan Yusuf secara khusus menonton pertandingan Deltras melawan Pelita Jaya. Melihat permainan yang ditunjukkan Deltras yang dalam pertandingan itu kalah 1-2, Robby mengatakan, Persib punya peluang memenangkan pertandingan.
"Mereka masih mengandalkan pemain-pemain seperti Sonny Kurniawan, Bayu Sutha, dan Boy Jati Asmara. Saya kira, kita punya peluang untuk mengambil angka penuh saat bermain di Sidoarjo nanti," kata Robby ketika dihubungi "GM" semalam. Kendati demikian, seperti halnya Jaya, Persib tetap tidak boleh meremehkan kekuatan Deltras. (B.82)**
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono secara khusus mengutus dua asistennya, Robby Darwis dan Yusuf Bachtiar untuk mengintip kekuatan Deltras Sidoarjo yang tengah bertanding melawan Pelita Jaya Jawa Barat di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Senin (13/10). Hasil intipan Robby dan Yusuf itu diperlukan, karena Deltras merupakan lawan yang akan dihadapi Persib di Stadion Delta Putra Sidoarjo, 22 Oktober mendatang.
"Hari ini (kemarin, red), Robby dan Yusuf tidak mendampingi saya di latihan. Sebab mereka saya utus untuk menonton pertandingan Deltras melawan Pelita Jaya. Bagaimana pun, kita harus tahu perkembangan permainan mereka," kata Jaya, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (13/10).
Dikatakan Jaya, meski posisinya berada di papan bawah, namun Persib harus tetap mewaspadai kebangkitan Deltras. Menurutnya, pergantian pelatih di tim yang dalam dua musim sebelumnya ditanganinya itu, bisa menjadi titik balik penampilan Deltras.
"Pergantian pelatih di Deltras bisa jadi membuat moral para pemainnya meningkat. Para pemain pun pasti memiliki motivasi besar untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya kepada pelatih baru mereka. Karena itu, sebagai tim tamu, kita harus tetap waspada," kata Jaya.
Punya peluang
Sementara itu, Robby membenarkan kalau dirinya dan Yusuf secara khusus menonton pertandingan Deltras melawan Pelita Jaya. Melihat permainan yang ditunjukkan Deltras yang dalam pertandingan itu kalah 1-2, Robby mengatakan, Persib punya peluang memenangkan pertandingan.
"Mereka masih mengandalkan pemain-pemain seperti Sonny Kurniawan, Bayu Sutha, dan Boy Jati Asmara. Saya kira, kita punya peluang untuk mengambil angka penuh saat bermain di Sidoarjo nanti," kata Robby ketika dihubungi "GM" semalam. Kendati demikian, seperti halnya Jaya, Persib tetap tidak boleh meremehkan kekuatan Deltras. (B.82)**
Dada, "Persib Butuh Gonzales"
WASTUKANCANA, (GM).-
Ketua Umum Persib Bandung, H. Dada Rosada menyatakan Persib Bandung membutuhkan striker andal seperti Christian Gonzales untuk menjebol gawang lawan. Kehadirannya pun dinanti untuk menaikkan peringkat Persib di putaran II mendatang.
"Kita memang membutuhkannya. Makanya kita minta dia untuk main di sini. Namun kita belum menerima jawaban dari Persik Kediri (klub Cristian saat ini, red). Kita berharap, Persik dapat segera memberikan jawaban," ujar Dada di Balai Kota Bandung, Senin (13/10).
Pernyataan Dada selaku Ketua Umum Persib, bertolak belakang dengan apa yang dilontarkan Manajer Persib, Jaja Soetarja saat menghadiri pernikahan Zaenal Arief di Garut, Minggu (13/10). Saat itu Jaja, secara pribadi kurang setuju dengan rencana perekrutan Christian Gonzales. Bahkan Jaja mengaku tidak tahu-menahu mengenai adanya rencana menghadirkan striker yang juga sempat membela PSM Makassar itu.
Jika Gonzales pindah ke Persib maka ada satu pemain asing yang harus didepak. Pasalnya, berdasarkan aturan Badan Liga Indonesia, setiap klub hanya diperkenankan mengontrak lima pemain asing. Kelima pemain asing tersebut, yaitu Fabio Lopes Alcantara, Rafael Alves Bastoos, Lorenzo Cabanas, Nyeck Nyobe Goerge Clement, dan Hilton Moriera. "Jika Christian pindah ke Persib, harus ada satu pemain yang keluar," kata Dada.
Kendati demikian, Dada masih enggan menyebutkan pemain yang terpaksa "terbuang" jika Christian bergabung. Menurutnya, saat ini setiap pemain harus menunjukan kualitas terbaiknya. "Pemain yang akan keluar ya pemain yang kurang bagus mainnya. Kalau bagus mainnya tentu akan dipertahankan," ujar.
Sementara itu, Ketua Harian Persib Bandung, Edi Siswadi mengatakan, akan ada evaluasi terhadap Persib setelah putaran I Liga Super Indonesia (LSI) berakhir. Evaluasi tersebut akan menentukan pemain yang akan tetap bertahan di tim "Maung Bandung".
"Nanti akan ada evaluasilah. Soal Christian nanti akan dibahas," singkatnya. Terkait dengan rencana pembelian Christian Gonzales dari Persik Kediri, Ketua Harian Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung, Lia Nur Hambali menegaskan, pembelian atau penjualan pemain itu merupakan hak Persib Bandung. DPRD Kota Bandung tidak akan terlibat dalam urusan internal Persib.
Namun Lia mengingatkan, DPRD Kota Bandung tidak akan memberikan tambahan anggaran lagi hanya untuk membeli pemain. "Mau beli pemain silakan saja. Gunakan anggaran yang telah disetujui DPRD Kota Bandung. Tetapi jika minta tambahan anggaran, ya tidak akan diberikan," tegas Lia.
Ketua Umum Persib Bandung, H. Dada Rosada menyatakan Persib Bandung membutuhkan striker andal seperti Christian Gonzales untuk menjebol gawang lawan. Kehadirannya pun dinanti untuk menaikkan peringkat Persib di putaran II mendatang.
"Kita memang membutuhkannya. Makanya kita minta dia untuk main di sini. Namun kita belum menerima jawaban dari Persik Kediri (klub Cristian saat ini, red). Kita berharap, Persik dapat segera memberikan jawaban," ujar Dada di Balai Kota Bandung, Senin (13/10).
Pernyataan Dada selaku Ketua Umum Persib, bertolak belakang dengan apa yang dilontarkan Manajer Persib, Jaja Soetarja saat menghadiri pernikahan Zaenal Arief di Garut, Minggu (13/10). Saat itu Jaja, secara pribadi kurang setuju dengan rencana perekrutan Christian Gonzales. Bahkan Jaja mengaku tidak tahu-menahu mengenai adanya rencana menghadirkan striker yang juga sempat membela PSM Makassar itu.
Jika Gonzales pindah ke Persib maka ada satu pemain asing yang harus didepak. Pasalnya, berdasarkan aturan Badan Liga Indonesia, setiap klub hanya diperkenankan mengontrak lima pemain asing. Kelima pemain asing tersebut, yaitu Fabio Lopes Alcantara, Rafael Alves Bastoos, Lorenzo Cabanas, Nyeck Nyobe Goerge Clement, dan Hilton Moriera. "Jika Christian pindah ke Persib, harus ada satu pemain yang keluar," kata Dada.
Kendati demikian, Dada masih enggan menyebutkan pemain yang terpaksa "terbuang" jika Christian bergabung. Menurutnya, saat ini setiap pemain harus menunjukan kualitas terbaiknya. "Pemain yang akan keluar ya pemain yang kurang bagus mainnya. Kalau bagus mainnya tentu akan dipertahankan," ujar.
Sementara itu, Ketua Harian Persib Bandung, Edi Siswadi mengatakan, akan ada evaluasi terhadap Persib setelah putaran I Liga Super Indonesia (LSI) berakhir. Evaluasi tersebut akan menentukan pemain yang akan tetap bertahan di tim "Maung Bandung".
"Nanti akan ada evaluasilah. Soal Christian nanti akan dibahas," singkatnya. Terkait dengan rencana pembelian Christian Gonzales dari Persik Kediri, Ketua Harian Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung, Lia Nur Hambali menegaskan, pembelian atau penjualan pemain itu merupakan hak Persib Bandung. DPRD Kota Bandung tidak akan terlibat dalam urusan internal Persib.
Namun Lia mengingatkan, DPRD Kota Bandung tidak akan memberikan tambahan anggaran lagi hanya untuk membeli pemain. "Mau beli pemain silakan saja. Gunakan anggaran yang telah disetujui DPRD Kota Bandung. Tetapi jika minta tambahan anggaran, ya tidak akan diberikan," tegas Lia.
Minggu, 12 Oktober 2008
Tegangnya Seperti Final
MENGGOCEK dan menendang bola sudah menjadi menu sehari-hari Zaenal Arif. Oleh karenanya, striker Persib asal Cikajang, Garut, yang sudah banyak asam garam ini sudah biasa menghadapi ketegangan setiap pertandingan di dalam jadwal liga yang superketat dan melelahkan, malah dianggapnya sudah gak ngefek lagi bagi mentalnya.
Namun ada satu pertandingan yang dianggap Arief membawa ketegangan tersendiri, yakni pertandingan final. Nah, bicara mengenai pertandingan final, bagi seorang pemain, sudah pasti dibutuhkan persiapan yang lebih khusus dan matang baik fisik maupun mental. Dan ternyata usut punya usut, persiapan fisik dan mental seperti ini juga kini sedang disiapkan Abo, sapaan akrab Arief.
Lho, memangnya Persib mau bertanding final dengan siapa?
Tunggu dulu. Persiapan Arief kali ini bukanlah untuk menghadapi final pertandingan bola sesungguhnya. Ternyata, persiapan seperti ini dilakukan Arief untuk mempersunting kekasih tercintanya, Ginna Selviani Vera. Ya, Arief akan mempersunting Ghege, sapaan akrab Ginna, Minggu (12/10) ini di Garut.
Lalu, apa hubungannya pertandingan final bola dengan pernikahan Arief dan Ginna?
Menurut pengakuan Arief, mempersiapkan sebuah persuntingan dan pernikahan ternyata tidak kalah menegangkan dan melelahkan dengan persiapan menghadapi sebuah pertandingan abar. Arief mengaku deg-degan dan waswas menghadapi Hari H pernikahan dengan kekasihnya itu.
"Tegangnya seperti menghadapi (pertandingan) final," ujar Arief terus terang saat ditanya bagaimana perasaannya menghadapi upacara seserahan Jumat (10/10) lalu di rumah calon istrinya di Kompleks Suci Permai, Garut.
Arief mengakui, menghadapi sebuah pernikahan untuk membina mahligai rumah tangga bukanlah perkara mudah. Bahkan menghadapi pernikahannya saja, dipersiapkan mental dan fisik yang prima. "Selain mental, memang dibutuhkan persiapan fisik bagi kedua mempelai. Nanti dalam pernikahan kan kita bakal berdiri lama di panggung," ujarnya.
