Kamis, 30 April 2009

Harus Siap dengan Jadwal Padat

Masih belum jelasnya jadwal pertandingan tandang Persib Bandung melawan Persitara Jakarta Utara dan PSMS Medan dalam lanjutan Kompetisi Liga Super Indonesia 2008/2009, membuat Persib harus siap menghadapi risiko jadwal padat pada pertengahan Mei sampai dengan awal Juni.

Meskipun belum ada keputusan resmi dari Badan Liga Indonesia (BLI) tentang penjadwalan ulang, laga Persib melawan kedua tim itu kemungkinan besar akan disisipkan pada periode tersebut.

"Kami sudah mengirim surat untuk meminta penjadwalan ulang laga PSMS, tetapi BLI yang akan memutuskan waktunya. Kalau tempatnya ya di Jalak Harupat karena Siliwangi tidak memungkinkan untuk Persib. Soal pertandingan melawan Persitara juga belum ada keputusan kapan dan di mana," kata Sekretaris Badan Pengelola Persib Edi Djukardi di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Kamis (30/4).

Pada pertengahan Mei, Persib akan bertandang ke Arema Malang (9/5) dan Persik Kediri (16/5). Waktu jeda antara kedua laga itu, kata Edi, bisa dimungkinkan sebagai waktu alternatif laga melawan Persitara atau PSMS.

Selain di antara laga melawan Arema dan Persik, pertandingan tunda itu juga bisa digelar setelah laga kandang Persib melawan Persiwa Wamena (20/5), sebelum Persib bertandang ke Persijap Jepara (27/5).

Alternatif ketiga yang paling memungkinkan adalah menggelar pertandingan di antara jadwal laga kandang Persib melawan Deltras Sidoarjo (30/5) dengan laga tandang melawan Persela Lamongan (7/6). Semua alternatif itu akan mengharuskan Eka Ramdani dkk. melakoni tiga laga dalam satu minggu.

"Di antara jadwal-jadwal pertandingan itu ada selang waktu tujuh hari. Waktu tersebut masih memungkinkan untuk menyisipkan satu pertandingan meskipun memang akan membuat jadwal pertandingan Persib semakin padat. Tapi kalau di luar waktu itu, rentetan laga Persib sudah mepet," kata Edi.

Laga Persib melawan Persitara sejatinya dihelat 25 April, namun akhirnya ditunda karena Persitara tidak mendapatkan izin tempat pertandingan. Sementara itu, laga Persib versus PSMS yang harusnya digelar 1 Mei juga batal karena Polwiltabes Bandung tidak mengizinkan laga Persib di Stadion Siliwangi.

Edi mengatakan, jadwal alternatif untuk pertandingan tunda hanya sekadar usulan jika melihat sepuluh pertandingan Persib terakhir sampai Juni. "Namun yang akan memutuskan semuanya BLI. Kalau ternyata dalam usulan waktu tersebut PSMS atau Persitara sedang melakoni jadwal padat, tentu mereka menolak," tuturnya.

"Derby Jabar"

Sementara itu, persiapan derby Jawa Barat antara Pelita Jaya Jabar (PJJ) melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kab. Bandung, Selasa (5/5) mendatang, telah rampung. Panitia pelaksana (panpel) PJJ menyediakan 25.000 lembar tiket untuk penonton yang ingin menyaksikan secara langsung laga tersebut.

Ketua Panpel PJJ Bambang Suhendro di sekretariat stadion, Kamis (30/4) mengatakan, secara teknis tidak ada persoalan berarti yang mengganggu persiapan pertandingan. Sampai kemarin, Bambang mengklaim persiapan telah mencapai 100%, termasuk izin dari kepolisian.

Menurut Bambang, panpel telah menyediakan 25.000 tiket untuk penonton yang ingin menyaksikan pertandingan langsung di stadion. Seluruh tiket sudah bisa dipesan di kantor Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya No. 20 Bandung, mulai Jumat (1/5) ini, pukul 10.00-17.00 WIB.

Sementara itu, calon penonton yang berdomisili di seputar Kabupaten Bandung dapat memesan tiket di Sekretariat Badan Pengelola Stadion Si Jalak Harupat, Jln. Raya Soreang-Cipatik. Panitia pelaksana juga akan menjual tiket pada hari H di Stadion Si Jalak Harupat, mulai pukul 10.00 WIB.

"Namun untuk menghindari terjadinya penumpukan pembeli pada hari H dan meminimalisasi praktik percaloan, kami imbau penonton untuk membeli tiket sebelum hari pertandingan," ujarnya.

Daftar harga tiket VIP Rp 50.000,00, tribun samping barat Rp 30.000,00, tribun timur Rp 20.000,00, tribun utara dan selatan Rp 10.000,00.

Mengingat partai antara dua kesebelasan ini akan menyedot banyak suporter, Bambang mengimbau agar penonton dapat bersikap dewasa sepanjang menyaksikan pertandingan. Namun, belajar dari pengalaman pertandingan sebelumnya, Bambang percaya baik bobotoh maupun pendukung PJJ akan menjaga suasana pertandingan tetap kondusif.

