Jabatan komisaris dan direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) akan ditentukan hari ini, Kamis (11/12) dalam rapat antara Mandataris Pembentukan Badan Hukum, H. Dada Rosada dengan 31 anggota klub Persib. Pada rapat tersebut direncanakan disusun syarat-syarat menjadi komisaris dan direktur PT PBB.
"Baru besok (hari ini, red) kita akan bertemu dengan 31 klub anggota Persib. Mereka akan memberikan masukan tentang PT PBB," ujar H. Dada Rosada di Hotel Aston Tropicana, Jln. Cihampelas Bandung, Rabu (10/12).
Menurutnya, untuk menentukan orang yang akan ditunjuk menjadi komisaris dan direksi tidak mudah. Oleh karenanya, diperlukan masukan dari para klub anggota Persib yang nantinya menjadi anggota pengurus cabang (pengcab) PSSI Kota Bandung. "Masukan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan komisaris dan direksi," katanya.
Kendati demikian, untuk jajaran komisaris diperkirakan dapat diisi oleh orang yang mau memberikan modal bagi PT PBB. "Jika mampu memberikan modal minimal sebesar Rp 26 miliar atau untuk kebutuhan Persib selama satu musim, ya bisa langsung jadi komisaris. Tetapi sulit untuk mencari orang yang mau seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, nominasi calon pendiri PT PBB hampir dipastikan akan dipegang oleh ketiga nama yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu Iwan Hanafi Dharmawan (Ketua Kadin Jawa Barat), Uce S. Suganda (mantan Direktur Umum Bank Jabar), dan Yoyo S. Adiredja (Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat).
Sedangkan salah satu nominasi pendiri PT PBB, Uce S. Suganda mengaku belum memiliki nama-nama yang akan dijadikan komisaris atau direksi. "Sejauh ini belum ada pembahasan lagi. Saya pun belum kembali bertemu dengan Pak Dada," katanya.
Rabu, 10 Desember 2008
Jaya, "Amankan Leg Pertama"
Tim Pelatih Persib Bandung berharap para pemain bisa mengamankan leg pertama Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008 saat menjamu PSDS Deli Serdang di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Sabtu (13/12) dengan kemenangan. Pasalnya kemenangan tersebut akan menjadi modal penting dalam melakoni leg kedua di kandang lawan, Kamis (18/12) mendatang.
"Yang penting pada saat menjamu PSDS nanti, anak-anak bisa mengamankan pertandingan dengan kemenangan. Supaya kita tidak terlalu berat saat bertandang ke PSDS," ungkap pelatih Persib, Jaya Hartono usai memandu latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Rabu (10/12).
Salah satu cara untuk meraih target, Jaya berharap anak asuhnya bisa memanfaatkan semua peluang menjadi gol. Apalagi setiap peluang dilalui dengan proses yang tidak mudah.
"Saya inginkan anak-anak banyak menciptakan peluang dan memaksimalkannya menjadi gol. Jangan sampai mereka membuang-buang peluang yang sudah ada," sambung mantan pelatih Deltras Sidoarjo tersebut.
Bahkan walaupun dari segi kasta Persib lebih tinggi dibanding PSDS yang hanya berlaga di Divisi Utama, namun Jaya tetap mengingatkan tetap waspada. Tim sekelas PSDS, menurut Jaya,memiliki motivasi tinggi jika berhadapan dengan tim yang berada di atasnya.
"Mereka bukan pemain junior, tapi pemain profesional. Apalagi mereka berlaga di Divisi Utama bukan dari Divisi I atau II," katanya.
Ditegaskan Jaya, para pemain jangan sampai lengah, apalagi menganggap enteng lawan. "Kita jangan sampai lengah karena mereka sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kita. Para pemain PSDS sudah sangat mengerti pola bertahan dan menyerang dengan sama baiknya," tegas Jaya.
Menjelang laga nanti, Jaya juga enggan membebani pemain dengan gol yang harus diciptakan. "Tidak ada target jumlah gol yang harus dicetak anak-anak ke gawang PSDS. Kita tidak ingin anak-anak terbebani jika mereka diberi target gol," katanya.
Bola mati
Sementara itu mulai Kamis (11/12) ini, tim Persib hanya akan melakoni latihan pada sore hari. "Latihan pagi tidak ada untuk memberikan kesempatan anak-anak beristirahat. Untuk latihan sore pun hanya mengasah tendangan bola-bola mati," jelasnya.
Program latihan tersebut, lanjut Jaya, memang sudah dirancang sebelumnya. Latihan ini dilakukan untuk memaksimalkan setiap bola mati yang diperoleh Persib. "Kita ingin memaksimalkannya karena 80% tendangan bola mati itu bisa menjadi gol," tegasnya.
"Yang penting pada saat menjamu PSDS nanti, anak-anak bisa mengamankan pertandingan dengan kemenangan. Supaya kita tidak terlalu berat saat bertandang ke PSDS," ungkap pelatih Persib, Jaya Hartono usai memandu latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Rabu (10/12).
Salah satu cara untuk meraih target, Jaya berharap anak asuhnya bisa memanfaatkan semua peluang menjadi gol. Apalagi setiap peluang dilalui dengan proses yang tidak mudah.
"Saya inginkan anak-anak banyak menciptakan peluang dan memaksimalkannya menjadi gol. Jangan sampai mereka membuang-buang peluang yang sudah ada," sambung mantan pelatih Deltras Sidoarjo tersebut.
Bahkan walaupun dari segi kasta Persib lebih tinggi dibanding PSDS yang hanya berlaga di Divisi Utama, namun Jaya tetap mengingatkan tetap waspada. Tim sekelas PSDS, menurut Jaya,memiliki motivasi tinggi jika berhadapan dengan tim yang berada di atasnya.
"Mereka bukan pemain junior, tapi pemain profesional. Apalagi mereka berlaga di Divisi Utama bukan dari Divisi I atau II," katanya.
Ditegaskan Jaya, para pemain jangan sampai lengah, apalagi menganggap enteng lawan. "Kita jangan sampai lengah karena mereka sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kita. Para pemain PSDS sudah sangat mengerti pola bertahan dan menyerang dengan sama baiknya," tegas Jaya.