Okelah. Kalau begitu, semoga sukses menjalani babak baru dalam hidupmu, Rief. (set)
Sebuah Tantangan Baru
SIAPA orangnya yang tidak bangga bisa menjadi pendamping pemain bola yang terkenal seperti Zaenal Arief? Hal itu tersirat dari pengakuan Ginna Selviani Vera.
Meski begitu, Ginna berprinsip, memiliki suami terkenal bukan berarti dirinya bisa berleha-leha dan duduk manis di rumah saja.
Bagi Ginna, hal itu juastru menjadi suatu pemecut dalam hidupnya ke depan. "Justru jadi istri seorang public figure itu sebuah tantangan baru bagi saya," terang Ginna.
Ginna, yang tengah menggeluti karier sebagai presenter di sebuah stasiun televisi swasta di Bandung, berprinsip, dengan memiliki suami terkenal, dirinya justru tidak bisa hanya duduk manis saja di rumah, menunggu kepulangan suami. Menurut Ginna, hal itu justru menjadi pemecut agar dirinya bisa mengimbangi karier sang suami sehingga tidak akan terjadi "gap" terlalu jauh antara dirinya dan sang suami.
Dengan kata lain, tutur Ginna, hal itu menjadi pemecut agar dirinya bisa berkarier terus secara profesional sebagaimana sang suami yang saat ini menjadi seorang profesional di bidangnya.
"Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan dalam kehidupan rumah tangga kami nantinya," ujarnya. (set)
Tangis Saat Sungkem, Tawa Saat Saweran
DALAM acara sungkeman Jumat siang lalu, tidak ada momen yang paling mengharukan para undangan yang hadir kecuali saat sang calon mempelai wanita nyuuh di depan ibunda tercinta, Sri Herliani, dan kakek-neneknya, Ramli dan istri. Saat itu boleh jadi mereka semua teringat kepada almarhum ayah Ginna, Agus Wawan K.
Air mata tak tertahan lagi membasahi wajah segenap anggota keluarga saat Ginna sungkem di hadapan ibunda dan kakek-neneknya. Suasana haru juga masih terasa saat calon mempelai wanita menyulutkan api di empat palita yang berwarna hitam, putih, kuning, dan merah.
Hitam melambangkan keadaan ruh yang masih berada di kegelapan dalam rahim ibunda yang mengandung sembilan bulan lamanya. Putih melambangkan ditiupkannya ruh ke dalam tubuh bayi dalam kandungan saat dia terlahir. Kuning melambangkan sifat seorang anak harus berbakti kepada orang tua. Dan merah melambangkan emosi yang ada dalam diri manusia.
Suasana haru berubah menjadi kemeriahan sesaat setelah Ginna melakukan upacara siraman. Dan setelah siraman, calon mempelai wanita melakukan saweran yang disambut riuh rendah para undangan. (set)
Arief Grogi dan Salting
MENGHADAPI pernikahan, ternyata "demam panggung" bisa hinggap kepada siapa saja, termasuk kepada si aktor lapang hijau Zaenal Arief.
Hal ini terlihat saat kedatangan rombongan keluarga besar Arief di rumah calon mempelai wanita di Kompleks Suci Permai, Arief terlihat celingukan melihat ke sekitar. Ternyata sang kekasih belum juga menampakkan dirinya saat itu. Hal itu membuat Zrief terlihat sedikit grogi dan salah tingkah (salting).
Beberapa saat kemudian, barulah calon mempelai wanita menampakkan dirinya. Sungguh cantik dan bersinar. Saat melihat kedatangan calon pendampingnya, Arief terlihat sedikit bengong, mungkin seolah melihat ada bidadari menghampirinya.
Saat itulah MC menggoda Arief yang masih bengong. "Duh, eta pamegetna meni bengong kitu. Meni geulis pisan nya panganten istrina," celetuk sang MC.
Kontan hal itu menjadikan wajah Arief terlihat sedikit memerah dan kembali salting yang disambut riuh rendah tawa para tamu undangan. [ kemal setia p]
Namun ada satu pertandingan yang dianggap Arief membawa ketegangan tersendiri, yakni pertandingan final. Nah, bicara mengenai pertandingan final, bagi seorang pemain, sudah pasti dibutuhkan persiapan yang lebih khusus dan matang baik fisik maupun mental. Dan ternyata usut punya usut, persiapan fisik dan mental seperti ini juga kini sedang disiapkan Abo, sapaan akrab Arief.
Lho, memangnya Persib mau bertanding final dengan siapa?
Tunggu dulu. Persiapan Arief kali ini bukanlah untuk menghadapi final pertandingan bola sesungguhnya. Ternyata, persiapan seperti ini dilakukan Arief untuk mempersunting kekasih tercintanya, Ginna Selviani Vera. Ya, Arief akan mempersunting Ghege, sapaan akrab Ginna, Minggu (12/10) ini di Garut.
Lalu, apa hubungannya pertandingan final bola dengan pernikahan Arief dan Ginna?
Menurut pengakuan Arief, mempersiapkan sebuah persuntingan dan pernikahan ternyata tidak kalah menegangkan dan melelahkan dengan persiapan menghadapi sebuah pertandingan abar. Arief mengaku deg-degan dan waswas menghadapi Hari H pernikahan dengan kekasihnya itu.
"Tegangnya seperti menghadapi (pertandingan) final," ujar Arief terus terang saat ditanya bagaimana perasaannya menghadapi upacara seserahan Jumat (10/10) lalu di rumah calon istrinya di Kompleks Suci Permai, Garut.
Arief mengakui, menghadapi sebuah pernikahan untuk membina mahligai rumah tangga bukanlah perkara mudah. Bahkan menghadapi pernikahannya saja, dipersiapkan mental dan fisik yang prima. "Selain mental, memang dibutuhkan persiapan fisik bagi kedua mempelai. Nanti dalam pernikahan kan kita bakal berdiri lama di panggung," ujarnya.
Okelah. Kalau begitu, semoga sukses menjalani babak baru dalam hidupmu, Rief. (set)
Sebuah Tantangan Baru
SIAPA orangnya yang tidak bangga bisa menjadi pendamping pemain bola yang terkenal seperti Zaenal Arief? Hal itu tersirat dari pengakuan Ginna Selviani Vera.
Meski begitu, Ginna berprinsip, memiliki suami terkenal bukan berarti dirinya bisa berleha-leha dan duduk manis di rumah saja.
Bagi Ginna, hal itu juastru menjadi suatu pemecut dalam hidupnya ke depan. "Justru jadi istri seorang public figure itu sebuah tantangan baru bagi saya," terang Ginna.
Ginna, yang tengah menggeluti karier sebagai presenter di sebuah stasiun televisi swasta di Bandung, berprinsip, dengan memiliki suami terkenal, dirinya justru tidak bisa hanya duduk manis saja di rumah, menunggu kepulangan suami. Menurut Ginna, hal itu justru menjadi pemecut agar dirinya bisa mengimbangi karier sang suami sehingga tidak akan terjadi "gap" terlalu jauh antara dirinya dan sang suami.
Dengan kata lain, tutur Ginna, hal itu menjadi pemecut agar dirinya bisa berkarier terus secara profesional sebagaimana sang suami yang saat ini menjadi seorang profesional di bidangnya.
"Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan dalam kehidupan rumah tangga kami nantinya," ujarnya. (set)
Tangis Saat Sungkem, Tawa Saat Saweran
DALAM acara sungkeman Jumat siang lalu, tidak ada momen yang paling mengharukan para undangan yang hadir kecuali saat sang calon mempelai wanita nyuuh di depan ibunda tercinta, Sri Herliani, dan kakek-neneknya, Ramli dan istri. Saat itu boleh jadi mereka semua teringat kepada almarhum ayah Ginna, Agus Wawan K.
Air mata tak tertahan lagi membasahi wajah segenap anggota keluarga saat Ginna sungkem di hadapan ibunda dan kakek-neneknya. Suasana haru juga masih terasa saat calon mempelai wanita menyulutkan api di empat palita yang berwarna hitam, putih, kuning, dan merah.
Hitam melambangkan keadaan ruh yang masih berada di kegelapan dalam rahim ibunda yang mengandung sembilan bulan lamanya. Putih melambangkan ditiupkannya ruh ke dalam tubuh bayi dalam kandungan saat dia terlahir. Kuning melambangkan sifat seorang anak harus berbakti kepada orang tua. Dan merah melambangkan emosi yang ada dalam diri manusia.
Suasana haru berubah menjadi kemeriahan sesaat setelah Ginna melakukan upacara siraman. Dan setelah siraman, calon mempelai wanita melakukan saweran yang disambut riuh rendah para undangan. (set)
Arief Grogi dan Salting
MENGHADAPI pernikahan, ternyata "demam panggung" bisa hinggap kepada siapa saja, termasuk kepada si aktor lapang hijau Zaenal Arief.
Hal ini terlihat saat kedatangan rombongan keluarga besar Arief di rumah calon mempelai wanita di Kompleks Suci Permai, Arief terlihat celingukan melihat ke sekitar. Ternyata sang kekasih belum juga menampakkan dirinya saat itu. Hal itu membuat Zrief terlihat sedikit grogi dan salah tingkah (salting).
Beberapa saat kemudian, barulah calon mempelai wanita menampakkan dirinya. Sungguh cantik dan bersinar. Saat melihat kedatangan calon pendampingnya, Arief terlihat sedikit bengong, mungkin seolah melihat ada bidadari menghampirinya.
Saat itulah MC menggoda Arief yang masih bengong. "Duh, eta pamegetna meni bengong kitu. Meni geulis pisan nya panganten istrina," celetuk sang MC.
Kontan hal itu menjadikan wajah Arief terlihat sedikit memerah dan kembali salting yang disambut riuh rendah tawa para tamu undangan. [ kemal setia p]
Stadion Gedebage Harus Jadi
BANDUNG, TRIBUN - Ketua Pengda PSSI Jawa Barat Tonny Aprilani menyatakan pembangunan sarana olahraga (SOR) Gedebage harus bisa diwujudkan.
Bahkan Tony mengatakan pembangunan Stadion Gedebage tidak bisa ditunda bila Jawa Barat ingin menjadi tuan rumah Sea Games 2011.
Untuk bisa segera memulai pembangunan Stadion Gedebage, Tonny mengatakan pemerintah Provinsi Jawa Barat harus benar-benar membantu pemerintah Kota Bandung sesuai Memorandum Of Understanding (MOU) atau nota kesepakatan yang sudah disepakati kedua pihak.
"Tentang dana bantuan dari pemerintah Provinsi Jabar, kenapa harus dialihkan kalau bisa dioptimalkan dan bisa dipertanggung jawabkan pemakaiannya," tutur Tonny di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, Sabtu (11/10).
Berbicara di sela acara halal bil halal pengurus Pengda PSSI Jabar, Tonny percaya bila sudah ada kesepakatan yang dituaang dalam MOU, pemerintah Kota Bandung dan pemerintah Provinsi Jabar akan sama-sama bisa mewujudkan pembangunan SOR Gedebage.
"Saya percaya semuanya tidak akan jalir jangji (ingkar janji, Red)," ucap Tonny sambil tertawa.