"Supaya pertandingan tetap kondusif dan berkualitas, mari dukung tim kesayangan kita dengan sportivitas," tuturnya

Latihan Diliburkan Dua Hari

Setelah menghadapi PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (28/4), para pemain Persib Bandung diberikan kesempatan berlibur selama dua hari. Eka Ramdani dan kawan-kawan akan kembali berlatih pada Jumat (1/5).

"Kita sudah memutuskan untuk meliburkan pemain dari program latihan selama dua hari. Kita latihan lagi mulai Jumat (1/5), pagi dan sore," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis, kepada wartawan "GM", Endan Suhendra dan Anwari Januar M. di Hotel Ibis Semarang, Selasa (28/4) malam.

Dikatakan Robby, keputusan diliburkannya pemain selama dua hari itu karena Persib memiliki sedikit waktu luang sebelum menghadapi Pelita Jaya Jawa Barat pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009. Rencananya, pertandingan tandang Persib melawan Pelita Jaya ini baru akan dimainkan pada Selasa (5/5), di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung. "Karena lawan PSMS pada tanggal 1 Mei diundur, kita baru akan main lagi pada 5 Mei 2009 melawan Pelita Jaya. Makanya, kita putuskan pemain diberikan kesempatan berlibur agar bisa fresh lagi," tambah mantan kapten Persib ini.

Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, laga kandang Persib melawan PSMS Medan ditunda. Pihak kepolisian tidak merekomendasikan izin keamanan untuk pertandingan 1 Mei 2009, karena bertepatan dengan Hari Buruh. Saat itu, konsentrasi pihak kepolisian tertuju kepada kemungkinan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang biasa dilakukan buruh sedunia pada hari itu.

Robby mengatakan, untuk sesi latihan Jumat (1/5), program sudah langsung dikonsentrasikan untuk pertandingan melawan Pelita Jaya. "Fokus latihan langsung untuk menghadapi Pelita Jaya," katanya.

Source: http://klik-galamedia.com
Meski tampil kurang agresif, Persib Bandung berhasil memenuhi ambisinya untuk memperpanjang rekor tak terkalahkan setelah mempermalukan PSIS Semarang 2-0 (0-0) pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (28/4) malam. Dua gol kemenangan Persib disumbangkan Christian Gonzales pada menit 64 dan Hilton Moriera menit ke-78.

Berkat kemenangan itu, posisi Persib memang tetap di peringkat keempat, namun bisa menambah nilai menjadi 58. Masih terpaut satu angka dari Sriwijaya FC yang berada di peringkat ketiga klasemen sementara.

Selain menambah angka, Persib melanjutkan rekor tak terkalahkannya hingga laga ke-17. Sedangkan untuk Hilton, dengan satu gol tambahan yang dibuatnya, ia bisa menyamai rekor gol terbaiknya dalam satu musim, yaitu 11 gol ketika memperkuat Deltras Sidoarjo pada LI XI/2005 dan LI XII/2006. Sementara Gonzales kembali memimpin daftar pencetak gol tersubur dengan raihan 20 gol, sama dengan Ngon A Djam dari Sriwijaya FC.

Kemenangan atas PSIS itu langsung disambut sukacita kubu Persib. Usai pertandingan, Pelatih Persib, Jaya Hartono mengatakan, kunci kemenangan timnya adalah terbukanya lini pertahanan PSIS pada babak kedua.

"Di babak pertama, lini tengah dan lini belakang PSIS sangat kuat. Tapi entah kenapa, mungkin karena ingin bermain terbuka, pada babak kedua, mereka sedikit longgar. Celah itulah yang kita manfaatkan, sehingga bisa mencuri dua gol," kata Jaya pada konferensi pers.

Sementara dari kubu PSIS, pelatih Bambang Nurdiansyah tidak hadir dalam acara konferensi pers. Namun Asisten Pelatih PSIS, Ahmad Muharyah mengatakan, timnya sudah berusaha meraih kemenangan, namun gagal karena memang kualitas pemain Persib di atas timnya.

Hari Salisburri

Wartawan "GM", Endan Suhendra dan Anwari Januar M. melaporkan dari Semarang, dalam pertandingan ini, selain Lorenzo Cabanas dan Maman Abdurahman yang kembali tampil setelah absen akibat akumulasi kartu kuning pada laga sebelumnya, juga menampilkan Hari Salisburri di posisi sayap kiri. Pada dua laga sebelumnya, posisi ini biasa ditempati Siswanto dan Atep secara bergantian.

Baik tuan rumah maupun PSIS memulai pertandingan dengan lamban. Sepanjang permainan praktis tidak ada aksi-aksi membahayakan yang dilakukan kedua tim. Tendangan ke gawang pertama baru terjadi memasuki menit ke-20 oleh striker PSIS, Jules Basile Onambele. Namun tendangan itu pun bisa ditangkap penjaga gawang Persib, Tema Mursadat.

Karena pergerakannya terlalu lamban, terutama saat turun membantu pertahanan, pada menit 37, Pelatih Persib Jaya Hartono menarik Hari dan menggantikannya dengan Atep. Tapi masuknya Atep pun belum mampu mendongkrak kecepatan para pemain Persib.