Menjelang laga nanti, Jaya juga enggan membebani pemain dengan gol yang harus diciptakan. "Tidak ada target jumlah gol yang harus dicetak anak-anak ke gawang PSDS. Kita tidak ingin anak-anak terbebani jika mereka diberi target gol," katanya.
Bola mati
Sementara itu mulai Kamis (11/12) ini, tim Persib hanya akan melakoni latihan pada sore hari. "Latihan pagi tidak ada untuk memberikan kesempatan anak-anak beristirahat. Untuk latihan sore pun hanya mengasah tendangan bola-bola mati," jelasnya.
Program latihan tersebut, lanjut Jaya, memang sudah dirancang sebelumnya. Latihan ini dilakukan untuk memaksimalkan setiap bola mati yang diperoleh Persib. "Kita ingin memaksimalkannya karena 80% tendangan bola mati itu bisa menjadi gol," tegasnya.
SOR Gedebage Dipastikan Dikelola Pemkot Bandung
Kepemilikan dan pengelolaan Stadion Gedebage hampir dipastikan berada di tangan Pemkot Bandung. Keputusan itu berdasarkan kesepakatan terbaru antara Pemprov Jabar dengan Pemkot Bandung.
"Pada MoU terdahulu anggaran ditentukan 60% dari pemprov dan 40% dari pemkot, namun sekarang tidak seperti itu. Tetapi yang pasti pemprov sudah setuju untuk memberikan anggaran yang bersifat bantuan daerah. Sehingga kemungkinan stadion tetap menjadi milik Pemkot Bandung," ujar Dada di Hotel Aston Tropicana, Jln. Cihampelas, Rabu (10/12).
Walaupun tidak memiliki SOR Gedebage, lanjut Dada, tapi anggaran Pemprov Jabar tetap lebih besar dibandingkan dengan Pemkot Bandung. Memang hingga saat ini belum ditentukan besaran bantuannya, termasuk di tahun anggaran 2009.
Dada mencontohkan, pembangunan SOR Gedebage dengan pembangunan jalan di Kota Bandung. "Walaupun pembiayaannya dikelola Pemprov Jabar, tetapi pengelolaannya tetap diserahkan pada Pemkot Bandung," katanya.
Selanjutnya dikatakan Dada, hal-hal yang berkaitan dengan anggaran masih dalam pembicaraan. "Meski tidak ditentukan besarannya, namun pemprov siap membantu keuangannya secara proporsional. Kerja sama akan disesuaikan dan dikondisikan," tutur Dada.
MoU baru
Sementara itu, Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, MoU baru pembangunan SOR Gedebage antara Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar sudah disiapkan. Namun MoU baru itu tidak mengikat dan lebih fleksibel dibanding MoU terdahulu.
"Fleksibel dalam arti dalam MoU itu tertuang anggaran sebesar Rp 623 miliar. Tetapi tidak ditentukan besaran yang harus dikeluarkan oleh Pemprov Jabar. Bantuan dari pemprov itu juga akan dikaitkan dengan perda tahun jamak Kota Bandung. Sehingga nantinya kita juga akan tentukan berapa besaran setelah ada kepastian bantuan dari pemprov," kata Edi, beberapa waktu lalu.
Bantuan yang akan diberikan, lanjutnya, sepenuhnya diserahkan pada Pemprov Jabar yang realisasinya dilakukan setiap tahun. "Ini dimulai pada 2009. Besarannya terserah pemprov," jelasnya.
Edi juga mengatakan, meski bantuan pemprov lebih besar , namun teknis pengelolaannya diserahkan kepada Pemkot Bandung.
"Pada MoU terdahulu anggaran ditentukan 60% dari pemprov dan 40% dari pemkot, namun sekarang tidak seperti itu. Tetapi yang pasti pemprov sudah setuju untuk memberikan anggaran yang bersifat bantuan daerah. Sehingga kemungkinan stadion tetap menjadi milik Pemkot Bandung," ujar Dada di Hotel Aston Tropicana, Jln. Cihampelas, Rabu (10/12).
Walaupun tidak memiliki SOR Gedebage, lanjut Dada, tapi anggaran Pemprov Jabar tetap lebih besar dibandingkan dengan Pemkot Bandung. Memang hingga saat ini belum ditentukan besaran bantuannya, termasuk di tahun anggaran 2009.
Dada mencontohkan, pembangunan SOR Gedebage dengan pembangunan jalan di Kota Bandung. "Walaupun pembiayaannya dikelola Pemprov Jabar, tetapi pengelolaannya tetap diserahkan pada Pemkot Bandung," katanya.
Selanjutnya dikatakan Dada, hal-hal yang berkaitan dengan anggaran masih dalam pembicaraan. "Meski tidak ditentukan besarannya, namun pemprov siap membantu keuangannya secara proporsional. Kerja sama akan disesuaikan dan dikondisikan," tutur Dada.
MoU baru
Sementara itu, Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, MoU baru pembangunan SOR Gedebage antara Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar sudah disiapkan. Namun MoU baru itu tidak mengikat dan lebih fleksibel dibanding MoU terdahulu.
"Fleksibel dalam arti dalam MoU itu tertuang anggaran sebesar Rp 623 miliar. Tetapi tidak ditentukan besaran yang harus dikeluarkan oleh Pemprov Jabar. Bantuan dari pemprov itu juga akan dikaitkan dengan perda tahun jamak Kota Bandung. Sehingga nantinya kita juga akan tentukan berapa besaran setelah ada kepastian bantuan dari pemprov," kata Edi, beberapa waktu lalu.
Bantuan yang akan diberikan, lanjutnya, sepenuhnya diserahkan pada Pemprov Jabar yang realisasinya dilakukan setiap tahun. "Ini dimulai pada 2009. Besarannya terserah pemprov," jelasnya.
Edi juga mengatakan, meski bantuan pemprov lebih besar , namun teknis pengelolaannya diserahkan kepada Pemkot Bandung.
Kucuran Dana Persib dari APBD Tertutup
Peluang Persib Bandung memperoleh bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) 2009 Kota Bandung semakin tipis. Pasalnya, hingga pembahasan Rancangan APBD (RAPBD), Pemkot Bandung belum mengajukan anggaran bagi Persib.