Tonny mengaku Pengda PSSI Jabar tidak akan bisa membantu dana. Apalagi kata Tonny, pembangunan SOR Gedebage sudah disepakati akan dibangun dengan dana patungan dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Jabar, dan pemerintah Kota Bandung.
"Tapi sebagai orang dari Komisi X pusat, saya hanya bisa meminta kepada semua pihak untuk segera mewujudkan bantuan dana sesuai apa yang sudah disepakati," kata Tonny.
Namun Tonny meminta pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jabar agar konsisten tentang dana yang dibutuhkan untuk membangun stadion Gedebage. "Karena awalnya kami mengetahui pembangunan stadion Gedebage membutuhkan dana sebesar 350 miliar. Tapi kemudian disebutkan pembangunan stadion tersebut membutuhkan biaya sebesar 750 miliar.
Jadi mana yang benar. Dalam hal ini semua pihak harus konsisten," pinta Tonny sambil mengungkapkan untuk pembangunan SOR Gedebage secara keseluruhan dibutuhkan dana tidak kurang dari 15 triliun.
"Dana itu dibutuhkan untuk membangun berbagai sarana, termasuk venue lain, hotel dan sarana lainnya yang sudah direncanakan," papar Tonny. [ deni ahmad fajar]
Bahkan Tony mengatakan pembangunan Stadion Gedebage tidak bisa ditunda bila Jawa Barat ingin menjadi tuan rumah Sea Games 2011.
Untuk bisa segera memulai pembangunan Stadion Gedebage, Tonny mengatakan pemerintah Provinsi Jawa Barat harus benar-benar membantu pemerintah Kota Bandung sesuai Memorandum Of Understanding (MOU) atau nota kesepakatan yang sudah disepakati kedua pihak.
"Tentang dana bantuan dari pemerintah Provinsi Jabar, kenapa harus dialihkan kalau bisa dioptimalkan dan bisa dipertanggung jawabkan pemakaiannya," tutur Tonny di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, Sabtu (11/10).
Berbicara di sela acara halal bil halal pengurus Pengda PSSI Jabar, Tonny percaya bila sudah ada kesepakatan yang dituaang dalam MOU, pemerintah Kota Bandung dan pemerintah Provinsi Jabar akan sama-sama bisa mewujudkan pembangunan SOR Gedebage.
"Saya percaya semuanya tidak akan jalir jangji (ingkar janji, Red)," ucap Tonny sambil tertawa.
Tonny mengaku Pengda PSSI Jabar tidak akan bisa membantu dana. Apalagi kata Tonny, pembangunan SOR Gedebage sudah disepakati akan dibangun dengan dana patungan dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Jabar, dan pemerintah Kota Bandung.
"Tapi sebagai orang dari Komisi X pusat, saya hanya bisa meminta kepada semua pihak untuk segera mewujudkan bantuan dana sesuai apa yang sudah disepakati," kata Tonny.
Namun Tonny meminta pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jabar agar konsisten tentang dana yang dibutuhkan untuk membangun stadion Gedebage. "Karena awalnya kami mengetahui pembangunan stadion Gedebage membutuhkan dana sebesar 350 miliar. Tapi kemudian disebutkan pembangunan stadion tersebut membutuhkan biaya sebesar 750 miliar.
Jadi mana yang benar. Dalam hal ini semua pihak harus konsisten," pinta Tonny sambil mengungkapkan untuk pembangunan SOR Gedebage secara keseluruhan dibutuhkan dana tidak kurang dari 15 triliun.
"Dana itu dibutuhkan untuk membangun berbagai sarana, termasuk venue lain, hotel dan sarana lainnya yang sudah direncanakan," papar Tonny. [ deni ahmad fajar]
Butuh Istirahat Lama, Cedera Waluyo Cukup Serius
AHMAD YANI, (GM).-
Selain Nova Arianto dan Salim Alaydrus yang dipastikan absen karena hukuman akumulasi kartu kuning, Persib Bandung juga kemungkinan besar belum bisa diperkuat Waluyo pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 Oktober mendatang. Pasalnya, cedera ligamen (otot di bawah lutut, red) yang dialaminya saat "dihajar" pemain Pupuk Kaltim tergolong cukup serius.
"Dari beberapa pemain yang mengalami cedera sekembalinya dari Kalimantan, cedera Waluyo paling serius. Karena membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkannya, ia kemungkinan masih absen saat menghadapi Deltras," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis sesaat setelah tiba dari Samarinda di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (10/10).
Setelah memainkan dua laga tandang di Bontang dan Samarinda dengan membawa empat poin, rombongan Persib tiba kembali di Mes Persib sekitar pukul 19.30 WIB. Tidak semua anggota tim yang tiba semalam menuju Mes Persib, karena sebagian lagi ada yang terbang ke Surabaya, seperti pelatih Jaya Hartono dan Hariono, untuk pulang ke kampung halamannya.
Dikatakan Robby, seriusnya cedera Waluyo, karena benturan kaki lawan yang mengenai lututnya tergolong sangat keras. "Bayangkan, lutut Waluyo dihajar pemain Pupuk Kaltim dari arah atas. Karena itu, Waluyo butuh waktu pemulihan yang lumayan lama," kata Robby.
Berbeda dengan Waluyo, cedera yang dialami para pemain lainnya, seperti Lorenzo Cabanas dan Hariono, tidak separah Waluyo. "Cabanas dan Hariono hanya butuh waktu istirahat saja. Mereka kemungkinan sudah pulih dan bisa main ketika menghadapi Deltras," katanya. [B.82
Selain Nova Arianto dan Salim Alaydrus yang dipastikan absen karena hukuman akumulasi kartu kuning, Persib Bandung juga kemungkinan besar belum bisa diperkuat Waluyo pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 Oktober mendatang. Pasalnya, cedera ligamen (otot di bawah lutut, red) yang dialaminya saat "dihajar" pemain Pupuk Kaltim tergolong cukup serius.
"Dari beberapa pemain yang mengalami cedera sekembalinya dari Kalimantan, cedera Waluyo paling serius. Karena membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkannya, ia kemungkinan masih absen saat menghadapi Deltras," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis sesaat setelah tiba dari Samarinda di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (10/10).
Setelah memainkan dua laga tandang di Bontang dan Samarinda dengan membawa empat poin, rombongan Persib tiba kembali di Mes Persib sekitar pukul 19.30 WIB. Tidak semua anggota tim yang tiba semalam menuju Mes Persib, karena sebagian lagi ada yang terbang ke Surabaya, seperti pelatih Jaya Hartono dan Hariono, untuk pulang ke kampung halamannya.
Dikatakan Robby, seriusnya cedera Waluyo, karena benturan kaki lawan yang mengenai lututnya tergolong sangat keras. "Bayangkan, lutut Waluyo dihajar pemain Pupuk Kaltim dari arah atas. Karena itu, Waluyo butuh waktu pemulihan yang lumayan lama," kata Robby.
Berbeda dengan Waluyo, cedera yang dialami para pemain lainnya, seperti Lorenzo Cabanas dan Hariono, tidak separah Waluyo. "Cabanas dan Hariono hanya butuh waktu istirahat saja. Mereka kemungkinan sudah pulih dan bisa main ketika menghadapi Deltras," katanya. [B.82
Persib Masih Berharap Ketetapan BLI Berubah
Badan Liga Indonesia (BLI) ternyata sudah merilis secara resmi perubahan jadwal pertandingan PSM Makassar melawan Persib Bandung, 26 Oktober mendatang. Tapi, Persib yang diputuskan untuk menjadi tuan rumah terlebih dahulu, sejauh ini masih menunggu jawaban BLI atas surat keberatan yang dilayangkannya setelah menerima surat resmi penetapan itu.
Sudah adanya penetapan itu dibenarkan oleh Sekretaris Eksekutif Persib, Edi Djukardi, karena Persib sudah menerima surat ketetapannya. "Nah, setelah surat penetapan itu diterima, kita langsung melayangkan surat keberatan," kata Edi ketika dihubungi "GM", Jumat (10/10) malam.
Karena itu, meski sudah ada ketetapan resmi, hingga saat ini, Persib masih menunggu jawaban BLI atas keberatan yang dilayangkan Persib. "Sejauh ini belum ada kabarnya. Tapi sepertinya, BLI dan PSM masih mencari tempat pertandingannya," ujar Edi.
Dalam media rilis di situs resminya, BLI menetapkan Persib sebagai tuan rumah terlebih dahulu, karena pihak PSM tidak bisa menjadi tuan rumah, seperti yang dijadwalkan karena adanya proses pemilihan kepala daerah (pilkada) di kotanya. Permohonan PSM kepada BLI agar Persib menjadi tuan rumah terlebih dulu itu tertuang dalam surat bernomor 062/B.3a/PSM/P-MK/IX/2008 tertanggal 4 Oktober 2008.
Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, Persib melayangkan surat keberatan karena sejauh ini, pihak pengelola Stadion Si Jalak Harupat tidak mengeluarkan izin untuk pertandingan tanggal 26 Oktober karena alasan perawatan stadion.
Pada Kamis (9/10), Badan Pengelola (BP) Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung akhirnya hanya mengizinkan Persib untuk menggunakan stadion tersebut pada saat menjamu Persijap Jepara (30/10) dan Persita Tangerang (8/11). Sedangkan izin dua laga Persib lainnya, yaitu melawan PSM (26/10) dan Arema Malang (2/11) tidak diberikan karena alasan pemeliharaan stadion.
Sudah adanya penetapan itu dibenarkan oleh Sekretaris Eksekutif Persib, Edi Djukardi, karena Persib sudah menerima surat ketetapannya. "Nah, setelah surat penetapan itu diterima, kita langsung melayangkan surat keberatan," kata Edi ketika dihubungi "GM", Jumat (10/10) malam.
Karena itu, meski sudah ada ketetapan resmi, hingga saat ini, Persib masih menunggu jawaban BLI atas keberatan yang dilayangkan Persib. "Sejauh ini belum ada kabarnya. Tapi sepertinya, BLI dan PSM masih mencari tempat pertandingannya," ujar Edi.
Dalam media rilis di situs resminya, BLI menetapkan Persib sebagai tuan rumah terlebih dahulu, karena pihak PSM tidak bisa menjadi tuan rumah, seperti yang dijadwalkan karena adanya proses pemilihan kepala daerah (pilkada) di kotanya. Permohonan PSM kepada BLI agar Persib menjadi tuan rumah terlebih dulu itu tertuang dalam surat bernomor 062/B.3a/PSM/P-MK/IX/2008 tertanggal 4 Oktober 2008.
Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, Persib melayangkan surat keberatan karena sejauh ini, pihak pengelola Stadion Si Jalak Harupat tidak mengeluarkan izin untuk pertandingan tanggal 26 Oktober karena alasan perawatan stadion.
Pada Kamis (9/10), Badan Pengelola (BP) Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung akhirnya hanya mengizinkan Persib untuk menggunakan stadion tersebut pada saat menjamu Persijap Jepara (30/10) dan Persita Tangerang (8/11). Sedangkan izin dua laga Persib lainnya, yaitu melawan PSM (26/10) dan Arema Malang (2/11) tidak diberikan karena alasan pemeliharaan stadion.