Pada menit 40, para pemain belakang Persib kembali melakukan kesalahan ketika mengantisipasi umpan silang. Beruntung, umpan silang yang lepas dari hadangan Nyeck Nyobe Georges Clement gagal dieksekusi dengan baik oleh Abdelaziz Dnibi yang berdiri bebas di dalam kotak penalti. Tendangan kaki kanannya melenceng di sebelah kiri gawang Tema. Hingga turun minum, pertandingan tetap monoton dan skor pun tak berubah 0-0.

Memasuki babak kedua, tempo permainan tidak banyak mengalami perubahan. Namun, Persib mulai mencoba mengambil kendali permainan. Pada menit 50, Persib mendapatkan peluang pertama, ketika tendangan kaki kiri Christian Gonzales yang memanfaatkan umpan Eka Ramdani masih bisa ditangkap kiper PSIS, Agus Murod Alfarizi.

Pada menit 64, Persib akhirnya bisa memecah kebuntuan melalui gol yang dicetak Gonzales. Gol ini berawal dari aksi solo run Cabanas dari lini tengah, yang kemudian menyodorkannya kepada Hilton. Sadar Gonzales berdiri bebas, Hilton menyodorkannya kepada striker asal Uruguay ini. Tanpa kesulitan, Gonzales menyonteknya untuk membobol gawang Agus Murod.

Menit ke-78, Persib menggandakan keunggulan lewat gol Hilton Moriera. Hilton membobol gawang Agus Murod setelah membelokkan arah bola hasil tendangan bebas Eka dari sektor kanan pertahanan PSIS.

Meski PSIS berusaha mengejar ketertinggalannya, hingga pertandingan usai, skor 2-0 untuk Persib tidak berubah.

Source: http://klik-galamedia.com

Persib Bertekad Perpanjang Rekor

Menghadapi tim papan bawah PSIS Semarang, Persib bertekad memperpanjang rekor tidak pernah kalah pada ajang Liga Super Indonesia (LSI) untuk ketujuh belas kalinya. Sejak ditaklukkan Sriwijaya FC 2-4 awal September lalu, Persib belum pernah terkalahkan pada enam belas laga selanjutnya.

Kendati membidik target tersebut, Pelatih Jaya Hartono menampik jika Persib dinilai menganggap enteng tim berjuluk "Mahesa Jenar" itu. Menurut dia, walaupun saat ini PSIS masih berkutat pada peringkat ke-17 klasemen, berbekal materi pemain muda, kekuatan tim yang berbasis di Semarang itu sulit untuk diprediksi.

"Pemain muda itu labil. Mereka bisa tampil luar biasa pada suatu pertandingan. Itulah mengapa kami tidak pernah menganggap remeh PSIS. Akan tetapi, kalau ditanya target, kami memang ingin mencuri poin di sini," ujar Jaya kepada wartawan Pikiran Rakyat Rika Rachmawati dan Andri Gurnita di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (27/4).

Kemungkinan absennya sejumlah pemain pilar PSIS, seperti Andenson Leke dan Denny Rumba karena cedera, dinilai Jaya bukan jaminan berkurangnya kekuatan PSIS. Demikian halnya dengan kepastian tidak tampilnya Johan Yoga Utama, Vava Ardila, dan penjaga gawang Basuki Setiabudi.

"Bambang Nurdiansyah itu pelatih bagus dan berpengalaman. Dia tahu bagaimana kondisi tim dan seperti apa meraciknya. Apalagi saat ini PSIS sangat butuh kemenangan untuk keluar dari zona degradasi. Ini bisa menjadi motivasi bagi PSIS dan membuat mereka sulit untuk dikalahkan," kata Jaya.

Untuk memuluskan langkahnya dalam menaklukkan tim asuhan Bambang, yang notabene merupakan instrukturnya saat mengambil kursus lisensi C, Jaya mengaku akan memberikan kebebasan kepada pemain untuk melakukan improvisasi di lapangan. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan rotasi pemain.

Pertandingan Persib melawan PSIS akan digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (28/4) ini, pukul 19.00 WIB, tanpa penonton. Pada putaran pertama di Bandung, Persib menang 3-1.

Waspadai Gonzales

Sementara itu, PSIS yang kemungkinan kehilangan lima pemain pada laga tersebut, akan memanfaatkan masalah yang melingkupi Persib dengan deretan pemain bintangnya. Bambang juga mengaku akan memberikan perhatian khusus pada Gonzales.

"Secara materi, Persib prima. Dengan materi pemain yang dimilikinya, seharusnya tim ini menjadi kandidat kuat juara. Akan tetapi, dengan hasil yang mereka raih hingga saat ini, bisa dibilang ada masalah di dalam. Ini yang akan kita manfaatkan," kata Bambang.

Kendati demikian, menyadari kekuatan yang terpaut cukup jauh, Bambang mengaku telah menyiapkan kiat dan strategi khusus untuk menaklukkan tim asuhan Jaya Hartono itu. Namun, menurut dia, semua itu membutuhkan kerja keras, yang memang menjadi andalan timnya untuk menjamu Eka dkk.