"Panitia khusus (pansus) menunggu hingga akhir Desember ini atau hingga akhir pembahasan RAPBD. Jika melewati itu, anggaran untuk Persib tidak dapat dibahas," ujar Ketua Pansus RAPBD DPRD Kota Bandung, Lia Nur Hambali di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto Bandung, Selasa (9/12).
Meskipun Persib melalui Pemkot Bandung mengajukan anggaran pada RAPBD 2009, lanjutnya, Pangar DPRD Kota Bandung belum tentu dapat menyetujuinya. Karena saat ini Persib telah berbadan hukum. Pemberian anggaran melalui APBD baru dapat dilakukan terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) atau badan usaha yang memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah (PAD) dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Jika pun menggunakan pola kerja sama, skenarionya harus jelas," kata Lia.
Anggota dewan lainnya, Henry Pantas Panggabean menegaskan, pemberian anggaran kepada Persib harus berdampak pada penerimaan PAD atau pemberian pelayanan kepada masyarakat. Tanpa kedua syarat tersebut, Persib tidak akan bisa menerima dana dari APBD Kota Bandung.
Sedangkan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, direksi Persib harus segera terbentuk dan segera mengajukan proposal bisnisnya ke Pemkot Bandung. Proposal itu yang akan menentukan sikap Pemkot Bandung terhadap Persib.
"Jika menguntungkan, Pemkot Bandung pun akan bekerja sama dengan Persib dan akan diajukan ke DPRD Kota Bandung," katanya.
Edi mengatakan, potensi Persib untuk memperoleh keuntungan sangat besar. Persib dapat "dijual" dengan berbagai cara. Mulai dari tiket hingga merchandise-nya. Hal itu ditambah dengan market share Persib yang sangat luas.
"Panitia khusus (pansus) menunggu hingga akhir Desember ini atau hingga akhir pembahasan RAPBD. Jika melewati itu, anggaran untuk Persib tidak dapat dibahas," ujar Ketua Pansus RAPBD DPRD Kota Bandung, Lia Nur Hambali di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto Bandung, Selasa (9/12).
Meskipun Persib melalui Pemkot Bandung mengajukan anggaran pada RAPBD 2009, lanjutnya, Pangar DPRD Kota Bandung belum tentu dapat menyetujuinya. Karena saat ini Persib telah berbadan hukum. Pemberian anggaran melalui APBD baru dapat dilakukan terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) atau badan usaha yang memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah (PAD) dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Jika pun menggunakan pola kerja sama, skenarionya harus jelas," kata Lia.
Anggota dewan lainnya, Henry Pantas Panggabean menegaskan, pemberian anggaran kepada Persib harus berdampak pada penerimaan PAD atau pemberian pelayanan kepada masyarakat. Tanpa kedua syarat tersebut, Persib tidak akan bisa menerima dana dari APBD Kota Bandung.
Sedangkan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, direksi Persib harus segera terbentuk dan segera mengajukan proposal bisnisnya ke Pemkot Bandung. Proposal itu yang akan menentukan sikap Pemkot Bandung terhadap Persib.
"Jika menguntungkan, Pemkot Bandung pun akan bekerja sama dengan Persib dan akan diajukan ke DPRD Kota Bandung," katanya.
Edi mengatakan, potensi Persib untuk memperoleh keuntungan sangat besar. Persib dapat "dijual" dengan berbagai cara. Mulai dari tiket hingga merchandise-nya. Hal itu ditambah dengan market share Persib yang sangat luas.
Pelatih Beri Kesempatan Pemain Pelapis
Tim pelatih Persib Bandung akan memberikan kesempatan lebih banyak pada pemain yang sebelumnya lebih banyak sebagai cadangan pada perhelatan Copa Dji Sam Soe 2008-2009. Namun demikian, tim pelatih akan melihat perkembangan pemain sebelum diturunkan saat melawan PSDS Deli Serdang, Sabtu (13/12) mendatang.
"Ya, kita akan memberikan kesempatan kepada pemain yang selama ini jarang diturunkan untuk tampil di ajang Copa Dji Sam Soe, terutama saat menghadapi PSDS Deli Serdang," ujar pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono kepada wartawan usai menghadiri acara Rembug Persib di GOR Pajajaran, Jln. Pajajaran Bandung, Selasa (9/12).
Walaupun garansi menurunkan pemain "pelapis", namun Jaya tetap akan melihat situasi dan kondisi. "Kita akan lihat situasi para pemain sebelum pertandingan yang sesungguhnya melawan PSDS. Jika kita menilai momennya tepat, kita akan memberikan kesempatan mereka untuk tampil," tambah Jaya.
Jaya menilai dari segi teknis, kemampuan pemain merata sehingga tetap perlu adanya pemantauan masalah kesiapan. "Jadi pada dasarnya, kemampuan yang dimiliki pemain inti dan yang bukan inti tidak jauh berbeda," katanya.
Disinggung mengenai starting eleven yang akan diturunkan saat menghadapi tim "Traktor Kuning", Jaya belum bisa memastikannya. "Untuk itu, kita lihat nanti siapa saja pemain yang lebih siap untuk tampil menjadi starter," terangnya.
Hanya saja dalam pertandingan nanti, Jaya memastikan tidak akan menurunkan striker Hilton Moreira yang baru pulih dari sakit. "Kita tidak mungkin memainkannya karena Hilton lama tidak mengikuti persiapan menghadapi pertandingan nanti. Namun untuk leg kedua, saya kira Hilton bisa diturunkan," tutur mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.
Terus diasah
Sementara itu untuk mengisi posisi sayap kiri menyusul kondisi meragukan dari Hari Salisburri dan Salim Alaydrus, hampir bisa dipastikan pelatih memilih Siswanto. Saat ini mantan pemain Persekabpas Pasuruan tersebut dalam proses "pematangan". Terutama dalam bertahan. "Siswanto bagus dalam menyerang namun masih kurang dalam bertahan," kata Jaya.
Dengan situasi lemahnya Siswanto saat bertahan, Jaya akan menginstruksikan Maman Abdurahman ikut melapis posisi bek sayap kiri. "Kita punya 3 pemain belakang yang akan membantu Siswanto. Dalam hal ini, yang paling bisa melakukannya adalah Maman Abdurahman," tegasnya.