Gonzales Berpeluang ke Persib
Sekretaris Eksekutif Persib Edi Djukardi mengatakan, Christian Gonzales sangat mungkin bergabung dengan Persib Bandung. Apalagi, kata Edi, tim pelatih Persib sudah menyebut nama Gonzales sebagai pemain yang paling pantas untuk diboyong seandainya Persib ingin menambah pemain pada putaran kedua nanti.
"Soal ketertarikan Jaya Hartono kepada Gonzales sudah disampaikan kepada Ketua Harian Persib, Pak Edi Siswadi," tutur Edi Djukardi dalam obrolan bersama Tribun, Kamis (9/10).
Edi menambahkan, kemungkinan Gonzales merapat ke Persib bukan hanya karena Jaya dkk sudah menyatakan ketertarikannya kepada bomber milik Persik Kediri tersebut. Menurut Edi, Gonzalez juga masuk daftar pemain yang bakal dilego Persik menyusul krisis keuangan yang dialami tim Kota Kediri yang dilatih Arcan Iurie itu.
"Tapi untuk mendatangkan Gonzales, tentu Persib harus melihat kondisi intern tim. Kita kan tahu di Persib sudah banyak pemain bagus, termasuk di lini depan. Bila Gonzales datang, tentu harus ada yang dilepas atau paling tidak duduk di bangku cadangan," ujar Edi.
Kuota Badan Liga Indonesia (BLI), yang mengizinkan klub peserta Liga Super hanya memiliki lima pemain asing, juga menjadi kendala Persib untuk menambah pemain asing.
Dengan kata lain, kata Edi, bila Gonzales masuk Persib, tentu harus ada pemain asing yang dilepas. Sekarang di Persib memang sudah ada lima pemain impor, yaitu Nyeck Nyobe George, Lorenzo Cabanas, Hilton Moreira, Fabio Lopes Alcantara, dan Rafael Alves Bastos.
"Lepas dari semua itu, Gonzales memang termasuk pemain yang diburu banyak klub. Bila tidak ke Persib, tentu banyak klub yang siap menampung dia. Siapa sih klub yang tidak mau diperkuat striker yang menjadi topskorer tiga kali berturut-turut?" kata Edi.
Edi menyebut Persija Jakarta termasuk klub yang paling ngotot untuk mendapatkan bomber asal Uruguay tersebut. "Namun Gonzales sangat ingin bergabung dengan Persib," tambah Edi tentang pemain kelahiran Montevideo, 30 Desember 1975, itu.
Sebelumnya, dia memang merencanakan menjual beberapa pemain asingnya menyusul krisis keuangan yang melilit tim juara dua kali kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia itu pada musim kompetisi tahun ini.
"Tapi kan itu baru rencana pada putaran kedua musim kompetisi tahun ini. Itu pun belum tentu akan direalisasikan mengingat pemain asing kami cuma tiga," kata Wali Kota Kediri itu.
"Soal ketertarikan Jaya Hartono kepada Gonzales sudah disampaikan kepada Ketua Harian Persib, Pak Edi Siswadi," tutur Edi Djukardi dalam obrolan bersama Tribun, Kamis (9/10).
Edi menambahkan, kemungkinan Gonzales merapat ke Persib bukan hanya karena Jaya dkk sudah menyatakan ketertarikannya kepada bomber milik Persik Kediri tersebut. Menurut Edi, Gonzalez juga masuk daftar pemain yang bakal dilego Persik menyusul krisis keuangan yang dialami tim Kota Kediri yang dilatih Arcan Iurie itu.
"Tapi untuk mendatangkan Gonzales, tentu Persib harus melihat kondisi intern tim. Kita kan tahu di Persib sudah banyak pemain bagus, termasuk di lini depan. Bila Gonzales datang, tentu harus ada yang dilepas atau paling tidak duduk di bangku cadangan," ujar Edi.
Kuota Badan Liga Indonesia (BLI), yang mengizinkan klub peserta Liga Super hanya memiliki lima pemain asing, juga menjadi kendala Persib untuk menambah pemain asing.
Dengan kata lain, kata Edi, bila Gonzales masuk Persib, tentu harus ada pemain asing yang dilepas. Sekarang di Persib memang sudah ada lima pemain impor, yaitu Nyeck Nyobe George, Lorenzo Cabanas, Hilton Moreira, Fabio Lopes Alcantara, dan Rafael Alves Bastos.
"Lepas dari semua itu, Gonzales memang termasuk pemain yang diburu banyak klub. Bila tidak ke Persib, tentu banyak klub yang siap menampung dia. Siapa sih klub yang tidak mau diperkuat striker yang menjadi topskorer tiga kali berturut-turut?" kata Edi.
Edi menyebut Persija Jakarta termasuk klub yang paling ngotot untuk mendapatkan bomber asal Uruguay tersebut. "Namun Gonzales sangat ingin bergabung dengan Persib," tambah Edi tentang pemain kelahiran Montevideo, 30 Desember 1975, itu.
Sebelumnya, dia memang merencanakan menjual beberapa pemain asingnya menyusul krisis keuangan yang melilit tim juara dua kali kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia itu pada musim kompetisi tahun ini.
"Tapi kan itu baru rencana pada putaran kedua musim kompetisi tahun ini. Itu pun belum tentu akan direalisasikan mengingat pemain asing kami cuma tiga," kata Wali Kota Kediri itu.
Lawan Deltras, Persib Kehilangan
Persib Bandung dipastikan bakal tampil untuk pertama kalinya tanpa Nova "Suster Ngesot" Arianto pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 Oktober mendatang. Selain Nova, Persib juga akan kehilangan Salim Alaydrus. Kedua pemain ini bakal absen karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
"Ya, dari empat pemain kita yang mendapatkan kartu kuning saat melawan Persiba, Nova dan Salim harus absen pada pertandingan berikutnya karena itu merupakan kartu kuning keduanya," kata pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi setibanya di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (10/10) malam.
Nova mendapatkan kartu kuning pertamanya ketika Persib mengalahkan Persik Kediri 3-1 di Stadion Manahan Solo, 5 Agustus lalu. Dengan absennya Nova pada saat Persib bertandang ke Sidoarjo, berarti rekor tak tergantikannya sejak Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 digulirkan, terhenti di pertandingan ke-12 atau setelah ia tampil selama 1.080 menit. Musim lalu, meski tak selalu tampil penuh, mantan pemain Persebaya Surabaya ini baru absen pada pertandingan Persib ke-15.
Salim
Sedangkan Salim, sebelumnya mendapatkan kartu kuning ketika Persib bermain imbang 1-1 dengan PSMS Medan di Stadion Jatidiri Semarang, 13 September lalu. Bagi Salim, keharusan absen pada saat menghadapi Deltras karena hukuman akumulasi kartu kuning ini merupakan yang kedua kalinya. Akibat hukuman yang sama, sebelumnya Salim absen saat Persib mengalahkan Persitara Jakarta Utara 2-0 di Stadion Siliwangi Bandung.
Sementara itu, dua pemain lain yang diganjar kartu kuning oleh wasit Yandri dari Jakarta pada pertandingan melawan Persiba, yaitu penjaga gawang Tema Mursadat dan Hariono, masih bisa tampil karena baru mendapatkan satu kartu kuning.
"Tema dan Hariono masih bisa main, karena ini merupakan kartu kuning pertamanya," tegas Away, sapaan akrab pelatih yang punya tugas tambahan merekap laporan pertandingan Persib sepanjang musim ini.
Dengan demikian, Tema dan Hariono bergabung dengan Atep, Hilton Moriera, Lorenzo Cabanas, Gilang Angga Kusumah, Hari Salisburi, Suwita Pata, dan Waluyo yang sudah mengantongi kartu kuning
"Ya, dari empat pemain kita yang mendapatkan kartu kuning saat melawan Persiba, Nova dan Salim harus absen pada pertandingan berikutnya karena itu merupakan kartu kuning keduanya," kata pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi setibanya di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (10/10) malam.
Nova mendapatkan kartu kuning pertamanya ketika Persib mengalahkan Persik Kediri 3-1 di Stadion Manahan Solo, 5 Agustus lalu. Dengan absennya Nova pada saat Persib bertandang ke Sidoarjo, berarti rekor tak tergantikannya sejak Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 digulirkan, terhenti di pertandingan ke-12 atau setelah ia tampil selama 1.080 menit. Musim lalu, meski tak selalu tampil penuh, mantan pemain Persebaya Surabaya ini baru absen pada pertandingan Persib ke-15.
Salim
Sedangkan Salim, sebelumnya mendapatkan kartu kuning ketika Persib bermain imbang 1-1 dengan PSMS Medan di Stadion Jatidiri Semarang, 13 September lalu. Bagi Salim, keharusan absen pada saat menghadapi Deltras karena hukuman akumulasi kartu kuning ini merupakan yang kedua kalinya. Akibat hukuman yang sama, sebelumnya Salim absen saat Persib mengalahkan Persitara Jakarta Utara 2-0 di Stadion Siliwangi Bandung.
Sementara itu, dua pemain lain yang diganjar kartu kuning oleh wasit Yandri dari Jakarta pada pertandingan melawan Persiba, yaitu penjaga gawang Tema Mursadat dan Hariono, masih bisa tampil karena baru mendapatkan satu kartu kuning.
"Tema dan Hariono masih bisa main, karena ini merupakan kartu kuning pertamanya," tegas Away, sapaan akrab pelatih yang punya tugas tambahan merekap laporan pertandingan Persib sepanjang musim ini.
Dengan demikian, Tema dan Hariono bergabung dengan Atep, Hilton Moriera, Lorenzo Cabanas, Gilang Angga Kusumah, Hari Salisburi, Suwita Pata, dan Waluyo yang sudah mengantongi kartu kuning
Lawan Deltras, Persib Kehilangan
Persib Bandung dipastikan bakal tampil untuk pertama kalinya tanpa Nova "Suster Ngesot" Arianto pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 Oktober mendatang. Selain Nova, Persib juga akan kehilangan Salim Alaydrus. Kedua pemain ini bakal absen karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
"Ya, dari empat pemain kita yang mendapatkan kartu kuning saat melawan Persiba, Nova dan Salim harus absen pada pertandingan berikutnya karena itu merupakan kartu kuning keduanya," kata pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi setibanya di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (10/10) malam.
Nova mendapatkan kartu kuning pertamanya ketika Persib mengalahkan Persik Kediri 3-1 di Stadion Manahan Solo, 5 Agustus lalu. Dengan absennya Nova pada saat Persib bertandang ke Sidoarjo, berarti rekor tak tergantikannya sejak Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 digulirkan, terhenti di pertandingan ke-12 atau setelah ia tampil selama 1.080 menit. Musim lalu, meski tak selalu tampil penuh, mantan pemain Persebaya Surabaya ini baru absen pada pertandingan Persib ke-15.
Salim
Sedangkan Salim, sebelumnya mendapatkan kartu kuning ketika Persib bermain imbang 1-1 dengan PSMS Medan di Stadion Jatidiri Semarang, 13 September lalu. Bagi Salim, keharusan absen pada saat menghadapi Deltras karena hukuman akumulasi kartu kuning ini merupakan yang kedua kalinya. Akibat hukuman yang sama, sebelumnya Salim absen saat Persib mengalahkan Persitara Jakarta Utara 2-0 di Stadion Siliwangi Bandung.
