Untuk membiayai keikutsertaan Persib Bandung di Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, terutama untuk mengontrak pemain, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) akan me-launching program Persib Card di Pendopo Kota Bandung, Kamis (20/8) malam.
Bagi 1.000 orang pendaftar pertama program ini, masing-masing bakal mendapatkan satu keping DVD eksklusif laga Persib vs Persija pada putaran kedua LSI 2008-2009 yang berlangsung di Malang dan dimenangkan Maung Bandung 2-1.
Direktur Marketing PT PBB, Veby Permadi, mengungkapkan ada empat kategori Persib Card yang akan dijual oleh PT PBB yaitu, Platinum Card seharga Rp 10 juta, Gold Card seharga Rp 5 juta, Silver Card seharga Rp 1 juta, dan Blue Card seharga Rp 100 ribu.
Bagi bobotoh yang memiliki Persib Card akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Diantaranya, mendapatkan diskon belanja di sejumlah gerai yang ditunjuk PT PBB, perlindungan asuransi, dan kemudahan mendapatkan tiket. Khusus bagi pemegang Platinum Card akan mendapatkan 2 buah tiket VVIP setiap kali laga kandang Persib. Sedangkan bagi pemegang Gold Card akan mendapatkan 1 buah tiket VIP setiap laga kandang Persib, atau sebanyak 17 pertandingan. "Tiketnya akan langsung diantar ke rumah masing-masing," ujar Veby, Senin (17/8).
Khusus bagi pemegang Platinum Card juga bakal mendapatkan 2 buah kaus Persib original. Sedangkan bagi pemegang Gold Card akan diberikan 1 buah kaus tim Persib original.
Veby mengatakan, bagi semua pemegang Persib Card bakal mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan dan kematian. Untuk kecelakaan tunggal mendapatkan santunan biaya pengobatan sebesar Rp 1 juta. Ada pun jika meninggal dunia memperoleh santunan sebesar Rp 5 juta.
Sementara jika mengalami tabrakan lalu lintas, bisa memperoleh santunan biaya pengobatan Rp 10 juta. Ada pun jika meninggal dunia memperoleh santunan Rp 30 juta. "Ini bisa diklaim di seluruh Indonesia melalui PT Jasa Rahardja Putra Insurance," kata Veby.
Menurut Veby, program ini efektif mulai 20 Agustus 2009 seiring acara launching program tersebut. Namun untuk informasi dan pendaftaran, bobotoh sudah bisa mengaksesnya melalui saluran telepon di nomor (022) 92443933 dan (022) 60979733.
Source: http://tribunjabar.co.id
Rabu, 19 Agustus 2009
PT Persib Masih Berharap Kucuran Dana APBD
Untuk meringankan beban dalam membiayai tim Persib Bandung pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap mengucurkan bantuan dana hibah dari APBD Kota Bandung. Untuk menjajaki kemungkinan tersebut, PT PBB akan membicarakannya dengan Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada.
"Bantuan APBD ini sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Saya berharap Pemkot Bandung bisa tetap mengucurkan bantuan APBD pada tahun ini. Tapi, hal itu masih akan kita bicarakan dulu dengan wali kota," kata Direktur Utama (Dirut) PT PBB, H. Umuh Muhtar di Kantor Klub Persib, Jln. Sulanjana No. 17 Bandung, Selasa (18/8).
Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, klub-klub peserta LSI 2009/2010 masih dimungkinkan untuk mendapat bantuan dana dari APBD dengan jumlah maksimal Rp 17 miliar. Sinyal itu didapatkan klub-klub peserta LSI dari Peraturan Organisasi PSSI 2009 tentang Standar Pembiayaan Klub yang dijelaskan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid pada pertemuan dengan pemilik klub di Jakarta, akhir pekan lalu.
Direktur Keuangan PT PBB, Merdi Hazizi membenarkan adanya sinyal diperbolehkannya klub mendapat bantuan dari APBD itu. "PSSI mungkin sudah berbicara dengan Depdagri. Dalam penjelasannya, Ketua Umum PSSI menyebutkan bantuan APBD itu bukan PT atau badan usaha pengelola klub, karena itu memang dilarang. Bantuan APBD itu diperbolehkan untuk manajemen tim melalui Dinas Olahraga," kata Merdi.
Dikatakan Merdi, adanya sinyal tersebut mendapat dukungan dan respons positif dari hampir semua peserta pertemuan.
Pembatasan kontrak
Karena keterbatasan bantuan dari APBD, dalam peraturan organisasi itu pun, PSSI berusaha membatasi anggaran belanja pemain klub-klub yang menggunakan bantuan APBD dengan penetapan batas atas nilai kontrak pemain. Dalam draf tersebut disebutkan, PSSI memberikan batasan harga Rp 400 juta untuk pemain nasional senior yang masih aktif, Rp 300 juta untuk pemain yang pernah memperkuat timnas dalam dua tahun terakhir, Rp 250 juta untuk pemain timnas U-23 aktif, dan Rp 200 juta untuk pemain non-timnas.
Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", jika nilai kontrak yang disepakati klub dengan pemain melebihi batas atas yang ditetapkan PSSI untuk klub-klub pengguna APBD itu, maka kekurangannya harus ditutupi badan usaha klub tersebut.
Source: http://www.klik-galamedia.com
"Bantuan APBD ini sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Saya berharap Pemkot Bandung bisa tetap mengucurkan bantuan APBD pada tahun ini. Tapi, hal itu masih akan kita bicarakan dulu dengan wali kota," kata Direktur Utama (Dirut) PT PBB, H. Umuh Muhtar di Kantor Klub Persib, Jln. Sulanjana No. 17 Bandung, Selasa (18/8).
Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, klub-klub peserta LSI 2009/2010 masih dimungkinkan untuk mendapat bantuan dana dari APBD dengan jumlah maksimal Rp 17 miliar. Sinyal itu didapatkan klub-klub peserta LSI dari Peraturan Organisasi PSSI 2009 tentang Standar Pembiayaan Klub yang dijelaskan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid pada pertemuan dengan pemilik klub di Jakarta, akhir pekan lalu.
Direktur Keuangan PT PBB, Merdi Hazizi membenarkan adanya sinyal diperbolehkannya klub mendapat bantuan dari APBD itu. "PSSI mungkin sudah berbicara dengan Depdagri. Dalam penjelasannya, Ketua Umum PSSI menyebutkan bantuan APBD itu bukan PT atau badan usaha pengelola klub, karena itu memang dilarang. Bantuan APBD itu diperbolehkan untuk manajemen tim melalui Dinas Olahraga," kata Merdi.
Dikatakan Merdi, adanya sinyal tersebut mendapat dukungan dan respons positif dari hampir semua peserta pertemuan.
Pembatasan kontrak
Karena keterbatasan bantuan dari APBD, dalam peraturan organisasi itu pun, PSSI berusaha membatasi anggaran belanja pemain klub-klub yang menggunakan bantuan APBD dengan penetapan batas atas nilai kontrak pemain. Dalam draf tersebut disebutkan, PSSI memberikan batasan harga Rp 400 juta untuk pemain nasional senior yang masih aktif, Rp 300 juta untuk pemain yang pernah memperkuat timnas dalam dua tahun terakhir, Rp 250 juta untuk pemain timnas U-23 aktif, dan Rp 200 juta untuk pemain non-timnas.
Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", jika nilai kontrak yang disepakati klub dengan pemain melebihi batas atas yang ditetapkan PSSI untuk klub-klub pengguna APBD itu, maka kekurangannya harus ditutupi badan usaha klub tersebut.
Source: http://www.klik-galamedia.com
Jejen Bergabung ke Persikabo
Merasa peluang bergabung dengan Persib kecil, Jejen Zaenal Abidin akhirnya memilih pinangan Persikabo Kab. Bogor untuk berlaga di Kompetisi Divisi Utama 2009/2010. Jejen sudah bergabung latihan dengan Persikabo di Stadion Cibinong Kab. Bogor.
"Jejen sudah resmi milik Persikabo. Dia juga sudah sepakat dengan nilai kontrak yang kami sodorkan. Kini, tinggal menunggu tanda tangan saja. Jejen tak asing buat saya. Dia sudah pernah bermain di Persikabo U-23, ketika itu saya juga yang menjadi manajer," ujar Manajer Persikabo Mas`an Djajuli, Selasa (18/8).
Dihubungi terpisah, Jejen mengakui sudah ikut bergabung latihan di Persikabo. Menurut dia, setelah membaca di surat kabar Pelatih Jaya Hartono tidak memasukkan dia dalam daftar rekomendasi memperkuat Persib, ada tawaran dari dua tim, salah satunya Persikabo. "Saya memilih Persikabo. Walau di divisi utama, ada kesempatan buat saya untuk main, sehingga bisa mendapatkan pengalaman dan jam terbang," ujarnya.
Berdasarkan informasi, Jejen juga termasuk dibidik Sriwijaya FC. Namun, Sriwijaya FC masih meminta waktu beberapa hari untuk melakukan pembicaraan. Di lain pihak, manajemen Persikabo sudah langsung menyodorkan nilai kontrak dan akan menempatkan sebagai pemain inti di posisi gelandang. "Setelah saya bicara dengan orang tua, lebih baik pilih Persikabo karena jaraknya dekat dari Bandung," ujar pemain asal klub Saint Prima ini.