"Ya, kita akan memberikan kesempatan kepada pemain yang selama ini jarang diturunkan untuk tampil di ajang Copa Dji Sam Soe, terutama saat menghadapi PSDS Deli Serdang," ujar pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono kepada wartawan usai menghadiri acara Rembug Persib di GOR Pajajaran, Jln. Pajajaran Bandung, Selasa (9/12).
Walaupun garansi menurunkan pemain "pelapis", namun Jaya tetap akan melihat situasi dan kondisi. "Kita akan lihat situasi para pemain sebelum pertandingan yang sesungguhnya melawan PSDS. Jika kita menilai momennya tepat, kita akan memberikan kesempatan mereka untuk tampil," tambah Jaya.
Jaya menilai dari segi teknis, kemampuan pemain merata sehingga tetap perlu adanya pemantauan masalah kesiapan. "Jadi pada dasarnya, kemampuan yang dimiliki pemain inti dan yang bukan inti tidak jauh berbeda," katanya.
Disinggung mengenai starting eleven yang akan diturunkan saat menghadapi tim "Traktor Kuning", Jaya belum bisa memastikannya. "Untuk itu, kita lihat nanti siapa saja pemain yang lebih siap untuk tampil menjadi starter," terangnya.
Hanya saja dalam pertandingan nanti, Jaya memastikan tidak akan menurunkan striker Hilton Moreira yang baru pulih dari sakit. "Kita tidak mungkin memainkannya karena Hilton lama tidak mengikuti persiapan menghadapi pertandingan nanti. Namun untuk leg kedua, saya kira Hilton bisa diturunkan," tutur mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.
Terus diasah
Sementara itu untuk mengisi posisi sayap kiri menyusul kondisi meragukan dari Hari Salisburri dan Salim Alaydrus, hampir bisa dipastikan pelatih memilih Siswanto. Saat ini mantan pemain Persekabpas Pasuruan tersebut dalam proses "pematangan". Terutama dalam bertahan. "Siswanto bagus dalam menyerang namun masih kurang dalam bertahan," kata Jaya.
Dengan situasi lemahnya Siswanto saat bertahan, Jaya akan menginstruksikan Maman Abdurahman ikut melapis posisi bek sayap kiri. "Kita punya 3 pemain belakang yang akan membantu Siswanto. Dalam hal ini, yang paling bisa melakukannya adalah Maman Abdurahman," tegasnya.
Pelatih Matangkan Komposisi Tim
Tim pelatih Persib Bandung menyatakan, Suwita Pata dkk. sudah siap untuk menghadapi tim "Traktor Kuning" PSDS Deli Serdang di ajang Copa Dji Sam Soe yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (13/12). Penampilan para pemain Persib Bandung menunjukkan perkembangan yang signifikan selama melakukan persiapan, termasuk dua laga uji coba melawan Pesik Kuningan dan Palber.
"Kalau melihat penampilan para pemain selama ini dalam dua laga uji coba kemarin, saya lihat tim ini sudah siap untuk tampil di ajang Copa," ujar asisten pelatih Persib Bandung, Robby Darwis kepada wartawan, Sabtu (6/12).
Namun meskipun demikian, tim Persib Bandung masih mempunyai masa persiapan yang cukup banyak untuk mematangkan tim. Waktu lima hari sebelum duel melawan PSDS, akan digunakan sebaik-baiknya oleh tim pelatih untuk mengasah kekompakan para pemain.
"Dengan penampilan pemain selama latihan, saya kira tim sudah bagus untuk tampil di ajang Copa. Tapi, kita akan terus mematangkan pemain dengan memaksimalkan waktu yang tersisa sebelum pertandingan supaya bisa meraih hasil yang maksimal," ungkap Robby.
Meski tim Persib sudah siap untuk tampil, namun tim pelatih masih belum bisa menentukan komposisi pemain yang akan diturunkan dalam pertandingan nanti. Dalam hal ini, tim pelatih masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pemain.
"Mengenai komposisi yang akan diturunkan dalam pertandingan nanti, belum kita putuskan. Namun yang pasti, tim pelatih akan menurunkan pemain yang terbaik untuk menghadapi PSDS," jelasnya.
Kembali berlatih
Tim Persib Bandung kembali akan menjalani latihan mulai, Selasa (9/12) pagi ini di Stadion Persib Bandung setelah libur dua hari. Seperti biasanya, latihan tersbut akan digelar sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore.
"Libur selama dua hari memberikan kesempatan pada para pemain untuk merayakan Iduladha bersama keluarganya, sebelum kembali latihan, Selasa (9/12)," katanya.
Sebelum libur, para pemain diingatkan menjaga kondisinya supaya tetap fit. "Tidak ada instruksi khusus. Kita juga tidak melarang pemain untuk memakan daging kurban dengan catatan tidak berlebihan," tegasnya.
Belum pasti
Sementara itu mengenai kemungkinan dimainkannya Eka Ramdani dan Hilton Moriera yang sudah mulai berlatih, Robby belum mau menjaminnya. Pasalnya kondisi kedua pemain masih dalam masa pemulihan kondisi.
”Eka dan Hilton juga masih memerlukan adaptasi lagi dengan pemain lain. Walaupun tidak perlu memerlukan waktu lama. Dan tentunya adaptasi dengan kondisi fisik sendiri sangat diperlukan juga,” tegasnya.
"Kalau melihat penampilan para pemain selama ini dalam dua laga uji coba kemarin, saya lihat tim ini sudah siap untuk tampil di ajang Copa," ujar asisten pelatih Persib Bandung, Robby Darwis kepada wartawan, Sabtu (6/12).
Namun meskipun demikian, tim Persib Bandung masih mempunyai masa persiapan yang cukup banyak untuk mematangkan tim. Waktu lima hari sebelum duel melawan PSDS, akan digunakan sebaik-baiknya oleh tim pelatih untuk mengasah kekompakan para pemain.