Sementara itu, dua pemain lain yang diganjar kartu kuning oleh wasit Yandri dari Jakarta pada pertandingan melawan Persiba, yaitu penjaga gawang Tema Mursadat dan Hariono, masih bisa tampil karena baru mendapatkan satu kartu kuning.
"Tema dan Hariono masih bisa main, karena ini merupakan kartu kuning pertamanya," tegas Away, sapaan akrab pelatih yang punya tugas tambahan merekap laporan pertandingan Persib sepanjang musim ini.
Dengan demikian, Tema dan Hariono bergabung dengan Atep, Hilton Moriera, Lorenzo Cabanas, Gilang Angga Kusumah, Hari Salisburi, Suwita Pata, dan Waluyo yang sudah mengantongi kartu kuning
"Ya, dari empat pemain kita yang mendapatkan kartu kuning saat melawan Persiba, Nova dan Salim harus absen pada pertandingan berikutnya karena itu merupakan kartu kuning keduanya," kata pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi setibanya di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (10/10) malam.
Nova mendapatkan kartu kuning pertamanya ketika Persib mengalahkan Persik Kediri 3-1 di Stadion Manahan Solo, 5 Agustus lalu. Dengan absennya Nova pada saat Persib bertandang ke Sidoarjo, berarti rekor tak tergantikannya sejak Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 digulirkan, terhenti di pertandingan ke-12 atau setelah ia tampil selama 1.080 menit. Musim lalu, meski tak selalu tampil penuh, mantan pemain Persebaya Surabaya ini baru absen pada pertandingan Persib ke-15.
Salim
Sedangkan Salim, sebelumnya mendapatkan kartu kuning ketika Persib bermain imbang 1-1 dengan PSMS Medan di Stadion Jatidiri Semarang, 13 September lalu. Bagi Salim, keharusan absen pada saat menghadapi Deltras karena hukuman akumulasi kartu kuning ini merupakan yang kedua kalinya. Akibat hukuman yang sama, sebelumnya Salim absen saat Persib mengalahkan Persitara Jakarta Utara 2-0 di Stadion Siliwangi Bandung.
Sementara itu, dua pemain lain yang diganjar kartu kuning oleh wasit Yandri dari Jakarta pada pertandingan melawan Persiba, yaitu penjaga gawang Tema Mursadat dan Hariono, masih bisa tampil karena baru mendapatkan satu kartu kuning.
"Tema dan Hariono masih bisa main, karena ini merupakan kartu kuning pertamanya," tegas Away, sapaan akrab pelatih yang punya tugas tambahan merekap laporan pertandingan Persib sepanjang musim ini.
Dengan demikian, Tema dan Hariono bergabung dengan Atep, Hilton Moriera, Lorenzo Cabanas, Gilang Angga Kusumah, Hari Salisburi, Suwita Pata, dan Waluyo yang sudah mengantongi kartu kuning
PT Djarum Ancam Hengkang dari LSI
PT Djarum selaku sponsor utama Liga Super Indonesia (LSI) berniat hengkang dari sponsorship Badan Liga Indonesia (BLI) dua musim mendatang. Keputusan Djarum itu dilandasi karena kurang profesionalnya BLI dalam mengatur suatu kompetisi.
Senior Brand Manager PT Djarum Handoyo menuturkan, BLI harus mampu memenuhi indikator yang diajukan PT Djarum jika masih ingin pihaknya menjadi sponsor utama LSI. Menurut dia, ada beberapa indikator yang menjadi bahan pertimbangan Djarum untuk mengkaji ulang sponsorship-nya dua musim ke depan, yaitu jadwal kompetisi yang tetap, keamanan pertandingan, dan tingkat kerusuhan.
"Selama pelaksanaan Liga Indonesia sebelum berubah menjadi LSI pun, sejak awal kami melihat belum ada perkembangan yang signifikan. Memang dari segi pertandingan, kualitasnya meningkat, namun itu tidak diikuti sektor pendukung lainnya," tuturnya kepada wartawan seusai peluncuran SMS to LED Djarum, Kamis (9/10), di Jakarta.
Dikatakan Handoyo, sebenarnya jadwal yang yang tidak menentu dan tingginya kerusuhan yang kerap menelan korban sangat memengaruhi citra Djarum. Namun, selaku sponsor tunggal yang menyaksikan perjalanan Liga Indonesia sejak awal dimulai, PT Djarum masih belum bisa meninggalkan kompetisi ini. Djarum masih melihat ada beberapa aspek positif yang masih bisa menjadi bahan pertimbangan mengapa Djarum selama ini masih bertahan.
"Kami masih mempertimbangkan tingginya rating tayangan LSI di televisi, bahkan semakin tinggi di beberapa pertandingan tertentu. Lalu, jumlah penonton yang datang ke stadion juga semakin banyak. Ini memperlihatkan kompetisi di Indonesia masih ada harapan untuk bisa maju asal dikelola dengan baik, perlu disiplin. Kami inginnya, kompetisi di sini lahir menjadi suatu industri persepakbolaan seperti di Eropa," ungkapnya.
Handoyo mencontohkan, ada beberapa faktor yang harus menjadi perhatian. Misalnya, PSSI harus disiplin dalam mengikuti berbagai turnamen sepak bola internasional. Karena jika tidak, akan berimbas kepada kompetisi.
Imbas dari ketidakdisiplinan tersebut, kompetisi kerap terhenti di tengah jalan karena banyak klub yang ditinggalkan oleh para pemainnya untuk memperkuat skuad Merah Putih. "PSSI sering mendadak memberitahukan keikutsertaan turnamen di luar negeri. Padahal, turnamen itu sudah terjadwal setahun sebelumnya. Ini kan seperti tidak ada koordinasi, semrawut. Selain itu, PSSI masih kurang perhatian terhadap masalah infrastruktur di Indonesia," tutur Handoyo.
Kemudian terkait tingginya angka kerusuhan, Handoyo menegaskan bahwa itu bisa ditekan, jika saja BLI sejak awal melibatkan aparat keamanan menjelang pertandingan. Selama ini, BLI dan aparat keamanan dinilai tidak seiring dan sejalan. "Namun, bukan hanya BLI, saya juga berharap penonton maupun tim yang bertanding tidak mendahulukan emosi dan menyerahkan semua kepada mekanisme yang berlaku jika tidak puas terhadap hasil pertandingan," kata Handoyo.
Senior Brand Manager PT Djarum Handoyo menuturkan, BLI harus mampu memenuhi indikator yang diajukan PT Djarum jika masih ingin pihaknya menjadi sponsor utama LSI. Menurut dia, ada beberapa indikator yang menjadi bahan pertimbangan Djarum untuk mengkaji ulang sponsorship-nya dua musim ke depan, yaitu jadwal kompetisi yang tetap, keamanan pertandingan, dan tingkat kerusuhan.
"Selama pelaksanaan Liga Indonesia sebelum berubah menjadi LSI pun, sejak awal kami melihat belum ada perkembangan yang signifikan. Memang dari segi pertandingan, kualitasnya meningkat, namun itu tidak diikuti sektor pendukung lainnya," tuturnya kepada wartawan seusai peluncuran SMS to LED Djarum, Kamis (9/10), di Jakarta.
Dikatakan Handoyo, sebenarnya jadwal yang yang tidak menentu dan tingginya kerusuhan yang kerap menelan korban sangat memengaruhi citra Djarum. Namun, selaku sponsor tunggal yang menyaksikan perjalanan Liga Indonesia sejak awal dimulai, PT Djarum masih belum bisa meninggalkan kompetisi ini. Djarum masih melihat ada beberapa aspek positif yang masih bisa menjadi bahan pertimbangan mengapa Djarum selama ini masih bertahan.
"Kami masih mempertimbangkan tingginya rating tayangan LSI di televisi, bahkan semakin tinggi di beberapa pertandingan tertentu. Lalu, jumlah penonton yang datang ke stadion juga semakin banyak. Ini memperlihatkan kompetisi di Indonesia masih ada harapan untuk bisa maju asal dikelola dengan baik, perlu disiplin. Kami inginnya, kompetisi di sini lahir menjadi suatu industri persepakbolaan seperti di Eropa," ungkapnya.
Handoyo mencontohkan, ada beberapa faktor yang harus menjadi perhatian. Misalnya, PSSI harus disiplin dalam mengikuti berbagai turnamen sepak bola internasional. Karena jika tidak, akan berimbas kepada kompetisi.
Imbas dari ketidakdisiplinan tersebut, kompetisi kerap terhenti di tengah jalan karena banyak klub yang ditinggalkan oleh para pemainnya untuk memperkuat skuad Merah Putih. "PSSI sering mendadak memberitahukan keikutsertaan turnamen di luar negeri. Padahal, turnamen itu sudah terjadwal setahun sebelumnya. Ini kan seperti tidak ada koordinasi, semrawut. Selain itu, PSSI masih kurang perhatian terhadap masalah infrastruktur di Indonesia," tutur Handoyo.
Kemudian terkait tingginya angka kerusuhan, Handoyo menegaskan bahwa itu bisa ditekan, jika saja BLI sejak awal melibatkan aparat keamanan menjelang pertandingan. Selama ini, BLI dan aparat keamanan dinilai tidak seiring dan sejalan. "Namun, bukan hanya BLI, saya juga berharap penonton maupun tim yang bertanding tidak mendahulukan emosi dan menyerahkan semua kepada mekanisme yang berlaku jika tidak puas terhadap hasil pertandingan," kata Handoyo.
Hilton Moreira Siap Jadi Kiper
"KORINGA", satu kata yang menjadi pedoman Hilton Mauro Moreira dalam melakoni tugasnya sebagai pemain sepak bola profesional. Kata itu menurut Hilton adalah istilah dalam bahasa Portugal yang artinya `seorang pemain bola harus bisa bermain di posisi mana pun sesuai dengan kebutuhan tim dan instruksi pelatih`.
Entah benar atau tidak, makna kata tersebut bukanlah yang penting diperdebatkan. Yang menarik justru bagaimana pemain Brasil ini mengaktualisasikan makna pedoman "hidupnya" itu.
Sebagai pemain profesional, pria yang merajah tubuhnya dengan tato itu memang dikenal sebagai striker. Mulai dari mengenyam ilmu sepak bola di tanah nenek moyangnya di Brasil (Palmeiras Junior) sampai di tanah berlumpur Sidoarjo (Deltras), Hilton terbiasa berada di barisan depan timnya.
Namun di Persib, ujung tombak bukanlah posisi yang melulu menjadi tempat Hilton. Pelatih Persib Jaya Hartono kerap memainkannya di berbagai posisi manakala tim sedang kekurangan pemain karena cedera atau sekadar bereksplorasi mencari komposisi terbaik "Maung Bandung".
Dari 11 pertandingan yang sudah dijalani Persib, empat posisi sudah pernah dikecap pemain 27 tahun ini. Wing back dalam formasi 4-4-2, gelandang serang, penyerang, bahkan menjadi pemutus serangan di pos gelandang bertahan, sudah pernah dilakoni Hilton di Persib.