"Kami tentu akan tampil menyerang. Kami akan berusaha keras mengimbangi Persib. Saya tidak akan menginstruksikan pemain melakukan penjagaan khusus. Siapa pun yang sedang berada di kotak enam belas dan merasa ada pemain lawan yang membahayakan gawang, dia bertanggung jawab menghentikannya," ujar Bambang.

Kendati demikian, ia tidak menampik jika timnya akan memberikan perhatian khusus pada Gonzales. Oleh karena itu, ia mengaku membutuhkan keberadaan Leke dan Rumba pada formasi timnya Selasa malam ini. Menurut Bambang, kemungkinan keduanya tampil masih 50:50.

"Persib punya dua striker berbahaya, Gonzales dan Hilton. Oleh karena itu, saya butuh Leke di tengah. Leke dan Rumba saat ini sedang cedera. Rumba beberapa hari lalu terjatuh dari motornya. Mudah-mudahan saja besok mereka bisa tampil. Peluangnya lima puluh persen," kata Bambang.

Jika keduanya terpaksa absen, PSIS telah menyiapkan Heri Susilo untuk mengisi posisi Leke di sentral bek. Ia akan berduet dengan Idrus Gunawan. Posisi Heri di di bek kanan akan dipercayakan kepada Aulia Tri. Sementara posisi bek kiri akan ditempati Restu Kartiko

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Rabu, 08 April 2009

Nyeck Nyobe Tetap Bersama Persib

Setelah sempat menimbulkan polemik, akhirnya stopper Nyeck Nyobe George Clement dipastikan akan memperkuat Persib hingga akhir musim kompetisi. Selasa (7/4), manajemen Persib dan sang agen, Denis Jules Onana sepakat, Nyeck akan melanjutkan kontrak dengan Persib tanpa harus melalui adendum baru.

"Tadi pagi saya sudah memanggil Nyeck. Kami bicara empat mata dan sudah mencapai kesepakatan bahwa Nyeck akan tetap di Persib. Walaupun kompetisi harus berakhir Desember, Nyeck mengaku siap membela Persib," tutur Asisten Manajer Umuh Muchtar di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Selasa sore.

Mengenai masalah sang agen, lanjut Umuh, Nyeck menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Namun yang pasti, secara pribadi, pemain asal Kamerun yang jarang bersuara itu mengaku akan bergabung dengan empat pemain asing lainnya yang sebelumnya telah menyatakan kesediaannya untuk membela Persib hingga kompetisi berakhir.

"Tidak lama setelah saya bicara dengan Nyeck, Onana menelefon. Awalnya, dia tetap bersikeras agar Persib membuat adendum baru jika ingin memperpanjang kontrak Nyeck. Akan tetapi, saya tegaskan pada Onana bahwa Persib akan tetap berpegang pada kontrak lama dan tidak akan membuat adendum baru," ujar Umuh.

Setelah melalui pembicaraan yang cukup lama, katanya, akhirnya Onana mau mengikuti semua ketentuan Persib. Onana sepakat, kontrak Nyeck akan diperpanjang hingga akhir kompetisi dan Persib hanya tinggal membayar sisa gaji, tanpa harus kembali menuangkannya dalam adendum baru.

Dihubungi Selasa malam, Onana membenarkan bahwa antara dirinya dengan manajemen Persib telah tercapai kesepakatan terkait kontrak Nyeck yang berakhir 15 April ini. Dia mengaku melunak atas dasar kepercayaan terhadap perkataan asisten manajer.

"Tadi pagi saya sudah bicara dengan Pak Umuh. Saya tahu dia adalah orang yang peduli dengan Persib dan pemain. Kami sudah sama-sama mengerti dan sepakat tidak perlu ada adendum baru. Ini semua karena jaminan Pak Umuh. Saya percaya, dia tidak akan mengecewakan. Mudah-mudahan semua akan berjalan sesuai dengan komitmen yang telah disepakati," kata Onana.

Dengan tercapainya kesepakatan ini, kelima pemain Persib telah menyatakan kesiapannya untuk memperkuat tim hingga kompetisi berakhir, walaupun kontraknya telah berakhir. Berdasarkan rencana Badan Liga Indonesia (BLI), kompetisi musim ini akan berakhir pada 13 Juni. Sayang, seperti biasa, Nyeck tidak bisa dimintai komentar.

Skuad lokal

Memasuki masa kompetisi yang akan segera bergulir, mantan pemain Persib Adjat Sudrajat yang ditemui di Stadion Persib menekankan, "Maung Bandung" harus berani memberikan kesempatan pada pemain muda untuk tampil. Menurut dia, sayang, jika pemain yang dikontrak ratusan juta harus selalu duduk di bangku cadangan.