"Dengan penampilan pemain selama latihan, saya kira tim sudah bagus untuk tampil di ajang Copa. Tapi, kita akan terus mematangkan pemain dengan memaksimalkan waktu yang tersisa sebelum pertandingan supaya bisa meraih hasil yang maksimal," ungkap Robby.
Meski tim Persib sudah siap untuk tampil, namun tim pelatih masih belum bisa menentukan komposisi pemain yang akan diturunkan dalam pertandingan nanti. Dalam hal ini, tim pelatih masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pemain.
"Mengenai komposisi yang akan diturunkan dalam pertandingan nanti, belum kita putuskan. Namun yang pasti, tim pelatih akan menurunkan pemain yang terbaik untuk menghadapi PSDS," jelasnya.
Kembali berlatih
Tim Persib Bandung kembali akan menjalani latihan mulai, Selasa (9/12) pagi ini di Stadion Persib Bandung setelah libur dua hari. Seperti biasanya, latihan tersbut akan digelar sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore.
"Libur selama dua hari memberikan kesempatan pada para pemain untuk merayakan Iduladha bersama keluarganya, sebelum kembali latihan, Selasa (9/12)," katanya.
Sebelum libur, para pemain diingatkan menjaga kondisinya supaya tetap fit. "Tidak ada instruksi khusus. Kita juga tidak melarang pemain untuk memakan daging kurban dengan catatan tidak berlebihan," tegasnya.
Belum pasti
Sementara itu mengenai kemungkinan dimainkannya Eka Ramdani dan Hilton Moriera yang sudah mulai berlatih, Robby belum mau menjaminnya. Pasalnya kondisi kedua pemain masih dalam masa pemulihan kondisi.
”Eka dan Hilton juga masih memerlukan adaptasi lagi dengan pemain lain. Walaupun tidak perlu memerlukan waktu lama. Dan tentunya adaptasi dengan kondisi fisik sendiri sangat diperlukan juga,” tegasnya.
Kekuatan Persib Mulai Pulih
Setelah sempat "ditinggalkan" para pemain akibat mengalami sakit dan cedera, kekuatan Persib Bandung mulai lengkap. Sembuhnya Eka Ramdani dan Hilton Moriera dari sakit dan pulihnya cedera kaki kiri Waluyo merupakan kabar baik bagi pasukan Jaya Hartono dalam persiapan menghadapi putaran II Liga Super Indonesia.
Kabar baik juga datang dari bek sayap kiri, Hari Salisburri yang dinyatakan sehat 100%. Sebelumnya mantan pemain PSIS Semarang itu dirawat di RS Cileungsi Bogor selama tiga hari.
"Alhamdulillah, Hari Saliburri sudah keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama 3 hari. Berdasarkan informasi, Hari terserang observasi panas dan condong terserang gejala tifus," ujar dokter tim Persib Bandung, dr. Ia Kurnia kepada wartawan, Sabtu (6/12).
Hari mendapatkan penanganan khusus dari saudaranya yang juga dokter di rumah sakit tersebut. Dengan perawatan cukup intensif, kondisi kesehatan Hari cepat pulih.
"Hari dirawat saudaranya yang menjadi dokter di rumah sakit itu. Jadi mungkin karena ekstra dalam perawatannya, Hari hanya diopname tiga hari dan sudah bisa pulang," katanya.
Menurut rencana, Hari akan kembali bergabung dengan pemain yang lainnya, Selasa (9/12) ini.
"Informasinya Hari akan datang Selasa (hari ini, red). Mudah-mudahan saja, Hari sudah sembuh total dan segera bergabung dengan tim," jelasnya.
Kabar baik lainnya datang dari Salim Alaydrus. Walaupun belum pulih total, cedera Salim terus membaik. Cedera putusnya otot tensor fascialota di bagian paha yang dialami pemain asal Purwakarta itu sudah mulai membaik.
Namun Salim masih harus istirahat di rumahnya di Purwakarta untuk pemulihan cederanya. "Tapi saya berharap, Salim bisa cepat pulih dalam waktu dekat ini," katanya.
Trauma Waluyo
Sementara itu, setelah dinyatakan pulih dari cedera, kini Waluyo masih harus menjalani penanganan khusus. Terutama dari segi psikologis. Waluyo masih mengalami trauma akibat cedera seriusnya dulu. Hanya saja, trauma dianggap Ia merupakan hal wajar. Waluyo takut cederanya kambuh.
"Ada trauma psikologis yang dialami Waluyo saat ini. Salah satu contohnya, jika bermain, Waluyo sering takut jika harus berebut bola atau agak kaku jika melakukan tendangan kaki kiri," ungkapnya.
Untuk menghilangkan trauma tersebut, lanjut Ia, salah satu penyembuhannya adalah sering bermain. Dengan demikian, Waluyo akan kembali terbiasa dengan suasana pertandingan.
"Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan trauma psikologis selain bermain. Dengan demikian, Waluyo akan terbiasa kembali dan traumanya dengan sendirinya hilang," ujar Ia. Meski sudah dinyatakan pulih 100%, menurut Ia, pemantauan terhadap kondisi Waluyo tetap harus dilakukan. "Ya, kita terus memantau kesehatan Waluyo. Kami sering melakukan komunikasi seputar kesehatannya," katanya.
Mengenai peluang apakah Waluyo bisa diturunkan saat menghadapi PSDS, Ia tidak bisa menjawabnya. Keputusan tersebut, sepenuhnya ada di tangan pelatih, Jaya Hartono. "Untuk soal itu saya tidak tahu karena itu wewenang Pak Jaya. Namun yang pasti, Waluyo sudah fit dan siap dimainkan untuk pertandingan yang akan dilakoni Persib," tegasnya.
Kabar baik juga datang dari bek sayap kiri, Hari Salisburri yang dinyatakan sehat 100%. Sebelumnya mantan pemain PSIS Semarang itu dirawat di RS Cileungsi Bogor selama tiga hari.
"Alhamdulillah, Hari Saliburri sudah keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama 3 hari. Berdasarkan informasi, Hari terserang observasi panas dan condong terserang gejala tifus," ujar dokter tim Persib Bandung, dr. Ia Kurnia kepada wartawan, Sabtu (6/12).
Hari mendapatkan penanganan khusus dari saudaranya yang juga dokter di rumah sakit tersebut. Dengan perawatan cukup intensif, kondisi kesehatan Hari cepat pulih.