Posisi terakhir dijalankannya dengan cukup menawan saat Persib menjungkalkan PKT Bontang di Stadion Mulawarman. Menjelang pertemuan dengan Persiba, Hilton bukan tak mungkin akan mengisi pos gelandang serang karena Hariono sudah bisa tampil.
"Sebagai profesional, saya harus dan akan memberikan kemampuan terbaik di posisi mana pun. Asalkan itu sesuai dengan kebutuhan dan bisa memberi kontribusi positif bagi tim, bermain di posisi mana pun yang diminta pelatih akan saya jalani," ujarnya mantap.
Tak heran jika Jaya, yang juga menjadi mentornya di Deltras, tidak sungkan menarik Hilton ke berbagai posisi sesuai dengan skema dan strategi yang telah dirancang.
Jaya menilai keberadaan pemain yang bisa memainkan berbagai peran akan sangat membantu tim saat dilanda kekurangan pemain atau saat menemui jalan buntu melawan strategi lawan. . Oleh karena itu, dia meminta setiap pemain untuk bisa tampil optimal meskipun ditempatkan di pos tak biasa.
"Pemain yang bisa bermain di berbagai posisi akan sangat diperlukan tim karena bisa menutup lubang yang memang ditinggalkan pemain aslinya. Saya harap pemain bisa memahami dan menampilkan yang terbaik jika ditempatkan di posisi mana pun. Hal ini bukan karena pelatih ingin pemain itu tidak maksimal tapi ingin menutupi kelemahan tim dengan bantuan si pemain," ujar Jaya.
Menempati beragam posisi tidak membuat pemain yang mulai merumput di Indonesia pada 2005 itu kecewa kepada pelatih dan bermain seadanya. Dia malah senang dan tertantang menjajal posisi asing tersebut.
"Bahkan kalau Tema sakit dan Persib tidak ada kiper, saya siap menggantikan Tema. Saya siap jadi kiper," tutur Hilton dengan mimik serius namun dilanjutkan dengan tawa.
Entah benar atau tidak, makna kata tersebut bukanlah yang penting diperdebatkan. Yang menarik justru bagaimana pemain Brasil ini mengaktualisasikan makna pedoman "hidupnya" itu.
Sebagai pemain profesional, pria yang merajah tubuhnya dengan tato itu memang dikenal sebagai striker. Mulai dari mengenyam ilmu sepak bola di tanah nenek moyangnya di Brasil (Palmeiras Junior) sampai di tanah berlumpur Sidoarjo (Deltras), Hilton terbiasa berada di barisan depan timnya.
Namun di Persib, ujung tombak bukanlah posisi yang melulu menjadi tempat Hilton. Pelatih Persib Jaya Hartono kerap memainkannya di berbagai posisi manakala tim sedang kekurangan pemain karena cedera atau sekadar bereksplorasi mencari komposisi terbaik "Maung Bandung".
Dari 11 pertandingan yang sudah dijalani Persib, empat posisi sudah pernah dikecap pemain 27 tahun ini. Wing back dalam formasi 4-4-2, gelandang serang, penyerang, bahkan menjadi pemutus serangan di pos gelandang bertahan, sudah pernah dilakoni Hilton di Persib.
Posisi terakhir dijalankannya dengan cukup menawan saat Persib menjungkalkan PKT Bontang di Stadion Mulawarman. Menjelang pertemuan dengan Persiba, Hilton bukan tak mungkin akan mengisi pos gelandang serang karena Hariono sudah bisa tampil.
"Sebagai profesional, saya harus dan akan memberikan kemampuan terbaik di posisi mana pun. Asalkan itu sesuai dengan kebutuhan dan bisa memberi kontribusi positif bagi tim, bermain di posisi mana pun yang diminta pelatih akan saya jalani," ujarnya mantap.
Tak heran jika Jaya, yang juga menjadi mentornya di Deltras, tidak sungkan menarik Hilton ke berbagai posisi sesuai dengan skema dan strategi yang telah dirancang.
Jaya menilai keberadaan pemain yang bisa memainkan berbagai peran akan sangat membantu tim saat dilanda kekurangan pemain atau saat menemui jalan buntu melawan strategi lawan. . Oleh karena itu, dia meminta setiap pemain untuk bisa tampil optimal meskipun ditempatkan di pos tak biasa.
"Pemain yang bisa bermain di berbagai posisi akan sangat diperlukan tim karena bisa menutup lubang yang memang ditinggalkan pemain aslinya. Saya harap pemain bisa memahami dan menampilkan yang terbaik jika ditempatkan di posisi mana pun. Hal ini bukan karena pelatih ingin pemain itu tidak maksimal tapi ingin menutupi kelemahan tim dengan bantuan si pemain," ujar Jaya.
Menempati beragam posisi tidak membuat pemain yang mulai merumput di Indonesia pada 2005 itu kecewa kepada pelatih dan bermain seadanya. Dia malah senang dan tertantang menjajal posisi asing tersebut.
"Bahkan kalau Tema sakit dan Persib tidak ada kiper, saya siap menggantikan Tema. Saya siap jadi kiper," tutur Hilton dengan mimik serius namun dilanjutkan dengan tawa.
Pengorbanan "Gattuso from Sidoarjo"
SEMANGAT juang para pemain Persib Bandung dalam tur terakhir ke Kalimantan Timur saat dijamu Persiba Balikpapan, di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (9/10) harus dibayar mahal. Selain harus siap-siap membayar denda dengan banyaknya kartu kuning yang dikeluarkan wasit, perjuangan gigih Persib juga menelan korban dengan cederanya gelandang Hariono.
Akibat disikut gelandang Persiba, Elisangelo De Jesus di pertengahan babak kedua, pelipis mata kiri Hariono robek dan mengeluarkan darah segar. Ketika disikut, saat itu pula Hariono ambruk dan langsung mendapat perawatan tim medis panpel, termasuk dokter tim dr. Ia Kurnia. Meski masih bercucuran darah, Hariono masih mampu melanjutkan pertandingan dengan balutan plester putih di bagian yang cedera.
Mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi, Ia memutuskan Hariono untuk dibawa ke RS Sutomo Samarinda yang jaraknya tidak jauh dari Hotel Grand Victoria, tempat Persib menginap. Meski tidak berlangsung lama, Hariono akhirnya harus mendapatkan 5 jahitan di bagian pelipis yang robek.
"Usai pertandingan Hariono memang langsung dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah cederanya tidak sampai parah, tapi memang harus mendapatkan 5 jahitan luar. Dalam beberapa hari ke depan kondisinya akan membaik," jelas Ia kepada wartawan "GM", M. Abbas di Hotel Grand Victoria Samarinda, Kamis (9/10).
Pada kesempatan terpisah, Hariono mengaku sedikit pusing ketika mendapatkan perawatan di lapangan. Namun begitu, ia bersyukur kondisinya tidak bertambah parah, karena langsung dilarikan ke rumah sakit. "Mungkin karena banyak keluar darah, sehingga sedikit pusing saat berada di lapangan. Tapi saya putuskan untuk tetap bermain. Karena saya saat itu masih kuat untuk melanjutkan pertandingan," tegas gelandang yang sering dijuluki "Gattuso from Sidoarjo" ini.
Denda
Sementara itu, tim Persib hampir dipastikan bakal mengeluarkan kocek sekitar Rp 25 juta untuk membayar denda lebih dari 4 kartu kuning dalam satu pertandingan. Seperti diketahui, dalam pertandingan kemarin, para pemain Persib yang mendapat kartu kuning, masing-masing Nova Arianto, Salim Alaydrus, Hariono, dan Tema Mursadat. Meski demikian, Manajer Persib, Jaja Soetarja mengakui pasrah dengan hal ini.
"Ya mau bagaimana lagi, memang kondisinya seperti itu. Pemain sudah berupaya maksimal untuk tidak mendapatkan kartu kuning, tapi kenyataan di lapangan memang tidak bisa dicegah," katanya.
Akibat disikut gelandang Persiba, Elisangelo De Jesus di pertengahan babak kedua, pelipis mata kiri Hariono robek dan mengeluarkan darah segar. Ketika disikut, saat itu pula Hariono ambruk dan langsung mendapat perawatan tim medis panpel, termasuk dokter tim dr. Ia Kurnia. Meski masih bercucuran darah, Hariono masih mampu melanjutkan pertandingan dengan balutan plester putih di bagian yang cedera.
Mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi, Ia memutuskan Hariono untuk dibawa ke RS Sutomo Samarinda yang jaraknya tidak jauh dari Hotel Grand Victoria, tempat Persib menginap. Meski tidak berlangsung lama, Hariono akhirnya harus mendapatkan 5 jahitan di bagian pelipis yang robek.
"Usai pertandingan Hariono memang langsung dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah cederanya tidak sampai parah, tapi memang harus mendapatkan 5 jahitan luar. Dalam beberapa hari ke depan kondisinya akan membaik," jelas Ia kepada wartawan "GM", M. Abbas di Hotel Grand Victoria Samarinda, Kamis (9/10).
Pada kesempatan terpisah, Hariono mengaku sedikit pusing ketika mendapatkan perawatan di lapangan. Namun begitu, ia bersyukur kondisinya tidak bertambah parah, karena langsung dilarikan ke rumah sakit. "Mungkin karena banyak keluar darah, sehingga sedikit pusing saat berada di lapangan. Tapi saya putuskan untuk tetap bermain. Karena saya saat itu masih kuat untuk melanjutkan pertandingan," tegas gelandang yang sering dijuluki "Gattuso from Sidoarjo" ini.
Denda
Sementara itu, tim Persib hampir dipastikan bakal mengeluarkan kocek sekitar Rp 25 juta untuk membayar denda lebih dari 4 kartu kuning dalam satu pertandingan. Seperti diketahui, dalam pertandingan kemarin, para pemain Persib yang mendapat kartu kuning, masing-masing Nova Arianto, Salim Alaydrus, Hariono, dan Tema Mursadat. Meski demikian, Manajer Persib, Jaja Soetarja mengakui pasrah dengan hal ini.
"Ya mau bagaimana lagi, memang kondisinya seperti itu. Pemain sudah berupaya maksimal untuk tidak mendapatkan kartu kuning, tapi kenyataan di lapangan memang tidak bisa dicegah," katanya.
Kamis, 09 Oktober 2008
Hindari Pelanggaran di Kotak Penalti
Menghadapi laga tandang kedua dalam tur Kalimantan melawan Persiba Balikpapan, sore ini, tim Persib tetap serius mempersiapkan diri. Selain teknik dan strategi, skuad Maung Bandung juga mencoba mengantisipasi berbagai hal, termasuk kemungkinan munculnya faktor nonteknis yang merugikan Persib.
Salah satu upaya antisipasi yang ditekankan tim pelatih kepada semua pemain adalah mereka harus menghindari melakukan pelanggaran di kotak penalti. Cara seperti ini dinilai ampuh sehingga wasit tidak bisa membuat keputusan sewenang-wenang.
Asisten pelatih Persib, Robby Darwis, menegaskan, berdasarkan pengalaman saat menghadapi Persiwa di Wamena, beberapa bulan lalu, wasit begitu mudah membuat keputusan yang merugikan Persib.