"Kalau yang main itu-itu saja, buat apa mengontrak 25 pemain, sudah saja 11. Sayangkan, uang kontrak misalnya Rp 500 juta per tahun, tetapi enggak pernah main? Kasihlah mereka kesempatan, jangan selalu percaya dengan pemain asing. Ini kesempatan mereka untuk unjuk gigi, saat jadwal kompetisi sangat padat," tuturnya.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

PSSI Janji Cabut "Surat Perintah"-nya

Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, berjanji akan mencabut "surat perintah"-nya kepada Badan Liga Indonesia (BLI) jika diketahui Sriwijaya FC sudah kembali ke Indonesia sebelum 11 April 2009. Pasalnya, alasan itulah yang menjadi dalih Sriwijaya FC ketika mengajukan surat permohonan pengunduran jadwal pertandingannya melawan Persib Bandung pada leg kedua babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, dari tanggal 12 April ke 14 April 2009.

Paling tidak, janji Nurdin itu disampaikannya kepada Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib untuk CDSSI, Edi Djukardi, Selasa (7/4). Menurut pengakuan Edi, yang juga menjabat Sekretaris Badan Pengelola Persib, setelah mengirim pesan singkat berisi kekecewaan Persib atas keputusan sepihak PSSI, Nurdin langsung meneleponnya.

"Saat menelepon saya, Nurdin bilang akan mencabut surat permintaan pengunduran jadwal pertandingan Persib melawan Sriwijaya FC, jika belakangan diketahui mereka sudah datang dari Jepang pada 10 April. Nurdin bilang, ia mengabulkan permohonan Sriwijaya karena mereka beralasan baru masuk ke Indonesia pada tanggal 11 April," papar Edi di Kantor Klub Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (7/4).

Alasan Sriwijaya FC dalam surat permohonannya itu dibenarkan oleh Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono. Namun soal perubahan jadwal oleh PSSI itu, Joko mengatakan, hal itu sudah di luar tanggung jawab BLI. "Pertimbangan PSSI karena Sriwijaya baru masuk Indonesia tanggal 11 April. Jadi tidak mungkin langsung main tanggal 12 April," kata Joko.

Dijelaskan Edi, sebelum menghadapi Persib, Sriwijaya FC memang harus memainkan pertandingan away melawan Gamba Osaka di ajang Liga Champions Asia (LCA) pada 8 April 2009. "Kalau mainnya tanggal 8 April, logikanya mereka sudah pulang ke Indonesia keesokan harinya. Jadi paling lambat tanggal 10 April, Sriwijaya sudah masuk ke Indonesia lagi," kata Edi.

Surat keberatan

Kendati tetap berpatokan pada penetapan jadwal sebelumnya dari BLI, yaitu 12 April 2009, namun Badan Pengelola Persib tetap melayangkan surat resmi keberatan atas munculnya "surat perintah" dari PSSI itu. Surat tersebut dikirimkan Persib pada Selasa (7/4) pagi.

"Kepada Nurdin, saya bilang keputusannya memundurkan jadwal sangat sepihak karena tidak berkonsultasi dulu dengan Persib. Selain itu, kita juga mengajukan keberatan atas ketetapan itu, karena sejauh ini kita sudah berjuang keras mengupayakan izin keamanan untuk pertandingan tanggal 12 April," kata Edi.

Selain Persib, munculnya "surat perintah" Nurdin ini, seperti diakui Edi, juga membingungkan pihak kepolisian. "Tadi pagi (kemarin, red) pihak kepolisian pun sudah telepon saya. Mereka bertanya, mana jadwal yang benar, tanggal 12 April atau 14 April," tutur Edi.

Source: http://klik-galamedia.com

Persib Siap Lepas "Stopper" Nyeck Nyobe

Persib siap melepas stopper Nyeck Nyobe George Clement jika tidak tercapai kesepakatan dengan sang agen, Denis Jules Onana. Jika pemain asal Kamerun itu memilih untuk tidak melanjutkan kontrak, Asisten Manajer Umuh Muchtar menegaskan, Persib tidak akan menghalangi.

"Manajer tidak akan membuat adendum baru. Kami akan tetap berpegang teguh dengan kontrak awal. Kalau Nyeck tidak mau memperpanjang kontrak, silakan saja. Kami tidak akan ambil pusing," tutur Umuh di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Senin (6/4).

Kendati demikian, Umuh meminta, bobotoh tidak memberikan stigma negatif kepada Nyeck. "Ini adalah ulah agennya, bukan pemain. Nyeck mungkin enggak tahu apa-apa, dia hanya menyampaikan surat dari agennya. Jadi, bobotoh jangan berpikir negatif soal dia," tutur Umuh.

Seperti diberitakan "PR" sebelumnya, beberapa hari lalu Onana mengirimkan surat kepada Persib untuk mempertanyakan kelanjutan kontrak Nyeck. Onana meminta, Persib membuat adendum baru yang menyatakan bahwa Nyeck tetap bergabung bersama Persib hingga akhir musim. Kontrak Nyeck dengan Persib berakhir 15 April.

Namun, Persib menilai, pembuatan adendum baru tidak diperlukan karena masalah ini telah diatur pada pasal dua ayat tujuh perjanjian kontrak pemain. Menurut pasal tersebut, jika kompetisi masih berlangsung ketika kontrak pemain sudah berakhir, atas kesepakatan kedua belah pihak, kontrak diperpanjang dan klub tinggal membayar sisa gaji pemain hingga akhir kompetisi.