"Hari dirawat saudaranya yang menjadi dokter di rumah sakit itu. Jadi mungkin karena ekstra dalam perawatannya, Hari hanya diopname tiga hari dan sudah bisa pulang," katanya.
Menurut rencana, Hari akan kembali bergabung dengan pemain yang lainnya, Selasa (9/12) ini.
"Informasinya Hari akan datang Selasa (hari ini, red). Mudah-mudahan saja, Hari sudah sembuh total dan segera bergabung dengan tim," jelasnya.
Kabar baik lainnya datang dari Salim Alaydrus. Walaupun belum pulih total, cedera Salim terus membaik. Cedera putusnya otot tensor fascialota di bagian paha yang dialami pemain asal Purwakarta itu sudah mulai membaik.
Namun Salim masih harus istirahat di rumahnya di Purwakarta untuk pemulihan cederanya. "Tapi saya berharap, Salim bisa cepat pulih dalam waktu dekat ini," katanya.
Trauma Waluyo
Sementara itu, setelah dinyatakan pulih dari cedera, kini Waluyo masih harus menjalani penanganan khusus. Terutama dari segi psikologis. Waluyo masih mengalami trauma akibat cedera seriusnya dulu. Hanya saja, trauma dianggap Ia merupakan hal wajar. Waluyo takut cederanya kambuh.
"Ada trauma psikologis yang dialami Waluyo saat ini. Salah satu contohnya, jika bermain, Waluyo sering takut jika harus berebut bola atau agak kaku jika melakukan tendangan kaki kiri," ungkapnya.
Untuk menghilangkan trauma tersebut, lanjut Ia, salah satu penyembuhannya adalah sering bermain. Dengan demikian, Waluyo akan kembali terbiasa dengan suasana pertandingan.
"Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan trauma psikologis selain bermain. Dengan demikian, Waluyo akan terbiasa kembali dan traumanya dengan sendirinya hilang," ujar Ia. Meski sudah dinyatakan pulih 100%, menurut Ia, pemantauan terhadap kondisi Waluyo tetap harus dilakukan. "Ya, kita terus memantau kesehatan Waluyo. Kami sering melakukan komunikasi seputar kesehatannya," katanya.
Mengenai peluang apakah Waluyo bisa diturunkan saat menghadapi PSDS, Ia tidak bisa menjawabnya. Keputusan tersebut, sepenuhnya ada di tangan pelatih, Jaya Hartono. "Untuk soal itu saya tidak tahu karena itu wewenang Pak Jaya. Namun yang pasti, Waluyo sudah fit dan siap dimainkan untuk pertandingan yang akan dilakoni Persib," tegasnya.
Persib Sudah Berbadan Hukum, Gunakan Nama PT PBB
Persib Bandung akhirnya berubah menjadi perusahaan, dengan nama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB). Kendati demikian, PT PBB belum memiliki pendiri dan susunan organisasi.
"Namanya sudah didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM RI. Kini tinggal disusun pendiri dan pengurusnya," ujar Mandataris Pembentukan Badan Hukum, H. Dada Rosada di Balai Kota Bandung, Sabtu (6/12).
Sebelumnya sempat muncul tiga nama lainnya, yaitu PT Persib Maung Bandung, PT Persib Pangeran Biru, dan PT Persib Bandung Raya. Dipilihnya PT PBB, menurut Dada, berdasarkan banyaknya masukan dari sejumlah bobotoh dan warga melalui telepon dan SMS.
Dada pun akhirnya memutuskan memilih PT PBB. "Bermartabat itu Bersih, Makmur, Taat, Bersahabat. Semoga saja dengan nama itu dapat membuat Persib makin maju dan menjadi juara," katanya.
Kendati telah menjadi perusahaan, Dada masih mencari sejumlah orang yang mau dijadikan pendiri. Syarat untuk dapat menjadi pendiri, mau menyertakan modalnya minimal Rp 50 juta. Untuk itu pun Dada mengaku telah menghubungi sejumlah sesepuh dan pengusaha untuk dijadikan sebagai pendiri.
"Minimal tiga orang untuk menjadi pendiri. Beberapa orang sudah diinvetarisasi dan dihubungi, tapi belum ada yang memberikan jawaban tegas," tuturnya.
Sebelum 15 Desember mendatang, lanjutnya, pendiri dan pengurus sudah harus terbentuk, sebagaimana batas waktu yang telah diberikan Badan Liga Indonesia kepada seluruh peserta Liga Super Indonesia (LSI). "Yang pasti, pejabat PT PBB tidak akan diisi PNS, karena itu melanggar undang-undang," katanya.
Permodalan
Untuk mendapatkan modal, PT PBB direncanakan akan melepas sahamnya kepada masyarakat. Sebagai modal awal, PT PBB minimal harus menghimpun dana sebesar Rp 26 miliar. Jumlah tersebut merupakan kebutuhan bagi Persib untuk berlaga di LSI.
"Kita mencari pengusaha yang mau membiayai Persib. Mungkin kita pun akan menjadi perusahaan terbuka dan masyarakat dapat memiliki saham Persib," katanya.
Selain mencari pemodal, Dada pun masih mencari celah hukum agar PT PBB memperoleh bantuan dana dari APBD Kota Bandung. Namun diperkirakan, bantuan tersebut tidak lagi berupa hibah. Pasalnya hibah tidak memungkinkan diberikan kepada perusahaan swasta, kecuali perusahaan daerah yang bertujuan memberikan pelayanan kepada publik.
"Kita masih mengkajinya dan mencari celah sesuai aturan yang berlaku. Tetapi jika tidak memungkinkan, Persib akan bergantung pada modal dari masyarakat. Jika tetap tidak memperoleh, sulit bagi Persib untuk terus berlaga di Liga Indonesia," katanya.
"Namanya sudah didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM RI. Kini tinggal disusun pendiri dan pengurusnya," ujar Mandataris Pembentukan Badan Hukum, H. Dada Rosada di Balai Kota Bandung, Sabtu (6/12).