“Ibaratnya, tangan pemain kita nempel sedikit aja sama tubuh pemain lawan, jika kejadiannya di kotak penalti, wasit kan langsung menghadiahkan tendangan penalti.Karena itu, kita harus mengantisipasinya sejak dini,” ujar Robby di Samarinda, Rabu (8/10).
Kualitas wasit Indonesia yang buruk membuat permainan yang tadinya menarik menjadi kacau. Dan hal ini terjadi berkali-kali di hampir semua pertandingan. Biasanya, tim tuan rumah diuntungkan dengan kepemimpinan wasit yang buruk.
Salah satu upaya antisipasi yang ditekankan tim pelatih kepada semua pemain adalah mereka harus menghindari melakukan pelanggaran di kotak penalti. Cara seperti ini dinilai ampuh sehingga wasit tidak bisa membuat keputusan sewenang-wenang.
Asisten pelatih Persib, Robby Darwis, menegaskan, berdasarkan pengalaman saat menghadapi Persiwa di Wamena, beberapa bulan lalu, wasit begitu mudah membuat keputusan yang merugikan Persib.
“Ibaratnya, tangan pemain kita nempel sedikit aja sama tubuh pemain lawan, jika kejadiannya di kotak penalti, wasit kan langsung menghadiahkan tendangan penalti.Karena itu, kita harus mengantisipasinya sejak dini,” ujar Robby di Samarinda, Rabu (8/10).
Kualitas wasit Indonesia yang buruk membuat permainan yang tadinya menarik menjadi kacau. Dan hal ini terjadi berkali-kali di hampir semua pertandingan. Biasanya, tim tuan rumah diuntungkan dengan kepemimpinan wasit yang buruk.
Jebol Lagi, Golden Boy!
malam menjadi malam yang sangat membahagiakan bagi Airlangga Sucipto. Untuk pertama kalinya sejak berkostum Maung Bandung, bomber muda Persib ini berhasil menjebol gawang lawan.
Tak mengherankan kalau satu gol yang dicetaknya saat laga Bontang PKT vs Persib Bandung di Stadion Mulawarman, Bontang, itu tak akan terlupakan seumur hidupnya. Bagi Angga, sapaan Airlangga, gol itu merupakan pembuktian diri.
Selama ini, Angga kerap duduk di bangku cadangan dan baru saat melawan PKT itulah, pemuda keturunan daerah Babakan Siliwangi, Bandung, ini dipercaya pelatih Jaya Hartono tampil sejak menit awal alias menjadi starter.
Nah, menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (9/10) sore ini, Angga berambisi kembali bisa mencetak gol, sekaligus membawa Maung Bandung menaklukkan tim Beruang Madu.
“Kalau saya dipercaya kembali turun saat melawan Persiba, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjebol gawang lawan. Dan terpenting dari semua itu, saya ingin membawa Persib mengalahkan Persiba,” tandas Angga.
Bomber berjuluk Golden Boy ini mengaku, kondisi fisik dan mentalnya sangat siap untuk membombardir pertahanan tim Beruang Madu. Akselerasi gerak tubuhnya dan penguasaan bolanya yang dinilai mumpuni diharapkan bisa membuat kocar-kacir lini belakang Persiba.
Menurut Angga, dari berbagai sisi, Persib lebih unggul dibanding Persiba. Tapi ia berharap semua rekannya tidak meremehkan klub asal kota minyak tersebut. Apalagi tim Beruang Madu kini menjadi tuan rumah. “Biasanya, tim yang berhadapan dengan Persib, mainnya jadi ngotot. Sepertinya memiliki tenaga ekstra untuk mengalahkan Persib. Nah, yang seperti inilah yang perlu kita waspadai,” tutur Angga.
Meski begitu, ia optimistis Persib bisa melumat Persiba dalam pertandingan sore ini. “Harus optimistis, dong. Kalau nggak optimistis, celaka kita. Yang jelas, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih poin penuh. Dan target pribadi saya sendiri ingin mencetak gol,” ujar Angga.
Ayo, Golden Boy, jebol lagi gawang lawan.
Tak mengherankan kalau satu gol yang dicetaknya saat laga Bontang PKT vs Persib Bandung di Stadion Mulawarman, Bontang, itu tak akan terlupakan seumur hidupnya. Bagi Angga, sapaan Airlangga, gol itu merupakan pembuktian diri.
Selama ini, Angga kerap duduk di bangku cadangan dan baru saat melawan PKT itulah, pemuda keturunan daerah Babakan Siliwangi, Bandung, ini dipercaya pelatih Jaya Hartono tampil sejak menit awal alias menjadi starter.
Nah, menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (9/10) sore ini, Angga berambisi kembali bisa mencetak gol, sekaligus membawa Maung Bandung menaklukkan tim Beruang Madu.
“Kalau saya dipercaya kembali turun saat melawan Persiba, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjebol gawang lawan. Dan terpenting dari semua itu, saya ingin membawa Persib mengalahkan Persiba,” tandas Angga.
Bomber berjuluk Golden Boy ini mengaku, kondisi fisik dan mentalnya sangat siap untuk membombardir pertahanan tim Beruang Madu. Akselerasi gerak tubuhnya dan penguasaan bolanya yang dinilai mumpuni diharapkan bisa membuat kocar-kacir lini belakang Persiba.
Menurut Angga, dari berbagai sisi, Persib lebih unggul dibanding Persiba. Tapi ia berharap semua rekannya tidak meremehkan klub asal kota minyak tersebut. Apalagi tim Beruang Madu kini menjadi tuan rumah. “Biasanya, tim yang berhadapan dengan Persib, mainnya jadi ngotot. Sepertinya memiliki tenaga ekstra untuk mengalahkan Persib. Nah, yang seperti inilah yang perlu kita waspadai,” tutur Angga.
Meski begitu, ia optimistis Persib bisa melumat Persiba dalam pertandingan sore ini. “Harus optimistis, dong. Kalau nggak optimistis, celaka kita. Yang jelas, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih poin penuh. Dan target pribadi saya sendiri ingin mencetak gol,” ujar Angga.
Ayo, Golden Boy, jebol lagi gawang lawan.
Rabu, 08 Oktober 2008
Pagi Ini Jajal Stadion Segiri
SAMARINDA, - Jika tak ada aral melintang, rencananya skuad Persib Bandung bakal menjajal Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (8/10) pagi. Uji lapangan ini, selain untuk pelemasan otot-otot pemain, sekaligus juga untuk memantapkan strategi jelang laga melawan Persiba Balikpapan.
“Kalau nggak ada perubahan, rencananya kita akan uji lapangan besok (Rabu, red) pagi,” ujar asisten pelatih Persib, Robby Darwis, Selasa (7/10).
Setelah melumat PKT, rombongan Persib kemarin sekitar pukul 10.00 Wita bertolak dari Bontang menuju ke Samarinda. Perjalanan dari Bontang ke Samarinda ditempuh selama tiga jam dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Tiba di Samarinda, rombongan kemudian menginap di Hotel Grand Victoria. Kemarin skuad Persib tidak memiliki agenda khusus. Semua pemain memilih beristirahat di kamar hotel masing-masing. “Kami memang menginstruksikan kepada pemain untuk beristirahat. Kita kan sudah menempuh perjalanan panjang dari Bandung, terus kemarin malam bertanding melawan PKT. Nah, sehari ini makanya harus dimanfaatkan untuk beristirahat agar nanti saat melawan Persiba kondisi fisik jadi lebih fit,” terang Robby.
Asisten pelatih Yusuf Bachtiat mengatakan, meski berhasil menundukkan Bontang PKT di kandang mereka, kubu Persib tak boleh begitu saja berpuas diri. Tim pelatih bahkan tetap melakukan evaluasi tentang kelemahan-kelemahan Hilton Moreira dkk. “Ini proses biasa dalam suatu tim. Mengapa hal ini dilakukan, ya semata-mata agar pertandingan berikutnya bisa lebih baik,” ujar Yusuf kemarin.
Menurut Yusuf, salah satu poin terpenting dari evaluasi partai PKT-Persib adalah para pemain Persib kurang banyak membuka ruang saat melakukan serangan. “Di pertandingan selanjutnya, kami meminta anak-anak harus lebih banyak membuka ruang,” ujar Yusuf.
Karena kurang banyak membuka ruang pula, kata Yusuf, serangan Persib sering kandas di jantung pertahahan lawan. “Lini belakang lawan jadi mudah mematikan serangan kita karena bola bergulir di satu tempat,” ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, selain kurang membuka ruang, Lorenzo Cabanas dkk juga sering tidak siap jika lawan melakukan serangan balik. Hal seperti inilah, kata Yusuf, yang akan terus diperbaiki. “Pengorganisasian antarlini saat menyerang dan bertahan akan terus kita perbaiki,” ujar Yusuf.
“Kalau nggak ada perubahan, rencananya kita akan uji lapangan besok (Rabu, red) pagi,” ujar asisten pelatih Persib, Robby Darwis, Selasa (7/10).
Setelah melumat PKT, rombongan Persib kemarin sekitar pukul 10.00 Wita bertolak dari Bontang menuju ke Samarinda. Perjalanan dari Bontang ke Samarinda ditempuh selama tiga jam dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Tiba di Samarinda, rombongan kemudian menginap di Hotel Grand Victoria. Kemarin skuad Persib tidak memiliki agenda khusus. Semua pemain memilih beristirahat di kamar hotel masing-masing. “Kami memang menginstruksikan kepada pemain untuk beristirahat. Kita kan sudah menempuh perjalanan panjang dari Bandung, terus kemarin malam bertanding melawan PKT. Nah, sehari ini makanya harus dimanfaatkan untuk beristirahat agar nanti saat melawan Persiba kondisi fisik jadi lebih fit,” terang Robby.
Asisten pelatih Yusuf Bachtiat mengatakan, meski berhasil menundukkan Bontang PKT di kandang mereka, kubu Persib tak boleh begitu saja berpuas diri. Tim pelatih bahkan tetap melakukan evaluasi tentang kelemahan-kelemahan Hilton Moreira dkk. “Ini proses biasa dalam suatu tim. Mengapa hal ini dilakukan, ya semata-mata agar pertandingan berikutnya bisa lebih baik,” ujar Yusuf kemarin.
Menurut Yusuf, salah satu poin terpenting dari evaluasi partai PKT-Persib adalah para pemain Persib kurang banyak membuka ruang saat melakukan serangan. “Di pertandingan selanjutnya, kami meminta anak-anak harus lebih banyak membuka ruang,” ujar Yusuf.
Karena kurang banyak membuka ruang pula, kata Yusuf, serangan Persib sering kandas di jantung pertahahan lawan. “Lini belakang lawan jadi mudah mematikan serangan kita karena bola bergulir di satu tempat,” ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, selain kurang membuka ruang, Lorenzo Cabanas dkk juga sering tidak siap jika lawan melakukan serangan balik. Hal seperti inilah, kata Yusuf, yang akan terus diperbaiki. “Pengorganisasian antarlini saat menyerang dan bertahan akan terus kita perbaiki,” ujar Yusuf.