"Empat pemain yang lain tidak masalah dengan hal ini. Mereka sudah menyatakan siap untuk memperkuat Persib hingga akhir kompetisi. Kalau keinginan agen Nyeck untuk membuat adendum baru dituruti, nanti yang lain bisa ikut-ikutan. Manajemen harus tegas dengan masalah ini," ujar Umuh.

Di sisi lain, Onana juga tetap bersikeras agar Persib membuat adendum baru. "Kalau tidak ada adendum baru, berarti Persib tidak mau melanjutkan kontrak. Kontrak Nyeck selesai 15 April. Kalau Persib masih ingin memakai Nyeck, berarti harus dilakukan perpanjangan kontrak dan harus dibuat dalam bentuk adendum," tutur Onana.

Dengan demikian, menurut dia, ada hitam di atas putih yang menyatakan, Nyeck memperkuat Persib hingga akhir kompetisi. "Kenapa Persib begitu keras kepala? Saya tidak mengerti Persib. Kenapa tidak mau belajar dari kejadian masa lalu, waktu Bekamenga pergi?" katanya.

Padahal, menurut Onana, pembuatan adendum baru tidak memerlukan biaya, hanya membuat selembar kertas dan ditandatangani kedua belah pihak. "Tidak perlu modal, tidak pakai rupiah, hanya membuat surat dan tinggal tanda tangan saja, selesai," ujar Onana.

Sayang, hingga saat ini Nyeck belum memberikan komentar. Bahkan, ia pun belum bersuara kepada pihak manajemen karena ketika seluruh pemain asing dikumpulkan, ia tidak hadir. Sampai sekarang pun Nyeck belum melakukan pertemuan khusus dengan manajemen.

Gaji pemain

Sementara itu, untuk menjaga kondusivitas pemain menghadapi leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia, Umuh menyediakan dana talangan sebesar Rp 2 miliar untuk membayar gaji pemain dan ofisial. Menurut Umuh, gaji akan segera dibayarkan Selasa ini atau paling lambat Rabu pagi.

"Ini dana talangan dari kas pribadi. Pada tahap pertama ini saya siapkan dana talangan Rp 2 miliar untuk membayar gaji pemain satu bulan, ofisial dua bulan, dan persiapan kebutuhan Copa. Kalau gaji selanjutnya kembali tertunda, saya sudah siapkan Rp 1 muliar lagi sebagai talangan. Total, saya siapkan Rp 3 miliar," katanya.

Kebijakan itu, menurut Umuh, diambil agar konsentrasi pemain untuk meghadapi copa tidak terganggu. Bagaimanapun, masalah gaji sangat krusial karena bisa memecah konsentrasi pemain. "Mudah-mudahan semua lancar dan Persib bisa berdarah lagi.

Masalah gaji yang bisa mengganggu konsentrasi juga dibenarkan pelatih Jaya Hartono. Menurut dia, secara psikis persiapan kompetisi akan terganggu karena tidak sedikit pemain yang hanya menggantungkan hidupnya dari sepak bola.

"Alhamdulillah, dengan adanya kabar ini pemain mulai terlihat lebih konsentrasi dalam berlatih, walaupun belum sepenuhnya karena gaji belum di tangan," ujar Jaya seusai latihan. Pada latihan tersebut libero Maman Abdurrahman absen karena ayahnya menjalani operasi.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Persib Diperlakukan tak Adil

Persib merasa diperlakukan tidak adil oleh PSSI yang mengabulkan permohonan Sriwijaya FC untuk mengundurkan leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia melawan Persib secara sepihak, dari 12 April menjadi 14 April.

Persib sendiri tidak pernah ditanya tentang masalah pengunduran tersebut, padahal Persib baru saja mendapatkan lampu hijau dari Kapolres Bandung, Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, untuk menggelar pertandingan sesuai jadwal, 12 April, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

Persib mendapat pemberitahuan resmi melalui surat tembusan PSSI yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan ditujukan kepada Ketua Badan Liga Indonesia (BLI). Surat bernomor 827/ UDN/333/ IV-09 tertanggal 6 April itu diterima Persib Senin (6/4), pukul 16.19 WIB.

Dalam surat itu disebutkan, atas dasar surat dari Sriwijaya FC per tanggal 4 April, PSSI menyetujui permohonan Sriwijaya untuk mengundurkan pertandingan Persib-Sriwijaya FC leg kedua babak "16 Besar" Copa Indonesia dari 12 April menjadi 14 April. Tembusan juga dikirimkan ke kubu Sriwijaya FC.

"Tadi BLI mendapat surat dari Ketua Umum PSSI. Ketua Umum menginstruksikan agar pertandingan Copa antara Persib dan Sriwijaya FC diundur menjadi 14 April. Pertimbangannya, pada 10 atau 11 April Sriwijaya baru sampai di tanah air setelah menjalani pertandingan di Osaka," tutur Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.

Menyikapi surat tersebut, menurut Joko, mau tidak mau BLI harus menyetujui karena bersifat instruksi. Padahal, sebelumnya mereka sempat menolak permohonan Sriwijaya FC. Alasannya, karena dalam menetapkan jadwal Copa 12 April, BLI telah memperhitungkan pertandingan Sriwijaya di Osaka.