Sebelumnya sempat muncul tiga nama lainnya, yaitu PT Persib Maung Bandung, PT Persib Pangeran Biru, dan PT Persib Bandung Raya. Dipilihnya PT PBB, menurut Dada, berdasarkan banyaknya masukan dari sejumlah bobotoh dan warga melalui telepon dan SMS.
Dada pun akhirnya memutuskan memilih PT PBB. "Bermartabat itu Bersih, Makmur, Taat, Bersahabat. Semoga saja dengan nama itu dapat membuat Persib makin maju dan menjadi juara," katanya.
Kendati telah menjadi perusahaan, Dada masih mencari sejumlah orang yang mau dijadikan pendiri. Syarat untuk dapat menjadi pendiri, mau menyertakan modalnya minimal Rp 50 juta. Untuk itu pun Dada mengaku telah menghubungi sejumlah sesepuh dan pengusaha untuk dijadikan sebagai pendiri.
"Minimal tiga orang untuk menjadi pendiri. Beberapa orang sudah diinvetarisasi dan dihubungi, tapi belum ada yang memberikan jawaban tegas," tuturnya.
Sebelum 15 Desember mendatang, lanjutnya, pendiri dan pengurus sudah harus terbentuk, sebagaimana batas waktu yang telah diberikan Badan Liga Indonesia kepada seluruh peserta Liga Super Indonesia (LSI). "Yang pasti, pejabat PT PBB tidak akan diisi PNS, karena itu melanggar undang-undang," katanya.
Permodalan
Untuk mendapatkan modal, PT PBB direncanakan akan melepas sahamnya kepada masyarakat. Sebagai modal awal, PT PBB minimal harus menghimpun dana sebesar Rp 26 miliar. Jumlah tersebut merupakan kebutuhan bagi Persib untuk berlaga di LSI.
"Kita mencari pengusaha yang mau membiayai Persib. Mungkin kita pun akan menjadi perusahaan terbuka dan masyarakat dapat memiliki saham Persib," katanya.
Selain mencari pemodal, Dada pun masih mencari celah hukum agar PT PBB memperoleh bantuan dana dari APBD Kota Bandung. Namun diperkirakan, bantuan tersebut tidak lagi berupa hibah. Pasalnya hibah tidak memungkinkan diberikan kepada perusahaan swasta, kecuali perusahaan daerah yang bertujuan memberikan pelayanan kepada publik.
"Kita masih mengkajinya dan mencari celah sesuai aturan yang berlaku. Tetapi jika tidak memungkinkan, Persib akan bergantung pada modal dari masyarakat. Jika tetap tidak memperoleh, sulit bagi Persib untuk terus berlaga di Liga Indonesia," katanya.
Hanya Garang di Babak Pertama
Persib Bandung berhasil melumat PS Palber 9-0 pada laga uji coba di Stadion Persib, Sabtu (6/12) sore. Meski menciptakan hujan gol ke gawang Palber tapi permainan impresif Maung Bandung hanya terlihat di babak pertama.
Di babak kedua serangan Persib terlihat tumpul. Tak heran tujuh dari sembilan gol tercipta di babak pertama, sedangkan di babak kedua Eka Ramdani dkk hanya berhasil melesakkan dua gol.
Di babak pertama Persib turun dengan formasi, Cecep sebagai penjaga gawang, Waluyo, Edi Hafid, Nyeck Nyobe di belakang. Di tengah memasang, Gilang Angga, Atep, Hariono, Cabanas, dan Siswanto. Sementara di depan duet striker Rafael Alves Bastos dan Airlangga.
Formasi ini tampil dominan dan menguasai sepenuhnya permainan. Meski lapangan diguyur hujan lebat tapi Airlangga cs tetap memainkan sepak bola menyerang. Tak heran pertandingan baru berjalan 6 menit gawang Palber sudah bobol oleh tendangan Bastos.
Pada laga ini bomber asal Brasil itu mencetak dua gol, tandemnya Airlangga juga mencetak dua gol, Atep dua gol, dan Cabanas satu gol. Ketujuh gol ini tercipta dari hasil kerjasama dan menyiratkan ketajaman duet striker Bastos-Airlangga.
Di babak kedua tempo permainan sedikit menurun. Di babak ini Persib turun dengan formasi, Cecep kiper, Wildansyah, Maman Abdurahman, Edi Hafid di belakang, di tengah memasang Chandra Yusuf, Eka Ramdani, Suwita Patha, Hilton, dan Siswanto. Ada pun di depan duet bomber Fabio Lopes dan Zaenal Arief.
Di babak kedua serangan Persib tak segarang di babak pertama. Di babak ini hanya dua gol tercipta dari sundulan Zaenal Arief dan tendangan Eka Ramdani. Meski sepenuhnya berhasil mengusai permainan tapi serangan Persib tak terlalu membahayakan gawang lawan.
Tentang laga ini, Asisten Pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, di babak kedua Persib agak kendor karena pengatur serangannya baru sembuh dari cedera. Robby menunjuk pengatur serangan itu adalah Eka dan Hilton.
"Saya kira wajar karena pengatur serangannya baru sembuh dari sakit. Mereka harus beradaptasi lagi, ini yang menbuat permainan di babak kedua tidak segarang babak pertama. Tapi secara umum saya puas karena Persib tampil bagus," ujar Robby.
Di babak kedua serangan Persib terlihat tumpul. Tak heran tujuh dari sembilan gol tercipta di babak pertama, sedangkan di babak kedua Eka Ramdani dkk hanya berhasil melesakkan dua gol.
Di babak pertama Persib turun dengan formasi, Cecep sebagai penjaga gawang, Waluyo, Edi Hafid, Nyeck Nyobe di belakang. Di tengah memasang, Gilang Angga, Atep, Hariono, Cabanas, dan Siswanto. Sementara di depan duet striker Rafael Alves Bastos dan Airlangga.
Formasi ini tampil dominan dan menguasai sepenuhnya permainan. Meski lapangan diguyur hujan lebat tapi Airlangga cs tetap memainkan sepak bola menyerang. Tak heran pertandingan baru berjalan 6 menit gawang Palber sudah bobol oleh tendangan Bastos.