Bastos Airlangga Padu Jadi Starter
Masih Demam, Ebol Direkomendasikan Tidak Turun
SAMARINDA, TRIBUN - Duet penyerang Rafael Alves Bastos dan Airlangga Sucipto besar kemungkinan akan kembali diturunkan sebagai starter saat Persib menantang tuan rumah Persiba Balikpapan di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (7/10) besok.
Duet maut ini dinilai asisten pelatih Persib Robby Darwis mampu bekerja sama dengan baik alias lebih padu. "Saya melihat Bastos dan Airlangga lebih padu. Terbukti dua gol yang diciptakan kedua striker ini merupakan hasil kerja sama di antara mereka," ujar Robby di Samarinda, Selasa (7/10).
Menurut Robby, duet asing dan lokal ini bisa saling mengisi satu sama lain. Terlebih masing masing memiliki etos kerja tinggi. "Bastos dan Airlangga itu pekerja keras. Mereka nggak hanya ingin bola bola yang enak aja, tapi juga ikut merebut bola dari kaki lawan," terang Robby.
Meski belum bersedia menjelaskan apakah Persib akan menurunkan duet Bastos-Airlangga sebagai starter pada laga melawan Persiba, dari isyarat mimik wajah Robby terlihat kemungkinan Maung Banung kembali akan menjagokan duet maut tersebut sebagai pendobrak.
Dua gol yang dilesakkan Bastos dan Airlangga memang terjadi melalui kerja sama apik keduanya. Gol pertama hasil sundulan Bastos berawal dari umpan silang Airlangga, sedangkan gol Airlangga merupakan hasil umpan silang Bastos.
Meski diliputi rasa percaya diri tinggi, kabar buruk datang dari Eka Ramdani, yang kemungkinan besar tidak akan turun. Gelandang bertubuh mungil ini oleh dokter tim Persib, dr Ia Kurnia, direkomendasikan tidak bermain.
Sejak tiba di Bontang, Eka diserang demam tinggi dan hingga kemarin masih dalam pengobatan tim dokter. "Saya tidak merekomendasikan kepada tim pelatih untuk memainkan Eka. Suhu tubuhnya masih tinggi dan kalau dipaksakan main takutnya makin parah," ujar Ia.
Ia mengungkapkan temperatur suhu tubuh Eka mencapai 41. Angka sebesar ini dinilai cukup tinggi dan menandakan yang bersangkutan harus beristirahat. Selama di Bontang, Eka sempat ikut berlatih bersama rekan rekannya.
Namun saat Persib bertanding melawan PKT, pemain timnas asal Persib ini memilih beristirahat di kamar hotel. Selain Eka yang terserang demam tinggi, kubu Persib pun kemungkinan bakal kehilangan Waluyo saat melawan Persiba.
Bek kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, itu menderita cedera lutut setelah lututnya diinjak gelandang PKT Jumadi Abdi pada partai yang dimenangi Persib itu. Meski dirinya belum bisa menyimpulkan cedera yang diderita Waluyo, Ia Kurnia mengatakan, dari gejala yang dideritanya kemungkinan bek kanan Persib itu menderita cedera otot ligamen.
"Kalau lututnya digerakkan, baik ke kiri maupun ke kanan, atau ke atas dan ke bawah, dia merasa sakit," ujar Ia. Ia mengatakan, untuk memastikan cedera yang dialami Waluyo, pihaknya akan melakukan pemeriksaan rontgen.
Waluyo sendiri kemarin siang mengaku, lututnya masih terasa sakit kalau digerakkan. Partai PKT vs Persib memang berlangsung keras. Selain Waluyo, Hilton Moreira dan Lorenzo Cabanas pun menjadi korban. Ttumit kaki Cabanas terlihat bengkak dan langsung dikompres dokter tim Persib. Hilton pun mengaku pundaknya terasa sakit.
Terkait kemungkinan absennya Eka dan Waluyo, pelatih Persib Jaya Hartono mengatakan dirinya belum memutuskan.
Ketidakhadiran Eka membuat daya gedor Persib kurang maksimal. Namun hadirnya Atep, yang menggantikan posisi Eka saat bertarung melawan PKT, membuat kubu Persib bernapas lega. "Saya kira saat melawan PKT, Atep bermain bagus," ujar asisten pelatih Persib Yusuf Bachtiar.
Menurut Yusuf, Persib kini tim yang menitikberatkan permainan kolektif. Artinya, jika ada pemain yang absen, pemain lain siap untuk menggantikannya. Dan pemain penggantinya pun kualitasnya sama bagus dengan pemain inti.
SAMARINDA, TRIBUN - Duet penyerang Rafael Alves Bastos dan Airlangga Sucipto besar kemungkinan akan kembali diturunkan sebagai starter saat Persib menantang tuan rumah Persiba Balikpapan di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (7/10) besok.
Duet maut ini dinilai asisten pelatih Persib Robby Darwis mampu bekerja sama dengan baik alias lebih padu. "Saya melihat Bastos dan Airlangga lebih padu. Terbukti dua gol yang diciptakan kedua striker ini merupakan hasil kerja sama di antara mereka," ujar Robby di Samarinda, Selasa (7/10).
Menurut Robby, duet asing dan lokal ini bisa saling mengisi satu sama lain. Terlebih masing masing memiliki etos kerja tinggi. "Bastos dan Airlangga itu pekerja keras. Mereka nggak hanya ingin bola bola yang enak aja, tapi juga ikut merebut bola dari kaki lawan," terang Robby.
Meski belum bersedia menjelaskan apakah Persib akan menurunkan duet Bastos-Airlangga sebagai starter pada laga melawan Persiba, dari isyarat mimik wajah Robby terlihat kemungkinan Maung Banung kembali akan menjagokan duet maut tersebut sebagai pendobrak.
Dua gol yang dilesakkan Bastos dan Airlangga memang terjadi melalui kerja sama apik keduanya. Gol pertama hasil sundulan Bastos berawal dari umpan silang Airlangga, sedangkan gol Airlangga merupakan hasil umpan silang Bastos.
Meski diliputi rasa percaya diri tinggi, kabar buruk datang dari Eka Ramdani, yang kemungkinan besar tidak akan turun. Gelandang bertubuh mungil ini oleh dokter tim Persib, dr Ia Kurnia, direkomendasikan tidak bermain.
Sejak tiba di Bontang, Eka diserang demam tinggi dan hingga kemarin masih dalam pengobatan tim dokter. "Saya tidak merekomendasikan kepada tim pelatih untuk memainkan Eka. Suhu tubuhnya masih tinggi dan kalau dipaksakan main takutnya makin parah," ujar Ia.
Ia mengungkapkan temperatur suhu tubuh Eka mencapai 41. Angka sebesar ini dinilai cukup tinggi dan menandakan yang bersangkutan harus beristirahat. Selama di Bontang, Eka sempat ikut berlatih bersama rekan rekannya.
Namun saat Persib bertanding melawan PKT, pemain timnas asal Persib ini memilih beristirahat di kamar hotel. Selain Eka yang terserang demam tinggi, kubu Persib pun kemungkinan bakal kehilangan Waluyo saat melawan Persiba.
Bek kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, itu menderita cedera lutut setelah lututnya diinjak gelandang PKT Jumadi Abdi pada partai yang dimenangi Persib itu. Meski dirinya belum bisa menyimpulkan cedera yang diderita Waluyo, Ia Kurnia mengatakan, dari gejala yang dideritanya kemungkinan bek kanan Persib itu menderita cedera otot ligamen.
"Kalau lututnya digerakkan, baik ke kiri maupun ke kanan, atau ke atas dan ke bawah, dia merasa sakit," ujar Ia. Ia mengatakan, untuk memastikan cedera yang dialami Waluyo, pihaknya akan melakukan pemeriksaan rontgen.
Waluyo sendiri kemarin siang mengaku, lututnya masih terasa sakit kalau digerakkan. Partai PKT vs Persib memang berlangsung keras. Selain Waluyo, Hilton Moreira dan Lorenzo Cabanas pun menjadi korban. Ttumit kaki Cabanas terlihat bengkak dan langsung dikompres dokter tim Persib. Hilton pun mengaku pundaknya terasa sakit.
Terkait kemungkinan absennya Eka dan Waluyo, pelatih Persib Jaya Hartono mengatakan dirinya belum memutuskan.
Ketidakhadiran Eka membuat daya gedor Persib kurang maksimal. Namun hadirnya Atep, yang menggantikan posisi Eka saat bertarung melawan PKT, membuat kubu Persib bernapas lega. "Saya kira saat melawan PKT, Atep bermain bagus," ujar asisten pelatih Persib Yusuf Bachtiar.
Menurut Yusuf, Persib kini tim yang menitikberatkan permainan kolektif. Artinya, jika ada pemain yang absen, pemain lain siap untuk menggantikannya. Dan pemain penggantinya pun kualitasnya sama bagus dengan pemain inti.
Fabio Lopes Alcantara Terancam Tergusur
SURAT resmi pinangan manajemen klub Persib Bandung untuk Christian Gonzales sudah dilayangkan. Kubu Persik Kediri pun sudah mengaku menerimanya dan akan segera melakukan pembahasan di internal klub. Pertanyaannya, siapakah satu di antara lima pemain asing Persib saat ini yang bakal tergusur, jika Persib dan Persik mencapai kesepakatan soal perekrutan Gonzales ini? Ketika memutuskan untuk meminang Gonzales, Persib pun pasti sudah paham betul konsekuensi logis tersebut. Pasalnya, untuk peserta Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, Badan Liga Indonesia (BLI) hanya memberikan kuota lima pemain asing. Secara kasatmata, dengan melihat performa dan statistik kelima pemain asing yang dimiliki Persib dalam 11 laga yang sudah dimainkannya, siapa pemain asing yang bakal tergusur sudah bisa diperkirakan. Nama pemain yang terancam tergusur pada putaran kedua nanti akan mengerucut kepada Fabio Lopes Alcantara. Kenapa begitu? Pertama, karena yang akan datang adalah seorang striker, logikanya yang bakal tergusur adalah seorang striker lagi. Dari tiga nama striker asing yang dimiliki Persib, Lopeslah yang performanya dinilai tidak memenuhi harapan. Sedangkan Rafael Alves Bastos sudah mengoleksi 8 gol dan Hilton Moriera dengan 3 gol selalu dipasang sebagai starter. Bukti lain, dalam tiga pertandingan terakhir, Lopes tidak pernah diturunkan pelatih Jaya Hartono. Bahkan, ketika Persib menjamu PSIS Semarang (Senin, 22/9) dan Pelita Jaya Jawa Barat (Kamis, 25/9), nama striker berkebangsaan Brasil ini teu dibajuan. Hingga laga kesebelasnya, Lopes baru tampil tiga kali dengan durasi bermain cuma 170 menit. Lopes hanya sekali menjadi starter, yaitu ketika Persib dikalahkan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, 9 September lalu. Ketika Persib bermain imbang 1-1 dengan PSMS Medan di Stadion Jatidiri Semarang, 13 September lalu, Asisten Manajer Persib, H. Umuh Muhtar sudah mengisyaratkan untuk mengevaluasi keberadaan Lopes. Dalam pertandingan itu, Lopes, dinilai tampil buruk dan tak memberikan kontribusi apa pun buat tim.
Langganan:
Postingan (Atom)