"Bagi BLI, sebenarnya penetapan 12 April itu sudah jadwal lama. Bagi kami, 12 April atau tanggal lain tinggal persoalan izin. Oleh karena itu, ketika Persib menyatakan 12 April sudah mendapat izin kepolisian, kami langsung merilis jadwal resmi," tuturnya.

Lantas, menurut Joko, ketika ada surat permohonan dari Sriwijaya untuk mengundurkan jadwal, BLI pun menolak. "Kami tidak bisa memenuhi permohonan dari Sriwijaya karena aturannya harus diajukan satu pekan sebelumnya. Kami mempersilakan mereka mengajukan permohonan ke Ketua Umum dan ternyata disetujui," kata Joko.

Alhasil, pertandingan Persib-Sriwijaya FC pun resmi diundur dua hari, menjadi 14 April. Hal ini membuat Persib yang bertindak sebagai tuan rumah diliputi kekecewaan.

"Masalah ini sudah dilaporkan kepada Ketua dan Wakil Ketua BPP (Badan Pengelola Persib), juga manajer tim. Atas laporan ini, Ketua BPP memerintahkan saya agar mengirimkan surat protes ke PSSI atas perlakuan yang tidak adil terhadap Persib," tutur Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persib untuk Copa Indonesia, Edi Jukardi, dihubungi "PR", Senin (6/4) malam.

Salah satu indikatornya, menurut Edi, laga kandang Persib melawan Persik Kediri yang terpaksa dialihkan ke Solo akibat masalah perizinan. Saat itu, Persib yang baru saja pulang menjalani partai kandang di Wamena tetap diharuskan berangkat ke Solo untuk menjalani pertandingan.

"Waktu itu Persib tidak diberi kesempatan untuk mengundurkan waktu pertandingan. Tidak ada toleransi dari BLI. Pilihannya, bertanding atau Persib dikenai sanksi. Persib pun terpaksa berangkat subuh, padahal sore harinya sudah harus bertanding. Ini jelas tidak adil," tutur Edi.

Kekecewaan senada, menurut Edi, dilontarkan Ketua BPP, Dada Rosada di kediamannya di Ciparay. "Ketua mengatakan, ini menunjukkan betapa karut-marutnya penyelenggaraan kompetisi di tanah air. Inilah model pengelolaan kompetisi profesional yang dicontohkan PSSI pada kita. Begitu komentar ketua," kata Edi Jukardi.

Selain masalah ketidakadilan, menurut Edi, Persib juga kecewa karena usaha untuk meyakinkan pihak kepolisian agar pertandingan bisa digelar 12 April seakan tidak dihargai. "Sekarang, biar bobotoh yang memberi penilaian akhir. Kami sudah setengah mati meyakinkan kepolisian untuk 12 April," tuturnya.

Ungkapan kekecewaan juga dilontarkan Asisten Manajer, Umuh Muchtar. "PSSI tidak konsisten. Manajemen tetap bersikeras agar pertandingan digelar 12 April, kalau 14 April tidak mau. Kenapa PSSI seperti mempermainkan Persib. Kami akan berusaha memperjuangkan agar pertandingan tetap digelar 12 April, sesuai jadwal," kata Umuh.

Perihal permohonan pengunduran jadwal ini sudah pernah dilontarkan pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan beberapa waktu lalu. Saat itu, Rahmad menuturkan, Sriwijaya mengajukan permohonan agar PSSI mengundurkan pertandingan satu hari, menjadi 13 April.

Alasannya, pada 8 April Sriwijaya baru saja menjalani laga tandang melawan Gamba Osaka di Jepang dan baru akan tiba di tanah air pada 10 April. Kami harap, PSSI bisa mengabulkan permohonan ini untuk memberikan kesempatan recovery pada pemain," tutur Rahmad kala itu.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Jumat, 03 April 2009

Si Jalak Harupat, Alternatif Sentralisasi

Badan Liga Indonesia (BLI) mengincar Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat alternatif menggelar sentralisasi pertandingan tunda Liga Super Indonesia (LSI). Hal itu diketahui setelah BLI melayangkan surat permohonan izin resmi kepada Bupati Bandung tentang penggunaan stadion kebanggaan warga masyarakat Kab. Bandung ini.

"Tadi sore kita menerima faks dari BLI tentang keinginan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat alternatif sentralisai pertandingan tunda LSI. Kami akan melaporkan dulu kepada bupati. Jadi belum ada kami jawab," ujar Plh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kab. Bandung, Drs. Dadan Rochendi.

Menanggapi surat permohonan tersebut, Dispopar sangat mendukung maksud dari BLI untuk menggelar sentralisasi pertandingan tunda LSI. Dalam hal ini, pihaknya juga tidak keberatan jika Stadion Si Jalak Harupat digunakan. "Untuk penggunaan stadion, tidak ada masalah dan bisa digunakan untuk kepentingan tersebut," ungkapnya.