Jejen sebenarnya termasuk yang dimatangkan Persib sejak usia junior. Tahun lalu, dia tercatat sebagai pemain magang, sehingga dari sisi pengalaman sudah bisa mengikuti permainan para seniornya. Bahkan, pada Piala Selangor 2009 oleh Pelatih Robby Darwis, Jejen tampil sebagai pemain inti bersama Atep dan Munadi di sektor tengah.
Mas`an Djajuli mengakui Jejen mempunyai kemampuan mengatur serangan di sektor tengah. Saat memperkuat Persikabo U-23, Jejen juga sering mencetak gol. "Dia piawai dalam mengatur serangan, bahkan naluri mencetak golnya pun bagus. Jejen juga bermain saat Persib dijamu Selangor. Jadi kemampuannya tidak usah diragukan lagi," ujar Mas`an.
Hal senada dikatakan Manajer Bidang Teknik Edison Hutahean. Menurut dia, semua pemain mempunyai potensi untuk berkembang. Jejen saat merumput di Persikabo U-23 sudah menunjukkan kapasitas sebagai pemain tengah yang berkarakter. "Namun sayang, di Persib dia jarang diturunkan. Jejen pemain muda dan harus mempunyai jam terbang bermain. Jejen pemain muda potensial yang bakal bersinar," ujar Edison.
Samentara itu, Pelatih Iwan Setiawan mengatakan, Jejen calon pemain berkarakter. Iwan menilai, kemampuan menyerang dan bertahan Jejen sama bagusnya. "Saat menjalani latihan, kemampuan dia sudah terlihat. Ia harus mendapatkan kesempatan bermain yang banyak untuk memaksimalkan kemampuannya," ujarnya.
Source: http://www.pikiran-rakyat.com
"Jejen sudah resmi milik Persikabo. Dia juga sudah sepakat dengan nilai kontrak yang kami sodorkan. Kini, tinggal menunggu tanda tangan saja. Jejen tak asing buat saya. Dia sudah pernah bermain di Persikabo U-23, ketika itu saya juga yang menjadi manajer," ujar Manajer Persikabo Mas`an Djajuli, Selasa (18/8).
Dihubungi terpisah, Jejen mengakui sudah ikut bergabung latihan di Persikabo. Menurut dia, setelah membaca di surat kabar Pelatih Jaya Hartono tidak memasukkan dia dalam daftar rekomendasi memperkuat Persib, ada tawaran dari dua tim, salah satunya Persikabo. "Saya memilih Persikabo. Walau di divisi utama, ada kesempatan buat saya untuk main, sehingga bisa mendapatkan pengalaman dan jam terbang," ujarnya.
Berdasarkan informasi, Jejen juga termasuk dibidik Sriwijaya FC. Namun, Sriwijaya FC masih meminta waktu beberapa hari untuk melakukan pembicaraan. Di lain pihak, manajemen Persikabo sudah langsung menyodorkan nilai kontrak dan akan menempatkan sebagai pemain inti di posisi gelandang. "Setelah saya bicara dengan orang tua, lebih baik pilih Persikabo karena jaraknya dekat dari Bandung," ujar pemain asal klub Saint Prima ini.
Jejen sebenarnya termasuk yang dimatangkan Persib sejak usia junior. Tahun lalu, dia tercatat sebagai pemain magang, sehingga dari sisi pengalaman sudah bisa mengikuti permainan para seniornya. Bahkan, pada Piala Selangor 2009 oleh Pelatih Robby Darwis, Jejen tampil sebagai pemain inti bersama Atep dan Munadi di sektor tengah.
Mas`an Djajuli mengakui Jejen mempunyai kemampuan mengatur serangan di sektor tengah. Saat memperkuat Persikabo U-23, Jejen juga sering mencetak gol. "Dia piawai dalam mengatur serangan, bahkan naluri mencetak golnya pun bagus. Jejen juga bermain saat Persib dijamu Selangor. Jadi kemampuannya tidak usah diragukan lagi," ujar Mas`an.
Hal senada dikatakan Manajer Bidang Teknik Edison Hutahean. Menurut dia, semua pemain mempunyai potensi untuk berkembang. Jejen saat merumput di Persikabo U-23 sudah menunjukkan kapasitas sebagai pemain tengah yang berkarakter. "Namun sayang, di Persib dia jarang diturunkan. Jejen pemain muda dan harus mempunyai jam terbang bermain. Jejen pemain muda potensial yang bakal bersinar," ujar Edison.
Samentara itu, Pelatih Iwan Setiawan mengatakan, Jejen calon pemain berkarakter. Iwan menilai, kemampuan menyerang dan bertahan Jejen sama bagusnya. "Saat menjalani latihan, kemampuan dia sudah terlihat. Ia harus mendapatkan kesempatan bermain yang banyak untuk memaksimalkan kemampuannya," ujarnya.
Source: http://www.pikiran-rakyat.com
Langganan:
Postingan (Atom)