Pada laga ini bomber asal Brasil itu mencetak dua gol, tandemnya Airlangga juga mencetak dua gol, Atep dua gol, dan Cabanas satu gol. Ketujuh gol ini tercipta dari hasil kerjasama dan menyiratkan ketajaman duet striker Bastos-Airlangga.
Di babak kedua tempo permainan sedikit menurun. Di babak ini Persib turun dengan formasi, Cecep kiper, Wildansyah, Maman Abdurahman, Edi Hafid di belakang, di tengah memasang Chandra Yusuf, Eka Ramdani, Suwita Patha, Hilton, dan Siswanto. Ada pun di depan duet bomber Fabio Lopes dan Zaenal Arief.
Di babak kedua serangan Persib tak segarang di babak pertama. Di babak ini hanya dua gol tercipta dari sundulan Zaenal Arief dan tendangan Eka Ramdani. Meski sepenuhnya berhasil mengusai permainan tapi serangan Persib tak terlalu membahayakan gawang lawan.
Tentang laga ini, Asisten Pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, di babak kedua Persib agak kendor karena pengatur serangannya baru sembuh dari cedera. Robby menunjuk pengatur serangan itu adalah Eka dan Hilton.
"Saya kira wajar karena pengatur serangannya baru sembuh dari sakit. Mereka harus beradaptasi lagi, ini yang menbuat permainan di babak kedua tidak segarang babak pertama. Tapi secara umum saya puas karena Persib tampil bagus," ujar Robby.
Eka: Alasannya Bukan Karena Cadangan
Eka Ramdani menandaskan dia tidak memenuhi panggilan timnas karena alasan kesehatan. Eka menyatakan timnas menjadi mimpi dia sebagai pesepakbola. Berbekal alasan ini pula Eka menampik kalau dia batal ke timnas karena kerap disimpan di bangku cadangan.
"Kewajiban saya adalah berlatih dan main bila dipasang pelatih. Pemain seperti saya tidak perlu memikirkan cadangan atau tidak. Kalau saya menolak ke timnas karena tidak mau dibangkucadangkan, itu seperti manajer tim ingin main. Artinya memikirkan soal dicadangkan atau tidak, bukan porsi saya," tutur Eka kepada Tribun, Jumat (5/12).
Eka menandaskan pula, dia sangat bangga ketika mengenakan seragam timnas sebangga ketika mengenakan kaus Persib. "Saya tidak memenuhi panggilan timnas karena kesehatan saya memang terganggu. Jadi alasannya bukan karena takut jadi cadangan," ujar gelandang lincar Persib yang biasa dipanggil Ebol ini.
Eka bahkan mengaku bangga bila ternyata timnas masih membuka pintu untuknya. Eka juga mengaku siap kembali ke timnas bila memang benar-benar dipanggil kembali untuk membela tim "merahputih".
"Tentu kalau kondisi saya sudah pulih seratus persen, saya akan memenuhi panggilan timnas. Namun dengan waktu yang sudah mepet, saya kira sangat tidak mungkin ada panggilan timnas kedua untuk saya," kata Eka.
Sebagai pemain profesional, Eka menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih soal pemilihan pemain. "Soal siapa yang main atau siapa yang duduk di bangku cadangan, itu adalah selera pelatih. Tentu pelatih tidak buta, artinya pelatih tahu siapa pemain yang pas untuk dimainkan pada pertandingan tertentu," urai Eka.
"Kalau saya misalnya disimpan di bangku cadangan, ada tugas yang harus saya lakukan, yaitu memberikan kepada teman-teman yang bermain di lapangan," tutur pemain asal Purwakarta ini dengan nada serius.
Jumat sore kemarin, Eka sudah kembali ke Persib. Pemain yang divonis sakit gejala tipus ini sudah kembali berlatih bersama rekan-rekannya di tim Maung Bandung. Bila kesehatannya sudah benar-benar pulih dan tidak ada panggilan kedua dari timnas, Eka kemungkinan bakal masuk daftar pemain Persib saat melawan PSDS Deliserdang di Copa Indonesia, 13 Desember mendatang.
"Kewajiban saya adalah berlatih dan main bila dipasang pelatih. Pemain seperti saya tidak perlu memikirkan cadangan atau tidak. Kalau saya menolak ke timnas karena tidak mau dibangkucadangkan, itu seperti manajer tim ingin main. Artinya memikirkan soal dicadangkan atau tidak, bukan porsi saya," tutur Eka kepada Tribun, Jumat (5/12).
Eka menandaskan pula, dia sangat bangga ketika mengenakan seragam timnas sebangga ketika mengenakan kaus Persib. "Saya tidak memenuhi panggilan timnas karena kesehatan saya memang terganggu. Jadi alasannya bukan karena takut jadi cadangan," ujar gelandang lincar Persib yang biasa dipanggil Ebol ini.
Eka bahkan mengaku bangga bila ternyata timnas masih membuka pintu untuknya. Eka juga mengaku siap kembali ke timnas bila memang benar-benar dipanggil kembali untuk membela tim "merahputih".
"Tentu kalau kondisi saya sudah pulih seratus persen, saya akan memenuhi panggilan timnas. Namun dengan waktu yang sudah mepet, saya kira sangat tidak mungkin ada panggilan timnas kedua untuk saya," kata Eka.
Sebagai pemain profesional, Eka menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih soal pemilihan pemain. "Soal siapa yang main atau siapa yang duduk di bangku cadangan, itu adalah selera pelatih. Tentu pelatih tidak buta, artinya pelatih tahu siapa pemain yang pas untuk dimainkan pada pertandingan tertentu," urai Eka.
"Kalau saya misalnya disimpan di bangku cadangan, ada tugas yang harus saya lakukan, yaitu memberikan kepada teman-teman yang bermain di lapangan," tutur pemain asal Purwakarta ini dengan nada serius.
Jumat sore kemarin, Eka sudah kembali ke Persib. Pemain yang divonis sakit gejala tipus ini sudah kembali berlatih bersama rekan-rekannya di tim Maung Bandung. Bila kesehatannya sudah benar-benar pulih dan tidak ada panggilan kedua dari timnas, Eka kemungkinan bakal masuk daftar pemain Persib saat melawan PSDS Deliserdang di Copa Indonesia, 13 Desember mendatang.
Langganan:
Postingan (Atom)