Namun, Dadan tidak bisa menjamin masalah perizinan dari pihak keamanan. Dikatakannya, mengenai perizinan, Dadan menyerahkan sepenuhnya kepada BLI untuk mengurusnya ke Polres Bandung.

"Diizinkan atau tidak tentang pertandingan yang akan dipusatkan di Stadion Si Jalak Harupat, kami tidak bisa menjamin, karena keputusannya ada di kepolisian. Untuk masalah perizian tersebut, kami serahkan kepada BLI untuk mengurusnya," kata Dadan.

Gagal bertemu kapolres

Sementara itu, utusan Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung di ajang Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 gagal bertemu dengan Kapolres Bandung, AKBP Imran Yunus. Kedatangan utusan Panpel Copa ke Mapolres Bandung di Soreang, Kab. Bandung itu tidak lain untuk mengonsultasikan kemungkinan pertandingan leg kedua babak "16 Besar" CDSSI 2008-2009 antara Persib dan Sriwijaya FC, bisa tetap dimainkan pada 12 April mendatang.

"Karena Kapolresnya tengah ada acara, kita tidak sempat bertemu. Rencananya, baru besok (hari ini, red) kita akan bertemu Kapolres Bandung lagi," kata Sekretaris Panpel Copa Persib, H. Syarief Hidayat di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (2/4).

Selain untuk mengurusi masalah perizinan, Panpel Copa Persib juga mengaku sudah melayangkan surat permohonan booking Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

Seperti diberitakan "GM", Kamis (2/4), Panpel Copa sudah diberi tenggat waktu tanggal 4 April 2009 untuk mengantongi izin keamanan dari kepolisian, jika ingin tetap menggelar laga Persib kontra Sriwijaya FC pada 12 April 2009. Jika hingga tanggal tersebut, izin keamanan belum dikantongi, BLI dipastikan akan menjadwal ulang laga tersebut. BLI sudah menetapkan tanggal 27 April 2009 sebagai alternatifnya.
Source: http://www.klik-galamedia.com

"Leg" Kedua Tetap 12 April?

Nasib leg kedua babak "Enam Belas Besar" Copa Indonesia antara Persib dan Sriwijaya FC berada di tangan Kapolda Jabar. Namun, walaupun izin Kapolda belum dikantongi, Persib berharap pertandingan bisa digelar sesuai jadwal, pada 12 April, di Bandung.

"Ada peluang pertandingan digelar 12 April, asalkan pemilu berjalan aman. Akan tetapi, bisa juga 27 April. Kami masih menunggu keputusan Kapolda. Kalau izin Kapolda turun, baik BLI, panpel, maupun tim, siap menggelar pertandingan sesuai jadwal," ujar Sekretaris Badan Pengelola Persib (BPP) Edi Djukardi di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya, Bandung, Rabu (1/4).

Hingga saat ini Badan Liga Indonesia (BLI) belum mengubah jadwal pertandingan, tetap 12 April. BLI memberikan waktu bagi Persib untuk melakukan pendekatan dengan pihak keamanan hingga 4 April. Jika sampai tanggal tersebut izin tidak juga dikantongi, pertandingan dipastikan dijadwal ulang, menjadi 27 April.

"Kemarin malam kami mendapat surat dari BLI. Isinya, kalau sampai 4 April tidak keluar izin dari kepolisian, pertandingan akan dijadwal ulang. Kepastian harus sudah diperoleh satu pekan sebelumnya karena BLI harus mengabari perangkat pertandingan, pihak sponsor, termasuk tim tamu," katanya.

Surat tersebut, menurut Edi, sudah dikirimkan ke Polda Rabu pagi. Selain surat permohonan izin menggelar leg kedua Copa, BLI juga mengajukan surat permohonan izin kepada Kapolda Jabar untuk menggelar pertandingan pada 16 April sampai 5 Mei di Stadion Si Jalak Harupat, terkait rencana sentralisasi pertandingan yang tertunda.

Untuk merealisasikan keinginan tersebut, menurut Edi, saat ini Persib sudah melakukan pendekatan, khususnya Polda Jabar. Bahkan, Wakil Ketua BPP, Edi Siswadi juga sudah melakukan kontak dengan Kapolda. Sayang, disinyalir karena jadwal yang padat dalam mengamankan pemilu, Kapolda belum bisa ditemui perwakilan dari Persib.

"Mudah-mudahan Kapolda mengizinkan pertandingan 12 April di Bandung. Harapannya, tentu saja dengan penonton, supaya ramai," tuturnya.

Terbukanya peluang untuk menggelar pertandingan pada 12 April di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung juga dilontarkan Asisten Manajer Persib Umuh Muchtar. Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan informalnya dengan Kapolda saat makan malam beberapa hari lalu, ada sinyal positif bahwa pertandingan bisa digelar sesuai jadwal di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

"Kemungkinan ada, saya optimistis. Mudah-mudahan saja Kapolda memberikan izin. Kapolda itu bijaksana. Kalau memang keadaan Kota Bandung aman selama pemilu, bukan tidak mungkin izin pertandingan akan diberikan. Kita berdoa saja bersama-sama," tutur Umuh ditemui di Mes Persib.